• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kompetensi sosial, pedagogik guru dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kompetensi sosial, pedagogik guru dan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IIS

SMA NEGERI 2 LUBUK BASUNG

JURNAL

Oleh :

AFRIDA KURNIA SARI NIM. 11090025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL, PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IIS SMA NEGERI 2 LUBUK BASUNG

Oleh:

Afrida Kurnia Sari

1

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatera Barat

Email : [email protected] Sri Wahyuni

2

Alfattory Rheza Syahrul

3

2,3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatera Barat

Email : [email protected] [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh: (1) Kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung. (2) Kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung. (3) Motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung. (4) Kompetensi sosial, kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X IIS SMA N 2 Lubuk Basung yang berjumlah 193 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling dengan menggunakan rumus Taro Yamane, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 66 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa angket dan data sekunder berupa daa hasil belajar.

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan uji t dan uji F. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar siswa (thitung sebesar 2,640 > ttabel sebesar 1,670) dengan nilai koefisien kompetensi sosial guru sebesar 0.448, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa (nilai thitung sebesar > 2,239 ttabel sebesar 1,670) dengan nilai koefisien kemampuan pedagogik sebesar 0.210, (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa (nilai thitung sebesar 4,308 > ttabel sebesar 1,670) dengan nilai koefisien motivasi belajar sebesar 0.614 dan (4) terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 2 Lubuk Basung (nilai Fhitung 24.486 > Ftabel 3,145) dengan nilai R square sebesar 0,542 yang artinya 54,20% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kompetensi sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar siswa). Disarankan kepada siswa agar dapat meningkatkan motivasi belajar sehubungan dengan bekerja mandiri seperti mengerjakan tugas sendiri, kemudian disarankan kepada guru agar dapat lebih meningkatkan dan memperbaiki cara berinteraksi dan komunikasi dengan sesama pengajar dan pihak lain yang terkait dan dapat lebih memahami keadaan.

ABSTRACT

This study aims to prove the effect of: (1) social competence of teachers on learning outcomes subjects IIS Economy class X SMA Negeri 2 Lubuk Basung. (2) The pedagogical competence of teachers on learning outcomes subjects IIS Economy class X SMA Negeri 2 Lubuk Basung. (3) Students' motivation for learning outcomes subjects IIS Economy class X SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

(4) social competence, pedagogical competence of teachers and students' motivation together on learning outcomes subjects IIS Economy class X SMA Negeri 2 Lubuk Basung. This type of research is descriptive and associative which aims to determine the relationship between two or more variables. The population in this study were all students of class X IIS SMA N 2 Lubuk Basung totaling 193 people. The sampling technique in this research is proportional random sampling using Taro Yamane formula, so that the sample in this study were as many as 66 people. Collecting data in this study using a questionnaire primary data and secondary data daa learning outcomes. Data were analyzed using t test and calculation F. From the results of this research is that (1) a significant difference between the social competence of teachers to student learning outcomes (tcount 2,640> ttable of 1,670) with a coefficient of social competence of teachers by 0448, (2) a significant difference between the ability of pedagogic teachers on learning outcomes of students (tcount 2,239 > ttabel 1.670) with coefficient ability pedagogic of 0210, (3) there is a significant relationship between motivation toward learning outcomes of students (tcount 4.308> ttable of 1,670) with a coefficient of motivation learning by 0614, and (4) a significant difference between social competence, ability pedagogical teacher and student motivation together the learning outcomes of students of class X SMA N 2 Lubuk cone (Fcount 24 486> Ftable 3.145) with a value of R square of 0.542, which means 54.20%

change in the dependent variable (the learning outcomes) can be explained by the independent variable (social competence, pedagogical abilities of teachers and students' motivation). Suggested to students in order to increase the motivation to learn in relation to work independently as its own task, then it is suggested to teachers in order to further enhance and improve the way the interaction and communication with fellow teachers and other relevant parties and to better understand the circumstances.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan menduduki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), seperti kemampuan sosial, spiritual, intelektual maupun kemampuan profesional, karena manusia yang memiliki kualitas yang baik merupakan kekuatan utama dalam mensukseskan pembangunan.

Hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah telah merencanakan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berpendidikan, beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur dan memiliki pengetahuan dan kemampuan.

Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan kegiatan di bidang pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar baik formal maupun non formal.

Dengan demikian hasil belajar yang baik merupakan cerminan dari peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Dalam kaitannya meningkatkan mutu pendidikan, Sudjana (2009:22) menegaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya dan pada hakekatnya hasil belajar adalah perubahan tingkah laku.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Lubuk Basung hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan tidak merata. Hal ini menunjukkan rendahnya hasil belajar peserta didik sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu B dalam rentangan 76- 80. Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat di lihat dari rata-rata nilai MID semester peserta didik kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Lubuk Basung, sebagai berikut :

Tabel Nilai Hasil Belajar MID Semester Genap Peserta didik Kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung Pada Mata Pelajaran Ekonomi Tahun 2014 / 2015

No Kelas Jumlah Peserta Didik Nilai

< 76 ≥ 76

1 X IIS 1 39 14 25

2 X IIS 2 36 13 23

3 X IIS 3 40 16 24

4 X IIS 4 39 15 24

5 X IIS 5 39 17 22

Jumlah 193 75 118

Sumber: Data tata usaha SMA Negeri 2 Lubuk Basung

Berdasarkan Tabel diatas tergambar hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS dan diketahui dari 193 orang peserta didik, 75 orang peserta didik yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) (76) dan 118 orang peserta didik yang berada di atas KKM (76).

Sehubungan dengan Peningkatan mutu pendidikan terkait dengan peningkatan hasil belajar maka dibutuhkan pendidik atau guru yang professional dalam pembelajaran. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam- macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Hal inilah yang akan mempengaruhi hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Slameto (2010:54) mengatakan bahwa “faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar diantaranya motivasi belajar siswa, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar diantaranya adalah guru.

Selanjutnya guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang merupakan kualifikasi atau syarat untuk menjadi seorang guru yang baik.

Selanjutnya permasalahan yang terkait dengan rendahnya hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS tersebut diduga terkait dengan kemampuan sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar siswa. Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Hal ini juga terlihat di SMA N 2 Lubuk

(5)

Basung, dimana interaksi guru tersebut dengan masyarakat terbilang baik, hal ini dapat dilihat pada keseharian guru tersebut di sekolah dan lingkungan dimana guru tersebut berada. Namun keadaan tersebut bertolak belakang dengan asumsi dari 30 orang siswa yang di berikan angket dan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Hasil Observasi Awal Kopetensi Sosial

Pernyataan Ya Tidak

∑ % ∑ %

1. Perilaku guru saya dalam kesehariannya adalah ramah di lingkungannya

10 34% 20 66%

2. Guru saya selalu bertegur sapa dengan siswa, sesama tenaga

pendidik dan

masyarakat lingkunagn sekitar

11 36% 19 63%

3. Guru saya tidak membeda- bedakan siswa dan menganggap semua peserta didik sama

15 50%` 15 50%

4. Guru saya bertutur kata baik dan sopan

24 80% 6 20%

5. Guru saya adalah sosok inspirasi peserta didik

9 30% 21 70%

Sumber : Hasil pengolahan data observasi di SMA N 2 Lubuk Basung

Dari Tabel diatas, dapat d lihat 34% yang mengatakan prilaku guru dalam keseharian nya adalah ramah di lingkungannya, 36% mengatakan guru selalu bertegur sapa dengan siswa, sesama tenaga pendidik dan masyarakat lingkungan sekitar, 50% mengatakan guru tidak membeda- bedakan siswa dan mengaggap semua peserta didik sama, 80% mengatakan guru bertutur kata baik dan sopan dan 30% mengatakan guru adalah sosok inspirasi peserta didik.

Selain kopetensi sosial diduga penyebab rendahnya hasil belajar di SMA Negeri 2 Lubuk Basung yaitu kompetensi pedagogik. Menurut Badan Standar Nasional pendidikan yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah: Kemampuan dalam peserta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman tentang peserta didik, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya (Musfah, 2011:31).

Dengan demikian seorang guru seharusnya mampu memahami peserta didiknya, sehingga kemampuan pedagogik guru akan menjadi

pertimbangan untuk memahami permasalahan sehubungan dengan peserta didik tersebut. Hal ini akan sangat mempengaruhi apa yang akan diperoleh oleh peserta didik dalam pembelajaran guna menciptakan pembelajaran yang baik.

Di SMA Negeri 2 Lubuk Basung juga diduga ada permasalahan sehubungan dengan kompetensi guru terkait kemampuan pedagogik. Berdasarkan survey yang telah dilakukan di SMA tersebut dikatahui pendapat 30 orang siswa yang di berikan angket. Sebagian siswa menyatakan bahwa guru kurang profesional dalam mengajar, kurang memanfaatkan fasilitas yang ada, dan memanfaatkan teknologi.

Dari 30 angket yang di sebarkan dapat terlihat berapa orang siswa yang menyatakan iya dan menyatakan tidak. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Hasil Observasi Awal Pedagogik Guru

Pernyataan Ya Tidak

∑ % ∑ %

1. Saya selalu diberikan motifasi, wawasan dan landasan kependidikan sebelum dimulainya pelajaran

11 36% 19 63%

2. Saya selalu

mendapatkan kisi- kisi materi pembelajaran

8 27% 22 73%

3. Guru saya selalu memahami sikap dan karakter dari peserta didiknya

12 40% 18 60%

4. Dalam pembelajaran guru saya selalu mengikuti

perkembangan

teknologi yang sesuai dengan materi ajar

9 30% 21 70%

5. Guru saya selalu mengimlikasikan bahan ajar yang mendidik dan dialogis

5 17% 25 83%

6. Guru saya selalu melakukan evaluasi setiap selesainya materi ajar

11 37% 19 63%

Sumber : Hasil pengolahan data observasi di SMA N 2 Lubuk Basung

Dari Tabel diatas, diketahui bahwa 36%

mengatakan guru selalu memberikan motifasi, wawasan dan landasan kependidikan sebelum dimulainya pelajaran, 27% Siswa mengatakan selalu mendapatkan kisi- kisi materi pembelajaran, 40%

mengatakan guru selalu memahami karakter dari peserta didiknya, 30% mengatakan Dalam pembelajaran guru selalu mengikuti perkembangan

(6)

teknologi yang sesuai dengan materi ajar, 17%

beranggapan guru selalu mengimlikasikan bahan ajar yang mendidik dan dialogis dan 37% mengatakan guru selalu melakukan evaluasi setiap selesainya materi ajar.

Kemudian pada proses pembelajaran yang berlangsung di SMA Negeri 2 Lubuk Basung juga ditemukan permasalahan yang berkaitan dengan ketidaktertarikan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang diduga tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pendidik, terlihat peserta didik tidak terlalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Selain itu, masih rendahnya daya serap peserta didik dalam menerima materi ajar, rendahnya partisipasi peserta didik dalam bertanya, memberikan ide serta gagasan dalam proses belajar mengajar, kurangnya kemauan peserta didik mendengarkan guru, peserta didik masih malas dalam mengerjakan tugas, dan peserta didik masih kurang mampu dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa masih rendahnya dalam mengikuti proses pembelajaran.

Terlihat juga pada tabel dibawah ini dari 30 siswa yang di berikan angket :

Tabel Hasil Observasi Awal tentang Motivasi Belajar Siswa

Pernyataan Ya Tidak

% %

1. Saya mendiskusikan dengan teman tentang kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru

5 17% 25 83%

2. Untuk menambah kejelasan tentang tugas, maka saya langsung menanyakan kepada guru

15 50% 15 50%

3. Tugas yang sulit merupakan tantangan bagi saya dalam belajar

14 40% 16 60%

4. Saya mengandalkan teman- teman dalam mengerjakan tugas

5 17% 25 83%

5. Saya bosan

mengerjakan tugas jika terlalu banyak

15 50% 15 50%

6. Dalam berdiskusi, saya berusaha menemukan

materi yang

mendukung pendapat saya

7 23% 23 77%

Sumber : Hasil pengolahan data observasi di SMA N 2 Lubuk Basung

Dari Tabel di atas, terlihat bahwa masih rendah perhatian siswa kelas X IIS SMA Negeri 2

Lubuk Basung saat belajar dalam kelas yang mana 17% mengatakan siswa mendiskusikan dengan teman apabila menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas yang d berikan guru, 50% siswa mengatakan untuk menembah kejelasan tentang tugas maka siswa langsung menanyakan kepada guru yang bersangkutan, 40% siwa mengatakan tugas yang sulit merupakan tantangan bagi siswa dalam belajar, 17%

siswa mengandalkan teman- temannya dalam mengerjakan tugas, 50% siswa beranggapan ketika guru terlalu banyak memberikan tugas siswa akan merasa bosan, dan 23% siswa menyatakan dalam berdiskusi, siswa berusaha menemukan materi yang mendukung pendapat mereka.

Hal ini sebagai dampak kurangnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran yang di akibatkan oleh guru tidak bisa membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh guru, baik itu kemampuan pedagogik maupun kompetensi sosial.

Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan pengaruh :

1. Kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

2. Kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

3. Motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

4. Kompetensi sosial, kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 193 orang, dan yang dijadikan sampel adalah 66 orang siswa kelas X IIS SMA N 2 Lubuk Basung.

Dari uraian data tersebut dirasa perlu diadakan penelitian tentang “Pengaruh Kompetensi Sosial, Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung”

.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015. Tempat penelitian ini, di SMA Negeri 2 Lubuk Basung. Penelitian ini adalah penelitian jenis deskriptif dan asosiatif penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

(7)

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah angket. Model analisis data penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

Dengan rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan :

X1 = Kompetensi sosial X2 = Pedagogik X3 = Motivasi Belajar Y = Hasil Belajar a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien regresi e = Error sampling

HASIL PENELITIAN

1. Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Antara Kompetensi Sosial Guru Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien regresi sebesar 0.448 dan thitung sebesar 2,640 > ttabel sebesar 1,670 dengan nilai signifikan 0,010 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar. Secara keseluruhan kompetensi sosial guru berada pada kategori cukup yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 77,14%.

Slameto (2010:54) mengatakan bahwa

“faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar diantaranya motivasi belajar siswa, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar diantaranya adalah guru. Selanjutnya guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang merupakan kualifikasi atau syarat untuk menjadi seorang guru yang baik.

Kompetensi sosial sendiri dapat dimengerti sebagai kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Farida 2008:22).

Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Untuk mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan telah berhasil atau tidak maka terlebih dahulu perlu diketahui hasil belajar yang telah diperoleh oleh peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh adanya kompetensi sosial yang dimiliki oleh seorang guru.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisa Setiawati (2011) “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru IPS Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di MTs Negeri Lawang Malang”. Hasil penelitiaanya menunjukkan bahwa kompetensi sosial berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa.

2. Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Antara Kemampuan Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan pedagogik guru terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan pedagogik guru terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien regresi sebesar 0.210 dan thitung sebesar

> 2,239 ttabel sebesar 1,670 dengan nilai signifikan 0,029 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan pedagogik guru terhadap hasil belajar. Secara keseluruhan kemampuan pedagogik guru berada pada kategori cukup yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 77,84%.

Slameto (2010:54) mengatakan bahwa

“faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar diantaranya motivasi belajar siswa, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar diantaranya adalah guru. Selanjutnya guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang

(8)

merupakan kualifikasi atau syarat untuk menjadi seorang guru yang baik.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Untuk mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan telah berhasil atau tidak maka terlebih dahulu perlu diketahui hasil belajar yang telah diperoleh oleh peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh adanya kemampuan pedagogik yang dimiliki oleh seorang guru.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sholahuddin Marwan (2013) “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah siswa SMP Negeri 3 Tegowanu Kabupaten Grobogan”. Hasil penelitiannya menunjukkan kompetensi pedagogik guru IPS Sejarah di SMP Negeri 3 Tegowanu Kabupaten Grobogan semester ganjil 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari persentase secara klasikal kompetensi pedagogik guru sebesar 73.33%. Hasil belajar, diilihat dari hasil belajar peserta didik sebanyak 81,33% siswa telah mencapai ketuntasan. Ada pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar IPS Sejarah siswa SMP Negeri 3 Tegowanu Kabupaten Grobogan semester ganjil 2012/2013.

3. Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Antara Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien regresi sebesar 0.614 dan thitung sebesar 4,308 > ttabel sebesar 1,670 hasil nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar. Secara keseluruhan motivasi belajar berada pada kategori cukup yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 77,08%.

Slameto (2010:54) mengatakan bahwa

“faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar diantaranya motivasi belajar siswa, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar diantaranya adalah guru. Selanjutnya guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang merupakan kualifikasi atau syarat untuk menjadi seorang guru yang baik.

Suryabrata (Djali, 2007:101) yang mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Namun tujuan pencapaian yang dimaksud disini adalah hasil belajar.

Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Untuk mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan telah berhasil atau tidak maka terlebih dahulu perlu diketahui hasil belajar yang telah diperoleh oleh peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh adanya motivasi belajar yang baik dari seorang siswa.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siska Rahayu (2011) “Pengaruh Kompetensi Guru IPS terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Jurusan IPS Kelas XI di MAN II Malang”. Hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 89,4%

dan pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa sebesar 17,88%.

4. Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Antara Kompetensi Sosial, Kemampuan Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Secara Bersama-Sama Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung.

Dari hasil pengujian hipotesis dengan pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 33 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 24.486 > Ftabel 3,145 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar, artinya semakin baik kompetensi sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar

(9)

siswa, maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik.

Slameto (2010:54) mengatakan bahwa

“faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar diantaranya motivasi belajar siswa, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar diantaranya adalah guru. Selanjutnya guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang merupakan kualifikasi atau syarat untuk menjadi seorang guru yang baik.

Kompetensi sosial sendiri dapat dimengerti sebagai kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Farida 2008:22).

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Suryabrata (Djali, 2007:101) yang mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Namun tujuan pencapaian yang dimaksud disini adalah hasil belajar.

Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Untuk mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan telah berhasil atau tidak maka terlebih dahulu perlu diketahui hasil belajar yang telah diperoleh oleh peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh adanya motivasi belajar yang baik dari seorang siswa.

Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat diupayakan dengan meningkatkan kompetensi sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 2 Lubuk Basung (thitung sebesar 2,640 > ttabel sebesar 1,670) dengan nilai koefisien kompetensi sosial guru sebesar 0.448 berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 2 Lubuk Basung (nilai thitung sebesar > 2,239 ttabel sebesar 1,670) dengan nilai koefisien kemampuan pedagogik sebesar 0.210 berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 2 Lubuk Basung (nilai thitung sebesar 4,308 > ttabel sebesar 1,670) dengan nilai koefisien motivasi belajar sebesar 0.614 berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 2 Lubuk Basung (nilai Fhitung 24.486 > Ftabel 3,145) berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Saran

Kompetensi sosial, kemampuan pedagogik guru dan motivasi belajar siswa ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar, untuk itu disarankan kepada:

1. Siswa, berdasarkan hasil penelitian dimana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator lebih senang belajar mandiri maka disarankan kepada siswa agar dapat meningkatkan motivasi belajar sehubungan dengan bekerja mandiri seperti mengerjakan tugas sendiri.

2. Guru, berdasarkan hasil penelitian pada variabel pada kompetensi sosial diketahui tingkat pencapaian terendah berada pada indikator berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain maka disarankan kepada guru agar dapat lebih meningkatkan dan memperbaiki cara berinteraksi dan komunikasi dengan sesama pengajar dan pihak lain yang terkait. Kemudian pada variabel kemampuan pedagogik diketahui tingkat pencapaian terendah berada pada indikator pemahaman terhadap peserta didik maka disarankan kepada guru agar dapat lebih memahami keadaan siswa hal ini dapat dilakukan dengan merubah metode pembelajaran seperti menggunakan metode pembelajaran quantum dimana disini lebih ditekankan pada pendekatan dengan siswa.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar.

(10)

PENUTUP

Jurnal ini diolah dari skripsi dengan judul

“Pengaruh Kompetensi Sosial, Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMA Negeri 2 Lubuk Basung”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2003. Undang-undang RI NO.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Lemhanas.

Djali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Farida Sarimaya. 2008. Sertifikasi Guru.

Bandung:Yrama Widya.

Lisa Setiawati. 2011. Pengaruh Kompetensi Sosial Guru IPS Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di MTs Negeri Lawang Malang. Malang: UIN.

Marwan, Sholahuddin Marwan. 2013. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah siswa SMP Negeri 3 Tegowanu Kabupaten Grobogan. Semarang: UNS.

Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru : Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Siska Rahayu. 2011. Pengaruh Kompetensi Guru IPS terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Jurusan IPS Kelas XI di MAN II Malang. Malang: UIN.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru fisika terhadap perilaku sosial siswa SMP Negeri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh signifikan dan positif kompetensi pedagogik terhadap kepuasan kerja guru; (2) terdapat pengaruh signifikan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh signifikan dan positif kompetensi pedagogik terhadap kepuasan kerja guru; (2) terdapat pengaruh signifikan dan

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan koefisien untuk Uji t adalah sebagai berikut : Nilai thitung pada variabel kompetensi guru (X) thitung 2,790 &gt;

Dimana nilai ini signifikan karena diperoleh nilai koefisien sebesar 0,163 dan nilai thitung sebesar 4,042 > ttabel sebesar 1,66 sedangkan nilai signifikan 0,000 ttabel sebesar 1,66

Ttabel sebesar 1,987, dan thitung sebesar 2,848, sehingga thitung >ttabel maka H0 ditolak dan H3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa reputasi auditor berpengaruh secara signifikan

Hipotesis 2, Budaya Sekolah X2 berpengaruh signifikan terhadap Disiplin kerja M Untuk variabel lokasi diperoleh nilai thitung sebesar 3,407> nilai ttabel 2,00 dengan nilai signifikan

Pengujian hipotesis 4 X4 Hasil uji t variabel Motivasi X4, thitung 2,161< nilai ttabel 2,000 dan nilai signifikan 0,035 Ftabel 2,52, yang berarti H5 diterima, dan Gaya Kepemimpinan X1,