• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model problem based learning (berbasis masalah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model problem based learning (berbasis masalah)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (BERBASIS MASALAH) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA

KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

RESY NENENG NPM 12080219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)

Pengaruh Model Problem Based Learning (Berbasis Masalah) Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Siswa Kelas X SMA Baiturrahmah Padang

Resy Neneng

1

, Lira Hayu Afdetis Mana, M.Pd

2

, Dina Ramadhanti, M.Pd

3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pertama, rendahnya keterampilan menulis siswa, terutama menulis paragraf argumentasi. Kedua, siswa kesulitan dalam mengembangkan ide atau gagasannya.

Ketiga, siswa mengalami kesulitan dalam membedakan paragraf argumentasi dengan paragraf lain.

Keempat, model yang digunakan guru kurang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan pengaruh model Problem Based Learning (Berbasis Masalah) terhadap keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel adalah Propotional Sampel. Instrumen penelitian ini adalah tes unjuk kerja.

Hasil penelitian ini adalah (a) keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang sebelum menggunakan model Problem Based Learning memperoleh rata-rata 68.75 pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup. (b) Keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sesudah menggunakan model Problem Based Learning memperoleh rata-rata 76.29 dengan rentangan 76-86% dengan kualifikasi baik. (c) terdapat pengaruh terhadap keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model Problem Based Learning karena

> yaitu 2.21 > 1.67. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Problem Based Learning dalam menulis paragraf argumentasi .

Kata Kunci: Menulis argumentasi, Model Problem Based Learning

(3)

Effect of Problem Based Learning Model (Problem Based) Writing Paragraphs Argumentation

Skills Class X Senior High School Baiturrahmah Padang

Resy Neneng

1

, Lira Hayu Afdetis Mana, M.Pd

2

, Dina Ramadhanti, M.Pd

3

1) Students STKIP PGRI West Sumatera

2) 3) Lecturer in Education Studies Program Language and Literature Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research are: First,the low skills of the student's writing, especially writing paragraphs argumentation. Second, students' difficulties in developing an idea or ideas. Third, students have difficulty in distinguishing writing paragraphs argumentation

.

with another paragraph.

Fourth, the model used by teachers less varied. This study aimed to describe the effect of the model of Problem Based Learning (Problem Based) paragraph argument against writing skills class X Baiturrahmah senior high school Padang.

This research is a quantitative research using experimental methods to study design One Group Pretest-Posttest Design. The population in this study were all students of class X Baiturrahmah senior high school Padang which numbered 40 students. The sampling technique is proportional sample. The instrument of this study is to test the performance

The results of this study were (a) the writing skills of argumentation class X Baiturrahmah senior high school Padang before using the model of Problem Based Learning earned an average of 68.75 in the range of 66-75% with more adequate qualifications. (B) paragraph writing skills of students after using the argumentation of Problem Based Learning models earned an average of 76.29 with a range of 76-86% with good qualifications. (C) there are significant arguments against paragraphs writing skills by using a model of Problem Based Learning for > is 2.21 >1.67.

That is, there is significant influence use of the model of Problem Based Learning in writing paragraphs argumentation

.

Kata Kunci: writing paragraphs argumentation, Models Problem Based Learning

(4)

A. PENDAHULUAN

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan menulis paragraf argumentasi termasuk pada kelas X Semester 2 dengan Standar Kompetensi (SK) 12 yaitu mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato dan Kompetensi Dasar (KD) 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi.

Berdasarkan hasil observasi serta wawancara yang dilakukan dengan seorang guru bahasa Indonesia Vanny Dwi Mulya, S.Pd. SMA Baiturrahmah Padang. Menurut guru bahasa Indonesia, masalah yang dihadapi siswa dalam menulis paragraf argumentasi adalah sebagai berikut. Pertama, rendahnya keterampilan menulis siswa, terutama menulis paragraf argumentasi. Kedua, siswa kesulitan dalam mengembangkan ide, dan gagasannya disebabkan keterbatasan kosakata yang dimiliki siswa Ketiga, siswa sulit membedakan antara paragraf argumentasi, deskripsi serta narasi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan siswa mengenai ciri-ciri paragraf argumentasi. Keempat, model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi model yang digunakan guru hanya model ceramah, dan diskusi sehingga siswa merasa bosan saat proses belajar mengajar berlangsung.

Wawancara juga dilakukan dengan beberapa siswa SMA Baiturrahmah Padang, kendala yang dialami oleh siswa adalah Pertama, siswa merasa bosan dengan pembelajaran menulis karena model yang digunakan guru dalam pembelajaran hanya ceramah dan diskusi. Kedua, siswa sulit untuk memulai menulis paragraf argumentasi yang akan ditulisnya karena siswa tidak mampu menuangkan ide-ide dan merangkai kata demi kata ke dalam bentuk tulisan. Ketiga, pada saat belajar bahasa Indonesia siswa banyak ke luar kelas karena siswa bosan belajar bahasa Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk Pertama, mendeskripsikan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sebelum menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa setelah menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang.

Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang. Rumusan masalah sebagai berikut.

Pertama, bagaimanakah keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sebelum menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang? Kedua, bagaimanakah keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa setelah menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang? Ketiga, Bagaimanakah pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang?

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dari gambaran-gambaran grafik itu (Tarigan, 2008:22).

Menurut Semi (2003:2) menulis adalah upaya memindahkan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan dengan menggunakan lambang-lambang grafem.

Menurut Semi (2003:47) argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis. Selanjutnya, menurut Ermanto dan Emidar (2009:150 ) argumentasi adalah paragraf yang berisi penjelasan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu gagasan, pemikiran, temuan, atau keyakinan dengan pemberian alasan, data, atau fakta. Darmawati (2014:50) menjelaskan bahwa argumentasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Pertama, terdapat pernyataan, ide atau pendapat yang dikemukakan penulis. Kedua, terdapat alasan, data, dan fakta yang mendukung. Ketiga, terdapat kebenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Keempat, penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis.

Menurut Barrow (dalam Huda, 2003:271) Problem Based Learning adalah pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Problem Based Learning juga didefinisikan oleh Tan (dalam Rusman, 2010:232) bahwa pembelajaran berdasarkan masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi sesuatu yang kompleksitas yang ada.

(5)

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pre-experimental.

Dikatakan kuantitatif karena dalam pengumpulan data menggunakan angka. Menurut Sugiyono (2008:7) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah menemui kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain Dari penelitian ini adalah One Group Pretest- Postest Design. Menurut Sugiyono (2008:72) metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.penelitian ini dilaksanakan di SMA Baiturrahmah Padang pada tanggal 09 sampai 14 Mei 2016. Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016.

Jumlah siswa adalah 40 orang yang tersebar pada dua kelas. Kerena jumlah popolasi kurang dari 100 orang, maka semua populasi dijadikan sampel.

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Propotional Sampel (sampel imbangan). Menurut Arikunto (2010: 182), Propotional Sampel dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Ada kalanya banyaknya subjek dari setiap wilayah tidak sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah memberikan tes menulis paragraf argumentasi kepada sampel penelitian sebelum dan sesudah penggunaan model Problem Based Learning. Pertama, guru membagikan instrumen penelitian kepada siswa. Kedua, guru menjelaskan instrumen penelitian kepada siswa. Ketiga, siswa ditugaskan menulis karangan argumentasi berdasarkan instruksi yang ada dalam instrumen penelitian. Keempat, guru mengumpulkan hasil karangan argumentasi siswa. siswa mengerjakan tes awal (pretest) menulis paragraf argumentasi dengan tema “Tata Tertib Sekolah” Lembaran kerja dikumpulkan dan diperiksa sesuai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Kelima, guru memberikan perlakuan dengan melaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dan menerapkan model Problem Based Learning. Keenam, siswa mengerjakan tes akhir (postest) menulis paragraf argumentasi dengan pemberian masalah mengenai

“Bahaya merokok”. Selanjutnya, lembaran kerja dikumpulkan dan diperiksa sesuai indikator yang telah ditetapkan. Teknik analisis data yang digunakan sebagai berikut. (1) mencatat skor mentah hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi, (2) mengubah skor mentah menjadi nilai dengan menggunkan rumus. (3) mengelompokkan keterampilan menulis paragraf argumentasi berdasarkan patokan skala yang digunakan di sekolah yaitu skala 10. (4) menentukan nilai rata-rata hitung keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan rumus. (5) mengkonversikan hasil nilai keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan rumus siswa ke tabel skala 10.

(6) mengklasifikasikan keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan rumus siswa kelompok posttest dan pretest ke dalam tabel distribusi frekuensi. (7) membuat grafik keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan rumus siswa untuk masing-masing indikator. (8) Melakukan uji prasyarat analisis dengan menggunakan analisis perbedaan rumus t-test.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Hasil Penelitian

Hasil analisis data menunjukan bahwa keterampilan menulis paragraf argumentasi sebelum menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang untuk keempat indikator yaitu dilihat dari kesesuaian terdapat pernyataan, ide atau pendapat, alasan data dan fakta serta logis tergolong lebih dari cukup dengan rata-rata 68.75 berada pada rentangan 66-75%.

Tingkat penguasaan keterampilan menulis paragraf argumentasi sesudah menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang untuk keempat indikator yaitu dilihat dari kesesuaian terdapat pernyataan, ide atau pendapat, alasan data dan fakta serta logis tergolong lebih dari cukup dengan rata-rata 76.29 berada pada rentangan 76-86%.

(6)

2. Pembahasan

a. Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Sebelum Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas X SMA Baiturrahamah Padang

Berdasarkan hasil analisis data, dapatdiketahui bahwa keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sebelum menggunakan model Problem Based Learning dikelompokan menjadi 8 kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah siswa yang berkualifikasi kurang berjumlah 3.12%, hampir cukup berjumlah 9.38%, cukup berjumlah 21.88%, lebih dari cukup berjumlah 46.87%, baik berjumlah 9.38%, baik sekali berjumlah 6.25% dan sempurna berjumlah 3.12%. Untuk lebih jelasnya pengklasifikasian keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sebelum menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Sebelum Menggunakan Model Problem Based Learning

Data dalam tabel dapat dideskripsikan dalam bentuk histogram berikut

b.

Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Sesudah Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas X SMA Baiturrahamah Padang

0 0 0 1 3 7

15

3 2 1

03 69 1215 1821 2427

Frekuensi

Kualifikasi No Klasifikasi Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Frekuensi Persentase

1 Sempurna 96-100% 10 1 3.12%

2 Baik Sekali 86-95% 9 2 6.25%

3 Baik 76-86% 8 3 9.38%

4 Lebih dari Cukup 66-75% 7 15 46.87%

5 Cukup 56-65% 6 7 21.88%

6 Hampir Cukup 46-55% 5 3 9.38%

7 Kurang 36-45% 4 1 3.12%

8 Kurang Sekali 26-35% 3 0 0

9 Buruk 16-25% 2 0 0

10 Buruk Sekali 0-15% 1 0 0

Total 32 100

Gambar 1. Histogram Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Sebelum Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas X SMA Baiturrahmah Secara Umum

(7)

Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sesudah menggunakan model Problem Based Learning dikelompokan menjadi menjadi 7 kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah siswa yang berkualifikasi kurang berjumlah 3.12%, cukup berjumlah 12.5%, lebih dari cukup berjumlah 40.62%, baik berjumlah 25%. baik sekali berjumlah 9.38%. sempurna 9.38%. Untuk lebih jelasnya pengklasifikasian keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sesudah menggunakan model Problem Based Learning siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Klasifikasi Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Sesudah Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas X SMA Baiturrahmah Padang

Data dalam tabel tersebut dapat dideskripsikan dalam bentuk histogram berikut

Gambar 2. Histogram Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Sesudah Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas X SMA Baiturrahmah Padang Secara Umum

0 0 0 1 0 4

13 8

3 3

03 69 1215 1821 2427

Frekuensi

Kualifikasi

No Klasifikasi Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Frekuensi Persentase

1 Sempurna 96-100% 10 3 9.38%

2 Baik Sekali 86-95% 9 3 9.38%

3 Baik 76-86% 8 8 25%

4 Lebih dari Cukup 66-75% 7 13 40.62%

5 Cukup 56-65% 6 4 12.5%

6 Hampir Cukup 46-55% 5 0 0

7 Kurang 36-45% 4 1 3.12%

8 Kurang Sekali 26-35% 3 0 0

9 Buruk 16-25% 2 0 0

10 Buruk Sekali 0-15% 1 0 0

Total 32 100

(8)

c. Pengaruh Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas X SMA Baiturrahmah Padang

Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, diperoleh gambaran mengenai pengaruh keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan model Problem Based Learning. Keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang sebelum menggunakan model Problem Based Learning memperoleh rata-rata 68.75 pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup. Sedangkan, keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sesudah menggunakan model Problem Based Learning memperoleh rata-rata 76.29 dengan rentangan 76-86% dengan kualifikasi baik. Terdapat pengaruh terhadap keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model Problem Based Learning karena >

yaitu 2.21 > 1.67. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Problem Based Learning dalam menulis paragraf argumentasi .

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh model Problem Based Learning terhadap keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang. penelitian ini adalah: Pertama, keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Baiturrahmah Padang sebelum menggunakan model Problem Based Learning memperoleh rata-rata 68.75 pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup. Kedua, Keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa sesudah menggunakan model Problem Based Learning memperoleh rata-rata 76.29 dengan rentangan 76-86% dengan kualifikasi baik. Ketiga, terdapat pengaruh terhadap keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model Problem Based Learning karena > yaitu 2.21 >

1.67. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Problem Based Learning dalam menulis paragraf argumentasi .

Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, peneliti menyarankan hal sebagai berikut ini. Pertama, bagi guru bahasa Indonesia penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai agar mampu menarik minat siswa dan dapat menjadi masukkan untuk menyusun perencanaan pembelajaran yang lebih bervariasi. Kedua, bagi siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, khususnya dalam menulis paragraf argumentasi. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini. Keempat, bagi peneliti untuk menambah pengalaman dalam penelitian ilmiah dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakata: Rineka Cipta.

Darmawati, Uti. 2014. Ragam Teks. Klaten: PT. Intan Pariwara

Depdiknas. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.

Emidar dan Ermanto. 2009. “Bahasa Indonesia”. Padang: UNP Press.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Semi, Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Siswa Kelas VIII Semester

Dari analisis hasil posttest kedua kelas dapat terlihat bahwa skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem problem