Volume 1 Nomor 2 Juli Tahun 2022
Pengaruh Media Pembelajaran Pop-up Book Terhadap Hasil belajar Siswa tentang Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Wujud benda di
SD Negeri 171 Lompo Baru Kabupaten Soppeng
Lukman1, Muslimin2, Hesti Amelia Lestari3
1,2,3 Universitas Negeri Makassar, Parepare, Indonesia Email: 1[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa dan Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media Pop-up book terhadap hasil belajar siswa pada materi pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda SD Negeri 171 Lompo Baru Kabupaten Soppeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian pre-eksperimental designs bentuk one-group retest-posttest. Variabel bebas penelitian ini yaitu media pop-up book (X) dan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (Y). subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 171 Lompo Baru yang berjumlah 21 siswa, teknik probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. dengan hasil belajar siswa dimana rata-rata nilai pretest 62,190 kemudian nilai posttest 84,285. Hasil dari pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS dengan teknik paired sample t-test didapatkan signifikansi 0,000 dimana 0,000 < 0,05 sehingga H0 di- tolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa media pop-up book ber- pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa tentang materi pengaruh kalor dan perubahan wujud benda kelas V SD Negeri 171 Lompo Baru Kabupaten Soppeng.
Kata kunci: Pop-up book; hasil belajar; kalor
PENDAHULUAN
Pendidikan Nasional dapat diketahui bahwa peserta didik diharapkan mampu menjadi individu yang beriman dan demo- kratis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menjadi sektor yang sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa.
Halik, Sayidiman, dan Sultan (2017) setiap Negara di dunia berusaha dalam mengem- bangkan sumber daya alam dan sumber daya manusianya, dimana sumber daya alam pastinya membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten terutama dalam dunia pendidikan. Seiring berjalannya waktu sistem pendidikan nasional mulai mengalami peru- bahan mengikuti perkembangan zaman perkembangan tersebut dapat dilihat dari pergantian kurikikulum belajar yang berlaku.
Hal tersebut sependapat dengan Lubis (2018) bahwa berubahnya kurikulum membuat semua sistem pendidikan juga ikut berubah dan kurikulum dapat menjadi jembatan da- lam pengembangan proses pembelajaran.
untuk menunjang keberhasilan, hal tersebut dibutuhkan media pembelajaran.
Media pembelajaran diharapkan dapat membantu peserta didik memahami materi yang di berikan. Media pembelajaran juga diyakini dapat menumbuhkan minat belajar pada peserta didik dan memotivasi peserta didik untuk terus belajar. Amran &
Muslimin (2017) media pembelajaran ber- fungsi untuk menjelaskan informasi atau materi ajar agar mudah dipahami oleh peserta didik. . Media pembelajaran Pop-up book merupakan salah-satu media pembelajaran
136 yang dapat membantu guru menyampaikan materi dengan cara yang lebih me- nyenangkan. Masturah, et.al., (2018) Media Pop-up book merupakan sebuah kartu atau buku yang memiliki unsur 3 dimensi dan timbul apabila halamannya dibuka sehingga penyampaian materi dapat berjalan lancar selain itu pembelajaran menjadi lebih asyik dan menyenangkan. Yunarsi, et.al., (2021) Pop-up book dirancang dengan kreasi sekreatif mungkin sehingga diharapkan mampu menumbuhkan semangat belajar siswa, selain itu dengan media Pop-up book dipercaya dapat mempermudah pendidik da- lam mengimplementasikan materi secara lebih konkrit.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas V SD Negeri 171 Lompo Baru yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2022, diperoleh informasi bahwa belum ada media yang berbentuk Pop-up book yang digunakan sebagai media pembelajaran karena guru beranggapan bahwa media Pop-up book susah dalam proses pembuatannya, Hal tersebut mengakibatkan penggunaan media menjadi kurang bervariasi dan berpengaruh ke hasil belajar siswa.
Pengaplikasian media pembelajaran Pop-up book diharapkan mampu membantu guru dalam menyampaikan materi serta membantu peserta didik untuk memahami materi demi tercapainya hasil belajar yang maksimal. Sebagaimana penelitian yang te- lah dilakukan oleh Arum & Yuanta (2019) yang berjudul pengaruh media Pop-up book terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar tema indahnya keragaman di negeriku, dengan kesimpulan bahwa media Pop-up book memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar. Lebih lanjut penelitian yang telah dilakukan oleh Nur ,et.al.,(2017) dengan judul penelitian yang berjudul pengembangan media Pop-up book pada pembelajaran IPS tentang kerajaan dan pen- inggalan sejarah islam di Indonesia di kelas V Sekolah dasar, menyimpulkan bahwa re- spon guru dan peserta didik menyatakan me- dia Pop-up book layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang di atas maka akan dilakukan penelitian Pra eksperimen dengan
menggunakan media Pop-up book. dengan judul penelitian “Pengaruh Media pem- belajaran Pop-up book Terhadap Hasil Bela- jar Siswa materi pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda SD Negeri 171 Lompo Baru Kabupaten Soppeng”.
TUNJAUAN PUSTAKA
Media pembelajaran pop-up book
Media pop-up book merupakan sebuah buku menampilkan sebuah animasi yang dapat bergerak dan membuat seolah-olah ada sebuah benda yang bergerak dalam buku.
Hasanah (2019, h.15) menyatakan bahwa
“Media pop-up book adalah sebuah buku yang menampilkan tampilan gambar yang bisa ditegakkan serta membentuk obyek-obyek yang indah dan dapat bergerak memberi efek yang menakjubkan”.
Menurut Khadijah, Hasan, dan Pasinggi (2021) bahwa media pembelajaran pop-up book ini sangat bermanfaat bagi siswa karena pop-up book berbentuk tiga dimensi yang dapat mengajarkan bagaimana menemukan sendiri dari suatu permasalahan melalui proses melihat pop-up book. Se- pendapat dengan Nengsi (2019) yang menyatakan bahwa media pop-up book merupakan salah satu media yang berbasis cetakan yang mengandung unsur keindahan yang menarik, selain itu pop-up book mem- iliki bagian yang dapat bergerak atau berunsur tiga dimensi. Media pop-up book dapat merangsang imajinasi peserta didik serta menjembatani hubungan antara situasi kehidupan nyata dengan simbol yang menggambarkannya.
Berdasarkan beberapa definisi media pop-up book di atas dapat disimpulkan bah- wa media pembelajaran pop-up book meru- pakan salah satu media berbasis cetakan yang berbentuk sebuah buku tiga dimensi yang berisi sebuah imajinasi yang dapat bergerak apabila ditegakkan dan membentuk obyek yang indah dengan media pop-up book ini mengajarkan peserta didik untuk mampu mengaitkan pembelajaran dengan dunia nyata.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh peserta didik setelah melalui proses
pembelajaran, hasil belajar tidak hanya dilihat dari penguasaan ilmu pengetahuan saja namun hasil dapat dilihat dari sikap dan keterampilan peserta didik. Hakim, Israwati, dan Rustam (2021) mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah melakukan sebuah tes, baik tes secara tertulis maupun tidak tertulis. Menurut Sari (2019) menyatakan bahwa hasil belajar ada- lah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sejalan dengan pendapat Lukman, Hasan dan Dewiyanti (2022) yang berpendapat bahwa “hasil bela- jar merupakan suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang setelah melalui proses pem- belajaran dengan adanya perubahan dan peningkatan kemampuan baik dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan”.
Berdasarkan tiga definisi di atas dapat diketahui makna hasil belajar adalah sebuah pengalaman yang diperlukan siswa yang mencakup ranah kognitif, efektif dan psikomotorik. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah peserta didik yang ber- hasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran, dalam hal ini belajar tidak hanya penguasaan teori mata pelajaran namun juga penguasaan kebiasaan, minat dan bakat, keinginan, dan jenis-jenis keterampilan.
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pen- dekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif ini merupakan sebuah pendekatan yang ber- landaskan pada kaidah-kaidah ilmiah yakni konkrit, empiris,obyektif, terukur dan rasion- al. Menurut Siyoto & Sodik (2015, h.17) menyatakan bahwa “metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifiknya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jejak sejak awal hingga pembuatan desain penelitiann- ya”.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan da- lam penelitian ini adalah pra-eksperimental designs. Menurut Saat & Mania (2020) bah- wa pra-eksperimental designs merupakan desain yang belum termasuk desain yang sebenarnya karena masih terdapat variabel
luar yang juga ikut berpengaruh terhadap terbentuknya sebuah variabel terikat (de- pendent variabel) yang membuktikan bahwa hasil eksperimen tersebut bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variabel). Adapun bentuk desain yang digunakan yaitu one group pretest-posttest design, pada design ini sebelum diberi per- lakuan terlebih dahulu diberikan pretest se- lanjutnya dilakukan perlakukan dan yang terakhir diberikan posttest. Sejalan dengan Ma’ruf, Lukman dan Pasinggi (2021) yang menyatakan bahwa dalam penelitian one-group pretest posttest design, hanya ter- dapat satu kelompok yang diberi tes awal, perlakuan dan tes akhir.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah bentuk konkrit dari kersngka konsep yang telah disusun sebelumnya. Variabel bebas (X) Menurut payadnya dan jayantika (2018) mengungkapkan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang kedudukannya memberi pengaruh terhadap variabel terikat, dapat dimanipulasi, diubah, atau diganti. Da- lam penelitian eksperimen variabel bebas merupakan perlakuan (treatment) yang diberikan kepada siswa kelas V SDN 171 Lompo Baru. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media Pop-up book.
Dalam penelitian ini variabel terikatnya ada- lah hasil belajar siswa kelas V SDN 171 Lompo Baru.
Populasi
Populasi merupakan sebuah wilayah gener- alisasi yang terdiri dari obyek yang memiliki karakteristik tertentu yang dipilih peneliti untuk diteliti. Adapun yang dijadikan popu- lasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri 171 Lompo Baru Kabupaten Soppeng yang berjumlah 77 siswa, dengan 44 siswa laki-laki dan 33 siswa perempuan.
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ditentukan peneliti yang diharapkan dapat mewakili populasi secara keseluruhan.
Menurut Payadnya & Jayantika (2018) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti oleh peneliti karena
138 sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang dipilih menurut prosedur ter- tentu untuk mewakili populasinya. Adapun tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik probability sampling, menurut Siyoto & Sodik (2015, h.66) menyatakan bahwa “probability sam- pling adalah teknik yang memberikan pelu- ang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sam- pel”. Adapun jenis teknik probability sam- pling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster random sampling. Cluster random samplingadalah pengambilan sampel dilakukan secara acak dari kelom- po-kelompok populasi dalam pemilihan ssampel disesuaikan dengan jenis penelitian yang akan dilakukan.Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 171 Lompo Baru Kabupaten Soppeng.
Prosedur Penelitian Pretest
Kegiatan pretest dilakukan sebelum dilakukan sebelum penanganan hal tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil awal pe- serta didik kelas V terhadap materi ajar pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda. Instrument test yang digunakan dalam pretest pada penelitian ini adalah pilihan ganda (multi choice) dengan jumlah soal sebanyak 15 soal yang sebelumnya akan di- validasi oleh yang ahli pada mata pelajaran IPA, pengerjaan soal tersebut akan diberikan waktu 60 menit dan dikerjakan secara indi- vidu.
Pemberian perlakuan (treatment)
Setelah pretest maka dilanjutkan dengan pemberian treatment dengan penera- pan media pembelajaran Pop-up book.
Pelaksanaan treatment tersebut dilakukan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembela- jaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya.
Adapun langkah-langkahnya yang pertama siswa kelas V yang berjumlah 21 siswa dibagi menjadi 4 kelompok selanjutnya LKK dibagikan kepada masing-masing kelompok yang sudah disiapkan dan dikerjakan secara berkelompok dilanjutkan dengan menjelas- kan pengertian dan tujuan dari Pop-up book yang telah disiapkan sebelumnya. Selanjut- nya masing-masing kelompok diberikan
waktu untuk menggunakan media Pop-up book, Terakhir setelah pemaparan materi selesai dilanjutkan dengan pengerjaan LKK yang sudah disiapkan dan dikerjakan secara berkelompok, Setelah itu siswa mempresen- tasikan hasil kerja kelompoknya dengan memperlihatkan LKKhasil menggunakan media Pop-up book didepan teman kelasnya.
Posttest
Terakhir setelah dilakukan treatment dan siswa merasa sudah mengerti dengan materi akan dilakukan posttest, siswa diberi- kan evaluasi yang dikerjakan secara individu hal tersebut dilakukan untuk mengukur ke- mampuan hasil belajar siswa kelas V dengan jumlah siswa 21 orang. Test yang diberikan sesuai dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya dalam bentuk pilihan ganda (multi choise) sebanyak 20 soal yang sebe- lumnya akan divalidasi oleh yang ahli pada mata pelajaran IPA, pengerjaan soal tersebut akan diberikan waktu 90 menit.
Teknik analisis data
Menurut Saat dan Mania (2020, h.118) menyatakan bahwa analisis data dilakukan sejak penetapan masalah, pengumpulan data, dan setelah data
terkumpul. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa dengan menetapkan masalah penelitian, peneliti sudah melakukan analisis terhadap
HASIL PENELITIAN Hasil Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum hasil belajar siswa pada tes awal (pretest) atau sebelum diberikan sebuah perlakuan dan hasil belajar siswa pada tes akhir ( posttest).
Adapun hasil tes awal dan tes akhir siswa dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1 Nilai Pretest dan Posttest
Berdasarkan nilai hasil tes awal (pretest) dan nilai tes akhir (Posttest) pada tabel dapat dilihat pada jumlah siswa sebanyak 21 siswa memiliki daftar nilai pretest dan post- test yang lengkap.
Pretest
Tes awal atau pretest merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui penge- tahuan siswa sebelum diberikan sebuah per- lakuan, adapun hasil statistik dari bantuan SPSS versi 24 mengenai hasil tes awal (pre- test) siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2 Deskripsi Hasil Pretest Siswa Statistik Nilai Statistik
Ukuran sampel 21
Mean 61,29
Median 60,00
Modus 67
Standar deviasi 9,794
Minimum 47
Maksimum 80
Berdasarkan data tes awal (pretest) dapat dilihat bahwa dari sampel yang ber- jumlah 21 siswa, rata-rata nilai yang di- peroleh siswa yaitu 61,29 dengan nilai ten- gah (median) 60,00 dan modusnya yaitu 67.
Sedangkan standar deviasi yang didapatkan yaitu 9,794 dengan nilai minimum yaitu 47 dan nilai maksimum yaitu 80.
Tabel 3 Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Pretest
Nilai Kategori frekuensi Persentase (%)
< 75
tidak
tuntas 20 95%
> 75 Tuntas 1 5%
Total 21 100%
Berdasarkan tabel frekuensi dan persen- tase ketuntasan, dapat dilihat bahwa ber- dasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang dengan persentase 95%, sedangkan yang tuntas hanya 1 orang dengan persentase 5%.
Posttest
Tes akhir atau pretest merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui keberhasi- lan dalam pembelajaran serta mengetahui pengetahuan siswa setelah diberikan se- buah perlakuan.
Tabel 4 Deskripsi Hasil Posttest Statistik Nilai statistic
Ukuran sampel 21
Mean 82,524
Median 80
Modus 80
Standar deviasi 7,750
Minimum 67
Maksimum 93
No Nama Pretest Posttest
1 RS 73 87
2 RH 60 73
3 ESR 73 87
4 MHR 80 93
5 AZ 60 80
6 MS 47 73
7 FR 67 87
8 AG 53 80
9 ADS 67 87
10 MAS 53 73
11 MY 53 80
12 RSR 67 87
13 MAL 60 93
14 DRD 53 80
15 RRD 67 93
16 RHA 73 93
17 MD 47 73
18 FR 53 67
19 RNQ 67 80
20 FRR 47 80
21 RY 67 87
140 Berdasarkan data tes akhir (posttest) dapat dilihat bahwa dari sampel yang 21 siswa, rata-rata nilai yang diperoleh siswa yaitu 82,524 dengan nilai median yaitu 80, dengan modus 80, sedangkan standar devi- asi yang didapatkan adalah 7,750 dengan nilai minimumnya yaitu 67 dan nilai maksi- mumnya yaitu 93.
Tabel 5 frekuensi dan Persentase Ketun- tasan posttest
Nilai Kategori frekuensi Persentase
<75
tidak
tuntas 5 24%
>75 Tuntas 16 76%
total 21 100%
persentase ketuntasan, dapat dilihat bahwa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 orang dengan persentase 76%, se- dangkan yang tidak tuntas berjumlah 5 orang dengan persentase 24%.
permasalahan dalam berbagai perspektif dan metode yang digunakan. Adapun teknik ana- lisis data yang yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial Menurut Siyoto & Sodik (2015) berpendapat bahwa statistik infer- ensial dalam analisis data adalah untuk menguji hipotesis, apabila data yang di olah merupakan data sampel. Statistik inferensial dalam analisis data adalah untuk menguji hipotesis, apabila data yang diolah merupa- kan data sampel.
Hasil Statistk Inferensial
Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis harus dilakukan pengujian nor- malitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan normalitas dilakukan dengan bantuan Statistic Package for Social Science (SPSS) versi 24 menggunakan teknik Shapiro wilk..
Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS diperoleh data uji normalitas sebagai berikut ;
Tabel 6. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan aplikasi SPSS, data yang diperoleh menunjukkan signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi ( yang telah ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan uji normalitas yang dilakukan telah ter- penuhi.
Berdasarkan hasil data statistik yang diperoleh dari bantuan aplikasi SPSS maka dapat disajikan data sebagai berikut:
Tabel 7 Uji paired sampel t-test SPSS versi 24
Pengambilan keputusan mengenai diterima atau tidaknya uji hipotesis yang dil- akukan pada taraf signifikansi 5% atau 0,05.
Hasil dari pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS dengan teknik paired sample t-test didapatkan sig- nifikansi 0,000 dimana 0,000 < 0,05 sehing- ga H0 ditolak dan Ha diterima yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 171 Lompo Baru Kabupaten Soppeng sebelum maupun setelah penggunaan me- dia pop-up book. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pop-up book ber- pengaruh terhadap hasil belajar siswa tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda pada kelas V SD Negeri 171 Lompo Baru kabupaten Soppeng.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diperoleh data bahwa nilai pretest dan posttest memiliki sejumlah perbedaan.
Dari data tes awal (pretest) dapat dilihat Shapiro Wilk
Statistik Sig.
𝜶 𝟎. 𝟎𝟓
Pretest 0.924 0.106 > 0.05 Posttest 0.912 0.060 > 0.05
T Df Sig
(2-tailed) Pair1 Pre-Post -15.239 21 .000
bahwa nilai terendah yaitu 47 berbeda dengan data tes akhir (posttest) yang mem- iliki nilai terendah 67. Sedangkan nilai pre- test tertinggi yaitu 80, berbeda dengan post- test yang memiliki nilai tertinggi yaitu 93.
Data juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest 61,290 jauh lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata posttest yaitu 82,524. Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa pada posttest lebih tinggi dibandingkan nilai siswa pada pretest.
Selain itu, jika kita perhatikan lebih lanjut bahwa nilai median dan modus juga mengalami perubahan. Nilai median yang awalnya yaitu 60 (hasil pretest) mengalami peningkatan setelah perlakuan menjadi 80 (hasil posttest). Nilai modus yang awalnya yaitu673 (hasil pretest) mengalami pening- katan setelah perlakuan menjadi 80 (hasil posttest).
Hasil analisis deskriptif tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan (posttest) men- galami peningkatan dibandingkan sebelum diberikan perlakuan (pretest). Hal ini dikare- nakan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran pop-up book yang menarik minat belajar siswa yaitu media yang dapat bergerak dan menimbulkan gambar tiga di- mensi ketika halamannya dibuka mampu menarik perhatian siswa, menurut Sholeh, 2019. pop-up book ini bertujuan sebagai media edukatif, dan dijadikan sebagai sum- ber belajar yang menarik, kreatif, dan ino- vatif.
Data hasil belajar siswa jika dikelompokkan berdasarkan tingkat ketunta- san dengan berdasar pada Kriteria Ketunta- san Minimal (KKM) dapat dilihat bahwa dari hasil pretest dengan jumlah sampel 21 siswa terdapat 1 siswa yang mendapat nilai tuntas dan terdapat 20 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas Sedangkan hasil posttest menunjukkan bahwa terdapat 16 siswa yang mendapat nilai tuntas dan terdapat 5 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas. Hal ini disebabkan proses pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran pop-up book mempunyai daya tarik dan dapat digunakan dengan mudah sehingga dapat menumbuhkan pemahaman siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang Menurut Kha- dijah, Hasan, dan Pasinggi (2021) media
pembelajaran pop-up book ini sangat ber- manfaat bagi siswa karena pop-up bookber- bentuk tiga dimensi yang dapat mengajarkan bagaimana menemukan sendiri dari suatu permasalahan melalui proses melihat pop-up book. Sependapat dengan Nengsi (2019) yang menyatakan bahwa media pop-up book merupakan salah satu media yang berbasis cetakan yang mengandung unsur keindahan, selain itu Pop-up book memiliki bagian yang dapat bergerak atau berunsur tiga dimensi.
Analisis statistik inferensial dil- akukan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan uji paired sample t-test. Sebe- lum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk menge- tahui data berdistribusi normal atau tidak sebagai syarat dilakukannya uji paired sam- ple t-test. Hasil uji normalitas untuk pretest dan posttest menggunakan bantuan SPSS dengan teknik shapiro wilk didapatkan sig- nifikansi 0,106 dan 0,060 yang artinya sig- nifikansi lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal sehingga pengujian normalitas dapat dikatakan terpenuhi. Setelah didapatkan bahwa data berdistribusi normal kemudian dilanjutkan pengujian hipotesis.
Uji hipotesis secara manual dengan kriteria H0 ditolak apabila –thitung < -ttabel atau thitung < ttabel dengan hasil uji hipotesis didapatkan t hitung – 28,346 yang artinya lebih kecil dari t tabel yaitu 1,725. Uji hipotesis dengan bantuan SPSS dengan krite- ria H0 ditolak jika signifikansi < ɑ, di- mana ɑ = 0,05. Hasil uji hipotesis didapatkan signifikansi 0,000 yang artinya signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran pop-up book tentang pengaruh kalor terhadap peru- bahan wujud benda pada kelas V SD Negeri 171 lompo Baru, Kabupaten Soppeng Ber- dasarkan hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pem- belajaran pop-up book berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda pada kelas V SD Negeri 171 Lompo Baru, kabupaten Soppeng. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Nur ,et.al.,(2017) dengan judul penelitian yang berjudul
142 pengembangan media Pop-up book pada pembelajaran IPS tentang kerajaan dan pen- inggalan sejarah islam di Indonesia di kelas V Sekolah dasar, menyimpulkan bahwa re- spon guru dan peserta didik menyatakan me- dia Pop-up book layak digunakan dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut penelitian yang telah dilakukan oleh Arum & Yuanta (2019) yang berjudul pengaruh media Pop-up book terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar tema indahnya keragaman di negeriku, dengan kesimpulan bahwa media Pop-up book memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar.
Adapun yang menjadi kendala atau kelema- han dalam pembuatan media pembelajaran pop-up book adalah waktu yang digunakan untuk membuat media ini relatif lama dan media yang tidak tahan lama apabila bahan pembuatannya memiliki memiliki kualitas yang kurang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Nurwahidah (2019) pop-up book berbeda dengan buku biasa pada umunya.
Selain itu dalam pembuatan media pop-up book apabila menggunakan bahan yang kualitas standar maka akan mudah rusak se- hingga dalam pembuatannya banyak yang lebih memilih menggunakan yang kualitas tinggi namun dengan waktu yang cukup la- ma.
KESIMPULAN