• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh konformitas teman sebaya, kepercayaan diri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh konformitas teman sebaya, kepercayaan diri"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA, KEPERCAYAAN DIRI, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP

PERILAKU MENYONTEK MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATANG ANAI

Liza Mardian1, Nora Susanti2, Dessyta Gumanti2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze: 1) The influence of peer conformity on the behavior of cheat, 2) the influence of self-confidence on cheating behavior, 3) the influence of learning interest to cheat behavior, 4) the influence of learning discipline to cheat behavior, 5) the influence of peer conformity, confidence, interest in learning, and discipline Learning together influences my cheaters. The results showed that: First peer conformity have a significant effect on cheating behavior.

Where indicated by the coefficient value of -0.266. The value of this coefficient is significant because the value of tcount -3,695 <ttabel of 1.97705. This means that if peer conformity decreased by 1%, then the cheating behavior will decrease by 0.266 in each unit. Both self-confidence has a significant effect on cheating behavior. Where indicated by the coefficient value of 0.182. The coefficient value is significant because the value of tcount 4,700> ttabel 1.97705. That is, if confidence increases by 1%, then cheating behavior will decrease by 0.182 in each unit. The three learning interests have a significant effect on cheating behavior. Where indicated by the coefficient value of 0.481. The value of this coefficient is significant because the value of tcount, 6.192> ttable of 1.97705.

That is, if the interest of learning increases by 1%, then cheating behavior will decrease by 0.481 in each unit. The four disciplines of learning have a significant effect on cheating behavior. Where indicated by the coefficient value of 0.308.

The value of this coefficient is significant because the value of tcount, 10.579>

ttable of 1.97705. That is, if the discipline of learning increases by 1%, then cheating behavior will decrease by 0.308 in each unit. The fifth conformity of peers, self-confidence, interest in learning, and learning discipline together have a significant effect on cheating behavior. Where the value obtained Fcount 54.747>

Ftabel 2.43. This means that Ha is accepted and Ho is rejected.

Keywords: Peer Conformity, Confidence, Interest In Learning, Discipline Of Learning, And Cheating Behavior

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sarana dan berperan penting dalam menciptakan generasi intelektual

suatu bangsa yang cerdas, jujur, disiplin, kompetitif, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kreatif, bertanggung

(2)

jawab dan siap menghadapi tantangan dan tuntutan dunia global, serta kemajuan teknologi, dan juga ikut berperan serta untuk membawa perubahan terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat suatu bangsa. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia berkualitas dalam pembangunan, sikap maupun keterampilan yang pencapaian dilakukan secara terencana. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai kualitas suatu lembaga pendidikan atau sekolah dapat dilihat dari pencapaian prestasi belajar siswa secara umum dapat dilihat dari prestasi belajar dan mutu lulusannya.

Kita dapat mengetahui kesuksesan proses belajar mengajar yang telah dilakukan melalui pemberian tugas dan ujian. Suatu kesuksesan pembelajaran dapat dilihat bila setiap siswa di sekolah itu mengerti dan

berhasil mendapatkan nilai yang tinggi dalam pengerjaan tugas dan ujiannya. Cara yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan tersebut adalah belajar dengan giat dan memahami setiap literatur kerja yang diberikan pada tugas dan ujian yang harus di kerjakan.

Setiap siswa pasti ingin mendapatkan nilai yang terbaik dalam setiap tugas dan ujiannya, maka dari itu berbagai cara dilakukan siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Kebiasaan buruk yang sering dilakukan siswa dalam mengerjakan tugas dan ujiannya berupa: menjiplak pekerjaan teman, bertanya langsung pada teman saat ujian, membuka catatan kecil, membuka buku, mencari bocoran soal ulangan, meminta teman mengerjakan tugasnya, dan tukar menukar soal yang terdapat jawaban di dalamnya.

Menurut Hartanto (2012: 38- 44) faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek ada 2 yaitu faktor internal dan eksternal. Factor internal yang mempengaruhi perilaku menyontek meliputi: tekanan dari teman sebaya, tekanan dari orang

(3)

tua, peraturan sekolah yang kurang jelas, dan sikap guru yang kurang tegas terhadap siswa. Faktor eksternal meliputi: prokrastinasi dan self effycacy (kepercayaan diri), keinginan untuk mendapatkan nilai tinggi, adanya kemalasan pada diri seseorang, masalah time management atau pengaturan waktu, tingkat kecerdasan, dan menunda-nunda pekerjaan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, yaitu simestris kausal dan interaktif.

Dengan desain penelitian asosiatif, maka peneliti memungkinkan untuk menggambar hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal (Arikunto, 2014:3).Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Batang Anai. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2017.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 231 orang. Dari 231 orang yang menjadi sampel sebanyak 145 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Konformitas Teman

Sebaya Terhadap Perilaku Menyontek Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai.

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial konformitas teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (- 3,695) ttabel (1.97705), artinya Ho1 ditolak Ha1 diterima.

Koefisien regresi menunjukkan bahwa perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai akan menurun sebesar 0,266 satuan jika konformitas teman sebaya menurun satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

(4)

Konformitas mempunyai peran penting dalam menentukan perilaku menyontek pada siswa. Menurut Taylor (2009:253) konformitas adalah tedensi untuk mengubah perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain.

Menurut Hurlock (2011:221) juga berpendapat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi remaja adalah sikap teman sebaya yang berorientasi sekolah atau bekerja. Payne dkk (dalam (Hartanto, 2012:47) teman sebaya di sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku menyontek. Siswa yang tidak mau memberikan jawaban atau mengikuti perilaku menyontek, biasanya akan dijauhi atau bahkan mendapatkan kekerasan baik secara lisan maupun secara fisik.

Apabila siswa tidak terpengaruh pada konformitas teman sebayanya maka perilaku menyontek siswa akan rendah, dan sebaliknya.

2. Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Perilaku Menyontek Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kepercayaan diri siswa berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (4,700) ttabel (1.97705), artinya Ho2

ditolak Ha2 diterima. Koefisien regresi menunjukkan bahwa perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai akan turun sebesar 0,182 satuan jika kepercayaan diri siswa akan meningkat sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

Menurut Fatimah (2006:149) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

(5)

penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan / situasi yang dihadapinya. Bandura dkk (dalam Hartanto, 2012:24) siswa dengan tingkat keyakinan diri yang tinggi cenderung lebih percaya diri dan mampu menyelesaikan masalah yang di hadapi dengan lebih baik, cenderung menolak melakukan perbuatan menyontek. Begitu sebaliknya.

Siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah cenderung melakukan perbuatan menyontek.

3. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Perilaku Menyontek Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial minat belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan

bahwa nilai thitung (6,192) >

ttabel (1.97705), artinya Ho3 ditolak Ha3 diterima. Koefisien regresi menunjukkan bahwa perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai akan menurun sebesar 0,481 satuan maka minat belajar siswa akan meningkat sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri, dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto, 2003:180).

4. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Perilaku Menyontek Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial disiplin belajar

(6)

siswa berpengaruh signifikan negatif terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (10,579) >

ttabel (1.97705), artinya Ho4

ditolak Ha4 diterima. Koefisien regresi menunjukkan bahwa perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai akan turun sebesar 0,308 satuan maka disiplin belajar siswa akan meningkat sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

Seperti dikemukakan oleh Moenir (2010:95) bahwa

“Melalui disiplin yang tinggi pelaksanaan suatu ukuran dapat mencapai maksud dan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak”. Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib kehidupan berdisiplin yang

akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar.

Hartanto (2012:40) salah satu alasan atau penyebab siswa menyontek adalah masalah Time Management atau pengaturan waktu.

Individu yang tidak mampu mengelola waktu belajar dengan baik, maka individu tersebut tidak akan disiplin dalam belajar. Seseorang yang disiplin dalam belajar akan membuat atau mempunyai perencanaan yang matang terkait dengan belajar. Begitu sebaliknya.

5. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya, Kepercayaan Diri, Minat Belajar, Dan Disiplin Belajar Secara Simultan Terhadap Perilaku Menyontek Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui konformitas teman sebaya, kepercayaan diri, minat belajar, dan disiplin belajar secara simultan

(7)

berpengaruh signifikan terhadap prilaku menyontek pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Dimana Fhitung (54,747)

> dari Ftabel (2,43) dan Sig (0,000) < Alpha (0,05) artinya H04 ditolak dan Ha4 diterima.

Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilia Rsquare sebesar 0,610. Hal ini berarti 61,0%

perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai dipengaruhi variabel konformitas teman sebaya, kepercayaan diri, minat belajar, dan disiplin belajar, sedangkan sisanya 39% jelas dipengaruhi faktor - faktor lain yang ada di luar penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konformitas teman sebaya berada pada taraf yang kuat sehingga membuktikan bahwa pengaruh teman sebaya memegang peranan yang cukup besar dalam perilaku siswa.

Hal ini dikarenakan

karakteristik remaja yang labil dan mudah terpengaruh.

Konformitas teman sebaya merupakan suatu tuntutan tidak tertulis dari teman-temannya terhadap diri seorang siswa, namun memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya perilaku tertentu pada diri siswa.

Sedangakan kepercayaan diri berada pada kategori cukup, minat belajar berada pada kategori kurang, dan disiplin belajar berada pada kategori cukup. Kepercayaan diri memberikan kontribusi terhadap penurunan perilaku menyontek siswa. Siswa dalam melakukan pembelajaran hendaknya harus memiliki kepercayaan diri yang baik sehingga ketika melakukan evaluasi pembelajaran siswa dapat percaya dan yakin pada kemampuannya sendiri.

Kepercayaan diri siswa dapat tercapai apabila ada kesadaran dari siswa itu sendiri maupun faktor dari luar dirinya bahwa

(8)

kepercayaan diri menimbulkan dampak yang baik dalam kegiatan pembelajaran.

Begitu juga dengan minat belajar siswa, siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi cenderung siswa tersebut tidak akan melakukan perilaku menyontek. Minat merupakan kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Anak didik yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh- sungguh kerena ada daya tariknya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai dengan minat.

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa aspek yang berasal dari dalam diri siswa seperti kepercayaan diri yang dimiliki oleh seorang siswa

terhadap kemampuannya

berpengaruh terhadap perilaku siswa dalam menyontek. Selain itu, disiplin belajar yang diterapkan di dalam diri juga dapat menjadi aspek yang penting yang dapat mempengaruhi perilaku menyontek siswa.

KESIMPULAN

1. Konformitas teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (-3,695) ttabel (1.97705), artinya Ho1 ditolak Ha1 diterima dengan nilai Koefisien regresi sebesar - 0,266.

2. Kepercayaan diri siswa berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (4,700) >

ttabel (1.97705), artinya Ho2

ditolak Ha2 diterima dengan nilai Koefisien regresi sebesar 0,182.

3. Minat belajar berpengaruh signifikan terhadap prilaku menyontek pada mata pelajaran

(9)

IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (6,192) > ttabel (1.97705), artinya Ho3 ditolak Ha3 diterima dengan nilai Koefisien regresi sebesar 0,481.

4. Disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (10,579) >

ttabel (1.97705), artinya Ho4

ditolak Ha4 diterima dengan nilai Koefisien regresi sebesar 0,308.

5. Konformitas teman sebaya, kepercayaan diri, minat belajar, disiplin belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai. Dimana Fhitung

(54,747) > dari Ftabel (2,43) dan Sig (0,000) < Alpha (0,05)

artinya H04 ditolak dan Ha4 diterima. Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilia Rsquare sebesar 0,610. Hal ini berarti 61,0% perilaku menyontek pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai dipengaruhi variabel Konformitas teman sebaya, kepercayaan diri, minat belajar, disiplin belajar, sedangkan sisanya 39% jelas dipengaruhi faktor - faktor lain yang ada di luar penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatimah, E. (2006b). Psikologi Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: Pustaka Setia.

Hartanto. (2012). Bimbingan dan Konseling: Menyontek Mengungkapkan Akar Masalah dan Solusinya. Jakarta: indeks.

Hurlock, E. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta:

Erlangga.

Moenir, A. S. (2010). Manajemem Pelayanan Umum di Indonesia.

Jakarta: Bumi Aksara.

(10)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhinya. Jakarta:

Rienika Cipta.

Taylor E. S., Peblau. A. L., Sears, D.

O. (2009). Psikologi Sosial edisi 12. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal. Populasi dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal.. Populasi dalam penelitian ini

HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGAKSES SITUS FACEBOOK PADA

konformitas teman sebaya sebesar 0,004. Karena kurang dari tarafnya yakni 0,05 maka hipotesis ditolak. Artinya terdapat hubungan antara konformitas teman sebaya

Dari hasil uji korelasi partial, yang paling berhubungan dengan perilaku menyontek adalah konformitas teman sebaya yang dilakukan siswa SMP Bhakti Loa Janan dikelas,

Diterimanya hipotesa ketiga yang berbunyi ada korelasi positif antara kecerdasan emosional dan konformitas kelompok teman sebaya dengan konsep diri remaja menunjukkan bahwa

Penelitian yang dilakukan dalam kaitannya dengan konformitas teman sebaya terhadap perilaku delinkuen pada remaja di LAPAS anak Kutoarjo juga.. belum pernah dilakukan

Sehingga, hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh signifikan konformitas teman sebaya terhadap perilaku vandalisme siswa kelas VIII SMP N 1 Demak”, diterima Pembahasan Hasil penelitian