• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pengembangan kurikulum dan pembentukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pengembangan kurikulum dan pembentukan"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Mengukur pengaruh pengembangan kurikulum dan pengembangan karakter terhadap mutu pendidikan, sebagian menggunakan rumus menurut J. Uji F dimaksudkan untuk menguji secara simultan relevansi hubungan pengembangan kurikulum dan pengembangan karakter terhadap mutu pendidikan. Nilai konstanta (a) = 1,321 artinya jika tidak ditemukan variabel kurikulum dan pengembangan karakter maka nilai variabel mutu pendidikan (Y) = 1,321.

Pengembangan kurikulum dan pengembangan karakter ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi berganda, dengan kualitas pendidikan sebagai variabel terikat. Koefisien korelasi berganda menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengembangan kurikulum dan pembentukan karakter serta variabel kualitas pendidikan seperti Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pengembangan kurikulum dan pembentukan karakter taruna terhadap mutu pendidikan Program Diploma Pelayaran.

Pengembangan kurikulum dan pembentukan karakter secara simultan berpengaruh terhadap mutu pendidikan sehingga membuktikan hipotesis bahwa pengembangan kurikulum dan pembentukan karakter secara simultan berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Koefisien korelasi berganda menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara pengembangan kurikulum dan pengembangan kelas dengan variabel mutu pendidikan. Koefisien korelasi berganda menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum dan pembentukan karakter mempunyai korelasi yang kuat dengan variabel kualitas pendidikan.

Dalam menunjang mutu pendidikan tidak hanya diperlukan pengembangan kurikulum saja, namun dalam penelitian ini aspek yang paling dominan adalah pembentukan karakter peserta didik.

Tabel 1 Durasi Pelaksanaan Pengasuhan
Tabel 1 Durasi Pelaksanaan Pengasuhan

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Karakter

Karakteristik pertama dari kesadaran moral adalah kemampuan untuk mendeteksi situasi yang memerlukan penilaian moral dan kemudian merenungkan tindakan yang tepat. Perspektif adalah kekuatan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya, dan membayangkan apa yang akan dipikirkan, bereaksi, dan dirasakan dalam menanggapi masalah. Pemikiran moral memerlukan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan moralitas dan mengapa harus ada komponen moral.

Seiring perkembangannya, anak mempelajari apa yang menjadikan penalaran moral baik dan apa yang tidak baik untuk perilaku tertentu, berdasarkan hasil penelitian yang ada. Masih diperdebatkan apakah anak-anak prasekolah dididik tentang dampak pengambilan keputusan moral. Pemahaman diri adalah jenis pengetahuan moral yang paling menantang untuk diperoleh, namun penting untuk pengembangan karakter.

Ada empat aspek hati nurani, antara lain aspek kognitif yaitu memahami apa yang benar, dan aspek emosional yaitu perasaan terdorong untuk melakukan apa yang benar. Sebagai pendidik, bantulah remaja yang menghadapi kesulitan mengembangkan harga diri berdasarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kasih sayang, serta keyakinan akan kemampuan mereka untuk berbuat baik. Meskipun kerendahan hati adalah bagian mendasar dari karakter yang unggul, namun kerendahan hati merupakan kebajikan moral yang diremehkan.

Hasil dari dua tanda lainnya disebut moral agency, dimana individu yang memiliki karakteristik moral berupa pengetahuan dan emosi dapat bertindak sesuai dengan apa yang diketahui dan diketahuinya. Menjadi orang baik sering kali melibatkan tindakan niat baik, memobilisasi kekuatan moral untuk mencapai apa yang kita yakini benar. Siswa harus mampu membedakan antara nilai-nilai moral yang mulia dan tercela serta nilai-nilai universal dan secara logis dan rasional (bukan secara dogmatis dan doktrinal) memahami apa kaitannya.

Tahap ini berupaya membangun perasaan kasih sayang dan keinginan untuk mencapai standar moral yang tinggi. Guru melibatkan emosi siswa untuk meningkatkan kesadaran, keinginan dan kebutuhan akan prinsip moral yang tinggi. Sebelum ada bukti adanya perubahan moral anak dalam perilakunya, akan selalu ada segudang pertanyaan yang harus dijawab.

Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi

Pengembangan kurikulum merupakan hak dan tanggung jawab setiap universitas; Namun pengembangan kurikulum pendidikan tinggi harus mengacu pada UUD 1945, UU Nomor 12 Tahun 2012 dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015. Landasan filosofis, memberikan pedoman filosofis pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan mutu pendidikan (Ornstein & Hunkins, 2014), bagaimana pengetahuan digali dan ditemukan sehingga peserta didik memperoleh pemahaman hidup yang lebih baik dan memiliki keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup. bagi individu dan masyarakat (Zais, 1976). Landasan sosiologis, memberikan kerangka pengembangan kurikulum sebagai alat pedagogi yang terdiri dari tujuan, sumber daya, kegiatan belajar dan lingkungan belajar yang nyaman bagi perolehan pengalaman siswa terkait dengan perkembangan pribadi dan sosial siswa (Ornstein & Hunkins, 2014, hal. 128).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pendidikan Pertumbuhan kesempatan pendidikan telah mencapai tingkat perkembangan yang optimis. Ada ekspektasi yang tinggi dari dunia pendidikan, namun para pemerhati pendidikan terus memberikan sinyal pesimistis dan menilai buruknya kualitas pendidikan. Ada tidaknya kurikulum nasional, ruang laboratorium yang berfungsi sebagai ruang praktik, dan persentase guru yang mempunyai pengalaman kurang dari lima tahun mempengaruhi mutu pendidikan sekolah.

Sementara kurikulum nasional yang digunakan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang tidak menggunakan kurikulum nasional, keberadaan ruang laboratorium cenderung meningkatkan kualitas kerja praktik siswa dalam pengajaran pendidikan di sekolah yang tidak memiliki laboratorium. Apabila jumlah guru yang telah mengajar minimal lima tahun dibandingkan dengan jumlah guru yang mengajar kurang dari lima tahun, maka terlihat bahwa jumlah guru yang telah mengajar minimal lima tahun secara umum meningkatkan mutu pendidikan. . Karena terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka model Regresi Linier Berganda digunakan untuk menguji besarnya hubungan atau pengaruh pengembangan kurikulum dan pendidikan karakter terhadap mutu pendidikan pada Program Diploma Pelayaran.

Oleh karena itu, tujuan persamaan regresi linier berganda adalah untuk mengevaluasi nilai mutu pendidikan jika pengembangan kurikulum dan pengembangan karakter mengalami perubahan. Artinya jika nilai variabel pengembangan kurikulum meningkat satu satuan maka nilai variabel mutu pendidikan (Y) akan meningkat sebesar 0,288 jika nilai variabel independen lainnya tetap. Artinya jika nilai variabel pengembangan karakter meningkat satu satuan maka nilai variabel kualitas pendidikan (Y) akan meningkat sebesar 0,657 jika nilai variabel independen lainnya konstan.

Dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu tidak hanya sekedar menanamkan ilmu saja, namun yang tidak kalah pentingnya adalah membentuk karakter dan watak peserta didik agar dapat berperilaku dan menjaga kesopanan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep pendidikan bermutu diharapkan memperhatikan potensi pedagogi yang dimiliki peserta didik dengan terdidik jiwa, raga, pikiran dan akhlaknya. Beberapa saran berikut ini didasarkan pada kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, antara lain bahwa peningkatan mutu pendidikan pada program diploma kapal sangat penting bagi pendirian asrama pendidikan.

METODE PENELITIAN

Populasi

Stratified random sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel, artinya sampel diambil secara acak pada tingkat tertentu.

Operasionalisasi Variabel

Lokasi Penelitian

Sumber Data

Dalam penelitian ini, “koefisien korelasi product-moment Pearson (r)” digunakan untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan timbal balik antara perubahan distribusi nilai. Alternatifnya, suatu item tidak valid jika nilai korelasi yang dihasilkan lebih kecil dari nilai kunci (rhitung < rtabel), dan indikator yang tidak valid harus disesuaikan dan dihilangkan. Dengan melakukan uji reliabilitas dan penentuan koefisien alpha menggunakan metode Cronbach’s alpha, maka konsistensi jawaban responden dapat diketahui dari waktu ke waktu.

Analisis korelasi berganda merupakan metode kedua yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan dua variabel atau lebih bila dianalisis bersama-sama. Dengan bantuan program komputer SPSS (Statistics Application for Social Solution) versi 25 diperoleh hasil perhitungan dan pengolahan data. Suatu butir dikatakan valid apabila terdapat hubungan yang cukup besar yang ditunjukkan dengan α = 0,05 antara soal yang dinilai validitasnya dengan skor keseluruhan soal tersebut.

Suatu item pertanyaan dikatakan tidak valid jika nilai signifikansinya lebih dari α = 0,05 atau jika tidak ada hubungan yang signifikan antara item tersebut dengan skor total seluruh pertanyaan. Tujuan penggunaan persamaan regresi adalah untuk memperkirakan variasi nilai variabel terikat yang disebabkan oleh variasi nilai variabel bebas. Nilai R sebesar 0,947 merupakan koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa X1 dan X2 mempunyai hubungan yang kuat terhadap variabel terikat Y dan nilai R-squared sebesar 0,896 yang menunjukkan bahwa sumbangan efektif X1 dan X2

Gambar 1. Daerah penolakan Ho dan Penerimaan Hi b. Uji F (Uji Serempak )
Gambar 1. Daerah penolakan Ho dan Penerimaan Hi b. Uji F (Uji Serempak )

Pengujian Hipotesis

Selain informasi thitung, pengolahan data dengan SPSS memberikan nilai informasi (sig) sebesar 0,005, kurang dari batas signifikansi () sebesar 5%. Selain informasi thitung, pengolahan data dengan SPSS mencakup informasi nilai (katakanlah) 0,000 yang kurang dari . Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan vessel traffic system services (VTS) terhadap keselamatan kapal pada pelayaran rute barat Surabaya.

Penting sekali bagi seorang mahasiswa untuk menegakkan aturan-aturan hidup di kampus dan memberi contoh dalam penerapannya. Agar peserta didik mampu berperilaku dan bertindak sesuai norma, maka sangat penting untuk membangun sistem nilai yang positif. Etika memegang peranan penting dalam diri setiap siswa. Dengan memahami etika diharapkan mahasiswa dapat bertindak sesuai norma, berperilaku sopan dan santun terhadap seluruh civitas akademika serta memahami makna kebebasan dan tanggung jawab.

Di kampus, mahasiswa mempunyai sikap moral dan etika terhadap guru, baik saat mengajar di kelas maupun di luar kelas. Dengan pembentukan karakter ini diharapkan siswa mampu menyaring pengaruh-pengaruh negatif di era globalisasi ini dan menjaga moral dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengembangkan karakter seseorang juga harus diimbangi dengan beribadah sesuai agama dan keyakinannya.

Akhlak dan budi pekerti mempunyai arti hakikat yang sama, yaitu mengacu pada akhlak dan nilai-nilai kemanusiaan yang diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam membangun karakter, mahasiswa hendaknya menjaga dan menjadi teladan dalam hubungannya dengan dosen dan senior di kampus. Rasa hormat kepada dosen dan senior dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menyapa, tersenyum ketika berpapasan, karena itu sangat penting untuk menunjukkan kepada mahasiswa bahwa mereka terbuka dan ramah terhadap semua orang.

Setelah Anda mengenal dosen dan sesama mahasiswa, hikmah yang bisa diambil adalah Anda bisa meminta nasihat dan pendapat dalam berbagai hal, baik akademik maupun non-akademik. Semangat korporasi dalam membangun karakter pada program diploma angkatan laut sangat penting karena semangat korporasi dapat membentuk kedisiplinan dan ketertiban. Dengan membangun karakter, lulusan dapat dibentuk menjadi potensi keilmuan yang handal di bidang ilmu pelayaran, moralitas dan profesionalisme.

Gambar

Tabel 1 Durasi Pelaksanaan Pengasuhan
Gambar 1. Daerah penolakan Ho dan Penerimaan Hi b. Uji F (Uji Serempak )
Gambar 2. Kurva distribusi F
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

v KATA PENGANTAR Puja dan Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini