• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27

PADANG

Weni Satrini*), Zulfitri Aima**), Yulia Haryono**)

*) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This research is motivated by the students' understanding of mathematical concepts is still low. This is because students are less active in the learning process and low-ability students the difficulty in understanding the material presented by the teacher. This study aims to determine students 'mathematical understanding of the concept Is the type cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) accompanied Quiz better than students' understanding of mathematical concepts using conventional learning class VIII SMPN 27 Padang. This type of research is experimental research design with randomized trials on the subject. The study population was all students of class VIII SMPN 27 Padang in the academic years 2016/2017. The sampling technique was conducted randomly selected VIII-4 as the experimental class and class VIII-5 as the control class. The instrument used in this study is the final test understanding of concepts in the form of essays with reliability tests = 0.926. Based on the final test results obtained, both classes were normally distributed and homogeneous samples at α = 0.05. Statistical tests are used for testing hipotesi is a party t test. Hypothesis test results obtained t_hitung = 1,919

= 1.67, then reject and thank . So the hypothesis is accepted. Thus, it can be concluded that the students 'understanding of mathematical concepts by applying cooperative learning model Numbered Heads Together with the quiz is better than the students' understanding of mathematical concepts by applying conventional learning in class VIII SMPN 27 Padang.

Keywords: Numbered Head Together (NHT), quiz, mathematical concept comprehension.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan penting dalam menunjang ilmu pengetahuan yang dapat mengembangkan daya pikir manusia.

Pembelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, kritis dan sistematis. Oleh karena itu, pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, baik pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi. Keberhasilan peserta didik dalam memahami konsep matematis merupakan salah satu tugas seorang guru. Guru harus mampu menciptakan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMPN 27 Padang pada tanggal 3 sampai 8 Agustus 2016 pada kelas VIII, diperoleh gambaran bahwa dalam proses pembelajaran di kelas terlihat bahwa siswa cenderung diam dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, mereka

(2)

hanya menunggu hasil jawaban dari temannya. Ketika mengerjakan latihan, sebagian besar siswa kurang bertanggung jawab dalam menyelesaian soal yang diberikan oleh guru sehingga siswa lebih suka menyalin lembar jawaban temannya.

Pembelajaran masih terpusat pada guru, Siswa lebih memilih bertanya kepada siswa lain jika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.

Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman konsep siswa terhadap pembelajaran matematika.

Mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu pembelajaran yang dapat menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa secara langsung, agar tercipta suasana belajar yang kondusif. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran matematika diantaranya model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT).

NHT adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh spencer kagan dalam lie untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Model pembelajaran ini diawali dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Masing-masing

siswa dalam kelompok diberi nomor yang dinamakan nomor kepala, pada akhir pembelajaran guru memberikan kuis kepada siswa. Hal ini bertujuan agar dapat melihat perubahan kemampuan siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model NHT disertai kuis.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Syafrimardesi (2012) menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan pembelajaran kooperatfi tipe NHT lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah matematikaa siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana

perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai kuis di kelas VIII SMPN 27 Padang tahun pelajaran 2017/2018 dan mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional dikelas VIII SMPN 27 Padang tahun pelajaran 2017/2018. .

(3)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian dilakukan dari tanggal 03 sampai 26 januari 2017 dengan rancangan penelitian adalah random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian yang dilaksanakan adalah seluruh kelas VIII SMPN 27 Padang pada tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari tujuh kelas. pengambilan sampel dilakukan secara acak yang terambil pertama kelas VIII-4 ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan yang terambil kedua kelas VIII-5 ditetapkan sebagai kelas kontrol.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe (NHT) di sertai kuis untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuis dan tes akhir berupa soal esai yang mengandung indikator menyatakan ulang sebuah konsep, mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dan menyajikan dalam bentuk representatif matematis.

Soal tes akhir di uji cobakan dulu.

Uji coba soal di lakukan di SMPN 28

Padang pada tanggal 21 januari 2017.

Analisis data uji coba berpdoman pada Arikunto (2010: 239). Setelah dilakukan analisis soal uji coba diperoleh reliabilitas tes = 0,926 dan = 0,361 dengan demikian tes yang diuji reliabilitasnya telah reliabel.

Teknik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan uji t, dengan rumus : t = ,dengan

S=

Keterangan:

rata –rata nilai kelas eksperimen

rata – rata nilai kelas kontrol jumlah siswa kelas eksperimen

jumlah siswa kelas kontrol simpangan baku kelas

eksperimen

simpangan baku kelas kontrol S = Simpangan Baku

dilakukan setelah data berdistribusi normal dengan menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas dengan uji F. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis di terima atau di tolak. Dari

(4)

hasil uji homogenitas bahwa kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen.

HASILPENELITIAN

Setelah dilaksanakan tes akhir pada kedua kelas sampel, diperoleh data tes akhir siswa kelas sampel Tabel 1. Hasil Tes Akhir Kelas

Sampel

Kelas S Xma

ks

Xmi n

Eksperimen 75, 9

11, 3

91 55

Kontrol 70, 0

12, 8

91 40

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata- rata nilai matematika siswa kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together disertai kuis lebih baik daripada menerapkan model pembelajaran konvensional.

Hipotesis yang di ajukan yaitu pemehaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di sertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran

konvensional. Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan uji t satu pihak di peoleh thitung = 1,92 dengan ttabel = 1,66, Karena nilai thitung ttabel

maka H0 ditolak sehingga hipotesis yang di ajukan diterima.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara keseluruhan siswa eksperimen sudah mampu melaksanakan ketiga indikator pemahaman konsep tetapi pada kelas kontrol masih terdapat sedikit kekurangan. Berikut contoh lembar jawaban tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 1. Lembar jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen

Berdasarkan jawaban dari Gambar 1, terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen sudah mampu manyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasi konsep atau algoritma kepeecahan masalah ( sesuai dengan konsepnya )yang diminta oleh soal nomor 2 yaitu menentukan panjang SR dan QR. Dari gambar terlihat bahwa siswa memperoleh skor maksimum 3. Dengan demikian indikator manyatakan ulang sebuah

(5)

konsep dan mengaplikasi konsep atau algoritma kepeecahan masalah ( sudah sesuai dengan konsepnya ) yang diminta oleh soal sudah mampu dipenuhi oleh siswa.

Gambar 2. Lembar jawaban tes akhir siswa kelas kontrol

Berdasarkan gambar 2 menunjukan bahwa siswa pada kelas kontrol masih kurang didalam menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasi konsep atau algoritma kepeecahan masalah ( sesuai dengan konsepnya ) yang diminta soal nomor 2 yaitu menentukan panjan SR dan QR tetapi siswa sudah bisa menentukan panjang SR sedangkan untuk menentukan panjang QR siswa masih ragu ragu dalam menyelesaikannya.

Berdasarkan hasil kuis disetiap pertemuan dapat dilihat rata-rata ketercapaian indikator pemahaman konsep kuis matematika siswa kelas eksperimen dalam 4 kali pertemuan.

Persentase ketercapaian indikator pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen di setiap pertemuan I sampai III mengalami peningkatan sedangkan pada pertemuan ke IV terjadi penurunan. Hal ini di sebabkan

karena materi pada pertemuan ke IV lebih tinggi tingkat kesukarannya dari pada pertemuan ke III.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa 1)Perkembangan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan model pembelajaran numbered heads together (NHT) disertai kuis mengalami peningkatan pada pertemuan kedua sedangkan pada kuis keempat dan ketiga mengalami penurunan. Hal ini dikarnakan materi pembelajaran yang diajarkan memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi dari materi pembelajaran sebelumnya, 2) Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe (NHT) disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008.

Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep mate- matis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share lebih baik dari pada pemahaman konsep