PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DISERTAI TALKING STICK TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 5 PADANG
Nia Permata Sari*), Villia Anggraini**), Radhya Yusri**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research was motivated by the relatively low student learning result.The purpose of this research was to know whether the students’ result of learning Mathematics by applying a learning model of cooperative Jigsaw type with Talking Stick better than students’ result of learning Mathematics by applying convensional learning on students class XI IPA SMAN 5 Padang Academic year 2016/2017. This is an exaperimental research with Random design toward the subject.The sampling technique used random sample, class XI IPA3 selected as on experiment class and class XI IPA2 as a control class.The Instruments used is the final test which was in essay from. The instrument of this research was the final test, both of sample classes were normal distribution an had unhomogeneous variant. Experiment statistic which was used to hypotheses test was 𝑡′one side.
The result of hypotheses test gotten from 𝑡calculated = 6,4045 dan 𝑡table = 1,7 with 𝛼 = 0,05. because 𝑡count > 𝑡table, then research hypoteheses was accepted. Therefore, it can be concluded that the students’ result of learning Mathematics by applying a learning model cooperative jigsaw type with talking stick better than the student’s result of learning Mathematics by applying conventional learning in class XI IPA SMAN 5 Padang.
Key Words: Jigsaw, Talking Stick and Learning Result PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Melihat pentingnya matematika, maka diharapkan hasil belajar matematika harus meningkat. Peran guru sangat penting untuk menentukan keberhasilan suatu pembelajaran matematika bagi peserta didik. Salah satu cara supaya guru berhasil dalam
mengajar matematika adalah dengan cara meningkatkan kualitas dalam pembelajaran matematika. Dengan terciptanya pembelajaran yang berkualitas diharapkan hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Kenyataan yang ditemukan di SMAN 5 Padang, hasil belajar matematika yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 15-20
Februari 2016 di SMAN 5 Padang, terlihat bahwa ketika guru menjelaskan materi masih banyak siswa yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Siswa kurang mau bertanya ketika menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal latihan, sehingga banyak siswa yang menyalin latihan temannya dan menunggu jawaban dari guru atau siswa lain yang menyelesaikan soal tersebut di depan kelas. Siswa yang berpartisipasi untuk tampil di depan kelas dalam mengerjakan contoh soal atau latihan yang diberikan hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja. Selain itu, juga terlihat bahwa kurang terjalinnya kerjasama antara siswa dalam belajar.
Hasil wawancara dengan guru matematika diperoleh informasi bahwa, berbagai usaha telah dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru telah memberikan contoh-contoh soal, latihan dan tugas kepada siswa.
Namun, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Siswa belum memiliki pengetahuan awal dalam belajar, mereka hanya menunggu penjelasan dari guru saja. Ketika diberi soal latihan, hanya beberapa
siswa yang berpartisipasi dalam mengerjakan soal tersebut.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa diperolah informasi bahwa mereka kurang tertarik untuk belajar matematika, karena mereka beranggapan matematika itu pelajaran yang sulit dan membosankan. Mereka juga mengatakan pada proses pembelajaran matematika itu sangat menegangkan, sehingga proses pembelajrannya menjadi sangat kaku.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka diberikan solusi yaitu dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai talking stick.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa belajar saling bekerjasama dalam kelompoknya, sehingga terbentuknya sikap toleransi dan juga saling menghargai pendapat orang lain.
Menurut Jhonson dalam Rusman (2012:219) pembelajaran kooperatif model jigsaw memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah sebagai berikut:
a. meningkatkan hasil belajar;
b. meningkatkan daya ingat;
c. dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi;
d. mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu);
e. meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen;
f. meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah;
g. meningkatkan sikap anak yang positif terhadap guru;
h. meningkatkan harga diri anak;
i. meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif;
dan
j. meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong.
Model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu model pembelajaran yang lebih menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan oleh guru dengan menyelesaikan soal-soal sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran ini berfungsi sebagai alat ukur yaitu, untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Stick yang digulirkan dan diiringi dengan musik membuat siswa lebuh tertarik untuk belajar matenatika, proses pembelajaranpun menjadi tidak kaku.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai dengan Talking Stick, bertujuan supaya siswa dapat bekerjasama dengan teman untuk memahami materi yang akan dipelajari, dan setiap siswa juga akan bertanggung jawab terhadap latihan yang diberikan oleh guru. Dengan adanya variasi model pembelajaran tersebut diharapkan siswa tidak bosan dalam belajar matematika dan siswa menjadi lebih fokus lagi dalam belajar, sehingga hasil belajar matematika dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai talking stick lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMAN 5 Padang.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Elvita Yeni (2014) dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir”. Kesimpulan yang didapatkan yaitu hasil hasil belajar matematika siswa lebih baik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dari pada menggunakan pembelajaran konvensional.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Elmi Darawati (2013) dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 28 Padang”.
Kesimpulan yang didapat yaitu pemahaman konsep matematis siswa lebih baik dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dari pada pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan 09 Agustus 2016 di kelas XI IPA SMAN 5 Padang semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek merujuk pada Arikunto (2010).
Variabel pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai talking stick pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sebagai variabel bebas, dan hasil belajar matematika siswa sebagai variabel terikat.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas XI IPA.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA.2 sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah tes akhir berbentuk essay. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di SMAN 14 Padang pada tanggal 03 Agustus 2016 pukul 08.45-10.15 di kelas XI IPA3 dengan jumlah siswa yang mengikuti tes 20 orang. Hasil uji coba tes menunjukkan 1 soal tidak terpakai dengan reliabilitas 0,96.
Untuk menghitung skor hasil belajar matematika siswa digunakan rubrik holistik skala 4. (Iryanti, 2004:14).
Teknik analisis data tes akhir dengan menggunakan uji t′ satu pihak dengan taraf nyata α = 0,05.
Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian uji hipotesis dengan uji t′ satu pihak (Sudjana, 2005:241).
HASIL DAN PEMBAHASAN Mengetahui hasil tes kemampuan hasil belajar matematika siswa dilakukan tes akhir. Kelas eksperimen diikuti oleh 30 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 30 orang siswa. Setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh data hasil belajar matematika siswa seperti pada Tabel berikut.
Tabel 1. Rata-rata dan Standar Deviasi dari Skor Tes Akhir
Kelas
Sampel (𝒙 ) S Xmak Xmin
Eksperimen 83,8 8,38 100 61 Kontrol 78,1 15,19 97 49
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan t′, diperoleh bahwa thitung = 6,4045
dan ttabel = 1,7 dengan
thitung > ttabel maka H0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai talking stick lebih baik daripada hasil belajar matematika
siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada kelas eksperimen yang dilakukan dengan menerapkan Jigsaw disertai Talking Stick dapat menumbuhkan kerjasama antar siswa dan siswa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diperintahkan oleh guru, sedangkan kelemahannya adalah sulitnya mengatur siswa untuk berpindah membentuk kelompok asal dan kelompok ahli.
Pada tahap akhir diberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara keseluruhan dari tes akhir yang dilakukan pada kelas eksperimen hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai talking stick lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai talking
stick lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPA SMAN 5 Padang.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan.edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Darawati, Elmi. 2013. “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 28 Padang”. Skripsi.
Padang: Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Bandung: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Sudjana. (2005). Metode Statistik.
Bandung: Tarsito.
Yeni, Elvita. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Rambah Hilir. Pasir Pangaringan: Universitas Pasir Pangaringan.