• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN PAI DALAM MENGATASI MASALAH KEKERASAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

N/A
N/A
RAM DANI

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN PAI DALAM MENGATASI MASALAH KEKERASAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 "

Copied!
110
0
0

Teks penuh

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Dampak Pembelajaran PAI dalam Mengatasi Masalah Kekerasan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman Tahun Pelajaran 2015/2016. Dampak pembelajaran PAI dalam mengatasi permasalahan kekerasan pada siswa VIII. kelas SMP Muhammadiyah 1 Sleman tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran PAI yang diajarkan tidak hanya sebagai mata pelajaran saja, namun juga sebagai cara atau metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan kekerasan dikalangan siswa.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas, jenis kekerasan dan pengaruh pembelajaran PAI dapat mengatasi masalah kekerasan pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran PAI dalam mengatasi masalah kekerasan, jenis-jenis kekerasan yang terjadi di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman dan seberapa besar pengaruh pembelajaran PAI dalam mengatasi masalah kekerasan pada kelas VIII. siswa. dari SMP Muhammadiyah 1 Sleman tahun ajaran 2015/2016. . Populasi penelitian ini adalah 95-100 siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah sampel sebanyak 32 siswa atau siswa dalam satu kelas di kelas VIIIC.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran PAI mengatasi masalah kekerasan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan data efektif karena berada pada angka 73,34 karena berada pada kategori rentang 73-89. (2) dari jumlah siswa kelas VIII yang berjumlah 95-100 siswa, dapat diketahui 90% pernah melakukan tindakan kekerasan, bahkan pada tahun 2016, data yang disampaikan kepada CC, menunjukkan sedikitnya 5 siswa terlibat tawuran dengan kekerasan, CC sendiri memberikan sanksi mulai dari teguran, pembinaan hingga pemanggilan orang.(3) Berdasarkan analisis korelasi yang dilakukan terlihat adanya hubungan yang positif. antara pembelajaran PAI dengan penanggulangan masalah kekerasan dikalangan siswa. Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kekerasan di kalangan pelajar yang dipengaruhi sebesar 83,5% sedangkan sisanya sebesar 16,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Konsonan Tunggal

Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

Vokal Pendek

Vokal Panjang

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sebab, banyak faktor kemajuan zaman yang kurang tersaring oleh generasi muda Indonesia. Bentuk kekerasan yang paling sering dilakukan siswa dalam hal ini kelas VIII adalah bullying (saling mengejek) dan bentuk kekerasan yang paling parah adalah berujung pada perkelahian. Ironisnya, bentuk kekerasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh anak laki-laki saja, namun anak perempuan juga tidak mau kalah dan ikut serta. Yang menambah momentum ini, mereka terkadang tidak memandang gender, baik laki-laki maupun perempuan juga bisa melakukan tindakan kekerasan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran PAI dalam Mengatasi Masalah Kekerasan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman Tahun Pelajaran.”

Rumusan Masalah

Hal ini terkait dengan dampak pembelajaran PAI dalam mengatasi masalah kekerasan pada siswa VIII. kelas SMP Muhammadiyah 1 Sleman pada tahun ajaran.

Kajian Pustaka

  • Pembelajaran
  • Pendidikan Agama Islam
  • Kekerasan
  • Pendidikan Anti Kekerasan

Sedangkan kendala layanan bimbingan dan konseling antara lain kurangnya kesadaran dan pemahaman terhadap kepribadian siswa, sehingga enggan memanfaatkan kehadiran guru bimbingan dan konseling di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Bentuk-bentuk kenakalan siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Depok Sleman Yogyakarta. 5 Eti Gusendang, “Peran Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Pencegahan Kenakalan di Kelas

Ketiga, tesis Diah Rahmawati, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Pendidikan Tanpa Kekerasan melalui Internalisasi Nilai-Nilai Islam dan Keagamaan. budaya di SMK PIRI 1 Yogyakarta. Peran guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam membangun pendidikan nirkekerasan antara lain mengajarkan pembelajaran PAIKEM (pembelajaran, aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) serta melaksanakan kebiasaan beragama (tadarus). 6 Eny Wijayanti, “Profesionalisme Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam Menangani Tindak Pidana Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Depok Sleman Tahun Ajaran, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga , Yogyakarta, 2013.

7 Diah Rahmawati, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Pendidikan Tanpa Kekerasan dengan Internalisasi Nilai-Nilai Islam dan Budaya Keagamaan di SMK PIRI 1 Yogyakarta”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Sunan Kalijaga Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2014. Berdasarkan landasan teori tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pembelajaran PAI untuk mengatasi masalah kekerasan pada peserta didik adalah daya, kekuatan dan kemampuan yang timbul dari benda atau orang yang datang. dari dalam atau timbul dari luar diri seseorang, yang dapat mempengaruhi dan membentuk watak, keyakinan dan tindakan yang dapat memberikan perubahan dan merubahnya menjadi sesuatu yang lain dengan berpedoman pada Al-Quran dan Hadits, yang mana dalam permasalahan kekerasan ini dititikberatkan pada aspek moral yaitu dasar pembelajaran PAI untuk mengatasi masalah kekerasan yang meliputi kekerasan fisik dan simbolik, birokrasi dan struktural.

Hipotesis Penelitian

  • Variabel Penelitian a. Identifikasi Variabel
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data a. Metode angket
  • Instrumen Penelitian
  • Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas
  • Metode Analisis Data

Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat utama pengumpulan datanya. 26 Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis. Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian survei eksplanatori. 27 Penelitian eksplanatori (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan sebab-akibat) antar variabel, membuat perkiraan. , dan temukan perbedaan atau perbandingannya. . Berdasarkan teori di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pembelajaran PAI dalam mengatasi masalah kekerasan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman tahun ajaran 2015/2016 yang mempunyai hubungan sebab akibat antar variabel.

Sedangkan alasan atau latar belakang peneliti menggunakan penelitian kuantitatif adalah karena penelitian ini menggunakan responden yang banyak, sehingga metode yang paling efektif adalah menggunakan penelitian kuantitatif. Proses penelitian ini memerlukan data yang lengkap dan akurat, untuk itu diperlukan tempat dan waktu untuk melakukan penelitian. Tempat dan waktu penelitian merupakan wilayah geografis dan kronologis populasi penelitian 31 Tempat penelitian merupakan tempat penelitian yang dijadikan pusat penelitian untuk memperoleh data yang paling lengkap.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juli 2016 dan apabila memungkinkan dapat lebih singkat dari jangka waktu yang ditentukan. Subyek penelitian adalah sumber utama penelitian, yaitu mereka yang mempunyai data mengenai variabel-variabel yang diteliti, baik itu orang, objek maupun lembaga, sehingga subjek penelitian pada dasarnya adalah mereka yang akan dijadikan subjek kesimpulan dari hasil penelitian 32 Subyek penelitian ini penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1. Sleman Angkayan 2015/2016. Sifat situasi yang dimaksud dapat berupa sifat, kuantitas dan kualitas yang dapat berupa tingkah laku, aktivitas, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro kontra, simpati-antipati, keadaan batin, dan dapat pula berupa proses 33 Tujuan penelitian ini adalah masalah kekerasan terhadap siswa.

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah hal atau orang dimana peneliti mengamati, membaca atau bertanya tentang data tersebut. 34 Sumber data utama dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PAI, sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PAI. penelitiannya adalah guru pembimbing dan kepala sekolah. Simple random sampling adalah pengambilan sampel strata dalam suatu populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, cara ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen. 38 Peneliti mengambil teknik pengambilan sampel ini mengingat sampel yang peneliti gunakan adalah siswa kelas VIII SMA Muhammadiyah 1 Sleman angkatan 2015/2016 yang homogen berjumlah 30 siswa.39. Untuk mengetahui dampak pembelajaran PAI dalam mengatasi masalah kekerasan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman tahun ajaran 2015/2016, akan disiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) dan dibagikan kepada siswa kelas VIII. siswa SMP Muhammadiyah 1 Sleman tahun pelajaran 2015/2016. didefinisikan.

Observasi partisipatif adalah suatu metode observasi dimana peneliti terlibat langsung dalam kegiatan orang yang diamati, sehingga dalam observasi partisipan peneliti dapat melakukan penelitian lebih mendalam 46 Peneliti menjadi partisipan melalui proses pembelajaran PAI tentang masalah yang akan diikuti kekerasan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sleman Tahun Pelajaran 2015/2015 dan melakukan observasi terhadap sarana prasarana pendukung. Untuk mengetahui kekerasan apa saja yang terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Sleman digunakan metode wawancara tidak terstruktur. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran PAI dalam mengatasi masalah kekerasan pada siswa digunakan statistik inferensial dengan menggunakan uji regresi linier sederhana.

Tabel 1.  Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Sistematika Pembahasan

PENUTUP

Saran

Siswa kelas VIII hendaknya semangat, tekun dan semangat untuk mengikuti pembelajaran PAI, dan materi PAI yang disampaikan oleh guru hendaknya dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena pembelajaran PAI mempunyai pengaruh yang besar dalam mengatasi masalah kekerasan di kalangan siswa. Selain itu, siswa juga tidak boleh lagi melakukan tindakan kekerasan baik berupa perkataan, sindiran maupun kontak fisik, karena sebenarnya dalam pengajaran PAI hal tersebut sangat tidak dianjurkan bahkan dilarang. Guru yang mengajar PAI di kelas VIII hendaknya bersikap bijaksana, selalu penuh perhatian dan selalu antusias dalam mengajarkan PAI kepada siswa karena bimbingan guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.

SMA Muhammadiyah 1 Sleman hendaknya merumuskan pembelajaran PAI agar lebih menarik bagi siswa dan meminimalisir terjadinya tindakan kekerasan, sehingga setiap tahunnya kasus kekerasan selalu menurun secara signifikan.

Kata Penutup

Apakah guru PAI mempertanyakan materi yang diajarkan pada sesi sebelumnya dengan menunjukkan ekspresi tanpa kekerasan? Apakah guru PAI menanyakan materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya tanpa melakukan tindakan kekerasan? Guru/siswa wa 2. Apakah PAI itu guru? menanyakan materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya dengan tanda-tanda yang menunjukkan kekerasan?

Gambar

Tabel 1.  Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Islam dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca AL- Qur’an Pada Siswa2. Di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Muntilan tahun ajaran 2015-2016, memiliki tingkat aktivitas jasmani yang rendah dan tingkat daya

Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan penulisan skripsi kebiasaan belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Peserta Didik Kelas VIII Semester I Pokok Bahasan Fungsi SMP Negeri 7 Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017, Skripsi, Pendidikan Penelitian ini dilatarbelakangi hasil

Untuk mengenai hasil dari penelitian ini yaitu (1) hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) peserta didik yang didapatkan dari guru mata pelajaran PAI di SMP Negeri 2

Subjek dalam penelitian ini adalah guru pengampu pelajaran PAI 4 guru dan 1 guru BK,6 orang peserta didik di MAN 4 SLEMAN fenomena yang diamati adalah peranan guru

Self esteem yang maih terdapat pada peserta didik kelas VIII di SMP Muhmmadiyah Jati Agung sehingga diperlukan sebuah upaya untuk mengatasi self esteem rendah melalui konseling

Faktor pendukung peranan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMP Karya Bhakti dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu faktor intern atau