• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN ENZIM BROMELIN PADA PAKAN TERHADAP FEED CONFERSION RATIO

N/A
N/A
YUSRAN

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN ENZIM BROMELIN PADA PAKAN TERHADAP FEED CONFERSION RATIO"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Judul : Pengaruh pemberian enzim bromelain dalam pakan terhadap feed alokasi rasio (FCR), pertumbuhan absolut dan kelangsungan hidup ikan lele (Clarias sp). Pengaruh pemberian enzim bromelain dalam pakan terhadap rasio alokasi pakan (Fcr), pertumbuhan absolut dan kelangsungan hidup ikan lele (Clarias Sp.) benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri yang tidak dikirimkan oleh siapapun, dan bukan merupakan adaptasi tulisan di manapun. bentuk di universitas berapa pun tingginya. Pengaruh pemberian enzim bromelain dalam pakan terhadap rasio alokasi pakan (Fcr), pertumbuhan absolut dan kelangsungan hidup ikan lele (Clarias sp.).

Sedangkan pada perlakuan lain ditambahkan enzim bromelain pada pakan dengan dosis larutan 0,75 ml/kg untuk perlakuan B, 1,5 ml/kg untuk perlakuan C, dan 2,25 ml/kg untuk perlakuan D. Kata Kunci: Enzim Bromelain, Pengakuan Pakan Rasio (Fcr ), Pertumbuhan absolut, kelangsungan hidup, ikan lele (Clarias sp.). “Pengaruh pemberian enzim bromelin dalam pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan lele (clarias sp).”

Namun berkat doa dan motivasi dari berbagai pihak, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan akademik untuk meraih gelar Sarjana Budidaya Perairan di Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis berhasil menghasilkan skripsi ini dengan bantuan beberapa halaman, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.

Terimakasih kepada kedua orang tuaku, keluargaku, sahabat-sahabatku dan sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat, semangat dan doanya hingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Protoase merupakan enzim yang mempunyai peranan sangat penting dalam pencernaan makanan pada ikan. Menurut Hardiany dalam Wulandhari (2017), enzim protoase merupakan enzim yang berfungsi memecah protein dengan cara menghidrolisis ikatan peptida pada asam amino pada rantai pelipeptid. Namun terkadang jumlah dan aktivitas enzim dalam saluran pencernaan terlalu rendah sehingga proses pencernaan menjadi tidak baik.

Bromelain mempunyai kemampuan untuk menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino (Herdyastuti, 2006 dalam Wulandhari, 2017). Enzim bromelain dapat memecah protein menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah diserap dan digunakan untuk pertumbuhan. Menurut Rachmawati dan Istiyanto S (2018), ekstrak nanas dalam pakan memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi ikan.

Pemanfaatan ekstrak nanas juga telah diterapkan pada ikan brome, dimana penambahan enzim bromelain pada pakan memberikan efek yang lebih baik terhadap kecernaan protein (Masniar et al., 2016). Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan diatas, penulis memandang penting untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Enzim Bromelain pada Pakan terhadap Feed Confersion Ratio (FCR), Pertumbuhan Absolut dan Kelangsungan Hidup Ikan Lele (Clarias Sp.).

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele
  • Kebiasaan Makan Ikan Lele
  • Kebutuhan Nutrisi Ikan Lele
  • Pakan
  • Enzim Bromelin
    • Oksigen Terlarut (DO)
    • Derajat Keasaman (pH)

Lempengan tulang ini membentuk rongga di atas insang yang berisi alat pernafasan yaitu organ arboreal yang berfungsi memperoleh oksigen langsung dari udara sehingga ikan lele mampu bertahan hidup dalam kondisi oksigen yang minim. Riesnawati dalam Granada (2011) mengatakan ikan lele mempunyai mulut terminal dan lebar dilengkapi dengan 4 pasang kumis yang berfungsi sebagai alat peraba ketika mencari makan. Ikan lele mempunyai mulut yang dilengkapi dengan gigi atau permukaan kasar pada bagian depan mulutnya serta mempunyai alat penciuman yang berfungsi untuk meraba dan mencium, letaknya dekat dengan sungut. Ikan lele lebih aktif pada malam hari atau biasa disebut sebagai hewan nokturnal, terutama dalam mencari makan.

Ikan lele memakan cacing, siput air, belalang, ulat bulu, larva, serangga dan kutu air di habitat aslinya. Dalam akuarium budidaya, pakan ikan lele harus diperhatikan dengan baik karena ikan lele dapat memakan spesiesnya sendiri atau sering dikatakan kanibal.Untuk menghindari kanibalisme sebaiknya ikan lele diberi pakan 2-3 kali sehari. Kandungan protein pakan merupakan energi utama dan merupakan komponen struktural sel dan jaringan tubuh untuk pertumbuhan ikan lele.

Pavan et al., dalam Rachmawati D et al., (2018) mengatakan bahwa enzim bromelain dapat diperoleh dari tanaman nanas (Ananas comocus) baik dari batang, kulit, daun, buah atau daging dalam jumlah yang bervariasi. Umumnya dikenal sebagai GRAS, bromelain diakui oleh Badan Pangan Amerika Serikat untuk meningkatkan kelembutan daging (Nadzirah et al., 2016). Berat molekul unit enzim protease nanas (Ananas comocus) sebesar 30,654 kDa (Rachmania et al., 2017), dan aktivitas enzim bromelain nanas sebesar 0,15 U/ml (Omotoyinbo dan Sanni, 2017).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Primaningtyas AW dkk. (2015) yang mengatakan bahwa hal yang dapat menunjang keberhasilan proses produksi ikan lele antara lain bibit yang sehat, efisiensi penggunaan pakan dan kualitas air. Kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhan ikan lele meliputi suhu, oksigen terlarut, alkalinitas dan pH. Yang paling berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan benih ikan lele adalah suhu air.

Salah satu faktor penyebab mati dan lambatnya pertumbuhan benih ikan lele adalah rendahnya konsentrasi oksigen terlarut. Konsentrasi oksigen terlarut minimal untuk mendukung pertumbuhan benih lele yang optimal Kadar oksigen yang baik untuk mendukung pertumbuhan optimal benih lele sebaiknya lebih besar dari 3 mg/L. Kondisi pH optimal untuk pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan lele berkisar antara 6,5 ​​hingga 9,0 (Murhananto, 2002 dalam Telaumbanua NH dkk. 2018).

Gambar 1 Clarias sp. (Ikan Lele)
Gambar 1 Clarias sp. (Ikan Lele)

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Alat dan Bahan Penelitian
  • Wadah Penelitian
  • Hewan Uji
  • Persiapan Pakan Ikan
  • Rancangan Percobaan
    • Laju Pertumbuhan Harian
    • Rasio Konversi Pakan (FCR)

Ekstrak enzim bromelain diperoleh dari umbi nanas yang dicampur dan disaring, kemudian diukur kandungan protein tambahannya dengan membandingkan serapan ekstrak enzim bromelain dengan kurva standar gelatin. Kadar protein enzim bromelain ekstrak kasar umbi nanas diukur menggunakan spektrofotometer. Spektrometer akan menentukan kandungan protein baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitansi atau serapan suatu larutan blanko atau larutan referensi. Pakan yang digunakan merupakan pakan komersial dengan kandungan protein 28 – 30% dalam 1 liter setiap perlakuan dicampur dengan enzim bromelain sesuai dosis yang ditentukan.

Perlakuan B: Enzim bromelain ditambahkan ke dalam pakan dengan dosis 0,75 ml/kg Perlakuan C: Enzim bromelain ditambahkan ke dalam pakan dengan dosis 1,5 ml/kg Perlakuan D: Enzim bromelain ditambahkan ke dalam pakan yang ditambahkan . pakan dengan dosis 2,25 ml/kg. Laju pertumbuhan harian atau laju pertumbuhan spesifik (SGR) selama masa pemeliharaan dihitung dengan rumus Effendi (1997) LPH = ( 𝐖𝐭−𝐖𝐨). LPH : Laju pertumbuhan harian (%) Wo : Rata-rata bobot ikan awal (mg) Wt : Rata-rata bobot ikan akhir (mg) t : Lama pemeliharaan (hari) 3.8.2 Efisiensi pakan.

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengaruh pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan lele terhadap kandungan protein enzim bromelain pakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan Berat Mutlak

Hal ini dibenarkan oleh Isnawati dkk (2015), bahwa pakan tidak hanya dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan ikan, tetapi juga merupakan sumber energi. Pergerakan dan reproduksi, makanan yang dimakan ikan akan diproses di dalam tubuh dan unsur nutrisinya akan diserap untuk digunakan membangun jaringan sehingga terjadi pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi enzim bromelain pada dosis 3% menghasilkan nilai pertumbuhan absolut tertinggi. 2013), bahwa jika semakin banyak enzim yang ditambahkan pada pakan maka akan semakin banyak pula protein yang dihasilkan yang dihidrolisis menjadi asam amino sehingga meningkatkan pertumbuhan ikan dan kecernaan pakan.

Food Convertion Ratio (FCR)

Dari grafik diatas, nilai FCR tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan nilai FCR sebesar 1,7 dan nilai FCR terendah terdapat pada perlakuan D dengan nilai FCR sebesar 1. Rendahnya nilai rasio konversi pakan ikan menunjukkan kemampuan ikan yang optimal. ikan. untuk mencerna dan menyerap kandungan pakan yang diberikan pada saat pemeliharaan sehingga memberikan nilai FCR yang baik. Menurut Putri (2012), enzim bromelain mengandung protease yang mampu memecah protein menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap dan jumlah protein yang disimpan dalam tubuh menjadi lebih besar.

Pemberian dosis enzim yang berbeda dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai rasio konversi pakan. Rasio konversi pakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bobot badan dan laju pertumbuhan ikan, pada perlakuan D rata-rata bobot biomassa awal per wadah adalah 1 gram dan bobot biomassa akhir lebih tinggi yaitu 3,4 gram. Hal ini juga berhubungan dengan kelangsungan hidup yang tinggi. yaitu 93% pada perlakuan D dimana jumlah akhir ikan hidup sebanyak 28 ekor/wadah dengan nilai FCR terendah yaitu 1. Tahun 2016), bahwa peningkatan proses metabolisme dalam tubuh akan mendorong ikan untuk mengkonsumsi pakan lebih banyak. Semakin banyak pakan yang dikonsumsi dan semakin efisien penggunaan pakan maka semakin banyak protein yang dimanfaatkan sehingga pertumbuhan akan semakin meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa pakan yang diberikan selama penelitian dapat dimanfaatkan secara optimal oleh ikan untuk menghasilkan daging, sehingga memberikan pengaruh yang besar terhadap pertambahan bobot badan ikan lele sangkuriang muda.

Gambar 4. Grafik FCR selama penelitian
Gambar 4. Grafik FCR selama penelitian

Sintasan

Kelangsungan hidup adalah persentase organisme hidup pada akhir pemeliharaan dari jumlah organisme yang ditebar pada awal pemeliharaan dengan jumlah organisme yang ditebar dalam wadah budidaya pada awal pemeliharaan. Berdasarkan hasil analisis varian menunjukkan bahwa penambahan enzim bromelain pada dosis berbeda tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele. Dilihat dari data yang diperoleh maka dapat dikatakan bahwa pakan yang diberikan selama penelitian sudah mampu memenuhi kebutuhan ikan lele (Clarias sp.). 2012) bahwa kelangsungan hidup yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar bahkan dapat meningkatkan pertumbuhan.

Menurut Fitria (2012), tingkat kelangsungan hidup dapat dipengaruhi oleh kualitas air, terutama suhu dan kandungan oksigen. Kandungan oksigen terlarut pada penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai DO ikan lele berada dalam batas wajar dalam budidaya.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Pada tahun yang sama tahun 2014, penulis melanjutkan studinya di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhammdiyah Makassar dan menyelesaikan studinya pada tahun 2020 dengan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pemberian Enzim Bromelain Pada Pakan Terhadap Rasio Konversi Pakan (FCR) , Pertumbuhan mutlak dan kelangsungan hidup ikan lele (Clarias sp)”.

Gambar

Gambar 1 Clarias sp. (Ikan Lele)
Gambar 2. Buah nanas yang digunakan dalam penelitian
Gambar 3. Alur Pembuatan Enzim Bromelin  2.6. Kualitas Air
Tabel   1. Data Pertumbuhan Mutlak
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian pakan menggunakan enzim papain sesuai dengan dosis yang tepat dapat menentukan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo. Penelitian ini

PER digunakan untuk mengukur kualitas protein dalam pakan (Hepher, 1988).Berdasarkan hasil penelitian, nilai PER pada kombinasi enzim papain dan enzim bromelin pada pakan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Enzim Papain Pada Pakan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias

Pemberian pakan menggunakan enzim papain sesuai dengan dosis yang tepat dapat menentukan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo.. Penelitian ini

Pemberian pakan menggunakan enzim papain sesuai dengan dosis yang tepat dapat menentukan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo.. Kerangka

Riset bertujuan mengetahui pengaruh penambahan kombinasi ekstrak enzim kasar Papain dan Bromelin pada pemanfaatan pakan, kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan

Hasil pemeliharaan ikan nila selama 60 hari dengan penambahan ekstrak enzim kasar papain dan bromelin yang masing-masing memiliki aktivitas protease sebesar 6,73

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa konsentrasi enzim bromelin berpengaruh nyata terhadap kadar protein hidrolisat protein Ikan Bandeng(P<0,05).. Nilai