PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1)
SUSI SUSANTI NIM.11010250
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 SIPORA Oleh:
Susi Susanti1, Mades Fifendy2, Yosmed Hidayat1
1. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2. Universitas Negeri Padang
ABSTRACT
The result of study biology class XI IPA at SMAN 2 Sipora is still below the minimum completeness criteria (KKM). The low yield of student learning because students are less active in the learning process, a learning process that occurs is still centered on the teacher, the use of learning model that is less varied, resulting in students feel bored and lazy to follow the learning, but it is also the lack of preparation of students in the learning process where the student no learning at home because of the absence of the student handbook. This study aims to determine the effect of Learning Model Two Stay Two Stray Accompanied Handout Against Biology Learning Outcomes Student Class XI IPA SMAN 2 Sipora. This type of research is experimental, using a randomized design Posttest Only Control Group Design. The population of the study were all students of class XI IPA SMAN 2 Sipora enrolled in the academic year 2015/2016. Sampling was done by purposive sampling technique, so that the selected class XI IPA 2 experimental class and class XI IPA 1 class control. Data on student learning outcomes research is obtained from the final tests carried out by the students. Data were analyzed using t-test. Final test results obtained average value of the experimental class and control class that 73.29 is 66.85. With the t-test obtained value of F = 1.79, while the value of F table = 1.67, then the F count> F table shows H1 accepted or accepted hypothesis. Based on data analysis can be concluded that the application of learning models Two Stay Two Stray accompanied Handout positive effect on learning outcomes biology class XI IPA SMAN 2 Sipora.
Keyword: Learning Model Two Stay Two Stray, Handout , Biology Pendahuluan
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar mengajar yang dialami siswa. Guru memegang peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan diharapkan mampu menciptakan kondisi proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun mental sehingga siswa dapat termotivasi dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini dituntut keterampilan guru dalam memilih metode dan model pembelajaran yang tepat, sehingga memungkinkan siswa untuk dapat
mengembangkan kualitas dan potensi yang dimilikinya
Hasil observasi penulis pada tanggal 3 Agustus 2015 di sekolah SMAN 2 Sipora, terdapat beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas. Diantaranya siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, proses pembelajaran masih terpusat pada guru, model pembelajaran yang di gunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga mengakibatkan siswa menjadi malas untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, juga kurangnya persiapan siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa tidak ada belajar dirumah, adapun penyebab siswa tidak belajar dirumah karena tidak adanya
buku pegangan siswa. Keadaan tersebut membuat siswa menjadi kurang aktif dalam belajar sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
Hasil dari proses belajar mengajar tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian Biologi siswa kelas XI IPA SMAN 2 Sipora semester 1 tahun ajaran 2015/2016 yaitu: kelas XI IPA unggul = 75,16, XI IPA 1= 64,50, XI IPA 2= 62,34, XI IPA 3= 53,08. Dari hasil proses belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa SMAN 2 Sipora kurang berhasil dalam pembelajaran biologi karena hasil rata-rata ulangan harian kelas XI IPA masih dibawah Kiteria Ketuntasan Minimum yang diterapkan di sekolah yaitu 70
.
Salah satu solusi untuk memperbaiki hasil belajar siswa biologi dapat dilakukan melalui sebuah pendekatan pembelajaran kreatif dan inovatif, yang mampu mempengaruhi pola interaksi siswa untuk bekerja sama dalam kelompok atau tim kecil guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Salah satu model pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam memperbaiki hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Model pembelajaran Two Stay Two Stray adalah model pembelajaran yang merancang sebuah pembelajaran kelompok dengan cara menyusun siswa bekerja dalam kelompok-kelompok belajar dan memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain, saling membantu untuk memecahkan masalah dan saling mendorong untuk prestasi (Lie.
2010:60). Kelebihan model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah:
(1). Dapat di implementasikan untuk berbagai kelas atau tingkat usia, (2).
Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna, (3). Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa mempunyai tanggung jawab belajar, (4).
Dapat meningkatkan kreativitas siswa, (5).
Dapat memberikan efek peningkatan prestasi belajar dan daya ingat, (6). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis karena mereka akan mencoba mencermati pekerjaan orang lain dan pekerjaan kelompoknya, (7). Dapat membantu guru dalam pencapaian pembelajaran (Istarani. 2014:204) .
Solusi lain untuk untuk mengatasi masalah kurangnya persiapan siswa dalam pembelajaran adalah dengan memberikan bahan ajar berupa handout, dimana dengan adanya handout ini, maka siswa akan dapat belajar dirumah serta ada persiapan dalam proses belajar disekolah. Menurut Prastowo (2011:79) handout adalah bahan pembelajaran yang sangat ringkas bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar ini diberikan kepada peserta didik untuk memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran, dengan demikian bahan bukanlah suatu bahan ajar yang mahal melainkan ekonomis dan praktis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray disertai handout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMAN 2 Sipora Tahun Ajaran 2015/2016.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian yang diberikan perlakuan. Menurut Lufri (2007:60) penelitian eksperimen adalah penelitian yang mengadakan perlakuan terhadap variabel penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari semester 2 di kelas XI IPA di SMAN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Ajaran 2015/2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control-Group Posttest Only Design
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 2 Sipora yang terdiri atas 4 kelas.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan kesamaan rata-rata nilai siswa. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang dilakukan berupa tes objektif yang terdiri dari 5 option yaitu A, B, C, D, E. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan uji
homogenitas. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas yang hasilnya berdistribusi normal dan sampel memiliki varians yang homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.
Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis rata-rata nilai tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Rata-Rata, Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 73,29 dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray disertai Handout lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yaitu 66,85 dengan menggunakan metode ceramah, dan tanya jawab. Tingginya hasilbelajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai handout karena dalam proses pembelajaran siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi antar kelompok serta dapat membagikan hasil dan informasi yang telah mereka dapat melalui pembelajaran kelompok kepada kelompok lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Lie (2010: 61) pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk membagikan hasil dan informasinya kepada kelompok lain sehingga setiap siswa berkesempatan untuk mampu menguasai materi pembelajaran.
Penelitian ini sudah menghasilkan nilai rata-rata tes akhir siswa kelas eksperimen mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70.
Pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 73,29 dari 24 siswa yang mengikuti ujian, persentase siswa yang tuntas 63,20 % sebanyak 13 orang. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab di dapatkan rata- rata hasil belajar siswa masih rendah dan tidak mencapai KKM yang di terapkan disekolah, dengan nilai rata-rata 66,85 dari 22 siswa yang mengikuti ujian. Persentase siswa yang tuntas 42,73 % sebanyak 8 orang. Hal ini di sebabkan pada kelas kontrol dalam proses pembelajaran siswa hanya mendengarkan apa yang di jelaskan oleh guru dan mencatat apa yang di sampaikan oleh guru, tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa yang mau mencatat. Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran di minta siswa untuk bertanya tentang hal yang belum di pahami, namun hanya beberapa orang saja yang mau bertanya sementara siswa lain diam. Pada saat proses pembelajaran beberapa orang siswa terlihat menganggu teman yang sedang belajar dan mengakibatkan konsentrasi temannya terganggu, hal ini dilakukan siswa karena merasa bosan dalam proses pembelajaran. Menurut Lufri (2007:
32) penggunaan metode ceramah memiliki beberapa kekurangan seperti kegiatan pembelajaran menjadi verbalisme membosankan bagi anak didik, sukar mendeteksi/mengontrol pemahaman belajar siswa, siswa menjadi pasif dan guru cenderung otoriter membuat anak didik tergantung kepada guru dan dapat melelahkan fisik dan pikiran siswa sehingga memberi pengaruh negatif terhadap belajar siswa.
Parameter Kelas eksperi
men
Kelas kontrol
Keterangan
Rata-rata X1= 73,29
X2= 66,85
X1> X2
Uji Normalita
s
Lt= 0,173
Lo= 0,107
Lt= 0,190
Lo= 0,0351
Lo<Lt Normal
Uji Homogeni
tas
Fh = 1,49 Ft = 13,1
Fh = 1,49 Ft = 11,6
Fh < Ft Homogen
Uji Hipotesis
Th = 1,79 Tt = 1,67
Th > Tt H1diterima
Berdasarkan persentase ketuntasan belajar siswa diatas, maka keberhasilan belajar siswa masih kurang maksimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini dikemukakan Djamarah dan Zain (2010: 107) bahwa “apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa maka tingkatan keberhasilan tergolong kurang baik”.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian , disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray disertai Handout dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Disarankan: Guru biologi dapat menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) disertai Handout sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain,Aswan.
2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Istarani dan Ridwan. 2014. 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan:
CV. Media Persada
Lie, A. 2010. Kooperatif Learning. Jakarta.
Gramedia Media Sarana Indonesia.
Lufri, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: FMIPA UNP Prastowo, A. 2011. Paduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press