• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2015

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki Di Samarinda

Mariana 1

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk terhadap harga Amplang Belida UD. Sinar Rejeki di samarinda. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk terhadap harga secara simultan terhadap Amplang Belida UD. Sinar Rejeki di samarinda.untuk mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi kualitas harga Amplang Belida UD. Sinar Rejeki di samarinda. Metode yang digunakan adalah analisis deskriktif, analisisregresi linear berganda, dan uji hepotesis. Berdasar kan hasil analisis mengenai pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk pada industri UKM amplang UD sinar Rejeki di Samarinda berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen adalah price alasannya karena kualitas produk Amplang belida lebih baik dan berkualitas di bandingkan dengan produk amplang lain nya serta selalu di kunjungi oleh calon konsumen.

Kata Kunci : product, price, promotion place dan keputusan konsumen

Pendahuluan

Pergeseran perilaku konsumen Indonesia saat ini sudah tidak hanya konsumsi produk atau jasa saja secara emosional tetapi kini lebih menjadi konsumen yang rasional. Hal ini dapat dilihat bagaimana penjualan produk di pasaran yang tidak berkualitas dan harganya mahal, dimana tentu tidak diminati oleh konsumen. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka kebutuhan konsumen akan produk berkualitas juga semakin meningkatbagi kualitas produk makanan, indikatornya bisa dilihat dari higienisnya, kesehatannya, dan kandungan gizinya dalam produk, sehingga konsumen dapat memutuskan membeli produk makanan yang berkualitas,selain itu dalam mengeluarkan produk, produsen sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam persaingan bisnis bebas ini syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah perusahaan mencapai tujuan untuk menciptakan dan pertahankan pelanggan.

Kualitas produk merupakan faktor persaingan utama dalam menentukan keberhasilan dan kelangsungan dari suatu perusahaan. Konsep kualitas sering

(2)

dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian merupakan suatu ukuran seberapa jauh suatu produk dapat memenuhi persyaratan dan spesifikasi kualitas yang ditetapkan.

Sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen akan produk makanan ringan,berupa Amplang maka terbuka peluang bagi para pengusaha khususnya industri makan ringan. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jenis dan merek makanan ringan Amplang yang ditawarkan pada saat ini. Dengan banyaknya perusahaan dan merek makanan ringan yang bermunculan sekarang ini, mengakibatkan konsumen semakin teliti dan kritis dalam memilih produk yang sesuai dengan keinginannya.

Dalam hal ini yang terkait dalam penelitian adalah industri yang bergerak dibidang makanan ringan Amplang UD. Sinar Rejeki yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No.15 RT.15, usaha ini mulai berjalan sekitar 7 tahun yang lalu dan pendapatan rata-rata perbulan sebesar Rp. 2,350,000,-. Usaha ini lebih memprioritaskan kualitas produk dibandingkan harga, karena diketahui bahwa usaha pesaing yang lain banyak menurunkan harganya untuk mendapatkan konsumen dan tidak memperdulikan masalah kualitas produk dari kemasan, merek, rasa, desain. Dengan demikian usaha ini memiliki peluang untuk bersaingan dalam kualitas produk, sehingga konsumen yang ingin mendapatkan kualitas produk yang baik maka konsumen tersebut akan melakukan pembelian pada perusahaan di industri UD. Sinar Rejeki.

Sejalan dengan hal ini akan dilakukan penelitian, yang berjudul:“Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki Di Samarinda”.

Rumusan Masalah

Atas dasar uraian diatas,maka penting kiranya dilakukan suatu penelitian maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kualitas produk dan harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian Amplang Belida UD. Sinar Rejeki Di Samarinda 2. Apakah kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian Amplang Belida UD. Sinar Rejeki samarinda

3. variabel apakah yang paling kuat berpengaruh terhadap keputusan pembelian Amplang Belida UD. Sinar Rejeki Di Samarinda

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kualitas produk dan harga secara parsial terhadap keputusan pembelian Amplang Belida UD.Sinar Rejeki di Samarinda.

2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kualitas produk dan harga secara simultan terhadap Amplang Belida UD. Sinar Rejeki Di Samarinda.

(3)

3. Untuk mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian Amplang Belida UD.Sinar Rejeki di Samarinda.

Kerangka Dasar Teori Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Kaller (2006:6),pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan seperangkat prosen untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para memilik sahamnya.

Charles W. Lamb, Jr et.al (2001:6) mengemukakan bahwa: Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Assauri ( 2007:12) menjelaskan pengertian manajemen pemasaran adalah: “manajemen pemasaran adalah merupakan kegiatan penganalisian, perencanaan dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk dan membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang”.

Marketing Mix (Bauran pemasaran)

Dalam bukunya “Manajemen Pemasaran” Kotler (2007) mengemukakan : Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujauan pemasarannya di pasar sasaran. Dalam pengertian lain, Marius P. Angiopora (2002) mengemukakan bahwa Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target market).

Strategi Pemasaran

Tingkat penjualan dan kemampuan untuk produk, jasa, dan lini produk dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor diluar kendali seperti kekuatan- kekuatan demografi dan ekonomi.Tetapi tingkat ini juga dipengaruhi oleh usaha-usaha pemasaran. Oleh karena itu, tanggung jawab seorang manajer pemasaran adalah merencanakan dan melaksanakan tindakan-tindakan yang akan membantu mencapai sasaran penjualan, bagian pasar dan laba untuk sebuah produk, artinya setelah perencanaan harus menentukan pendekatan yang diambil oleh perusahaan untuk memastikan bahwa masing-masing produk memenuhi perannya.

Strategi pemasaran dan setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan dapat dilakukan manajer pemasaran dengan membuat tiga macam keputusan, yaitu:

1. Pelanggan mana yang akan yang akan dituju.

2. Kepuasan seperti apakah untuk memberikan kepuasan.

(4)

3. Pemasaran seperti apakah untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan tersebut.

Menurut Tuli dan Kahle dalam Tjiptono (2002:6) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai berikut: “Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang akan dikendalikan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan”.

Kualitas Produk

Tjiptono (2002:76) dalam memberikan definisi mengenai kualitas, yaitu:

“suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi standar (4 harapan) yang telah ditetapkan”.

Kotler (2002:49) “kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat”.

Kualitas baik itu produk maupun pelayanan merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari sebuah perusahaan, mengingat kualitas berkaitan erat dengan masalah keputusan konsumen yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.

Harga

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel dan dapat diubah dengan cepat.Namun, persaingan harga dan penetapan harga juga merupakan diskursus yang panting bagi penjual.

Tjiptono(2008:151), harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan ataupenggunaan suatu barang atau jasa.

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran atau marketing mix (4P=product, price, place, promotion/produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang dan jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Keputusan Pembelian

Perusahaan yang cerdas berusahan untuk memahami proses keputusan pembelian pelanggan secara penuh, semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk.

keputusan pembelian adalah “the selection of on option from two or alternative choice”, jadi keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu beberapa alternatif pilihan yang ada.

Pengertian keputusan pembelian, Kotler dan Armstrong (2002:226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

(5)

Perisat pemasaran telah mengembangkan “model tingkat” proses keputusan pembelian. Konsumen melalui lima tahap: evalusi alternatif, pencarian informasi, pengenalan kebutuhan, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Definisi konsepsional

Untuk dapat membantu dan memudahkan masalah yang setelah ditemukan pada bab sebelumnya maka perlu suatu perumusan yang dapat menjadi batasan dari pengertian variabel-variabel yang akan diperhitungkan dan pokok materi secara operasional, yaitu mengenai kualitas produk dan harga yang dilakukan perusahaan dalam memperkenalkan produk yang ditawarkannya. Dalam penelitian terdapat dua variabel yang terdiri atas variabel bebas atau yang disebut dengan variabel independen adalah:

1. Variabel kualitas produk

Kualitas produk adalah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang di eksplisit (berwujud) atau implisit (tidak berwujud). Kotler (2002:49)

2. Variabel harga

Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang dan jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Tjipto (2008:151)

3. Variabel keputusan pembelian

keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen bener-bener membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Kotler dan Amstrong (2002:226)

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Data kuantitatif yaitu penelitian kuantitatif yang mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalnya. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya serta menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan serta lebih menjelaskan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik (Sarwono, 2006).Data kuantitatif yang diperoleh dari perusahaan berupa data yang dapat dihitung atau angka yang diperoleh dari dokumen atau laporan-laporan, misalnya data keuangan pada usaha amplang.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) yang mewakili Kualitas Produk(X1)dan Harga (X2) serta 1 (satu) variabel terikat

(6)

(dependen) berupa Keputusan Pembelian (Y). Untuk memperjelas masing- masing variabel tersebut,digunakan indikator untuk setiap variabel sebagai berikut:

1. (X1) Kualitas produk

Suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi standar (harapan) yang telah ditetapkan.

Indikator yang akan diukur dari kualitas produk terdiri dari:

1) Higienis (bersih) 2) Rasa

3) Tampilan 4) kemasan 5) Merek 2. (X2) Harga

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel dan dapat diubah dengan cepat.Namun, persaingan harga dan penetapan harga juga merupakan diskursus yang penting bagi penjual.

Indikator yang akan diukur dari harga terdiri dari:

1) variasi 2) kompetitif 3) potongan harga

3. (Y) Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana memilih salah satu beberapa alternatif pilihan yang ada.

Indikator yang akan diukur dari keputusan pembelian terdiri dari:

1) Melakukan pembelian ulang 2) Kebiasaan dalam membeli produk 3) Kemantapan pada sebuah produk

Analisis dan Pembahasan Analisis

Untuk mengetahui nilai validitas dan reabilitas dari data kuesioner masing-masing butir digunakan seri program statistik (spss 17.0) dan hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Uji Validitas

Validitas merupakan suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu insgtrumen. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu mengahasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cara pengujian validitas dengan menghitung kolerasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dengan menggunakan alat bantu komputer Spss 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengujian Validitas

(7)

Item Pearson correlation R hitung Keterangan Skor_1

Skor_2 Skor_3 Skor_4 Skor_5 Skor_6 Skor_7 Skor_8 Skor_9 Skor_10 Total_Skor

1000 .572 .573 .456 .566 .616 .540 .644 .466 .522 .594

0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : data penelitian yang diolah, 2014

Dari setiap item pertanyaan diperoleh nilai R hitung lebih besar dari R tabel (0.195) maka item pertanyaan pada penelitian di atas adalah valid dan dengan demikian data yang diperoleh layak digunakan untuk analisis selanjutnya, menggunakan analisis regresi.

Uji Reliabilitas

Analisis Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Metode yang digunakan dalam analisis reliabilitas ini adalah metode Alpha-Cronboch. Nilai Alpha-Cronboch (r alpha) program SPSS 17.0 ditujukkan oleh besarnya nilai alpha (α) . pengambilan keputusan reliabilitas suatu variabel ditentukan dengan membandingkan nilai r alpha dengan nilai 0,6, apabila r alpha > 0,6 maka variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Table Hasil Pengujian Reablitas

Item-Total Statistics

Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan

item_1 .612 Reliabel

Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

item_2 .606

item_3 .616

item_4 .585

item_5 .603

item_6 .581

item_7 .599

item_8 .598

item_9 .636

item_10 .610

total_11 .614

Sumber: data penelitian yang diolah, 2014 Berdasarkan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.628 11

(8)

Tabel di atas, hasil uji relibilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,600 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel dari kuisioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuisioner yang handal. Secara keseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiap variabel digunakan dan dapat di distribusikan kepada seluruh responden (100 orang), karena tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang valid dan reliabel.

Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Model regresi linier bergandadapatdisebutsebagai model yang baikjika model tersebutmemenuhikriteria BLUE (best linear unbiased estimator) . BLUE dapat dicapai jika memenuhi asumsi klasik. Uji penyimpangan asumsi klasik dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan empat modal asumsi, yaitu:

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Tabel Hasil Uji Asumsi Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .81088066

Most Extreme Differences Absolute .063

Positive .042

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .626

Asymp. Sig. (2-tailed) .827

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji normalis dengan Kolmogorov-smirnov test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,626 dan Asymp.sig. sebesar 0,826 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Uji Auto korelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah modal regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 ( sebelumnya).

Dengan menggunakan asumsi : jika nilai DW terletak antara dU dan (4 – dU) atau dU ≤ DW ≤ (4 – dU) berarti bebas dari Autokorelasi, sebalik nya jika nilai DW <dL atau DW > (4 – dL) berarti terdapat Autokorelasi. Hasil uji Autokorelas idapat dilihat pada table berikutini :

Table Hasil Asumsi Auto korelasi

(9)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .652a .630 .696 .81920 1.612

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Nilai Durbin Watson pada signifikan = 5

% : n = 100 : k- 2 = 1 diperoleh nilai dL = 1.604 dan dU 1.603 = . Hasil pengolahan data pada tabel menunjukkan Durbin Watson sebesar 1.612 jadi, nilai Durbin Watson tersebut berada di antara nilai du dan (2_du) atau maka dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier tersebut terdapat autokelasi di antara kesalahan penggangu.

Uji Multikolinearitas

Uji Asumsi multikoliniearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Gejala multikolinearitas terdeteksi apabila nilai VIF lebih besardari 10 atau VIF

>10.JikanilaiVIF < 10 maka tidak ditemukan korelasi di antara variabel independen. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 .969 1.032

X2 .969 1.032

Sumber :Data penelitian yang diolah, 2014

Pada tabel tersebut nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas, X1 = 1.032, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 10 atau VIF = 1.032 < 10, X2 = 1.032, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 10 atau VIF 1.. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan gejala multikolineritas dalam model regresi linear berganda.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika signifikan lebih kecil dari α (5%) maka terdapat Heteroskedastisitas.

Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

(10)

B Std. Error Beta

1 (Constant) .162 .277 .585 .560

X1 .089 .079 .115 1.131 .261

X2 .063 .058 .110 1.084 .281

a. Dependent Variable: ABRESID

Sumber : Data penelitian yang di olah,2014

Nilai t statistik pada tabel coeficient untuk variabel X1 diperoleh nilai - 1.131 dibandingkan dengan ttabel1.984 atau -1.131 < 1.984 artinya tidak signifikan, nilai t statistik pada X2 diperoleh nilai 1.084 < 1.984 artinya tidak signifikan, artinya tidak signifikan. Jadi secara keseluruhan, nilai t statistic dari semua variabel penjelas tida ada berpengaruh secara statistic sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunkan tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.

Uji Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen apabila variabel independen minimal dua atau lebih.

Uji Koefisien Korelasi

Hasil uji koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Correlations

Correlations

Control Variables X1 X2

Y X1 Correlation 1.000 .672

Significance (2-tailed) . .089

Df 0 97

X2 Correlation .672 1.000

Significance (2-tailed) .089 .

Df 97 0

Hasil korelasi variabel X1 dengan Y diperoleh nilai 1.000 terdapat tingkat yang sangat kuat, hasil dari variabel X2 dengan Y diperoleh nilai 0.622 terdapat tingkat kuat.

Uji Koefisien determinasi

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel summary berikut:

Tabel Model Summary Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .652a .630 .696 .81920 1.612

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

(11)

Pada tabel tersebut di atas hasil koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,630 ( Kuadrat dari R = 0,652 ). Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel X1, X2, mempengaruhi sebesar 63 % terhadap variabel Y. sedangkan sisanya dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel yang lain yaitu sebesar (100%

- 63%= 37%) Uji F (Simultan)

Hasil uji F statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel Anova berikut ini : Tabel Anova

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.768 2 5.384 5.572 .566a

Residual 65.095 98 .671

Total 65.864 100

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Pada tabel uji Anova diperoleh nilai Fhitung 5.572 kemudian nilai Fhitung

tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel dicari dengan rumus : Ftabel = F{( 1-α) (dk pembilang = k) (dk penyebut = n – k – 1)}

Ftabel = F{(1-0,05) (dk pembilang = 2) (dk penyebut = 100 – 2– 1)}

Ftabel = F{(0,95) (2) (95) } Ftabel = 3,09

Pada tingkat signifikan 0,05 dengan penjelasan sebagai berikut :

Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel yang berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dan Ho diterima apabila Fhitung< Ftabel, yang berarti variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Ternyata hasil uji pada tabel Anova diperoleh nilai Fhitung lebih

kecil dari nilai Ftabel atau 5.572>3,09. Jadi secara simultan variabel independen (X) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Uji t (parsial)

Uji t (parsial) dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X1, X2 terhadap Y. Hasil uji secara parsial ditunjukan oleh tabel Coefficients di bawah ini :

Tabel Coefficientsa

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(12)

1 (Constant) 2.547 .450 5.664 .000

X1 .357 .128 .346 4.446 .656

X2 .583 .094 .390 4.878 .382

a. Dependent Variable: Y

Pada tabel koefisien diperoleh nilai konstanta a = 2.547β untuk Variabel X1 = 0,346, nilai β untuk variable X2 = 0,390, Sehingga dapat dirumuskan persamaan regresi linier berganda yaitu :

Y = 2,547 + 0,346 (X1) + 0,390 (X2)

Selanjutnya dengan tingkat signifikan (α = 0,05) dilakukan uji statistik secara parsial.

1. Pengaruh Variabel X1 Terhadap Y

Pada tabel coefficient, variabel periklanan (X1) diperoleh Persamaan regresi Y = 2,547 + 0,346 (X1), Selanjutnya dilakukan uji signifikansi, hipotesis yang digunakan adalah :

Ha : product berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen Ho : product tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen dengan penjelasan :

Jika nilai t hitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Jika t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Pada tabel coefficient diperoleh nilai thitung = 4,466 selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel.

Nilai t tabel dicari dengan kriteria :

Tingkat signifikansi (α = 0,05) untuk uji dua pihak (2-tailed) Df atau dk = jumlah data –2(100 – 2 = 98)

Sehingga diperoleh nilai t tabel = 1984

Ternyata nilai t hitung 4,466 > t table 1,984 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya berpengaruh secara signifikan.

2. Pengaruh Variabel X2 Terhadap Y

Persamaan regresi uji t (Y =2,547 + 0,390 (X2), selanjutnya dilakukan uji signifikan dengan hipotesis :

Ha :Price berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen Ho : Price tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dengan Penjelasan :

Jika nilai t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan. Jika nillai t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Pada tabel coefficient diperoleh nilai t hitung = 4,878, selanjutnya

dibandingkan dengan nilai t tabel. Nilai statistik t tabel dicari dengan kriteria : Tingkat signifikansi (α = 0,05) untuk uji dua pihak (2-tailed)

Df atau dk = jumlah data – 2 (100 – 2 = 98) Sehingga diperoleh nilai t tabel = 1,984

(13)

Ternyata nilai t hitung 4,878,>t tabel 1,984 maka Ho ditolak dan Haditerima, artinya tidak berpengaruh secara signifikan.

Variabel Yang Paling Berpengaruh

Variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dapat diketahui dengan membandingkan nilai koefisien regresi baku masing-masing variabel bebas. Nilai koefisien regresi baku tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Standardised Coefficients

No Variabel Bebas Standardised – Coefficients

1 Product 0,346

2 Price 0,390

Sumber : data diolah,2014

Pada tabel standardized coefficients dapat dilihat bahwa nilai price mempunyai nilai koefisien regresi baku lebih besar dari nilai koefisien regresi baku product (0,346 < 0,390). Jadi dapat diberi kesimpulan bahwa variabel Price adalah variabel yang paling kuat berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen..

Pembahasan

Pengaruh antara masing – masing variabel independen yang meliputi product, price ,terhadap keputusan konsumen yaitu bagaimana ke dua variabel bebas tersebut di atas dapat memenuhi harapan konsumen Amplang Belida UD Sinar Rejeki samarinda, sehingga dapat tercapai pada keputusan konsumen.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel marketing mix product, price, secara signifikan seluruhnya berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen pada Amplang Belida UD Sinar Rejeki samarinda.

Namun yang berpengaruh paling kuat adalah variabel price.

Dari penelitian bahwa dari 4P pada marketing mix yang paling berpengaruh pada keputusan pembelian produk pada Amplang Belida UD Sinar Rejeki samarinda yang berpengaruh adalah product, price

Hasil analisis menunjukan bahwa product berpengaruh positif dan siginfikan terhadap keputusan konsumen. Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik kualitas produk yang ditawarkan maka semakin besar tingkat keputusan konsumen membeli produk Amplang Belida UD Sinar Rejeki. Jika suatu usaha mempunyai produk yang baik maka konsumen juga akan rasa puas, dengan demikian produsen harus mengembangkan dan mempertahankan kualitas produk yang sudah ada. Begitu juga dengan Amplang Belida UD Sinar Rejeki samarinda, dari hasil analisis ditunjukan bahwa produknya dapat memuaskan konsumen hal tersebut dikarenakan produk yang ditawarkan mempunyai kualitas produk yang bagus dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Dari hasil analisis bahwa price berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen.pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin baik suatu produk yang ditawarkan maka semakin besar tingkat keputusun

(14)

pembelian produk meskipun amplang belida menpunyai harga yang tinggi di bandingkan dengan produk amplang yang ada di sekitar penjualan tersebut, tetapi kualitas produk amplang belida sangat baik sehingga menjangkau keputusan konsumen pada produk yang telah di tawarkan.

Kualitas produk yang bagus di sini maksudnya produk yang ditawarkan Amplang Belida UD Sinar Rejeki ini, mempunyai keunggulan dari pesaing lainnya meskipun dengan harga yang relatif mahal ada banyak konsumen yang dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan. Salah satu cara melakukan sesuatuh yang belum perna ada pada produk yaitu memberikan daya tarik yang lebih dengan memperbesar ukuran produk Amplang atau kemasan yang lebi menarik lagi dan penambahan rasa yang lebi berbeda , dengan demikian produk ini berbeda dengan produk pesaing yang menawarkan produknya dengan produk yang polos, namun dengan adanya tambahan tersebut harga yang ditawarkan juga akan tetap mahal namun sesaui dari produk yang di peroleh.

Menyajikan Sesuatu yang baru dalam produk yang dilakukakan UD sinar rejeki tidak mengalami kenaikan harga yang drastis, hal tersebut dikarenakan Amplang Belida UD Sinar Rejeki Samarinda, dalam melakukan pemebelian bahan pokok dan bahan pelengkap untuk persediaan pengolahan produk Amplang Belida UD Sinar Rejeki Samarinda membeli secara grosir/partai sehingga harga yang didapatkan untuk bahan pokok/pelengkap lebih murah di dapatkan jika dibandingkan dengan membeli secara eceran.

Hal ini berkaitan dengan daya jangkau konsumen terhadap produk yang ditawarkan mudah didapatkan oleh konsumen. Lokasih atau tempat penjualan produk Amplang Belida berlokasih bisa di katakan muda di jangkau oleh konsumen, karena berada di jalan raya/ jalan utama para pendatang dari mana saja dan selalu di lewati sehingga muda di jangkau atau di dapati oleh konsumen atau pengunjung yang tidak ada niat utama untuk membeli produk tersebut, bisa saja dengan melihat barangnya akan tertarik untuk membeli meskipun harga yang di tentukan mahal di bandingkan dengan produk amplang yg berlosi yang sama.

Dari ke dua variabel marketing mix yang meliputi produk,price, variabel yang paling berpengaruh paling kuat adalah price. Hal tersebut dilihat pada hasil penelitian yang di tunjukan bahwa price berpengaruh paling kuat atau dominan karena kualitas yang dimiliki sangat baik meskipun price/harga yang mahal tetapi amplang belida memiliki kualitas terjamin dan mudah di jangkau para konsumen baik kalangan atas maupun kalangan bawah yang berkunjung.

Penutup

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ke dua variabel marketing mix yang meliputi product, dan price secara simultan seluruhnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Amplang pada UD Sinar Rejeki Samarinda.

(15)

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel product, dan price mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Amplang UD Sinar Rejeki

Price merupakan salah satu variabel pada marketing mix yang berpengaruh paling kuat pada keputusan pembelian karena produknya terdapat kualitas yang sangat baik , serta konsumen juga mudah menjangkau lokasi penjualan produk tersebut.

Hendaknya dapat mengembangkan produk dari aspek rasa dan aspek higenis sehingga mampu meningkatkan keputusan konsumen membeli produk Amplang UD Sinar Rejeki Samarinda,.

Seharusnya Amplang UD Sinar Rejeki Samarinda tidak hanya memperbesar dan menanbah rasa yang berbeda namun juga dalam bentuk kemasan agar lebih menarik lagi dan menarik perhatian konsumen untuk membeli, seperti dengan melakukan pembelian 2 Amplang Belida akan mendapatkan bonus 1 sebuah produk baru dalam bentuk ukuran yang lebih kecil.

Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2004. ManajemenPemasaran Dan PemasaranJasa, Ahli Bahasa Philip Kotler danAmstrong, Alfabeta. Bandung.

Assauri,Sofjan, 2007, Manajemen Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Kotler, Philip,2007.Manajemen Pemasaran 1. Edisi kedua belas. PT Indeks:

Jakarta

Kotler dalam Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Intermedia: Jakarta Keller, Kotler ,2009.Manajemen Pemasaran 1. Edisi ketiga belas.

Erlangga:Jakarta

Priyanto,Dwi, 2008, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data & uji Statistik.

Mediakom. Yogyakarta.

Rangkuti, Frenddy. 2005. Riset Pemasaran, Cetakan Ketujuh. Gremedia Pustaka Utama: Jakarta.

Suharto dan Yuni Suharto. 2009. Marketing In Practice. CV Sary Cards.

Samarinda.

Sugiono,2004. Stastika Untuk Penelitian.CV Alfabeta. Bandung.

Tjiptono, Fandt. 2008. Strategi Pemasaran, EdisiTiga. Cetakan Keempat. Andi.

Yogyakarta.

. W. Lamb Jr, “et al.” Charles. 2001. Pemasaran, Jilid 1. Penerbit Salemba Empat.Jakarta.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan- penetapan-harga-manajemen-pemasaran, diakses pada tanggal 17 maret 2014

www.pengertian-produk.html, diakses pada tanggal 10 maret 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pengolahan data dan analisis menggunakan model regresi linier berganda yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

Pengaruh Variabel Digital Marketing, Harga Dan Kualitas Produk Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jamur Krispy Gazebo Ngadiluwih