• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Pedagang Retail di Bantul)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Pedagang Retail di Bantul)"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Allah Ta'ala yang telah memberikan rahmat, berkah, kesehatan dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ................................................................
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ................................................................
  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Dari sisi retailer, implementasi supply chain management pada toko retail di wilayah Bantul sangatlah penting. Dengan menerapkan supply chain management pada perusahaan strategis dapat mengurangi persediaan di gudang.

Kajian Pustaka

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik manajemen rantai pasok terhadap keunggulan bersaing dan kinerja rantai pasok.

Landasan Teori

Sedangkan untuk transfer barang, manajemen rantai pasokan hulu menjaga hubungan antara perusahaan dengan vendor dan pihak lain. Hubungan antara manajemen rantai pasokan dan kinerja operasional bersifat langsung dan tidak langsung.

Kerangka Pemikiran

Menurunnya kinerja supply chain management di perusahaan akan menyebabkan kinerja operasional menurun pula. Pada dasarnya manajemen rantai pasok memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan. Dalam hal ini hubungan jangka panjang antara pemilik dan karyawan dapat diukur dalam lingkup komunikasi, loyalitas dan kepercayaan.

Hubungan jangka panjang ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan (Kolaborasi Rahmasari terhadap Kinerja Operasional Perusahaan. Kolaborasi merupakan salah satu alternatif terbaik untuk melakukan pengelolaan rantai pasok yang optimal, tentunya perusahaan membutuhkan sistem informasi yang akurat, lancar dan handal antara partisipan dalam pengadaan barang dan jasa. Gambaran variabel ini dapat diukur dengan unsur-unsur utama kerja sama atau kerjasama yaitu membahas perencanaan dan peramalan penjualan, kerjasama ditentukan atas dasar kondisi objektif, meningkatkan hubungan yang langgeng (Madepunggeng, 2017 ).

Koneksi harus dicapai untuk organisasi atau perusahaan yang berada dalam jaringan manajemen rantai pasokan dan semua tautan dalam pengadaan barang. Berikut adalah kerangka konseptual yang dikembangkan dalam penelitian ini dan dijelaskan dalam tabel berikut:

Hipotesis Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Uji Instrumen Penelitian
  • Metode Analisis Data

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling non-probability sampling. Menurut Sugiyono (2011), variabel bebas atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi asal usul variabel terikat atau variabel terikat. Gambaran variabel ini dapat diukur dengan unsur-unsur utama kerjasama yaitu: mendiskusikan perencanaan dan peramalan penjualan, kerjasama ditentukan berdasarkan kondisi objektif, meningkatkan hubungan yang berkelanjutan.

Untuk mendeskripsikan variabel kinerja operasional dalam penelitian ini diambil dua perspektif dari pendekatan balanced scorecard, yaitu perspektif proses bisnis internal dan perspektif pelanggan, seperti ketersediaan barang, biaya persediaan, pembelian kembali, kualitas barang dan tingkat keluhan dan kepuasan pelanggan. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen seperti: berbagi informasi (X1), hubungan jangka panjang (X2), kolaborasi (X3), integrasi proses (X4) terhadap kinerja operasional perusahaan. (Y). Koefisien determinasi ini akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi dalam variabel umum dapat dijelaskan oleh perubahan atau variasi dalam variabel lain.

Pada dasarnya uji T dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Jika terdapat korelasi yang cukup tinggi antar variabel bebas (biasanya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi terjadinya multikolinearitas.

Analisis Deskriptif

8 Perusahaan kita selalu bekerja sama dengan mitra bisnis untuk menginformasikan kepada mereka tentang kondisi atau perubahan yang dapat mempengaruhi bisnis mereka. Pendapat tertinggi terjadi pada item pertanyaan perusahaan kami berbagi informasi dengan karyawan terkait aspek keuangan dengan skor rata-rata 4,43 pada kategori sangat setuju sebelumnya dan opini terendah terjadi pada item pertanyaan. Perusahaan kami bertukar informasi dengan karyawan gudang secara formal dan berkesinambungan dengan skor rata-rata 3,54 untuk kategori suara. Berdasarkan analisis data di atas, secara keseluruhan responden setuju terhadap variabel hubungan jangka panjang dengan rata-rata 3,88.

Pendapat tertinggi muncul pada pertanyaan perusahaan kami menjalin hubungan timbal balik jangka panjang dengan pemasok dengan skor rata-rata 4,22 pada kategori perjanjian dan pendapat terendah muncul pada pertanyaan kerjasama jangka panjang yang menjadi dasar hubungan perusahaan kami dengan pemasok dengan skor rata-rata 3,67 dalam kategori setuju. Berdasarkan analisis data di atas, secara umum responden setuju dengan variabel kolaborasi dengan rata-rata 3,88. Pendapat tertinggi pada pertanyaan kerjasama antara perusahaan kami dengan karyawan ditentukan berdasarkan kondisi obyektif dengan skor rata-rata 4,09 pada kategori kesepakatan dan pendapat terendah pada pertanyaan perusahaan kami berpartisipasi dalam merencanakan dan memprediksi penjualan dengan skor rata-rata 3,41 dengan kategori setuju.

Berdasarkan analisis data di atas, secara umum responden setuju dengan variabel integrasi proses dengan skor rata-rata 4,06. Pendapat tertinggi ada pada item pertanyaan Aktivitas logistik perusahaan kami berhubungan baik dengan karyawan dengan skor rata-rata 4,20 pada kategori I sangat setuju, dan terendah pada pertanyaan perusahaan kami menyediakan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. pelanggan dengan skor rata-rata 3,89 dalam kategori setuju.

Tabel 4. 2 Usia Responden
Tabel 4. 2 Usia Responden

Analisis Kuantitatif Data

Berdasarkan analisis data di atas, secara umum responden setuju dengan variabel kinerja operasional perusahaan dengan skor rata-rata 3,97. Pendapat tertinggi terjadi pada pertanyaan Jumlah barang cacat rendah dengan skor rata-rata 4,12 pada kategori setuju, dan opini terendah terjadi pada pertanyaan Tingkat stok tinggi dengan skor rata-rata 3,83 pada kategori setuju. Seperti terlihat pada tabel di atas terlihat bahwa variabel pertukaran informasi dikatakan valid karena Rhitung lebih besar dari Rtabel 0,1927.

Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel hubungan jangka panjang dikatakan valid karena Rhitung lebih besar dari Rtabel sebesar 0,1927. Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel korporasi dikatakan valid karena Rhitung lebih besar dari Rtabel sebesar 0,1927. Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel integrasi proses dikatakan valid karena Rhitung lebih besar dari Rtabel sebesar 0,1927.

Seperti terlihat pada tabel di atas terlihat bahwa variabel kinerja operasional perusahaan dikatakan valid karena Rhitung lebih besar dari Rtabel sebesar 0,1927. Metode pengujian ini menggunakan Cronbach’s Alpha dikatakan reliabel jika memiliki koefisien 0,60 atau lebih.

Tabel 4. 9 Uji Validitas
Tabel 4. 9 Uji Validitas

Analisis Regresi Linear Berganda

Hal ini membuktikan bahwa jika information sharing meningkat sebesar satu satuan maka kinerja operasional perusahaan juga akan meningkat sebesar -0,073 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Hal ini membuktikan bahwa jika hubungan jangka panjang meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja operasional perusahaan juga akan meningkat sebesar 0,555 dengan asumsi semua variabel independen lainnya konstan. Hal ini membuktikan bahwa jika kerjasama meningkat satu per satu maka kinerja operasional perusahaan juga akan meningkat sebesar 0,594 dengan asumsi semua variabel independen lainnya konstan.

Hal ini membuktikan bahwa jika integrasi proses meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja operasional perusahaan juga akan meningkat sebesar 0,591 dengan asumsi semua variabel independen lainnya konstan. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial variabel information sharing, long term relationship, collaboration dan process integration terhadap kinerja operasional perusahaan. Ha : Terdapat pengaruh secara parsial variabel berbagi informasi, hubungan jangka panjang, kolaborasi dan integrasi proses terhadap kinerja operasional perusahaan.

Pada taraf signifikansi 5% hasilnya signifikan karena p-value (0,002) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis perusahaan, sehingga kedua hipotesis didukung. 3) Pengujian variabel Kerjasama (X3). Pada taraf signifikansi 5% hasilnya signifikan karena pvalue (0,011) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa integrasi proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis perusahaan, sehingga hipotesis keempat terdukung.

Tabel 4. 17 Uji Linear Berganda  Variabel Independen  Koefisien Regresi  Sig-t
Tabel 4. 17 Uji Linear Berganda Variabel Independen Koefisien Regresi Sig-t

Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Ariani dan Dwiyanto (2013) menunjukkan bahwa information sharing berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan, karena information sharing merupakan intensitas dan kapasitas perusahaan dalam interaksinya dengan pemasok dan karyawan untuk berbagi informasi terkait strategi bisnis bersama. Sedangkan penelitian yang dilakukan terhadap retailer di wilayah Bantul menunjukkan bahwa information sharing berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan karena masih mendapat rating yang rendah dari karyawan atau pemilik toko. Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa variabel hubungan jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Fitrianta dan Sudaryanta (2016), dimana hubungan jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Fitriant (2016) dan Ariani (2013), dimana kolaborasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan. Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa variabel integrasi proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ariani (2013) dan Fitrianto (2016) yang membuktikan bahwa integrasi proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan. Integrasi proses dalam manajemen rantai pasokan merupakan proses kolaboratif antara perusahaan dengan pemasok dan pelanggannya, yang jika dikelola dengan baik, mampu meningkatkan efisiensi dalam hal operasional perusahaan dan mampu memberikan kepuasan bagi semua pihak yang terlibat (Consineau et al. Setiawan dan Rahardian, 2005).

Pada hasil penelitian variabel pertukaran informasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja bisnis perusahaan. Oleh karena itu, toko retail di wilayah Bantula perlu meningkatkan information sharing baik kepada karyawan maupun supplier toko, karena information sharing ini pada dasarnya sangat penting untuk setiap bisnis dan sebagai dasar penerapan supply chain management. Oleh karena itu, diharapkan toko retail di wilayah Bantula terus meningkatkan kerjasama sebagai alternatif terbaik dalam menerapkan supply chain management yang optimal.

Oleh karena itu toko ritel di wilayah Bantul diharapkan dapat meningkatkan integrasi proses karena sebagai gabungan dari seluruh aktivitas di sepanjang supply chain management sehingga seluruh aktivitas tersebut dapat terkoordinasi dengan baik. Analisis Dampak Supply Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Makanan Olahan Khas Industri Kecil Menengah Padang Sumatera Barat). Pengaruh Supply Chain Management Terhadap Kinerja Operasional Gerai (Studi Pada Gerai Terdaftar Di PT. Multkom Indonesia Cabang Semarang).

Pengaruh Supply Chain Management (MRP) Terhadap Daya Saing dan Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Di DKI Jakarta. Analisis Pengaruh Supply Chain Management Terhadap Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Perusahaan Manufaktur Di Jawa Timur. Pengaruh Supply Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan Dan Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada Industri Kreatif Provinsi Jawa Tengah).

8 Perusahaan kami selalu bekerja sama dengan mitra bisnis untuk memberikan informasi tentang kondisi/perubahan yang dapat mempengaruhi bisnis mereka.

Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ................................................................
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran  2.4 Hipotesis Penelitian
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
Tabel 4. 2 Usia Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Uraian

B.. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada kajian pustaka bahwa pemberian kegiatan mozaik mempunyai pengaruh terhadap pengembangan kemampuan