PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIP DISERTAI SPEED TEST TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS XI MIA SMAN 2 BAYANG
Oleh
Citra Yusmaningsih, Siska Nerita, Meliya Wati.
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat e-Mail: [email protected]
ABSTRAK
The problem are found at SMAN 2 Bayang are learner’s initiative decreases in giving question and learner’s habit works individually. One of the solve problem is done by implementation a Cooperative Script learning model. The purpose of this research is to observe the influenced of Cooperative Script implementation as a learning model with Speed Test toward the result of biology study of the learners at class XI MIA SMAN 2 Bayang regency of Pesisir Selatan academic years 2014/2015. Kind of this research in experimental research with use plan of Randomized Control- Group PostTest Only Design. Population in this research is all of learners at class XI MIA SMAN 2 Bayang who are registered in academic year 2014/2015. The method of sample drawing is Purposive Sampling, as a result there are two class which are chosen class XI MIA 3 as experimental class and class XI MIA 2 control class. The result of data analysis indicates that value of study result at experimental class 79,78, the result of control class is 70,15 with thitung 4,17 meanwhile ttabel 1,67. This thing means that thitung > ttabel with, so hypothesis is accepted. Competence assesment of attitude for experimental class has predicate B (3,25) and control class B (3,18). Competency assesment of knowledge in the experiment class was on the predicate B+ (3,19), while the control class is a predicate B-(2,81). Competency assesment skill in the experiment class obtained predicate A (3,85), while the control class is established predicate A- (3,59). Based on the data of assesment result in competence variation, so it can be concluded that implementation of learning model on Cooperative Scipt with Speed Test can increase the result of biology study for learners at SMAN 2 Bayang regency of Pesisir Selatan.
Key words : Model Cooperative Script,Speed Test, Study learning.
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Agar dapat mencapai tuntutan yang diharapkan, pengembangan kurikulum dan keterlibatan guru sangat berpengaruh penting.
Kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mempunyai tujuan yang senada. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap guru dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru di SMAN 2 Bayang pada Bulan Agustus 2014, proses pembelajaran cenderung berpusat pada guru dan berlangsung satu arah. Siswa kurang berinisiatif dalam bertanya serta terbiasa bekerja secara individual. Siswa juga berfikir bahwa mata pelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang sulit yang perlu dipahami dan dihafal, sehingga proses pembelajaran terasa membosankan. Hal ini akan berdampak terhadap hasil belajar siswa, hasil belajar siswa kelas XI IPA tahun pelajaran 2013/2014 masih berada di bawah KKM yang telah ditetapkan sekolah. KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 80.
Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut, peran penting guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran Cooperative Script. Model pembelajaran Cooperative Script baik digunakan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru, daya berfikir kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang diyakini siswa (Istarani, 2012:16). Untuk dapat mengukur kemampuan serta kecepatan berfikir siswa, setelah proses pembelajaran berlangsung dapat dilakukan Speed Test.
Mengacu pada Sudijono (2007: 74) Speed Test adalah suatu tes dimana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Cooperative Script disertai Speed Test terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI MIA SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Penelitian telah dilaksanakan di kelas XI MIA semester I SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun pelajaran 2014/2015 pada bulan November.
Rancangan penelitian adalah Randomized Control Group Posttest Only Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada semester I tahun pelajaran 2014/2015. Metode penarikan sampel adalah Purposive Sampling. Prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian hasil belajar kompetensi sikap dilakukan melalui lembar observasi yang mencakup keberanian dalam bertanya, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, bertanggung jawab dalam kelompok dan menghargai orang lain. Penilaian hasil belajar kompetensi pengetahuan melalui tes akhir berupa soal pilhan ganda dengan 5 option, dan keterampilan melalui lembar hasil diskusi siswa. Teknik analisis data pada penilaian kompetensi sikap melalui nilai modus.
Penilaian kompetensi pengetahuan diperoleh dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis, sedangkan untuk penilaian kompetensi keterampilan diperoleh dari nilai capaian optimum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil dengan harga thitung
4,17 dan harga ttabel 1,67, karena harga thitung
yang lebih besar daripada harga ttabel, maka hipotesis diterima. Nilai hasil belajar siswa dari kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang telah dikonversikan menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014 terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Skor dan Predikat Hasil Belajar Siswa Untuk Setiap Kompetensi
Kelas Sikap Pengetahuan Keterampilan
Modus Predikat Rerata Predikat Capaian Optimum
Predikat
Eksperimen 3,25 B 3,19 B+ 3,85 A
Kontrol 3,18 B 2,81 B- 3,59 A-
Penerapan model pembelajaran Cooperative Script pada kelas eksperimen, dapat mengembangkan kompetensi sikap yang ada dalam diri siswa. Adanya tahap pergantian peran sebagai pembicara dan pendengar membuat siswa akan menghargai temannya.
Pada tahap ini siswa juga akan mengasah kemampuan bertanya karena adanya perbedaan hasil yang diperoleh. Selain itu, adanya pergantian peran juga membuat siswa menjadi lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan padanya. Pergantian peran pada siswa juga memupuk kerjasama diantara siswa. Mengacu pada Istarani (2012: 16-17), kelebihan dari model pembelajaran Cooperative Script yaitu membantu siswa belajar menghormati dan menerima perbedaan diantara siswa, memberikan kesempatan belajar bertanya, dan memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.
Penilaian yang dilakukan terhadap siswa tidak hanya penilaian kompetensi sikap saja, tetapi juga penilaian kompetensi pengetahuan. Nilai rata-rata pengetahuan pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perbedaan nilai hasil belajar terjadi karena pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran Cooperative Script. Pada model pembelajaran ini siswa dituntut untuk dapat membangun sendiri pengetahuan yang dipelajarinya dengan gambar yang telah didapatkan. Disamping itu, dengan adanya pergantian peran sebagai pembicara dan pendengar diantara siswa, siswa dapat mengetahui ketepatan jawabannya dan membandingkan jawaban itu. Dengan diadakan Speed Test diakhir pembelajaran siswa juga dapat mengetahui sejauhmana pemahamannya terhadap materi yang sedang dipelajari, sehingga siswa akan lebih meningkatkan cara belajarnya. Mengacu pada Istarani (2012: 16) dengan model pembelajaran Cooperative Script dapat
mengajarkan siswa untuk berani mengungkapkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru dalam pemecahan masalah serta banyak menyediakan kesempatan pada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban itu.
Kombinasi dari kompetensi sikap dan kompetensi kognitif siswa disaat terjadinya proses pembelajaran akan menghasilkan kompetensi keterampilan. Penilaian kompetensi keterampilan siswa diperoleh dari hasil kerja siswa selama berdiskusi. Penilaian kompetensi keterampilan meliputi kemampuan siswa dalam menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran dan kelengkapan isi dari tugas yang dibuat. Kelas eksperimen mempunyai nilai keterampilan yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, adanya keinginan untuk bertanya, terjalinnya kerjasama diantara siswa, serta adanya rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas membuat penguasaan siswa terhadap materi baik. Dukungan dari komponen sikap dan pengetahuan siswa yang baik membuat kompetensi keterampilan siswa menjadi sangat baik. Mengacu pada Kunandar (2013: 249)
“Kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik”.
Penilaian ketiga kompetensi ini dilakukan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan Permendikbud 104 (2014: 12) tentang penerapan penilaian autentik pada kurikulum 2013 untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat baik (3,00), sedangkan ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67, dan untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Script disertai Speed Test dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI MIA SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada berbagai kompetensi. Penilaian kompetensi sikap untuk kelas eksperimen mempunyai predikat B (3,25) dan kelas kontrol B (3,18). Predikat penilaian kompetensi pengetahuan kelas eksperimen yaitu B+ (3,19) dan kelas kontrol B- (2,81).
Predikat penilaian kompetensi keterampilan kelas eksperimen yaitu A (3,85) dan kelas kontrol A- (3,59).
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut.
1. Penerapan model pembelajaran Cooperative Script disertai Speed Test
dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Model pembelajaran Cooperative Script disertai Speed Test akan lebih bagus hasilnya dilakukan pada sekolah dengan muatan lokal yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kunandar.2013. Penilaian Autentik. Jakarta : Grafindo Persada
Permendikbud Nomor 104. 2014. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.