• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Kota"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kantor Kecamatan Kota Samarinda merupakan wilayah administratif yang berada di bawah yurisdiksi kabupaten dan kota. Kompetensi yang dimiliki pegawai Bydistriktskontor Samarinda salah satunya terlihat dari pelatihan yang telah mereka ikuti.

Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota
Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota

Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sebagai bahan renungan atau pemikiran bagi pimpinan Kantor Kecamatan Kota Samarinda dalam meningkatkan kinerja pegawai dan membangun sumber daya manusia yang unggul. Di Kantor Kecamatan Kota Samarinda kami menerapkan konsep-konsep penting dalam bidang pengelolaan SDM dan tentunya pada bidang kompetensi, kondisi aktivitas fisik dan efisiensi pegawai.

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Teori dan Kajian Pustaka

Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang terlihat jelas, meliputi kedudukan tempat kerja dan lingkungan alam sekitar. Segala situasi dan komponen fisik di sekitar tempat kerja yang mempunyai kemungkinan mempengaruhi karyawan dimasukkan ke dalam lingkungan kerja sebenarnya (Siagian, 2014).

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Fitriani et al., (2019) dengan judul “Lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja guru yang dipekerjakan di SMK Negeri 1 Manokwari” Kondisi fisik dan emosional di tempat kerja tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja guru yang dipekerjakan di SMK Negeri 1 Manokwari. untuk prestasi. , dan dipengaruhi oleh faktor perilaku di tempat kerja. “Pengaruh kompetensi, motivasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai Badan Pertanahan Nasional Republik Malang”. Berdasarkan temuan penelitian, keterampilan, tenaga dan kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan.

Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Christine dkk., (2021) dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan PT. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Tambingon & Tewal, (2019) dengan judul “Pengaruh Kinerja lingkungan kerja, karakteristik individu dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. Ada pula penelitian Setiawan dkk., (2022) dengan penelitian berjudul “Peran Kompetensi, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai”.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Nguyen et al., (2020) dengan judul penelitian “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan: Motivasi, Kepemimpinan, Lingkungan, Budaya Organisasi, Prestasi Kerja, Kompetensi dan Kompensasi (Studi Pada Manajemen Sumber Daya Manusia) Studi Literatur)” . Dan penelitian yang dilakukan oleh Lemma et al., (2022) berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Indoor Terhadap Kinerja Karyawan”.

Hubungan antar Variabel

Hal ini didukung oleh temuan penelitian dari (Novitasari et al., 2022) yang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Malang”, yang menemukan bahwa kompetensi mempunyai hubungan yang menguntungkan. . dengan kinerja karyawan. Cara pandang tersebut diperkuat oleh (Lukertina & Lisnatiawati, 2020) dalam makalahnya “Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Sosial” yang menunjukkan bagaimana aspek kompetensi pegawai menentukan produktivitas. Berdasarkan data sebelumnya terlihat bahwa keterampilan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja pekerja.

Suasana fisik tempat kerja merupakan lingkungan tempat pegawai menjalankan fungsi dan mencakup kemampuan untuk mempengaruhi kinerja pegawai (Salgiarti & Suryani, 2017). Di sisi lain, jika situasi tempat kerja tidak kondusif terhadap efisiensi staf, hal ini dapat berdampak negatif terhadap produktivitas pekerja secara keseluruhan. Menurut penelitian yang dilakukan (Christine et al., 2021) lingkungan kerja fisik mempunyai dampak menguntungkan terhadap produktivitas karyawan.

Pandangan tersebut diperkuat oleh (Lemma et al., 2022) yang menyatakan bahwa fisik tempat kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik tempat kerja mempunyai dampak besar terhadap seberapa baik kinerja karyawan.

Kerangka Pikir

Pengembangan Hipotesis

29 Menurut Mangkunegara (2012), lingkungan kerja yang merangsang akan meningkatkan motivasi para pekerja dan juga berpengaruh baik terhadap kinerjanya. Menurut Priyono dkk. (2018) suasana fisik di tempat kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kemampuan. Novitasari et al., 2022) melengkapi temuan penelitian ini dengan menunjukkan bahwa suasana fisik di tempat kerja mempunyai pengaruh yang besar terhadap efisiensi.

H2 : Lingkungan kerja fisik diyakini mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Kota Samarinda.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Oleh karena itu, lingkungan kerja fisik pada kantor Kecamatan Kota Samarinda tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini memasukkan variabel lingkungan kerja ke dalam sumber daya non manusia dalam teori satelit. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Astuti & Mulyadin, (2022) dan Stanley & Remiasa, (2022) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh semi signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Kota Samarinda, sedangkan lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh semi signifikan terhadap kinerja pegawai. karyawan di Samarinda. Kantor kawasan kota. Dalam penelitian ini diidentifikasi hanya dua variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu kompetensi dan kondisi fisik lingkungan kerja. Pengaruh kompetensi, motivasi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala.

Dampak Kompetensi, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Abdya Centra Perabot. Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi guru dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja guru di Sman 1 Tanggul Jember.

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Kecamatan Samarinda Kota merupakan pemekaran dari Kecamatan Samarinda Ilir & Samarinda Ulu yang semula meliputi 13 kecamatan di Kabupaten Samarinda Ilir, dan setelah pemekaran menjadi kecamatan induk Kabupaten Samarinda Ilir (5 kecamatan, Kecamatan Sidomulyo -Kecamatan, Kelurahan Selili, Kelurahan Sei Dama, Kelurahan Sido Damai), Kecamatan Samarinda Kota yang meliputi 5 kelurahan antara lain Kelurahan Sei Pinang Luar, Kelurahan Karang Mumus, Kelurahan Pelabuhan, Kelurahan Pasar Pagi, Kelurahan Bugis (Kecamatan Bugis berasal dari Kecamatan Samarinda Ulu). Dasar terbentuknya Kabupaten Kota Samarinda adalah Peraturan Daerah Kota Samarinda No. 02 Tahun 2010 membentuk Kecamatan Sambutan, Kecamatan Samarinda Kota, Kecamatan Sungai Pinang dan Kecamatan Loa Janan Ilir dalam Wilayah Kota Samarinda. Pernyataan misi adalah pernyataan tindakan dan langkah yang harus diambil suatu lembaga untuk mencapai visinya.

Struktur organisasi merupakan seperangkat uraian tugas, kegiatan dan hubungan antar peran, wewenang dan pengawasan masing-masing disiplin dan bidang, baik secara individu maupun kolektif, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk melihat struktur organisasi yang berlaku pada Kantor Kecamatan Kota Samarinda, silakan lihat gambar di bawah ini.

Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.1, dua puluh tujuh peserta (42,2%) adalah laki-laki dan tiga puluh tujuh peserta (57,8%) adalah perempuan dari enam puluh empat orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini. 44 Berdasarkan Tabel 4.2, mayoritas (48,4%) dari enam puluh empat orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini berusia antara empat puluh dan empat puluh sembilan tahun, meskipun sebagian kecil (3,1%) berusia antara dua puluh tahun. satu dan dua puluh sembilan dulu. bertahun-tahun. Dengan demikian, mayoritas yang hadir di Kantor Kecamatan Samarinda (lima puluh satu orang) telah menyelesaikan jenjang sarjana atau diploma.

Temuan dari 64 responden survei mengenai unsur Kompetensi (X1), Situasi Fisik di Tempat Kerja (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) dianalisis menggunakan sistem pemeringkatan Likert pada rentang yang dapat dicapai satu sampai empat. Variabel lingkungan kerja secara keseluruhan yang menjadi dasar pengukuran kecukupan peralatan kerja “Semua peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan dalam kondisi sangat baik dan layak pakai” memperoleh tingkat respon sebesar 67,2% dari responden yang setuju dengan tabel 4.5 diatas. Selain itu, mayoritas responden (73,4%) setuju dengan pernyataan “Fasilitas yang ada saat ini sudah sesuai dengan norma yang ditetapkan” pada indikator fasilitas.

Berdasarkan indikator kinerja dalam pelaksanaan tugas, sebagian besar responden (sekitar 75%) berpendapat bahwa mereka dapat melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang baik. Selain itu, mengutip peraturan kerja menghasilkan temuan positif, dengan sekitar 68,8% orang yang disurvei menyatakan bahwa mereka biasanya selalu hadir di tempat kerja pada tanggal dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan kerja mereka.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin  Jenis Kelamin  Frekuensi  Persentase (%)
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Analisis Data Penelitian

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan survei untuk seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid. 53 Hal ini menunjukkan bahwa syarat uji multikolinearitas tidak terpenuhi atau menunjukkan tidak adanya multikolinearitas antara pengaruh terkait keterampilan dan kondisi tempat kerja sebenarnya terhadap kinerja staf pada model regresi yang diuji. Jika titik-titik pada Gambar 4.3 tersebar secara merata dan merata antara titik nol atas dan bawah pada sumbu Y, maka hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

Hal ini menunjukkan seiring dengan meningkatnya kemampuan dan keberlangsungan kerja fisik maka produktivitas pekerja juga akan meningkat sebesar 10.088. Parameter regresi variabel Kompetensi (X1) sebesar 0,568 yang menunjukkan bahwa variabel Kompetensi (X1) tidak berkorelasi terhadap kinerja pekerja (Y). Variabel kondisi fisik tempat kerja (X2) menunjukkan konstanta regresi sebesar -0,083 yang menunjukkan bahwa karakteristik budaya kerja berpengaruh buruk terhadap produktivitas pekerja.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kompetensi dengan kinerja pegawai di Dinas Kota Samarinda. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kemampuan dan pengaturan kerja fisik yang diteliti dalam penelitian ini mampu menjelaskan 23,4% variasi faktor dependen khususnya efisiensi karyawan.

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas

Pembahasan

Konsentrasi pekerja dalam suatu organisasi tidak termasuk penggunaan unsur-unsur pendukung, seperti lingkungan kerja fisik, untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Keadaan lingkungan kerja secara keseluruhan di kantor Kecamatan Kota Samarinda hanyalah salah satu pertimbangan yang dapat memotivasi pegawai dalam menjalankan tugasnya dengan lebih efektif untuk mencapai kinerja terbaik. Hasil penelitian ini didukung dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fitriani et al., 2019), dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk variabel lingkungan kerja fisik nilai signifikansinya lebih besar dari.

Kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan analisis data saja, sehingga diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kompetensi dan lingkungan fisik kerja terhadap kinerja pegawai dengan menggunakan metode penelitian yang sesuai. Instansi diharapkan dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja yang optimal dan mendukung dengan memperbaiki atau mengganti peralatan kerja yang rusak, seperti proyektor, laptop dan printer. Pada variabel lingkungan kerja fisik, frekuensi nilai itemnya paling rendah pada indikator fasilitas, sehingga perlu adanya perbaikan fasilitas seperti penambahan ruangan dan perangkat teknologi seperti AC.

Pengaruh lingkungan kerja fisik, fasilitas kerja dan kompetensi pegawai terhadap sistem pengelolaan kearsipan di kantor desa di Kabupaten Cilacap Utara. Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kinerja karyawan melalui kreativitas karyawan sebagai variabel mediasi pada toko emas Pasar Atom Surabaya.

PENUTUP

Simpulan

Keterbatasan

Namun perlu diingat bahwa masih banyak faktor lain yang juga berperan dalam mempengaruhi kinerja karyawan.

Saran

Dengan demikian, bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti motivasi, kepemimpinan, dan penghargaan. Pengaruh motivasi, lingkungan kerja, kompetensi dan penghargaan terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai pekerjaan umum di Provinsi Bali. Pengaruh pelatihan, kompetensi dan disiplin terhadap kinerja karyawan pada suatu perusahaan (Studi Kasus pada PT. Asuransi Bangun Askrida).

The Effect of Compensation and Competence on Employee Performance: (Case Study of PT. Serbuk Jaya Abadi in Kebon Arang District, Lumajang District).

Gambar

Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota
Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana Kantor Kecamatan Samarinda Kota Tahun  2019
Gambar 2.1 Model Satelite Kinerja Organisasi
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai se-wilayah kantor kecamatan Sukorambi kabupaten Jember,