• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 30 SIJUNJUNG

Juli Nasrianti1, Sofia Edriati2, Ainil Mardiyah2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

The aims of this study is to know whether the understanding of mathematical concepts of the students who used the active learning strategy of Giving Questions and Getting Answers technique is better than the understanding concet of the students by using conventional learning. The kind of this research is experimental research with randomized design to the subject. The population of this research is all of the students of class viii smn 30 sijunjung . the sample of this research is class viii as experimental class and the students of class viii2 as control class. The instrument used is final test that contains indicators of understanding concepts. Data analysis technique that used is one side t test based on the results of the data analysis, it can be conclude that the understanding of concept mathematics of the students that using active learning technique giving questions and getting answers better than understanding of mathematic concepts of the students that using conventional learning.

KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk pola pikir siswa. Besarnya peranan matematika, membuat matematika dijadikan sebagai salah satu pelajaran yang diajarkan pada setiap

jenjang pendidikan. Matematika merupakan mata pelajaran yang dapat melatih cara berpikir siswa yaitu berpikir secara logis, kritis, dan sistematis, sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran matematika dijenjang pendidikan dasar dan pendidikan

(2)

menengah seperti yang tertuang

dalam kurikulum 2006

(Permendiknas no 22 tahun 2006) adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 1 dan 3 November 2016, ditemukan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung cenderung terpusat pada guru. Siswa kurang aktif bertanya kepada guru maupun kepada temannya tentang materi yang tidak dimengerti. Siswa kurang menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru, hal ini terlihat saat guru melakukan tanya jawab tentang materi pelajaran siswa hanya diam. Siswa jarang sekali bertanya kepada guru maupun kepada teman yang mempunyai kemampuan lebih sehingga tidak terjadi interaksi dan komunikasi antara guru dengan siswa. Siswa kurang bertanggung jawab dalam mengerjakan latihan yang diberikan dan sebagian siswa hanya menyalin pekerjaan temannya tanpa memahaminya, dan keadaan

seperti ini tentunya akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa.

Hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa yang rendah disebabkan oleh siswa kurang aktif dalam pembelajaran, dan kemampuan siswa dalam memahami konsep dari materi yang diajarkan masih kurang. Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan sehingga siswa hanya mencontoh pekerjaan temannya, tanpa memahaminya terlebih dahulu.

Siswa cenderung menghapal rumus dari pada memahaminya. Siswa enggan untuk bertanya pada guru, dan malu bertanya kepada teman yang sudah paham.

Mengatasi permasalahan di atas maka guru memerlukan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa serta siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan guru adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik Giving Questions and Getting Answers. Strategi pembelajaran aktif

(3)

dengan teknik Giving Questions and Getting Answers merupakan teknik pembelajaran dapat menjadikan siswa lebih aktif pada proses pembelajaran, khususnya siswa aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Siswa dapat bertanya ketika mereka menemukan permasalahan dalam memahami materi dan menjawab pertanyaan ketika siswa memahami materi yang ditanyakan. Sehingga siswa dapat memahami konsep dengan baik.

Menurut Silberman (2013: 254) langkah-langkah pembelajaran dengan teknik Giving Questions and Getting Answers adalah sebagai berikut : 1. Berikan dua kartu indeks kepada masing-masing siswa. 2.

Perintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat berikut ini : - Kartu 1 : saya masih memiliki pertanyaan tentang _____ . - Kartu 2 : saya bisa menjawab pertanyaan tentang _____ . 3. Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkan tiap kelompok untuk memilih

“pertanyaan paling relevan untuk diajukan” dan “pertanyaan paling menarik untuk dijawab” dari kartu anggota kelompok mereka. 4.

perintahkan tiap sub-sub kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk diajukan” yang ia pilih. Pastikan apakah ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan itu, jika tidak, guru harus menjawabnya. 5.

perintahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Perintahkan anggota sub-sub kelompok untuk berbagi jawaban dengan siswa yang lain.

Teknik Giving Questions and Getting Answers dikembangkan untuk melatih peserta didik agar memiliki kemampuan serta keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik Giving Questions and Getting Answers lebih baik daripada pemahaman konsep siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap kelas VIII tahun pelajaran 2016/2017 pada tanggal 20 April sampai 15 Mei 2017 di SMPN

(4)

30 Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:9) “Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan”.

Penelitian akan dilakukan terhadap dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian inidiberikanperlakuan pada kelas eksperimen yaitu penerapan teknik Giving Questions and Getting Answers sedangkan kelas kontrol adalah kelas dengan pembelajaran konvensional.

Variabel pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif teknik Giving Questions and Getting Answers dan pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 30 Sijunjung sebagai variabel terikat. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes akhir yang berbentuk esai, untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa. Data yang dikumpulkan adalah data kemampuan pemahaman konsep siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan

tes akhir kepada kelompok sampel.

Teknik analisis data dilakukan dengan rumus uji t satu pihak merujuk pada Sudjana (2005:239).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata (X), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), seperti pada Tabel 1:

Tabel 1. Hasil Tes Akhir Belajar Kelas Sampel

Kelas Sampel 𝒙 𝑺 𝑿𝒎𝒂𝒌𝒔 𝑿𝒎𝒊𝒏 Eksperimen

Kontrol

67,44 58,93

18,00 15,93

94 82

35 30

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan skor rata-rata pemahaman konsep matematis siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata pemahaman konsep matematis siswa di kelas kontrol. Kemudian simpangan baku pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol Hal ini menunjukkan bahwa nilai siswa pada kelas eksperimen lebih beragam daripada kelas kontrol.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen diawali dengan guru memberikan berupa copy-an bahan ajar atau materi untuk setiap siswa.

(5)

Kemudian guru menjelaskan materi dan memberikan contoh soal kepada siswa, siswa diberi kesempatan untuk bertanya, guru memfasilitasi masing- masing siswa dengan memberikan 2 buah kartu indeks kepada siswa untuk menuliskan pertanyaan atau materi yang belum dipahami. Kartu 1 diisi oleh siswa tentang materi atau contoh soal yang belum dipahami oleh siswa, kartu 2 diisi oleh siswa tentang materi atau contoh soal yang sudah dipahami oleh siswa secara individu.

Selanjutnya guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang berdasarkan tingkat kemampuan akademisnya.setelah itu siswa mendiskusikan kedua kartu yang telah diisi dengan anggota kelompok masing-masing. Dengan adanya kartu indeks tersebut siswa tidak perlu takut atau malu untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami, dan dapat memberikan kesempatan kepada siswa yang paham atau mengerti untuk menjelaskan kepada temannya yang belum paham atau belum mengerti.

Setelah itu siswa memilih satu

pertanyaan yang akan diajukan ke kelompok lain yang sebelumnya sudah didiskusikan dan menuliskannya pada kartu kelompok yang dibagikan oleh guru. Sebelum pertanyaan yang telah ditulis di kartu kelompok diajukan kepada kelompok lain, kartu kelompok yang telah diisi tersebut dilihat guru, guna menghindari terjadinya pertanyaan yang sama antar kelompok yang akan diajukan. Kemudian masing- masing dari kelompok menuliskan pertanyaan yang terdapat pada kartu di depan kelas.

Pertemuan pertama sebagian siswa masih ragu dalam mengisi kartu indeks. Siswa sedikit meribut karena mempermasalahkan cara pengisian kartu 1 dan kartu 2. Siswa masih bingung dalam menuliskan materi atau contoh soal yang belum dipahaminya atau materi yang akan ditanyakan dan mengemukakan gagasan tentang materi atau contoh soal yang telah dipahami pada kartu indeks. Untuk mengatasinya guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang kegunaan kartu indeks dan cara pengisiannya. Gambar

(6)

pengisian kartu indeks pada pertemuan 1 terdapat pada gambar 1

Gambar 1. Pengisian kartu Indeks pertemuan1

Berdasarkan jawaban siswa pada Gambar 1, terlihat bahwa kartu indeks 1 yang diisi oleh siswa yang bernama YPP yang memiliki pertanyaan tentang unsur-unsur bangun ruang mengenai rusuk balok.

Dalam hal ini dilihat apakah ada diantara anggota kelompok yang bisa menjawab pertanyaan dari YPP . Siswa yang bernama PF bisa menjawab pertanyaan dari YPP.

Pertanyaan yang timbul dari masing-masing individu terlebih dahulu dijawab oleh anggota kelompok masing-masing. Jika masih ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh anggota kelompok, maka pertanyaan dilempar kepada kelompok lain. Laporan diskusi pertemuan 1 dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Laporan diskusi kelompok pertemuan 1

Berdasarkan gambar 2, pertanyaan yang dilempar oleh kelompok 2 ke kelompok lain adalah tentang panjang rusuk setiap kubus adalah 12 cm. Tentukanlah jumlah panjang rusuk kubus tersebut. Dalam hal ini kelompok lain harus mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Kelompok 4 bisa menjawab pertanyaan dari kelompok 2.

Pembelajaran konvensional dimulai guru mengkondisikan siswa untuk siap memulai pembelajaran dengan cara mengambil absen siswa, memberikan motivasi dan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi dan contoh soal. Setelah selesai menjelaskan materi dan tidak ada lagi pertanyaan tentang materi yang diberikan kemudian guru memberikan latihan.

Pada waktu siswa menyelesaikan

(7)

soal latihan, guru memantau kegiatan siswa yang mendapatkan kesulitan dalam menjawab soal. Soal latihan dibahas bersama-sama setelah beberapa siswa selesai mengerjakan soal dan diminta seorang siswa mengerjakannya dipapan tulis.

Hipotesis penelitian ini adalah

“pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif teknik Giving Questions and Getting Answers lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran kovensional pada siswa kelas VIII SMPN 30 Sijunjung”. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors, diperoleh data kelas eksperimen berdistribusi normal maka, untuk uji hipotesis menggunakan uji t satu pihak diperoleh thitung =1,82 dan ttabel=1,68 karena thitung > ttabel, hal ini berarti hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif teknik Giving Questions and Getting Answers lebih baik daripada pemahaman konsep

matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sri Widiawati (2014) yang menyatakan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Questions and Getting Answers lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran aktif teknik Giving Questions and Getting Answers lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 30 Sijunjung.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta.

Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta:

Depdiknas.

(8)

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Silberman, Mel. 2013. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito.

Suherman, Erman, dkk. 2003.

Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.

Widiawati, Sri. 2014. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Questions and Getting Answers Terhadap

Pemahaman Konsep

Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 28 Padang. Padang:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum menguji dengan ANAVA, terlebih dulu digunakan uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 %) dan

Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis menggunakan motode regresi berganda dengan menggunakan sampel bank umum syariah