• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan green accounting terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh penerapan green accounting terhadap"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2015-2018 SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh

RIZKA DWI AYUNIN TISNA NPM. 21601082166

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG 2020

(2)

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh green accounting terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015- 2018. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja lingkungan dan biaya lingkungan, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data yang digunakan berbentuk angka dan bilangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa annual report dengan metode pengumpulan datanya berupa dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Hipotesis diuji menggunakan analisis statistik desktiptif, uji normalitas, uji asumsi klasik, regresi linear berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 14 untuk menguji hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa secara simultan variabel kinerja lingkungan dan biaya lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur (0,071 > 0,05). Sedangkan variabel biaya lingkungan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur (0,023 < 0,05).

Kata Kunci: Green accounting, kinerja lingkungan, biaya lingkungan dan profitabilitas

(3)

ABSTRACT

This research was conducted to determine the effect of green accounting on the profitability of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018. The independent variables in this study are environmental performance and environmental cost, while the dependent variable in this study is profitability. This type of research is quantitative research because the data used are in the form of numbers. The data source used in this research is secondary data in the form of annual report with the data collection method in the form of documentation. The population in this study is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018. The sampling technique uses purposive sampling. In this study the authors took a sample of 54 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018. Hypotheses are tested using descriptive statistical analysis, normality test, classic assumption test, multiple linear regression using SPSS version 14 tools to test hypotheses. Based on the results of tests that have been done, it can be concluded that simultanedneosly environmental performance variables and environmental costs have a significant effect on the profitability of manufacturing companies. The partial test results show that environmental performance variables do not affect the profitability of manufacturing companies (0,071 > 0,05). While the environmental costs variable partially has a negative and significant effect on the profitability of manufacturing companies (0,023 < 0,05).

Keywords : Green Accounting, environmental performance, environmental costs and profitability

(4)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan jumlah perusahaan yang berdiri di Indonesia menunjukkan bahwa perekonomian semakin maju. Dalam masyarakat pertumbuhan sering kali dititikberatkan pada proses peningkatan produksi dan jasa dalam kegiatan ekonomi. Perusahaan tidak lepas dari lingkungan masyarakat sekitar. Aktivitas perusahaan diharapkan tidak hanya memikirkan pemaksimalan profitabilitas saja namun juga memikirkan lingkungan sekitar yang menunjang kegiatan perusahaan.

Menurut Elkington (1999) dalam teorinya yang disebut Triple Botton Line menyatakan bahwa tujuan bisnis bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan saja melainkan juga harus bertanggung jawab kepada masyarakat serta lingkungan sekitar. Berdasarkan konsep tersebut artinya pelaporan akuntansi ke publik tidak hanya sekedar kinerja keuangan perusahaan namun juga kinerja lingkungan dan sosialnya. Kelangsungan hidup suatu perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan ekonomi dan sosial. Kinerja perusahaan yang bagus diikuti dengan kinerja lingkungan yang bagus juga maka bisa meningkatkan daya saing yang baik bagi perusahaan dimata para pemangku kepentingan yang dimilikinya.

(5)

Konsep pemaksimalan laba untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan tanpa memperhatikan lingkungan akan memberikan dampak pada penggunaan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam secara terus menerus tanpa adanya perbaikan lingkungan akan memberikan dampak yang serius. Sebagian industri menyadari pentingnya isu lingkungan dan sosial dalam aktivitas perusahaan di samping usaha mencapai laba. Perusahaan menjalankan operasionalnya berada dalam pengawasan perihal pengurangan dampak negatif bagi lingkungan perusahaan yang diakibatkan operasional perusahaan (Sulistiawati & Dirgantari, 2016).

Perusahaan manufaktur memiliki kaitan dengan lingkungan hidup, oleh karena itu industri ini rentan terhadap resiko lingkungan. Dampak yang biasanya ditimbulkan dari aktivitas perusahaan tersebut seperti suara-suara mesin produksi, asap yang dihasilkan dari cerobong, alat transportasi yang digunakan dalam aktivitas produksi yang dapat menyebabkan polusi udara.

Kebocoran bahan bakar, penggunaan air tanah secara berlebihan serta air buangan yang menyebabkan terjadinya pencemaran air karena belum memenuhi baku mutu (Susilo & Astuti, 2014).

Perusahaan yang peduli dengan masalah lingkungan cenderung meningkatkan kinerja keuangan jangka panjang, sebab dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan maka perusahaan akan dihargai oleh pemangku kepentingan dan meningkatkan citra perusahaan. Oleh sebab itu, akuntansi lingkungan hadir sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah kelestarian lingkungan. Sehingga perusahaan tidak sembarangan menggunakan

(6)

sumber daya alam tanpa memperdulikan dampak lingkungan yang muncul di masa yang akan datang (Sri dkk, 2018).

Konsep Akuntansi Lingkungan (green accounting) dikembangkan mulai tahun 1970-an di Eropa. Green Accounting ialah penerapan akuntansi, dimana perusahaan memasukkan biaya pelestarian lingkungan dan kesejahteraan lingkungan yang biasa disebut dengan biaya lingkungan dalam beban perusahaan (Zulhaimi, 2015).

Akuntansi lingkungan memberikan informasi kepada pihak luar terkait sejauh mana perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi baik secara positif ataupun negatif terhadap lingkungan serta kualitas hidup masyarakat (Kusumaningtias, 2013). Perusahaan dituntut untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Semakin meningkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan maka semakin besar juga tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Perusahaan diharapkan bisa menanggulangi dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas operasi.

Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam penanggulangan dampak lingkungan yaitu dengan cara memberikan apresiasi kepada perusahaan yang menerapkan praktek industri hijau dalam melakukan aktivitas perusahaan.

Penerapan praktek tersebut dalam perusahaan akan menimbulkan keuntungan, tetapi di lain sisi seakan-akan mengakibatkan potensi meningkatnya biaya melalui biaya lingkungan tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan rendahnya kesadaran perusahaan dalam menerapkan industri hijau, sehingga masih banyak perusahaan yang belum menerapkan konsep ini. Sementara itu penerapan

(7)

praktek industri hijau akan memberikan keuntungan besar pada perusahaan dalam jangka panjang, yang mana apabila perusahaan menganggarkan biaya lingkungan maka akan mengurangi risiko meningkatnya biaya yang dikeluarkan pada yang akan datang, seperti biaya yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan, biaya tuntutan masyarakat serta risiko penghentian usaha akibat hukuman dari pemerintah dan lain sebagainya (Zulhaimi, 2015).

Tahun 2002 melalui Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), pemerintah mengadakan sebuah program yang dinamakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Mengelola Lingkungan Hidup (PROPER) guna mengembangkan tanggung jawab perusahaan dalam program pelestarian lingkungan hidup pada bidang pengendalian dampak lingkungan. Dalam program PROPER kinerja lingkungan perusahaan diukur menggunakan warna.

Warna emas digunakan untuk predikat yang paling baik, kemudian hijau, biru, merah dan hitam untuk nilai yang rendah. Hasil dari Program Penilaian Peingkat Kinerja Perusahaan dalam Mengelola Lingkungan Hidup diumumkan kepada masyarakat secara rutin, sehingga mereka bisa melihat pengelolaan lingkungan hidup pada perusahaan dengan melihat perolehan warna yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (www.menlhk.go.id).

Kepedulian pemerintah berkaitan dengan pengolahan lingkungan dibuktikan dengan adanya “Undang – undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup serta penerapannya di dalam industri dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun” (www.pslb3.menlhk.go.id). Data

(8)

dari World Wild Fund for Nature (WWF) yang dimuat dalam (www.opini.harianjogja.com, 1 Agustus 2019) menunjukkan pencemaran sampah plastik di lautan Indonesia sudah mencapai taraf darurat. Data dari Jambeck Research Group menunjukkan Indonesia menjadi produsen sampah terutama plastik nomor dua terbesar setelah China. Perusahaan manufaktur menjadi salah satu perusahaan yang menyumbangkan terjadinya kerusakan lingkungan di Indonesia. Kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari tidak terkelola dengan baik sistem pembuangan limbah dari proses produksi. Banyak perusahaan yang diberhentikan operasionalnya akibat masalah pencemaran lingkungan.

Perusahaan yang menerapkan konsep akuntansi lingkungan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Putri (2019) melakukan penelitian dengan hasil penelitian bahwa kinerja lingkungan memiliki dampak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Auliya (2018) juga melakukan penelitian dan memperoleh hasil kinerja lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihadianti (2011), Ningtyas dan Triyanto (2019) memperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Buana dan Nuzula (2017) melakukan penelitian dengan hasil penelitian bahwa variabel environment cost (biaya lingkungan) memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA). Hasil ini didukung dari penelitian Setiawan dan Pranaditya (2016) dengan hasil penelitian biaya

(9)

lingkungan memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Penelitian Nababan & Hasyir (2019) memperoleh hasil bahwa environment cost (biaya lingkungan) memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap profitabilitas (ROA).

Dalam penelitian ini kinerja lingkungan dipilih sebagai salah satu indikator yaitu karena kinerja lingkungan dapat memperlihatkan bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Semakin meningkat kinerja lingkungan perusahaan, akan semakin meningkat juga kinerja perusahaan yang akan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Selain itu penerapan kinerja lingkungan dalam perusahaan akan meningkatkan citra perusahaan melalui peringkat warna yang di dapat dari Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan (PROPER). Perusahaan adalah bagian dari masyarakat serta lingkungan sekitar, sehingga perusahaan juga harus memperhatikan masyarakat dan lingkungan (Zulhaimi, 2015).

Biaya lingkungan ialah biaya yang dialokasikan perusahaan guna menjaga kualitas lingkungan sekitar perusahaan. Penerapan biaya lingkungan dapat membantu meminimalisir pengeluaran biaya perusahaan akibat kerusakan lingkungan, selain itu biaya lingkungan merupakan wujud dari bentuk perhatian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Perusahaan yang menerapkan biaya lingkungan dalam pelaporan keuangannya akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini menjadi nilai plus perusahaan di mata investor dan masyarakat serta menjadikan keunggulan bersaing dengan perusahaan lain (Zulhaimi, 2015).

(10)

Berdasarkan latar belakang di atas serta adanya gap riset, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015-2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka bisa ditarik rumusan masalah sebagai berikut: Apakah green accounting berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018 ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan penelitian Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu:

Untuk mengetahui apakah green accounting berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018.

b. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Untuk dapat meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi terutama dalam bidang akuntansi lingkungan;

2. Manfaat Praktis

a. Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran pemikiran mengenai pentingnya green accounting pada suatu perusahaan. Karena hal tersebut akan meningkatkan

(11)

profitabilitas perusahaan serta dapat menarik dan mempengaruhi minat investor dalam keputusan berinvestasi pada perusahaan;

b. Bagi investor diharapkan penelitian ini bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam perusahaan.

c. Untuk peneliti lainnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan referensi atau acuan untuk memilih topik yang sama dalam penelitian green accounting.

(12)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Tujuan dari penelitian adalah guna melihat apakah terdapat pengaruh penerapan green accounting terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018 dengan menggunakan indikator kinerja lingkungan dan biaya lingkungan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 56 perusahaan manufaktur. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang sudah dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan, antara lain :

1. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel kinerja lingkungan dan biaya lingkungan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur.

2. Variabel kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur.

3. Variabel biaya lingkungan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur.

5.2 Keterbatasan Peneliti

Peneliti menyadari penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan.

Beberapa keterbatasannya antara lain sebagai berikut :

1. Peneliti hanya menggunakan 4 tahun periode pengamatan yaitu tahun 2015- 2018.

(13)

2. Sampel dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur tanpa membedakan antar sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi.

3. Variabel bebas yaitu kinerja lingkungan dan biaya lingkungan yang digunakan untuk memprediksi peningkatan profitabilitas dalam analisis Rsquare sebesar 54,5 %. Artinya terdapat 45,5 % variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil pengujian yang sudah di bahas, maka saran yang diberikan oleh peneliti yakni :

1. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk menambah periode pengamatan lebih lama agar hasil penelitian lebih representatif dan akurat.

2. Peneliti selanjutnya hendaknya bisa mengembangkan penelitian ini dengan membandingkan antar sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi dalam perusahaan manufaktur sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih teliti yang mungkin mendapatkan hasil yang berbeda dikarenakan setiap sektor mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

3. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel lain yang digunakan seperti CSR, audit lingkungan, pengungkapan lingkungan, ukuran perusahaan, kinerja keuangan sehingga hipotesis penelitian dapat diterima dan mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, U. D. Y. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2015- 2016). 07(05), 1–15.

Arfan Ihsan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Auliya, M. R. (2018). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Corporate Financial dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 1(1), 117–142.

Buana, V. A., & Nuzula, N. F. (2017). Pengaruh Environmental Cost terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Kimia First Section yang Terdaftar di Japan Exchange Group Perode 2013 – 2015). 50(1), 46–55.

Chasbiandani, T., Rizal, N., & Satria, I. (2019). Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabitas Perusahaan Di Indonesia. 2(2), 126–132.

Cohen, N., dan P. Robbins, 2011, Green Business: An A-to-Z Guide, Thousand Oaks, California: SAGE Publications Inc.

Chung, K. H. & Pruitt, S. W. 1994. A Simple Approximation of Tobin’s Q.

Financial Management Journal 23(3): 70–74.

Dowling, J., & Pfeffer, J. (1975). Organizational legitimacy: Social values and organizational behavior. Sociological Perspectives, 18(1), 122–136.

Elkington, J., & Rowlands, I. H. (1999). Cannibals with forks: the triple bottom line of 21st century business. Alternatives Journal, 25(4), 42.

Ghozali, I.(2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi (Edisi 7), Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

_________.(2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Hansen & Mowen. (2017). Akuntansi Manajerial (Edisi 8), Jakarta: Salemba Empat. Cetakan Keenam, 404-406.

Hery, 2017. Kajian Riset Akuntansi: Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini Dalam Bidang Akuntansi dan Keuangan Jakarta: Grasindo, hal.7

Horne, Van James C dan Wachowicz, John M. (2012). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat, hal.148

(15)

Kusumaningtias, R. (2013). Green Accounting, Mengapa dan Bagaimana?

Proceeding Seminar Nasional Dan Call for Papers Sancall, 137–149.

Lako.A.2018.Akuntansi Hijau:Isu, Teori, dan Aplikasi.Jakarta:Salimba Empat Munn.1999. A System View of Accounting for Waste. Edisis pertama, Nixxon and

Schinitteiet Universiteit Press, Bonn.

Musyarofah, S. (2013). Analisis Penerapan Green Accounting Di Kota Semarang.

Accounting Analysis Journal, 2(3), 352–359.

Nababan, L. M., & Hasyir, D. A. (2019). Pengaruh Enviromental Cost dan Enviromental Performance Terhadap Financial Performance (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan Peserta PROPER Periode 2012 – 2016). E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 3, 259.

Ningtyas, A. A., & Triyanto, D. N. (2019). Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan terhadap Profitabilitas Perusahaan. JASa (Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi), 3(1), 14-26.

Prihadianti, R. Y. (2011). Pengaruh kinerja lingkungan terhadap Return on Assets and Return on Sales Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Jurnal Akuntansi Unesa, 01(03), 1–20.

Purwanti, A. & Prawironegoro, D. (2013). Akuntansi Manajemen (Edisi 3). Jakarta:

Mitra Wacana Media, hal.187

Putri, A. M. (2019). Dampak Penerapan Green Accounting Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang, 08(01), 1–13.

Septiana, R. A., & DP, E. N. (2012). Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI 2007 sd 2009). Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, 4(02).

Setiawan, W., H, L. B., & Pranaditya, A. (2016). Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016).

Journal Of Accounting 2018, VIII(1), 1–12.

Sri, E., Zamzami, & Yudi. (2018). Analisis Komparasi Penerapan Geen Accounting (Studi Kasus Pada Industri Batubara Dan Industri Logam Tahun 2014-2016).

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Cet, Ke 8

________.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R dan D.

Bandung: Alfabeta. Cetakan Keempat

(16)

Sulistiawati, E., & Dirgantari, N. (2016). Analisis Green Accounting Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 6(1), 865–872.

Susilo, J., & Astuti, N. (2014). Penyusunan Model Green Accounting Untuk Perusahaan Melalui Perhatian, Keterlibatan, Pelaporan Akuntansi Lingkungan dan Auditnya. Permana.

Wolfe, J., & Aidar Sauaia, A. C. (2005). The Tobin q as a business game performance indicator. Simulation and Gaming, 36(2), 238–249.

Zulhaimi, H. (2015). Pengaruh Penerapan Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 3(1), 603.

https://opini.harianjogja.com/, Diakses pada 1 Agustus 2019, Jam 06:07 http://www.menlhk.go.id/, Diakses pada 28 Desember 2018, Jam 15:01 https://www.ojk.go.id/, Diakses pada 2 November 2016, Jam 10:52

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Environmental Accounting Guidelines yang dikeluarkan oleh menteri lingkungan Jepang (2005:3) dinyatakan bahwa akuntansi lingkungan mencakup tentang

Penerapan akuntansi ling- kungan atau yang sering disebut green accounting yang baik oleh perusahaan, merupakan hal positif yang dimiliki perusahaan dimata stakeholder, karena

Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari pembahasan permasalahan yaitu struktur modal yang mempengaruhi profitabilitas dan return saham perusahaan manufaktur yang

Penelitian ini akan melihat lebih lanjut apakah orientasi dasar green hotel yang meliputi penerapan reduce consumption, penggunaan green product and services,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Green Accounting dan Pengungkapan Kinerja Ekonomi memiliki hubungan positif dan signifikan, sedangkan Pengungkapan Kinerja Lingkungan

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh baik secara parsial maupun simultan antara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas ringkasan atau kesimpulan hasil yang dibahas dalam bab sebelumnya dan kemudian diberikan saran untuk penulis dalam membuat laporan akhir pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mekanisme Corporate Governance yang terdiri dari Kepemilikan Institusional,