PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN, DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PERantara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari pegawai yang berstatus PNS pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai. Hasil analisis jalur menunjukkan terdapat pengaruh tidak langsung dan signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai melalui komitmen organisasi. PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN Statistik PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN KEWAJIBAN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MASUK.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tesis berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening”.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran kepada pimpinan lembaga/lembaga untuk meningkatkan kinerja pegawai di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kelemahan yang perlu diperkuat dan kekurangan yang perlu diperbaiki. ditambah.
Latar Belakang Masalah
Salah satu upaya instansi dalam menjaga kinerja pegawai adalah dengan menegakkan hak-hak pegawai yang merupakan faktor penting dalam mencapai hasil kerja yang optimal. Kinerja pegawai secara umum dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal (Busro, 2020:95). 3 Kepuasan kerja, motivasi dan komitmen organisasi dinilai sangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan reformasi birokrasi sejak tahun 2010 untuk mewujudkan BPS yang bersih, akuntabel, dan berkinerja baik. Kinerja merupakan suatu hal penting yang harus dicapai oleh setiap instansi termasuk BPS Provinsi Sumatera Selatan, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan instansi dalam mengelola dan mengerahkan pegawainya, sehingga kinerja pegawai mempunyai dampak yang sangat penting terhadap berjalannya kegiatan instansi dan mempengaruhi proses mencapai tujuan. Namun pada kenyataannya masih terdapat hambatan terkait kinerja pegawai yang menghambat tercapainya tujuan kerja secara optimal.
Kinerja pegawai BPS dapat diukur melalui penilaian kinerja yang diatur berdasarkan PP nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai. Berikut ini disajikan capaian kinerja pegawai BPS Provinsi Sumatera Selatan menurut kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan. Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui persentase kinerja pegawai BPS Provinsi Sumsel ditinjau dari kuantitas sebagian besar telah mencapai target sebesar 100 persen.
Terkait dengan batasan waktu, masih terdapat pegawai yang belum dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai tujuan waktu yang telah ditetapkan. Fenomena yang terjadi di lingkungan BPS Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan observasi menunjukkan bahwa sebagian pegawai telah melaksanakan tugas yang dilimpahkannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoxi) masing-masing dengan baik dan benar, namun masih ada pula yang belum melaksanakannya. pekerjaan mereka dengan baik karena kompleksitas pekerjaan. Pegawai merasa pihak instansi masih kurang menghargai prestasi kerja pegawai yang ditunjukkan dengan tidak adanya penghargaan dan lemahnya sanksi bagi pegawai yang nakal, sehingga tidak ada perbedaan perlakuan antara pegawai yang berprestasi dan pegawai bermasalah.
Karyawan yang tidak bahagia cenderung malas dalam melakukan pekerjaannya, yang pada akhirnya akan menyebabkan berkurangnya efisiensi. Hal ini masih terjadi di lingkungan BPS Provinsi Sumatera Selatan, masih banyak pegawai yang datang terlambat setelah pukul 08.00 WIB bahkan ada yang tidak masuk kantor tanpa informasi apa pun (Tabel 1.2). Peneliti juga menemukan adanya pegawai yang kurang disiplin terhadap waktunya, hal ini ditunjukkan dengan pegawai yang istirahat sebelum waktunya dan tetap tidak kembali ke kantor setelah waktu istirahat berakhir karena alasan pribadi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening”. Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap work engagement serta dampaknya terhadap kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap keterikatan kerja serta dampaknya terhadap kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. 11 7) Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
Tujuan Penelitian
11 7) Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening? .. 1) Bagi instansi (BPS Provinsi Sumatera Selatan). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris untuk menunjukkan pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja melalui komitmen organisasi sebagai variabel intervening yang dapat memberikan masukan kepada BPS Provinsi Sumatera Selatan mengenai pentingnya pemahaman institusi terhadap kinerja. pengelolaan motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi seluruh pegawai. Dengan begitu, kinerja pegawai yang tadinya menurun bisa membaik kembali sehingga kinerja institusi pun meningkat.
Manfaat umum yang dapat diperoleh bagi institusi memberikan masukan sejauh mana motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi dapat memberikan nilai kontribusi positif dalam meningkatkan kinerja pegawai. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Tetap PG Kebon Agung Malang). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention (Studi Pada Losari Hotel Sunset Bali).
Analisis pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan, dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening (studi pada PT. Yudhistira Ghalia, Indonesia, Yogyakarta). Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai pada kantor Palang Merah Timor-Leste.
Analisis pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Analisis pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening (Studi pada karyawan outsourcing di PT Semeru Karya Buana Semarang).
Pengaruh komitmen organisasi dan profesional terhadap kepuasan auditor dengan motivasi sebagai variabel intervening (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Analisis pengaruh reward, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dan dampaknya terhadap kinerja pegawai PLN Gianyar Rayon di Kabupaten Gianyar.