• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Krisis Keuangan terhadap Hubungan Risiko Idiosinkratik dan Return Saham

N/A
N/A
muhammad fadhel

Academic year: 2025

Membagikan "Pengaruh Krisis Keuangan terhadap Hubungan Risiko Idiosinkratik dan Return Saham"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA ANGGOTA:

Muahammad fadhel rahman_2140103134 Widiansyah mukti ramadan_2120103111

Review jurnal : How financial crisea affect the relationship between idiosyncratic volatily and stock returns

1. research problem

Penelitian ini untuk menunjukan bahwa hubungan antara firmidiosyncratic risk dan return saham tidak melibatkan korelasi positif atau negative jangka Panjang. Dalam penelitian ini juga menyertakan dampak volatilitas saham yang sangat besar selama periode krisis keuangan 2007-2008 dan memberikan bukti kuat bahwa volatilitas yang dipicu oleh krisis keuangan memang mengubah hubungan yang awalnya positif menjadi hubungan negatif antara risiko dan pengembalian selama dan setelah periode krisis keuangan.

2. why is it important

 Untuk membuktikan apakah krisis keuangan menyebabkan hubungan antara firm-idiosyncratic risk dan pengembalian saham berubah selama dan pasca krisis keuangan

 Untuk menunjukkan bahwa hubungan antara firm-idiosyncratic risk dan return saham tidak melibatkan korelasi positif atau negatif jangka panjang, yang berbeda dari kesimpulan Diavatopoulos dkk. (2008)

3. authors approach

Pendekatan yang digunakan penulis adalah metode untuk menyaring data opsi untuk menangani data yang hilang, efek jatuh tempo, dan volume perdagangan opsi uang dalam yang rendah. Kami menghapus opsi dengan volume perdagangan nol dan jatuh tempo lebih pendek dari 9 hari atau lebih dari 365 hari. Untuk uang (didefinisikan sebagai harga pelaksanaan dibagi dengan harga saham), kami hanya mempertimbangkan kisaran [0.9, 1.1].

4. assumption in real world

artikel mengungkapkan bahwa pembagian dari beberapa sampel menjadi beberapa sub-periode berdasarkan krisis keuangan dapat digunakan untuk memprediksi dampak yang akan terjadi kedepannya

5. relevant theories

mengadopsi volatilitas tersirat di pasar opsi untuk memperkirakan risiko idiosinkratik perusahaan tersirat dan menemukan bahwa tidak hanya ada hubungan positif antara pengembalian yang diharapkan dan risiko idiosinkratik perusahaan, tetapi juga bahwa volatilitas idiosinkratik perusahaan tersirat adalah prediktor yang lebih baik untuk perusahaan idiosinkratik masa depan

(2)

6. hypothesis

 krisis keuangan akan mengubah struktur hubungan antara firm-idiosyncratic risk dan return saham..

 perusahaan kecil memiliki premi risiko yang lebih disesuaikan daripada perusahaan besar

 selama krisis keuangan Asia 1997 dan periode normal, menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara firm-idiosyncratic risk yang tersirat dan imbal hasil di masa depan.

 selama krisis keuangan global 2007-2008 dan krisis utang negara Euro 2009-2010, volatilitas idiosinkrasi perusahaan yang tersirat berhubungan negatif dengan pengembalian saham, dengan koefisien pada tingkat signifikan 1%, menyiratkan bahwa ketika -risiko sistem lebih besar, pengembalian saham selanjutnya lebih rendah.

 semakin besar risiko idiosinkrasi perusahaan yang tersirat, semakin kecil pengembalian yang diharapkan

 perusahaan yang lebih kecil atau perusahaan beta yang lebih besar memiliki risiko istimewa yang lebih tersirat atau terealisasi.

7. independent dan dependent variable

 Dependent variables

Variable terikat menunjukan krisis keuangan akan mengubah struktur hubungan. hubungan antara firm-idiosyncratic risk dan stock return

 Independent variables

Variable bebas menunjukan ukuran perusahaan mempengaruhi hubungan antara firm-idiosyncratic risk dan stock return

8. Sampel

Sampel yang diambil mencakup saham, yang memiliki opsi saham terdaftar di NYSE, AMEX, dan NASDAQ dari 1996/01 hingga 2014/12. Dengan mengecualikan semua ETF, saham keuangan, saham asing, dan saham sektor publik. Sumber data terdiri dari tiga database: OptionMetrics dari Ivy DB dan Pusat Penelitian Harga Keamanan (CRSP) dan situs web Kenneth French. Pilihan menyiratkan volatilitas, penawaran, harga permintaan, dan volume berasal dari OptionMetrics; harga saham, pengembalian, nilai buku ekuitas, dan saham beredar berasal dari CRSP; pengembalian pasar berasal dari model tiga faktor Fama dan Prancis di situs web Kenneth French.

9. statistical test

 untuk ukuran volatilitas istimewa, peneliti menghitung bagian istimewa dari volatilitas tersirat dengan menggunakan rumusan dimana R i.t adalah pengembalian perusahaan i untuk bulan tertentu , Rm.t adalah pengembalian indeks.

 peneliti memperkirakan ukuran volatilitas firm idiosyncratic dengan model pasar, kemudian menghitung standar deviasi harian pada bulan tertentu untuk membuat ukuran resiko idiosinkrasi yang terealisasi

(3)

10. result

Hubungan Antara Idiosyncratic Volatility dan Stock Return pada awalnya, mereplikasi periode sampel Diavatopoulos dkk. dan diperoleh hasil yang sama dari kolom (1) sampai (5) di Tabel 1, yaitu, bahwa ada hubungan positif antara volatilitas perusahaan-idiosyncratic yang terealisasi (tersirat) dan pengembalian yang diharapkan. Namun, kami memperpanjang periode sampel Diavatopoulos dkk.

dan memasukkan krisis global dalam sampel kami; hasil dari kolom (6) sampai (10) diTabel 1 sangat berbeda dari yang sebelumnya: hubungan antara volatilitas perusahaan-idiosyncratic tersirat dan pengembalian yang diharapkan menjadi negatif. Oleh karena itu, kami memperoleh hasil awal bahwa krisis keuangan akan mempengaruhi hubungan antara risiko dan pengembalian. Dan selanjutnya Volatilitas dan return saham: memilah hasil analisis portofolio, ditemukan bahwa hubungan antara risiko dan pengembalian dipengaruhi oleh periode sampel yang berbeda dan tingkat volatilitas, khususnya selama krisis keuangan global. Untuk meningkatkan kekokohan analisis empiris, dilakukan analisis pengembalian portofolio lebih lanjut mengenai apakah volatilitas tinggi yang dipicu oleh krisis keuangan berdampak signifikan pada hubungan antara risiko dan pengembalian diTabel 5 dan 6, masing-masing.

11. conclusion

Studi ini mengeksplorasi apakah krisis keuangan global menyebabkan hubungan antara risiko idiosinkrasi perusahaan yang tersirat dan pengembalian saham berubah. Pertama, menggunakan Diavatopoulos dkk. (2008) metode penelitian dan periode sampel untuk mereplikasi spesifikasi regresi dan menguji hubungan antara risiko idiosinkrasi perusahaan tersirat dan pengembalian saham. Hasil empiris menunjukkan hubungan kompensasi antara mereka, menyiratkan bahwa karena investor tidak dapat sepenuhnya mendiversifikasi risiko, mereka memerlukan premi risiko yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko yang dilakukan, yang konsisten dengan hasil Diavatopoulos dkk. (2008).

Selanjutnya, Ketika memperpanjang periode sampel dari Januari 1996 hingga Agustus 2014, hubungan tersebut bertentangan dengan temuan Diavatopoulos dkk. (2008); krisis keuangan adalah alasan penting mengapa fenomena ini dihasilkan. Untuk mengukur hasil dengan lebih baik, kemudian membagi sampel menjadi beberapa sub-periode berdasarkan krisis keuangan Asia, krisis keuangan global dan krisis utang negara Euro untuk memeriksa apakah krisis memainkan peran penting dalam hubungan antara risiko firmidiosyncratic tersirat dan return saham. Hasilnya menunjukkan bahwa volatilitas yang dipicu oleh krisis keuangan memang mempengaruhi hubungan antara risiko dan pengembalian.

12. improvement

Sesuai data yang sudah ditemukan krisis keuangan adalah alasan penting mengapa fenomena ini dihasilkan. Agar bisa mengukur hasil dengan lebih baik, kemudian dengan membagi sampel menjadi beberapa sub-periode berdasarkan krisis keuangan Asia, krisis keuangan global, dan krisis utang negara Euro untuk memeriksa apakah krisis memainkan peran penting dalam hubungan antara risiko firmidiosyncratic tersirat dan return saham. Dengan begitu akan bisa menjadi acuan sebagai data yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya.

(4)

Poin 4 bawah:

1. identifikasi masalah

bahwa hubungan antara firmidiosyncratic risk dan return saham tidak melibatkan korelasi positif atau negative jangka Panjang. Dalam penelitian ini juga menyertakan dampak volatilitas saham yang sangat besar selama periode krisis keuangan 2007-2008 dan memberikan bukti kuat bahwa volatilitas yang dipicu oleh krisis keuangan memang mengubah hubungan yang awalnya positif menjadi hubungan negatif antara risiko dan pengembalian selama dan setelah periode krisis keuangan.

2. memberikan solusi

Dalam penelitian ini menjeslakan bahwa bagaimana krisis keuangan mempengaruhi hubungan antara volatalitas istimewa dan pengembalian saham dan menjelaskan saat krisis ekonomi memberikan dampak yang negative pada pasar ekuitas. Oleh kerena itu solusi yang dapat diberikan adalah investor harus berhati-hati dalam melakukan investasi saham, investor harus mengetahui kondisi keuangan dinegara dan perusahaan tersebut untuk mengetahui kinerja perusahaan dan kondisi keuangan negara tersebut mengalami resesi atau tidak agar investor dapat memperkirakan stock return dan volatilitas saham.

3. pemilihan metode

Menurut kelompok kami artikel ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena bersifat objektif,  peneliti bebas dari apa yang ditelitinya Bahasanya formal berdasarkan teori dan kata-kata kuantitatif  prosesnya deduktif dan desainnya statis dari awal hingga akhir . 

4. peluang pengembangan penelitian

penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian yang akan datang dimana dari hasil yang didapatkan bahwa krisis keuangan menyebabkan hubungan antara risiko idiosinkrasi perusahaan yang tersirat dan pengembalian saham berubah. Mungkin dengan menambah sampel dari yang sudah ada di artikel dapat menambah potensi munculnya peluang pengembangan penelitian

 

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ROI, ROE, dan Return Saham terhadap Risiko Perusahaan dari 30 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ, serta

Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di

Tulisan ini membahas analisis return dan resiko saham–saham syariah yang selalu masuk dalam JII pasca krisis global 2008 (Januari 2009 – 30 Desember 2010), alat analisis

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan Risiko Inflasi, Risiko Suku Bunga, Risiko Valuta Asing, dan Profitabilitas terhadap return saham adalah searah yaitu apabila

Secara garis besar dengan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa kinerja keuangan sangat berpengaruh pada profitabilitas suatu perusahaan, jika nilai return saham

Judul Skripsi : Peran Inflasi pada Risiko Perusahaan Terhadp Hubungan Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang

Tulisan ini membahas analisis return dan resiko saham–saham syariah yang selalu masuk dalam JII pasca krisis global 2008 (Januari 2009 – 30 Desember 2010), alat analisis

Secara simultan variabel kinerja keuangan (CR, DER, ROA, TATO, PER), risiko sistematis, dan prediksi kebangkrutan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham