• Tidak ada hasil yang ditemukan

“PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MITRA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MITRA "

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHALUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja. Banyak perusahaan yang kurang memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawannya sehingga sering terjadi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan bagi karyawannya.

Jenis-jenis Penyebab Gangguan Kesehatan Kerja

Di negara maju seperti Amerika Serikat, 70% dari semua kematian terjadi setelah usia 65 tahun. Misalnya, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular, kondisi yang paling umum, bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Risiko Yang Dihadapi

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 3 responden atau 4,7% menyatakan cukup setuju dengan pernyataan masing-masing karyawan. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 2 responden atau 3,1% menyatakan cukup setuju dengan Time Statement. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 2 responden atau 3,1% menyatakan cukup setuju dengan pernyataan masing-masing karyawan.

Tabel 1 menunjukkan bahwa 2 responden atau 3,1% menyatakan cukup setuju dengan pernyataan Setiap pegawai wajib berprestasi, 54 responden atau 84,4%. Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 1 responden atau 1,6% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan jumlah pekerjaan saya sesuai dengan standar kerja yang ditentukan, 35 responden atau 54,7%. Tabel 1 menunjukkan bahwa 1 responden atau 1,6% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan saya berdedikasi dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan, 39 responden atau 60,9%.

Indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Mencegah Terjadinya Gangguan Kesehatan Akibat Kerja

Fungsi-fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Mengingat manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah penerapan dan teknik manajemen secara umum, maka dalam memimpin dan mengendalikan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan dan sasaran kesehatan dan keselamatan kerja, seorang pemimpin atau manager mengelola dari , yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin/melaksanakan dan mengawasi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus ditetapkan di tingkat nasional, Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja, sedangkan di tingkat perusahaan ditetapkan oleh manajemen puncak.

Pengertian Kinerja Karyawan

Dari masukan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah pelaksanaan tugas dan peningkatan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan. Pengertian tersebut mengandung pengertian bahwa kinerja lebih ditekankan pada proses, dimana perbaikan dilakukan pada saat pelaksanaan proses agar tercapainya hasil kerja atau kinerja yang optimal. Standar ini dilakukan dengan cara membandingkan jumlah keluaran yang seharusnya (standar normal) dengan kapasitas yang sebenarnya.

Seringkali individu tertentu menunjukkan kinerja yang lebih baik pada kriteria pekerjaan tertentu daripada yang lain.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Kejelasan dan penerimaan atau kejelasan peran seorang pekerja yang merupakan tingkat pemahaman dan penerimaan seseorang atau tugas yang dibebankan kepadanya.

Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar evaluasi berkala terhadap prestasi anggota organisasi yang meliputi. Keputusan yang mencakup kenaikan gaji, bonus, dan kenaikan gaji hanyalah salah satu tujuan utama kinerja pekerjaan. Keputusan personalia terkait dengan promosi, demosi, transfer, dan pemberhentian karyawan merupakan tujuan kedua dari penilaian kinerja.

Tujuan penilaian prestasi kerja juga untuk membimbing karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja di masa yang akan datang. Penilaian kinerja pekerjaan juga akan memberi karyawan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendiskusikan tujuan dan rencana karir jangka panjang. Penilaian prestasi kerja individu dapat menyediakan kumpulan data untuk digunakan sebagai sumber analisis dan identifikasi kebutuhan pelatihan.

Dimensi dan Indikator Kinerja

KerangkaPikir

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Metode Pengumpulan Data
  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Analisis
  • Definisi Operasional

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 2 responden atau 3,1% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa semua peralatan kerja dalam keadaan baik dan layak pakai, 51 responden atau 79,7%. Tabel 1 menunjukkan bahwa 4 responden atau 6,3% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan perusahaan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada setiap karyawan, 46 responden atau 71,9% setuju, dan 14 responden atau 21,9%. Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 4 responden atau 6,3% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan perusahaan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh karyawan, 39 responden atau 60,9% setuju dan 21 responden atau 32,8% .

Dari Tabel 1 terlihat bahwa sepenuhnya 1 responden atau 1,6% menyatakan cukup setuju dengan pernyataan tersebut. Setiap karyawan harus disiplin dan tepat waktu dalam bekerja, 40 responden atau 62,5%. Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 2 responden atau 3,1% menyatakan cukup setuju dengan pernyataan saya tidak sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas, 35 responden atau 54,7%. Tabel 1 menunjukkan bahwa 1 responden atau 1,6% menyatakan cukup setuju dengan pernyataan saya bisa mandiri dalam bekerja, 41 responden atau 64,1% setuju dan 22 responden atau 34,4% menyatakan sangat setuju.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Perusahaan

Dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang terletak di bekas lapangan sepak bola Bontoala yang dikelola oleh N.V. Nederlands Gas Electricteit Maatschappy (N.V.NEGEM). MPS PLN Makassar (Maskapai Perusahaan Daerah) inilah yang nantinya menjadi cikal bakal PT PLN (Persero) Wilayah VIII seperti yang kita kenal sekarang. PLN Pusat membentuk unit PLN Eksploitasi VI dengan wilayah operasi meliputi provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara berkedudukan di Makassar.

23 Tahun 1994, status PLN Wilayah VIII berubah menjadi Persero, sehingga namanya juga berubah menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah VIII. Sesuai dengan kebijakan restrukturisasi bidang ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) Wilayah VIII diarahkan menjadi Strategic Business Unit/Pusat Investasi dan sebagai kelanjutannya, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 01.K/010 /DIR/2001 tanggal 8 Januari 2001, PT PLN (Persero) Wilayah VIII diubah menjadi PT PLN (Persero) Unit Usaha Sulawesi Selatan dan Tenggara 11. Berubah menjadi PT PLN (Persero) Sulawesi Selatan, Wilayah Tenggara Sulawesi dan Sulawesi Barat atau disingkat PT PLN (Persero) Wil.Sulselbar.

Visi, Misi, Motto dan Falsafah Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan

Uraian Tugasdan Tanggung Jawab Organisasi PT PLN

Memperkirakan perkiraan kebutuhan listrik dan peramalan beban bottom-up untuk merencanakan bisnis ketenagalistrikan unit yang dipimpinnya. Tujuan Jabatan: Koordinasi rencana dan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi, pekerjaan di bawah tegangan (PDKB) dan produksi listrik untuk memastikan kualitas dan keandalan jaringan distribusi. Mengkoordinasikan persiapan dan pengendalian penerapan SOP untuk setiap jenis pekerjaan distribusi untuk mencapai kecelakaan nihil.

Tujuan Pekerjaan : Koordinasi kegiatan transaksi energi di area/Rayon/Unit terkait, pengendalian susut, pemeliharaan meteran transaksi dan percepatan pemasangan APP PB/PD/LK agar memenuhi standar industri yang berlaku. Tujuan Pekerjaan: Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan/atau kegiatan lain yang terkait dengan jaringan distribusi, termasuk perencanaan anggaran operasi dan investasi, untuk Area dan pengelolaan Data Jaringan Utama (DJ), aplikasi dan infrastruktur untuk mendukung operasi di Area. Membuat dan mengevaluasi rekomendasi sistem PB/PD klien TM terkait perubahan sistem TM ke Head Unit.

Pembahasan

  • Deskripsi Data
  • Deskripsi Data Karakteristik Responden
  • Deskripsi DataVariabel Penelitian Pada PT PLN (Persero)

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 4 responden atau 6,3% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan Pemilihan alat dan mesin sesuai pekerjaan saya, 48 responden atau 75% menyatakan setuju, dan 12 responden atau 18,8% menyatakan sangat setuju . Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 4 responden atau 6,3% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan perusahaan melakukan pengawasan intensif terhadap pelaksanaan pekerjaan saya, 39 responden atau 60,9% menyatakan setuju, dan 21 responden atau 32,8% sangat setuju. Tabel 1 menunjukkan bahwa 1 responden atau 1,6% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa perusahaan memberikan pelatihan kepada setiap karyawan untuk berperilaku aman, 43 responden atau 67,2% setuju dan 20 responden atau 31,3% sangat setuju.

Dari Tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 3 responden atau 4,7% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan perusahaan menyediakan obat-obatan untuk P3K, 50 responden atau 78,1% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 17,2% mengatakan sangat setuju. Dari tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 2 responden atau 3,1% menyatakan cukup setuju dengan pernyataan bahwa perusahaan memberikan pelatihan terkait pentingnya kesehatan dalam rangka penyelesaian pekerjaan, 37 responden atau 57,8% menyatakan bahwa mereka setuju, dan masing-masing 25 responden 39,1% sangat setuju. Dari Tabel 1 terlihat bahwa sebanyak 2 responden atau 3,1% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Setiap karyawan menanamkan rasa loyalitas terhadap perusahaan, 44 responden atau 68,8% setuju, dan 18 responden atau 28,1%.

Analisis Data

  • AnalisisRegresi Linear Berganda
  • Analisis Koefisien Determinasi(R 2 )
  • Uji F
  • Uji T

Koefisien regresi sebesar 0,367 yang berarti bahwa job security berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan apabila variabel safety meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,367 satuan dengan asumsi konstanta X2. Nilai koefisien determinasi antara keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Artinya seluruh variabel bebas yaitu keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) memiliki kontribusi secara bersama-sama sebesar 46,2% terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan.

Dan pada uji F diatas didapatkan tingkat signifikansi 0,000 karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keselamatan dan kesehatan kerja atau dapat dikatakan bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan pada kinerja karyawan. Hasil pengujian SPSS untuk variabel keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) diperoleh t hitung = 3,798 lebih besar dari t tabel = 1,999 (df = 62) dengan taraf signifikansi 0,000. Hasil pengujian dengan SPSS menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja (X1) berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan (Y).

TABEL 4.32  HASIL UJI F
TABEL 4.32 HASIL UJI F

Pembahasan

Berdasarkan hasil uji-t, hasil penelitian membuktikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai karena memiliki t-score lebih besar dari t-tabel dan taraf signifikan lebih kecil dari 0,05 memiliki. Berdasarkan hasil pengujian program SPSS membuktikan bahwa variabel keselamatan kerja merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada mitra PT. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel lain di luar variabel lini untuk mendapatkan hasil yang lebih bervariasi yang dapat menjelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Musakkir, 2014, Pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Skripsi, Universitas Bosowa Pandi Afandi 2018 Teori, Konsep dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Daftar pertanyaan ini dikembangkan untuk mendapatkan data sehubungan dengan penyusunan tesis yang merupakan tugas akhir kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa: “Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Kinerja Pegawai di PT PLN ( Persero) UP3 Makassar Utara”. Waktu yang diberikan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Sebaiknya perusahaan menyediakan alat dan alat bantu kesehatan kerja yang baik agar karyawan dapat bekerja dengan aman dan sukses. Sebaiknya dilakukan evaluasi berkala terhadap karyawan untuk melihat kemajuan dalam mewujudkan standar kerja yang telah ditetapkan. I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudiartha Utama 2014 Manajemen Sumber Daya Manusia Graha Ilmu Yogyakarta.

Dengan segala kerendahan hati dan harapan, kami mohon kesediaan Anda untuk menjawab pertanyaan ini dengan jujur ​​sesuai dengan fakta yang ada. Jawablah pernyataan dan/atau pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang diberikan, beri tanda centang (√) pada kotak yang sesuai. 8 Saya dan karyawan lain memanfaatkan sumber daya organisasi dengan baik 9 Saya terlibat dan bertanggung jawab.

Gambar

Tabel 4.15  Waktu yang Diberikan Untuk Melaksanakan Pekerjaan Sudah  Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan ...............................
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ....................................................................
TABEL 4.32  HASIL UJI F
TABEL 4.33  HASIL UJI T

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings and discussion, it can be concluded that creating interactive online learning experiences among secondary school students in Lagos