530 | Universitas Multi Data Palembang
PENGARUH TATA LETAK TOKO DAN WARNA TERHADAP IMPULSE BUYING DI TOKO JILBAB TURKI PALEMBANG
Sintia1*), Megawati2
1,2Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Multi Data Palembang,
1[email protected], 2[email protected]
Kata kunci:
impluse buying; tata letak toko; warna
Abstract: This study aims to analyze how influential the store layout and color on impulse buying at Jilbab Turki Palembang store partially and simultaneously.
The technique used for data collection is by distributing questionnaires to 104 number of respondents. The type of research used in this research is quantitative type. The sampling technique uses non-probability sampling and data processing uses the SPSS 26 application. The results of this study indicate that the store layout variable is stated to have a positive and significant effect partially with a t count value of 4.148 > t table 1.6604 and a significant value of 0.000 <0.05, color is stated to have a positive and significant effect partially with a t count value of 6.776 > t table 1.6604 and a significance value of 0.000 <0.05 for impulse buying. Simultaneous tests prove that the store layout and color variables have a positive and significant effect on the impulse buying variable with an f count of 47.543 > f table of 2.463 and a significance value of 0.000 <0.05.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh tata letak toko dan warna terhadap impulse buying di toko Jilbab Turki Palembang secara parsial dan simultan. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner dengan responden sebanyak 104 responden. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan non- probability sampling serta pengolahan data menggunakan bantuan aplikasi SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tata letak toko dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dengan nilai t hitung 4,148 > t tabel 1,6604 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, warna dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dengan nilai t hitung 6,776 > t tabel 1,6604 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 terhadap impulse buying. Uji simultan membuktikan bahwa variabel tata letak toko dan warna berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel impulse buying dengan nilai f hitung 47,543 > f tabel 2,463 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Sintia dan Megawati (2023). Pengaruh Tata Letak Toko dan Warna Terhadap Impulse Buying di Toko Jilbab Turki Palembang. MDP Student Conference 2023
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu banyak bermunculan ritel modern di Indonesia yang semakin berkembang dan mengalami pertumbuhan yang pesat. Dengan perkembangan dan pertumbuhan ini yang menyebabkan persaingan dalam ritel menjadi sangat ketat. Ritel merupakan usaha bisnis yang menjual barang dalam jumlah kecil kepada konsumen akhir[1]. Usaha ritel sudah tersebar luas di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia. Pada saat ini ritel modern sudah mulai berkembang dengan seiring berjalannya
Universitas Multi Data Palembang | 531 waktu, tak terkecuali juga ritel fashion yang banyak bermunculan di Indonesia, yang dimana persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat.
Ada berbagai macam usaha ritel, salah satunya usaha dalam bidang ritel fashion. Usaha di bidang ritel fashion ini semakin diminati oleh semua kalangan yang dimana sudah banyak tren style fashion. Maka dari itu bisnis fashion dapat dikatakan bisnis yang menjanjikan pada masa ini dan fashion juga sudah mengalami perkembangan serta menjadi salah satu bisnis yang paling diminati setelah bisnis kuliner. Fashion merupakan sesuatu cara agar seseorang menjalani kehidupan sehari-hari, seperti cara berpakaian. Fashion juga terdapat sifat yang dinamis dan sering berubah dengan seiring berjalannya waktu. Fashion dapat menjadi hal yang setiap orang lakukan di kehidupan sehari-hari atau bisa juga dikatakan sebagai gaya hidup [2].
Dengan adanya perkembangan fashion saat ini para peritel fashion harus mampu menawarkan produk- produk yang bisa menarik minat beli konsumen serta pelanggan. Salah satunya bisnis ritel fashion yang mengalami perkembangan pada saat ini, yaitu toko Jilbab Turki Palembang. Toko Jilbab Turki Palembang merupakan toko ritel yang berorientasi fashion hijab yang berdiri pada tahun 2017. Toko Jilbab Turki Palembang ini menyediakan berbagai jenis hijab dan pakaian yang berkualitas dan bervariasi yang di impor langsung dari Turki dan Bangkok, produk yang mereka jual antara lain dress, kemeja, balzer, baju oneset, hijab dan lainnya. Saat ini toko Jilbab Turki Palembang sudah memiliki 2 gerai yang berlokasi di Palembang Trade Center (PTC Mall) dan di Ruko Demang Lebar Daun.
Menurut[2] pembelian secara impulsive didefinisikan menjadi pembelian yang dilakukan secara tiba- tiba tanpa adanya niat untuk berbelanja sebelumnya dan terjadi secara tanpa terencana serta tanpa sadar.
Serta menurut[3] impulse buying juga dapat terjadi pada saat konsumen secara mendadak mengalami kemauan yang kekeh dan kuat untuk segera membeli produk tersebut sesegera mungkin, secara reflek, otomatis dan spontan. Perilaku pembelian tidak terencana dapat diciptakan oleh para peritel agar merangsang konsumen atau pelanggan melakukan pembelian suatu produk atau merek tertentu. Para peritel secara umum sudah memiliki strategi yang berbeda-beda agar dapat memikat konsumen terutama pada toko Jilbab Turki Palembang, meskipun sudah banyak ritel fashion di kota palembang, tetapi toko Jilbab Turki Palembang masih banyak diminati oleh pelanggan. Impulse Buying adalah kecenderungan pembelian spontan atau mendadak dari konsumen yang timbul akibat stimulus lingkungan[4].
Ada juga faktor yang mempengaruhi Impulse Buying menurut[5] terdapat 3 jenis ialah satu, daftar belanja, yang dimana para konsumen atau pelanggan membuat sebuah daftar belanja tertulis yang terdiri dari barang-barang yang mau dibeli pada saat berbelanja, yang dua, pemilihan toko yang dimana konsumen atau pelangggan sebelum berbelanja akan memilih toko mana yang akan mereka datangi, yang terakhir tiga, store atmosphere (atmosfer toko) ialah gabungan dari karakteristik fisik toko, seperti arsitektur, tata letak, petanda, pemajangan, warna, pencahayaan, temperature, musik serta aroma, yang secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak pembeli.
Tata letak toko dapat diartikan penataan toko yang dirancang serta yang dibuat setelah lokasi toko dipilih, semua ini memiliki tujuan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi pembeli dalam berbelanja[5]. Menurut[6] tata letak yang baik dapat mengundang konsumen agar beta berkeliling lama di toko. Toko Jilbab Turki Palembang menyusun tata letak toko yang menarik agar konsumen atau pelanggan mampu mengelilingi toko dan melihat baju-baju yang dipajang. Pengelompokan barang berdasarkan dengan kategorinya, seperti kemeja diletakan di kumpulan kemeja tidak diletakan di kumpulan rak hijab, sehingga tata letak toko menjadi rapi.
Warna yang menarik dapat membuat konsumen tertarik dalam melakukan pembelanjaan. Warna- warna yang ada di toko Jilbab Turki Palembang sangat menarik, beranekaragam, memiliki banyak pilihan warna dan corak tidak hanya warna yang monoton sehingga para konsumen tidak merasa bosan dengan warn aitu-itu saja dan para konsumen dapat tertarik untuk melihat-lihat produk yang ditawarkan. Warna adalah unsur rupa yang paling mudah ditangkap oleh mata manusia. Hal tersebut sesuai dengan pendapat[7], yang berisi “Warna ialah fenomena getaran / gelombang yang diterima indera penglihatan”. Warna ialah unsur yang paling mudah menimbulkan kesan pada perasaan, sehingga dapat dikatakan yang paling akrab dikenal
532 | Universitas Multi Data Palembang
manusia. Pemakaian warna yang kreatif dapat meningkatkan kesan ritel dan membantu menciptakan suasana hati[5].
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh [3], hasil penelitian ini menunjukan store atmosphere secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap impulse buying. Hasil penelitian [8] menunjukkan store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap impulse buying.
Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di toko Jilbab Turki Palembang yang terletak di Palembang Trande Center (PTC). Toko Jilbab Turki Palembang didirikan pada tahun 2017, berdasarkan observasi, toko Jilbab Turki Palembang memiliki tata letak produk membuat konsumen dan pelanggang merasa nyaman untuk berbelanja, warna didalam toko yang menarik sesuai dengan produk-produk yang di jual, dan warna produk yang dijual beranekaragam.
METODE
Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu, pendekatan kuantitatif. Penelitian yang dilakukan pada toko Jilbab Turki Palembang. Objek pada riset ini terdiri dari variabel bebas (X) yaitu Tata Letak Toko (X1) serta Warna (X2). Adapun variabel terikat (Y) yaitu Impulse Buying. Subjek yang menjadi responden dalam riset ini merupakan konsumen dan pelanggan yang sudah pernah berbelanja pada toko Jilbab Turki Palembang. Populasi pada penelitian ini adalah pengunjung toko Jilbab Turki Palembang. Pada riset ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling.
Dalam riset ini, adapun sumber data primer yang didapatkan dari penyebaran kuisioner kepada responden akan menjadi subjek penelitian. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan kuesioner. Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka penulis harus mengolah serta menganalisis data agar bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen[9], dengan menggunakan software SPSS 26.
Selain analisis regresi linier berganda perlu juga dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian uji hipotesis yang terdiri dari uji t yang dimana uji t untuk memaparkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas/independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen[9] dan uji f memiliki tujuan agar membuktikan apakah variabel bebas yang diuji dalam model memiliki pengaruh secara bersama- sama atau simultan terhadap variabel terikat[10], serta koefisiien determinasi digunakanuntuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen[9].
HASILDANPEMBAHASAN
Dari hasil kuesioner yang telah disebar, Adapun karateristik responden pria sebanyak 3 orang dan wanita sebanyak 101 orang. Responden dengan usia 17-30 tahun berjumlah 67 orang, usia 31-40 tahun berjumlah 29 orang, usia <17 tahun berjumlah 6 orang dan yang terakhir rusia >40 tahun berjumlah 2 orang.
Adapun responden yang berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa sebanyak 35 orang, ibu rumah tangga sebanyak 21 orang, wiraswasta berjumlah 19 orang, PNS berjumlah 13 orang, dan Lain-Lain berjumlah 16 orang.
Pada uji validitas, nilai r hitung yang di peroleh menunjukkan angga lebih besar dibandingkan r tabel, yang dimana r tabel pada penelitian ini adalah (df) = n – 2 = 104 – 2 = 102, dimana r tabel yaitu : 0,1927.
Dengan demikian semua data pada penelitian ini dinyatakan valid atau sah. Dengan demikian dengan nilai cronbach’s alpha pada uji reliabilitas > dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item variabel dinyatakan reliabel. Setelah semua instrument dinyatakan valid dan reliabel, maka penulis dapat mengelola data pada uji korelasi.
Universitas Multi Data Palembang | 533 Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig, B Std, Error Beta
1 (Constant) 4,738 1,256 3,772 0,000
Tata Letak Toko 0,518 0,125 0,317 4,148 0,000
Warna 0,936 0,138 0,518 6,776 0,000
a, Dependent Variable: Total_y Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022
Berdasarkan pada tabel 1, dapat dilihat persamaan regresi linear berganda yaitu, sebagai berikut:
Impulse Buying = 4,738 + 0,518 Tata Letak Toko + 0,936 Warna Keterangan:
1. Nilai constanta sebesar 4,738 yang artinya Impulse Buying dipengaruhi oleh variabel Tata Letak Toko dan Warna, karena bersifat konstan maka Impulse Buying akan meningkat sebesar 4,738.
2. Nilai Koefisien variabel tata letak toko yaitu sebesar 0,518 yang berarti jika variabel tata letak toko meningkat 1 maka Impulse Buying pada toko Jilbab Turki Palembang akan meningkat sebesar 0,518.
3. Nilai koefisien variabel warna yaitu sebesar 0,936 yang berarti apabila variabel warna meningkat sebesar 1 maka Impulse Buying pada toko Jilbab Turki Palembang akan meningkat sebesar 0,936.
Tabel 2. Hasil Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig, B Std, Error Beta
1 (Constant) 4,738 1,256 3,772 0,000
Tata Letak Toko 0,518 0,125 0,317 4,148 0,000
Warna 0,936 0,138 0,518 6,776 0,000
a, Dependent Variable: Total_y Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022
Berdasarkan tabel 2 diatas, diperoleh nilai signifikansi variabel Tata Letak Toko 0,000 < 0,05 dan t hitung 4,148 > 1,6604, serta variabel Warna dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan t hitung 6,776 >
1,6604, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Tata Letak Toko serta variabel Warna secara parsial terhadap Impulse Buying berdasarkan uji t.
Tabel 3. Hasil Uji f ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig,
1 Regression 175,238 2 87,619 47,543 0,000b
Residual 186,137 101 1,843
Total 361,375 103
a, Dependent Variable: Total_y
b, Predictors: (Constant), Warna, Tata Letak Toko
534 | Universitas Multi Data Palembang
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat nilai f hitung sebesar 47.543 > f tabel 2,463 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian uji simultan dapat disimpulkan bahwa variabel Tata Letak Toko serta Warna berpengaruh secara simultan terhadap Impulse Buying.
Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std, Error of The Estimate
1 0,696a 0,485 0,475 1,358
a, Predictors: (Constant), Warna, Tata Letak Toko Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022
Berdasarkan tabel 4 diatas, menunjukkan bahwa hubungan antara variabel impulse buying dengan variabel tata letak toko dan Warna adalah kuat karena nilai yang didapatkan untuk nilai Adjusted R Square sebesar 0.475, artinya variabel impulse buying dapat dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 47,5%.
Sedangkan sebesar 52,5% (100%-47,5%) pengaruh impulse buying didapatkan dari variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa secara parsial maupun simultan variabel tata letak toko dan warna terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying di toko Jilbab Turki Palembang. Kemudian berdasarkan uji koefisien determinasi, variabel tata letak toko dan warna mempengaruhi impulse buying sebesar 52,5%.
ACKNOWLEDGEMENT
Terima kasih kepada pihak toko Jilbab Turki Palembang yang sudah bersedia memberikan izin agar dijadikan objek pada penelitian ini. Serta semua pihak yang terlibat, yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan, semangat, serta doa dalam penyelesaian penelitian ini.
DAFTARPUSTAKA
[1] H. Chaniago, Manajemen Ritel & Implementasinya, no. November. 2021. [Online]. Available:
https://www.researchgate.net/profile/Harmon-Chaniago/publication/356192834_18_Buku- Manajemen_Ritel-Harmon-/links/6191291c3068c54fa5e55f33/18
[2] A. Savira Alifia and C. Hadi, “Pengaruh Store Atmospheredan Brand Imageterhadap Perilaku Impulsive Buying pada Konsumen Retail Fashion,” J. Bul. Penelit. Psikol. dan Kesehat. Ment., Vol. 1, No. 1, pp. 508–519, 2021, [Online]. Available: http://e-journal.unair.ac.id/index.php/BRPKM
[3] A. F. Fazri, R. Arifin, and A. B. Primanto, “Pengaruh Visual Merchandising, Potongan Harga, Kualitas Layanan, dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Melalui Emosi Positif Sebagai Variabel Mediasi pada Pembeli Toko Paradise,” Ris. Manaj., Vol. 09, pp. 82–94, 2020.
[4] R. A. Naim, “Pengaruh Keragaman Produk, Store Atmosphere dan Promosi Instagram Terhadap Impulse Buying pada Konsumen Wanita di Toko Pakaian Dressy Gallery,” Kekuatan Huk. Lemb.
Jaminan Fidusia Sebagai Hak Kebendaan, Vol. 21, No. 2, pp. 1–9, 2020.
Universitas Multi Data Palembang | 535 [5] C. W. Utami, Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel Modern di
Indonesia, 3rd ed. jakarta: Salemba Empat, 2017.
[6] M. Riadi, “Store Atmosphere (Pengertian, Faktor dan Elemen),” kajianpustaka.com, 2021.
https://www.kajianpustaka.com/2021/08/store-atmosphere-pengertian-faktor-dan-elemen.html
[7] Y. A. Kembaren, G. Kartono, and M. Mesra, “Analisis Karya Poster Berdasarkan Unity, Layout, Tipografi, dan Warna,” Gorga J. Seni Rupa, Vol. 9, No. 1, p. 121, 2020, doi:
10.24114/gr.v9i1.18187.
[8] N. W. Saputri and M. Kusuma, “Pengaruh Shopping Lifestyle dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying (Survei pada Konsumen Toko Mayola Shop Mega Mall Kota Bengkulu),” J. Manaj.
Modal Insa. dan Bisnis, Vol. 1, No. 2, pp. 240–249, 2020.
[9] I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25, Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro, 2018.
[10] S. Bahri, Metodologi Penelitian Bisnis: Lengkap Dengan Teknik Pengolahan Data SPSS, 1st ed.
Indonesia: Andi Yogyakarta, 2018.