• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tingkat Penggunaan Aplikasi Tiktok terhadap Sikap Keberagamaan Remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Tingkat Penggunaan Aplikasi Tiktok terhadap Sikap Keberagamaan Remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA DI DESA

TACCORONG KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Pendidikan Agama Islam

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Oleh:

DITA PUSPITASARI NIM: 20100118013

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dita Puspitasari

NIM : 20100118013

Tempat/Tgl. Lahir : Bulukumba, 21 Maret 2000 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Alamat : Samata, Kabupaten Gowa

Judul : Pengaruh Tingkat Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Sikap Keberagamaan Remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar merupakan hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Bulukumba, 25 Januari 2022

Penyusun,

Dita Puspitasari

NIM: 20100118013

(3)

iii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

ِمي ِح هرلٱ ِن َٰ م ۡح هرلٱ ِ هللَّٱ ِم ۡسِب

Puji syukur yang tidak ada henti-hentinya saya persembahkan ke hadirat Allah swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Sikap Keberagamaan Remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba”. Salam dan shalawat senantiasa peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad saw. yang merupakan suri tauladan umat manusia serta kepada keluarga beliau, para sahabat serta orang- orang yang tetap istiqomah berada di jalan agama Islam.

Dalam tulisan ini, dengan penuh kesadaran diri dan dari dalam hati nurani penulis menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada kedua orang tua, ayahanda Muhammad Dani dan Ibunda Nuraeni yang telah membesarkan, mendidik dan mengasuh penulis dengan penuh kesabaran, cinta dan kasih sayang.

Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyelesian skripsi ini yang disusun guna untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana, telah melibatkan banyak pihak, maka dari itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. H Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., Rektor UIN Alauddin Makassar beserta Wakil Rektor I, Prof Dr. H. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor II, Prof.

Dr. H. Wahyuddin Naro, M.Hum., Wakil Rektor III, Prof Dr. H. Darusalam Syamsuddin, M.Ag., dan Wakil Rektor IV, Dr. H. Kamaluddin Abu Nawas, M.Ag. yang selama ini memimpin, membina dan memberikan bantuan fisik maupun material kepada kampus UIN Alauddin Makassar sehingga menjadi

(5)

v

tempat peneliti memperoleh ilmu dari segi akademik maupun ekstrakurikuler.

2. Dr. H. Marjuni, S.Ag., M.Pd.I., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. M. Shabir U., M.Ag., Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. M Rusdi, M.Ag., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. Ilyas Ismail, M.Pd., M.Si., yang telah membina penyusun selama proses penyelesaian studi.

3. Dr. H. Syamsuri, S.S., M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Dr. Muhammad Rusmin B., M.Pd.I., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam dan seluruh staf jurusan yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi.

4. Dr. Safei, M.Si dan Dr. Muhammad Rusmin B., M.Pd.I., selaku pembimbing I dan II yang telah bersedia bersabar dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis guna penyempurnaan dalam menyusun dari awal hingga selesainya skripsi ini.

5. Dr. H. Syamsul Qamar, M.Th.I., dan Dr. Nuryamin, M.Ag., selaku penguji I dan II yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan saran serta arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai dengan baik.

6. Kepala Desa Taccorong dan para pegawai yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Desa Taccorong.

7. Kakak Mutmainnah yang setia membantu dan menemani peneliti dalam mengumpulkan sampel di Desa Taccorong selama proses penelitian skripsi ini berlangsung.

(6)

vi

8. Dewan senior jurusan Pendidikan Agama Islam terkhusus kepada kakanda Syamsurya Yusri yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

9. Sahabat-sahabatku yang tercinta terkhusus, Haerati, Amaliyah Nur Hadika, Ummu Kalsum, Nurul Hidayah, Selfa Afia, dan teman-teman seperjuanganku di jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 yang telah memberikan bantuan, semangat, pengalaman serta kenangan yang tidak akan penulis lupakan selama menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar.

10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak memberikan uluran tangannya kepada penulis selama kuliah hingga penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa proses penulisan karya ilmiah ini sangatlah jauh dari kata sempurna dan tidak luput dari segala kekurangan maupun berbagai hambatan. Oleh karena itu, penulis berharap akan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua orang. Aamiin.

Bulukumba, 25 Januari 2022

Penyusun,

Dita Puspitasari

NIM: 20100118013

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... x

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Hipotesis ... 6

D. Definisi Operasional Variabel ... 7

E. Kajian Pustaka ... 8

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 14

A. Aplikasi TikTok ... 14

B. Sikap Keberagamaan ... 22

C. Remaja ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 36

B. Pendekatan Penelitian ... 37

C. Variabel dan Desain Penelitian ... 38

D. Populasi dan Sampel ... 38

E. Metode Pengumpulan Data... 41

F. Instrumen Penelitian ... 41

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 44

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

(8)

viii

B. Pembahasan ... 64

BAB V PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Implikasi Penelitian ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 74

RIWAYAT HIDUP ... 105

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Penggunaan Aplikasi TikTok ... 7

Tabel 1.2 Indikator Sikap Keberagamaan ... 8

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Desa Taccorong ... 39

Tabel 3.2 Populasi Jumlah Remaja ... 39

Tabel 3.3 Skor alternatif jawaban angket ... 42

Tabel 3.4 Indikator variabel tingkat penggunaan aplikasi Tik-Tok ... 42

Tabel 3.5 Indikator variabel sikap keberagamaan... 43

Tabel 4.1 Skor Angket Tingkat Penggunaan Aplikasi Tik-Tok ... 53

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Penggunaan Aplikasi Tik-Tok ... 55

Tabel 4.3 Statistik Klasifikasi Kategorisasi Penggunaan Aplikasi TikTok . 55 Tabel 4.4 Skor Angket Sikap Keberagamaan ... 56

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Sikap Keberagamaan ... 58

Tabel 4.6 Statistik Klasifikasi Kategorisasi Sikap Keberagamaan ... 58

Tabel 4.7 Tabel Analisis Regresi Sederhana... 59

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas ... 61

Tabel 4.10 Hasil analisis uji t ... 62

Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji F ... 63

Tabel 4.12 Hasil Analisis Uji Korelasi ... 63

(10)

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN A. Transliterasi Arab-Latin

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya kedalam huruf latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan

Hamzah (ء) yang terletak diawal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apapun. Jika ia terletak ditengah atau diakhir, maka ditulis dengan tanda (’).

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ب Ba b Be

ت Ta t Te

ث Sa s es (dengan titik di atas)

ج Jim j Je

ح Ha h ha (dengan titik di bawah)

خ Kha kh Ka dan ha

د Dal d De

ذ Zal Z zet (dengan titik di atas)

ر Ra R Er

ز Zai Z Zet

س Sin S Es

ش Syin Sy es dan ye

ص Sad S es (dengan titik di bawah)

ض Dad D de (dengan titik di bawah)

ط Ta t te (dengan titik di bawah)

ظ Za z zet (dengan titik di bawah)

ع ‘ain ‘ Apostrof terbalik

غ Gain g Ge

ف Fa f Ef

ق Qaf q Qi

ك Kaf k Ka

ل Lam l El

م Mim m Em

ن Nun n en

و Wau w we

هـ Ha h ha

ء Hamzah ’ apostrof

ى Ya y ye

(11)

xi 2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vocal bahasa Indonesia , terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Contoh:

فْي ك: kaifa ل ْو ه : haula 3. Maddah

Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Contoh:

تا م : mata ى م ر : rama لْيِق : qila ُت ْوُم ي : yamutu 4. Ta’ marbutah

Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu: ta’ marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah [t].

Sedangkan ta’ marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ا Fathah A a

ِا Kasrah I i

ُا Damah U u

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ْى ى fathah dan ya’ Ai a dan i

ْو ى fathah dan wau Au a dan u

Harakat dan

Huruf Nama Huruf dan

Tanda Nama

ى

ﹶ ... اﹶ... fathah dan alif atau ya’ a a dangaris di atas

ىى Kasrah dan ya’ i i dangaris di atas

وُى damah dan wau u i dangaris di atas

(12)

xii

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh:

ِلا فْط ْلْا ُة ض ْو ر : raudah al-atfal ُة ل ِضا فْلا ُة نْيِد مْل ا : al-madinah al-fadilah ُة مْكحْل ا : al-hikmah

5. Syaddah (Tasdid)

Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan anda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

انهب ر : rabbana ا نْيهج ن : najjaina ق حْل ا : al-haqq مِ عُن : nu“ima وُد ع : ‘aduwwun

Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah يِى maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi i.

Contoh:

يِل ع : ‘Ali (bukan ‘Aliyyatau ‘Aly)

يِب ر ع : ‘Arabi (bukan ‘Arabiyyatau ‘Araby) 6. Kata Sandang

Kata sandang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan huruf لا (alif lam ma‘arifah).Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

Contoh:

ُسْمهشل ا : al-syamsu (bukan asy-syamsu) ُة ل زْل هزل ا : al-zalzalah (bukan az-zalzalah) ُة ف سْل فْل ا : al-falsafah

ُد لاِبْل ا : al-biladu 7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

(13)

xiii Contoh:

ن ْو ُرُم ْأ ت : ta’murun ُع ْوهنل ا : al-nau‘

ءْي ش : syai’un ُت ْرِمُأ : umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur’an (dari al-Qur’an), alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditrans-literasi secara utuh.

Contoh:

FiZ ilal al-Qur’an Al-Sunnahqabl al-tadwin 9. Lafz al-Jalalah (الله)

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jar dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mudaf ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

ِالله ُنْيِد : dinullah لله اِب : billah

Adapun ta’ marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz al- jalalah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh:

ْيِف ْمُه

ِالله ِة مْح ر : hum fi rahmatillah 10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal namadiritersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al- ). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang

(14)

xiv

didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). Contoh:

Wa maMuhammadunillarasul

Inna awwalabaitinwudi‘alinnasilallazi bi Bakkatamubarakan Syahru Ramadan al-laziunzila fih al-Qur’an

Nasir al-Din al-Tusi AbuNasr al-Farabi Al-Gazali

Al-Munqiz min al-Dalal

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibn (anak dari) dan Abu (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:

B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. = subhanahuwata‘ala

saw. = sallallahu ‘alaihiwasallam a.s. = ‘alaihi al-salam

H = Hijrah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja) w. = Wafattahun

QS …/…: 4 = QS al-Baqarah/2: 4 atau QS Al ‘Imran/3: 4 HR = Hadis Riwayat

Untuk karya ilmiah berbahasa Arab, terdapat beberapa singkatan berikut:

ص = ةحفص مد = ناكم نودب

معلص = ملس و هيلع الله ىلص ط = ةعبط

ند = رشان نودب خلا = هرخا ىلا\اهرخا ىلا ج = ءزج

Abu al-Walid Muhammad Ibn Rusyd, ditulis menjadi: IbnRusyd, Abu al-Walid Muhammad (bukan: Rusyd, Abu al-Walid Muhammad Ibn)

Nasr Hamid Abu Zaid, ditulis menjadi: Abu Zaid, Nasr Hamid (bukan: Zaid, Nasr Hamid Abu)

(15)

xv ABSTRAK Nama : Dita Puspitasari

NIM : 20100118013

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Pengaruh Tingkat Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Sikap Keberagamaan Remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui tingkat penggunaan aplikasi TikTok pada remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba, 2) Mengetahui sikap keberagamaan remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba, 3) Menganalisis pengaruh penggunaan aplikasi TikTok terhadap sikap keberagamaan remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode ex-post facto, serta populasi sebanyak 124 orang dan sampel 20% dari populasi sehingga berjumlah 25 responden yang berfokus pada rentang usia 11-18 tahun di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen angket yang dianalisis menggunakan deskriptif dan inferensial.

Hasil Penelitian ini berdasarkan analisis statistik deskriptif yang dapat disimpulkan bahwa: 1) penggunaan aplikasi TikTok pada remaja berada pada kategori sedang dengan persentase 64%, 2) Sikap keberagamaan remaja berada pada kategori sedang dengan persentase 60%, 3) Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial diperoleh thitung = 3,900 sementara ttabel = 2,069 dengan taraf signifikansi 5%. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan aplikasi TikTok terhadap sikap keberagamaan remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

Pengaruh penggunaan aplikasi TikTok berpengaruh positif terhadap sikap keberagamaan remaja dengan sebesar 39,8%, sedangkan sisanya 60,2% sikap keberagamaan remaja dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti.

Implikasi dalam penelitian ini yaitu bagi masyarakat khususnya pada usia remaja dalam menggunakan aplikasi TikTok sudah baik. Namun sebaiknya mendalami agama dengan memperbanyak mengikuti majelis atau kajian secara langsung dibandingkan hanya melalui video-video positif yang terdapat pada TikTok. Media sosial TikTok yang digunakan dapat menjadi media pembelajaran maupun hal positif lainnya dengan adanya pantauan dari orang tua. Karena peran orang tua sangat mempengaruhi pembentukan sikap keberagamaan anaknya. Bagi peneliti lainnya yang akan datang, dapat dijadikan bahan referensi dalam melakukan penelitian terhadap penggunaan aplikasi TikTok dan sikap keberagamaan.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah era dimana masyarakat tidak lagi memiliki sekat. Arus perkembangan yang berasal dari luar terus masuk dan memengaruhi pola kehidupan masyarakat. Globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih dan informasi yang pesat, sehingga segala kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan mudah sekaligus memberi ketergantungan yang tinggi terhadap keduanya.

Seiring perkembangan, teknologi memiliki ragam variasi terbaru setiap tahunnya. Dengan banyaknya inovasi dalam teknologi, maka fitur dalam teknologi pun yaitu aplikasi juga banyak bermunculan. Salah satu aplikasi yang marak digunakan saat ini adalah media sosial. Hal tersebut juga menyebabkan semakin besarnya skala penggunaan media sosial dari seluruh kalangan anak-anak sampai dewasa. Tercatat pengguna media sosial di Indonesia mengalami kenaikan sekitar 10 juta jiwa dari tahun sebelumnya, yakni tercatat sebanyak 160 juta orang Indonesia yang aktif di sosial media pada tahun 2020.1

Media sosial atau disebut juga dengan jejaring sosial yang dapat berupa facebook, blog, wiki, podcast, forum, media berbasis isi dan mikroblog.2 Melalui media sosial, penggunanya dapat dengan mudah berpastisipasi, bersosialisasi, menerima informasi, berkreasi, saling berbagi (sharing) maupun bekerja sama.

Sehingga seluruh aktivitas manusia dapat diselesaikan secara online.

1Togi Prima Hasiholan, dkk, “Pemanfaatan Media Sosial TikTok Sebagai Media Kampanye Gerakan Cuci Tangan di Indonesia untuk Pencegahan Corona Covid-19”, Jurnal Ilmu Komunikasi 5, no. 2 (Juni 2020): h. 71.

2I Gusti Agung Ayu Kade, Media Sosial dan Demokrasi (Jakarta: Polgov, 2017), h. 15.

(17)

2

Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.3 Beragam variasi media sosial yang diluncurkan dan mudah dioperasikan oleh pengguna, Kini media sosial tidak hanya digunakan dalam rana untuk berkomunikasi, tetapi banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki konten menarik yang di dalamnya terdapat gambar, video, musik, dan lainnya.

Saat ini, konten video paling diminati dan tersebar di media sosial sampai ke berbagai negara dengan sangat cepat. Karena jaringan internet memiliki kecepatan dan kekuatan sinyal yang terus berkembang, sehingga mengunggah, menonton maupun mendownload video dapat diakes dengan mudah. Selain menonton video, pengguna juga dapat membuat video sesuai dengan kreativitas dan selera masing-masing. Video tersebut juga memiliki berbagai macam genre, mulai dari video berupa tips-tips unik untuk keseharian, video tutorial, video dance dan lainnya. Selain itu, banyak aplikasi yang menyediakan dukungan untuk pembuatan video.

Salah satu aplikasi pembuat video yang paling banyak diminati oleh banyak kalangan masyarakat adalah TikTok. TikTok juga dikenal sebagai Douyin atau video pendek berdurasi 30 detik, diiringi dengan musik, filter, dan fitur pendukung lainnya. Menggunakan aplikasinya pun tidak sulit, pengguna hanya menuangkan segala kreativitas dan ide-ide mereka ke dalam video agar dapat menarik jumlah view dan like yang tinggi, maupun hanya sebagai hiburan dan konsumsi pribadi.

Pandemi yang berlangsung lebih dari satu tahun sejak menyapa Indonesia, membuat masyarakat hanya bisa melakukan aktivitas keseharian dengan menatap perangkat layar ponsel maupun laptop cenderung mulai merasa jenuh. Masyarakat

3Anang Sugeng Cahyono, “Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia”, Jurnal Publiciana 9, no. 1 (2016): h. 41.

(18)

pun mencari hiburan tersendiri dengan mengunduh berbagai aplikasi menarik yang berisi konten hiburan, yakni aplikasi TikTok yang paling banyak diminati.

Aplikasi ini di tengah pandemi covid-19 semakin banyak orang menggunakan sebagai salah satu media hiburan, serta mengekspresikan kekesalan, mengeluarkan kreativitas, untuk menghabiskan waktu di rumah sampai menjadi tempat untuk berolahraga di rumah.4 Sehingga pengguna aplikasi TikTok berasal dari seluruh kalangan termasuk para remaja.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke dewasa. Masa ini juga kenal sebagai tempat yang belum jelas, karena belum memiliki kestabilan dalam menguasai secara penuh pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik maupun psikisnya, sehingga menimbulkan banyak kebimbangan, pikiran yang labil, perasaan dan emosi yang cepat berubah bahkan kemauan, motivasi dan keyakinan mengenai Tuhan pun berubah sesuai dengan emosinya.

Berdasarkan observasi penulis di Desa Taccorong tepatnya pada salah satu Dusun yaitu Dusun Ponci pada hari Selasa, 5 Januari 2021, banyak remaja yang menggunakan aplikasi TikTok. Mereka cenderung menirukan gerakan dance yang terdapat dalam video viral dan melakukan gerakan tersebut setiap saat, selain itu mereka selalu menyanyikan lagu dan melakukan candaan yang sama persis terdapat pada postingan video pada aplikasi TikTok.

Setelah menirukan, mereka pun membuat video yang serupa dan dibumbui dengan kreativitas mereka masing-masing. Mereka melakukan gerakan dance atau berfoto baik secara personal, duet, maupun squad, kemudian mereka turut

4Agia, Dwi Visi Utami, dkk, “Aplikasi TikTok Menjadi Media Hiburan Bagi Masyarakat dan Memunculkan Dampak di Tengah Pandemi Covid-19”, Jurnal Ilmu Komunikasi 4, no. 2 (Februari 2021): h. 43.

(19)

4

meramaikan kepopuleran aplikasi TikTok dengan mengunggah video ke dalam media sosial lain selain TikTok seperti Whatsapp dan lainnya.

Remaja masih sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal yang terdapat di lingkungan sosialnya. Bebasnya remaja dalam menggunakan media sosial khususnya TikTok memberikan dampak postitif sebagai ajang hiburan seperti melatih kekreativitasan dalam membuat video, mendapatkan informasi dengan cepat dan sebagai tempat penyaluran bakat yang memberi memotivasi bagi pengguna lain. Akan tetapi, TikTok juga memiliki dampak negatif karena yang di dalamnya banyak terdapat konten-konten yang tidak sesuai dengan usia mereka sehingga dampak positif maupun negatif dapat berdampak terhadap pembentukan sikap keberagamaannya.

Sikap keberagamaan adalah keadaan dalam diri seseorang yang bertingkah laku sesuai dengan tuntunan agama yang diyakininya. Sikap keberagamaan terbentuk karena adanya integrasi secara kompleks antara keyakinan yang kuat terhadap ajaran agama, perasaan senang terhadap agama dan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama. Menurut Zakiah Daradjat sebagaimana yang dikutip oleh Ramayulis, bahwa sikap keberagamaan merupakan perolehan dan bukan bawaan.

Ia terbentuk melalui pengalaman langsung yang terjadi dalam hubungan dengan lingkungan sosial, misalnya rumah tangga tenteram, orang tertentu, teman, orang tua, jamaah dan sebagainya.5

Dalam agama Islam, Rasulullah sebagai penutup para Nabi yang membawa kitab al-Qur’an adalah suri teladan bagi umat manusia. Apa yang penulis kaji dalam penelitian ini sesungguhnya telah dijelaskan dalam al-Qur’an, sebagaimana dalam Q.S Al-Ahzab/33: 21 yang berbunyi:

5Ramayulis, Psikologi Agama (Cet. X; Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 113.

(20)

هللَّٱ ر ك ذ و ر ِخٓ ۡلْٱ م ۡو يۡلٱ و هللَّٱ ْاوُج ۡر ي نا ك ن مِ ل ٞة ن س ح ة و ۡسُأ ِ هللَّٱ ِلوُس ر يِف ۡمُك ل نا ك ۡد قهل ا ٗريِث ك

Terjemahnya:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.6

Selain itu, Nabi Muhammad

diutus untuk memperbaiki akhlak umat manusia. Sebagaimana dikatakan bahwa Nabi Muhammad

berakhlak al- Qur’an. Allah pun memuji akhlak beliau sebagaimana yang terdapat dalam Q.S Al-Qalam/68: 4.

ميِظ ع ٍقُلُخ َٰى ل ع ل كهنِإ و

Terjemahnya:

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.7

Remaja milenial seharusnya adalah remaja yang mengikuti dan mencontohi serta mengidolakan suri teladan terbaik umat manusia sepanjang masa. Selain itu, dengan kemajuan teknologi juga memudahkan untuk mendapatkan hal-hal yang positif, tetapi juga diiringi dengan mudahhnya mendapat yang negatif. video positif yang memberikan banyak manfaat pada remaja di zaman modern ini tentang pendidikan, pengetahuan, bahkan agama, selain video positif juga terdapat video negatif yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap keberagamaan pada remaja.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Sikap Keberagamaan Remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba”

6Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya (Surabaya: Halim, 2014), h. 420.

7Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya (Surabaya: Halim, 2014), h. 564.

(21)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat penggunaan aplikasi TikTok pada remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba?

2. Bagaimana sikap keberagamaan pada remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba?

3. Apakah terdapat pengaruh tingkat penggunaan aplikasi TikTok terhadap sikap keberagamaan pada remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba?

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban atau kesimpulan yang bersifat sementara dari suatu permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis dikatakan sementara karena masih berupa suatu teori yang keshahihan atau kebenarannya masih perlu untuk diverifikasi, diuji atau di tes dengan data yang berasal dari lapangan.

Hipotesis, dalam posisinya sebagai salah satu unsur penelitian, dapat dimisalkan seperti kompas bagi seorang nahkoda kapal.8 Hipotesis berarti menentukan arah yang jelas bagi peneliti dalam melakukan penelitian Dengan hipotesis, peneliti menjadi lebih mudah dalam menentukan dan mencari pemecahan dari suatu masalah atas dasar pernyataan pada hipotesis yang sebelumnya telah di rumuskan.

Maka, hipotesis dari penelitian ini yaitu: terdapat pengaruh tingkat penggunaan aplikasi TikTok terhadap sikap keberagamaan remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

8Agus Zaenal Fitri, Nik Haryanti, Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet. I; Malang:

Madani Media, 2020), h. 88.

(22)

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari terjadinya kekeliruan penafsiran pembaca terhadap variabel-variabel dalam judul.9 Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Tingkat Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Sikap Keberagamaan Remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba”. Untuk memudahkan dalam mendapatkan gambaran dan pemahaman yang sama terhadap penulis dan pembaca serta menghindari penafsiran yang berbeda, maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Tingkat Penggunaan Aplikasi TikTok

Aplikasi TikTok adalah aplikasi yang menyajikan hiburan bagi pengguna untuk dapat menonton, membuat, mendownload maupun berbagi video. Tingkat penggunaan aplikasi TikTok adalah mengukur intensitas kedalaman dari suatu kegiatan yang menggunakan atau memanfaatkan aplikasi TikTok terkait durasi waktu dan jumlah pengulangan dalam kurun waktu satu hari. Tingkat penggunaan aplikasi TikTok berdasarkan teori Ajzen yang mencakup empat indikator, diantaranya perhatian, pengetahuan, durasi dan frekuensi.

Tabel 1.1

Indikator Penggunaan Aplikasi TikTok

Variabel X Indikator

Penggunaan Aplikasi TikTok a. Perhatian b. Pengetahuan c. Durasi d. Frekuensi 2. Sikap Keberagamaan

9Universitas Islam Negeri Alauddin, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian (Cet. I; Makassar : Alauddin Press, 2013), h. 13.

(23)

8

Sikap Keberagamaan adalah sikap yang terikat dengan keberadaan agama.

Sikap keberagamaan merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan agama yang dianutnya. Sikap keberagamaan dibagi menjadi lima dimensi berdasarkan indikator menurut Glock dan Stark.

Tabel 1.2

Indikator Sikap Keberagamaan

Variabel Y Indikator

Sikap Keberagamaan a. Dimensi Keyakinan b. Dimensi Praktik Agama c. Dimensi Pengalaman

d. Dimensi Pengetahuan Agama e. Dimensi pengalaman

3. Remaja

Remaja pada penelitian ini berfokus pada rentang usia 11-18 tahun menurut batasan usia remaja teori Yudrik Yahya dan pertimbangan dari beberapa teori lain, kemudian remaja yang menggunakan aplikasi TikTok dan berlokasi di Dusun Ponci Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

E. Kajian Pustaka

Pada bagian ini, peneliti akan mendemonstasikan hasil bacaan melalui kajian pustaka atau penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh para peneliti yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fredrick Gerhad Sitorus dengan judul

Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku Anak (Studi pada Pengguna Aplikasi TikTok pada Remaja di Kota Medan)”, hasil riset

(24)

dari penelitian tersebut bahwa: 1) Terdapat pengaruh dari penggunaan aplikasi TikTok terhadap perilaku anak remaja di Kota Medan. 2) Ketertarikan atau minat anak remaja di Kota Medan terhadap aplikasi TikTok termasuk pada kategori tinggi. 3) Perubahan pola perilaku yang terjadi pada remaja adalah karena tidak dapat membedakan video-video viral yang ditontonnya itu adalah video yang bermanfaat, bermoral dan bersifat edukasi.10

Adapun persamaan dengan penelitian saya terletak pada variabel X yang meneliti tentang pengaruh penggunaan aplikasi TikTok, akan tetapi variabel X pada penelitian ini lebih spesifik lagi terkait pengaruh tingkat penggunaan aplikasi TikTok. Perbedaannya terletak pada variabel Y yakni perilaku anak, sedangkan dalam penelitian ini variabel Y yang diambil adalah sikap keberagamaan remaja.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Alfiana Yuniar Rahmawati dengan skripsi berjudul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Perilaku Narsisme Remaja Muslim Komunitas Muser jogja Squad”. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa: 1) Tingkat intesitas penggunaan aplikasi TikTok pada Remaja Muslim Komunitas Muser Jogja Squad berdasarkan hasil analisis statistik dikategorikan tinggi, artinya bahwa tingkat penggunaan aplikasi TikTok termasuk sering. 2) Perilaku narsisme pada remaja muslim komunitas muser Jogja Squad masuk dalam kategori sedang. Indikator yang dapat dikategotikan tinggi yaitu indikator memiliki perasaan iri. Sehingga ini membuktikan remaja muslim komunitas muser Jogja squad saling bersaing untuk membuat video dengan membuat aplikasi TikTok. 3) Terdapat pengaruh antara variabel intensitas

10Fredrick Gerhad Sitorus, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku Anak (Studi pada Penggunaan Aplikasi TikTok pada Remaja di Kota Medan)”, Skripsi, (Medan:

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uniersitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2018), h. 76.

(25)

10

penggunaan aplikasi TikTok dengan perilaku narsisme. Dalam penelitian ini perilaku narsisme sebagai efek dari penggunaan aplikasi TikTok.11

Persamaan dengan penelitian saya adalah pada variabel X yang meneliti tentang pengaruh intensitas atau tingkat penggunaan aplikasi TikTok.

Perbedaannya terletak pada variabel Y yakni perilaku narsisme remaja muslim komunitas muser Jogja squad, sedangkan dalam penelitian ini variabel Y yang diambil adalah sikap keberagamaan remaja.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Galih Aji Pratomo dengan judul “Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial terhadap Sikap Keberagamaan Siswa Kelas X SMA 3 Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”, hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa: 1) Pengguna jejaring sosial oleh siswa kelas X SMA 3 Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 berada pada kategori sedang (45%). 2) Sikap Keberagaman siswa kelas X SMA 3 Negeri Salatiga Tahun pelajaran 2015/2016 tergolong ke dalam kategori sedang (63,34%).

3) Hubungan antara penggunaan jejaring sosial dengan sikap keberagamaan siswa kelas X SMA 3 Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 dibuktikan dengan ui korelasi product moment dan menunjukkan nilai rhitung

0,266. Dengan jumlah reponden 60 siswa, maka taraf signifikan diperoleh 5% sebesar 0,254 dan 1% sebesar 0,033. karena rhitung > Ttabel, maka hasilnya terdapat pengaruh yang signifikan.12

Persamaan dengan penelitian saya adalah terletak pada variabel Y yang meneliti tentang sikap keberagamaan, sedangkan perbedaannya terletak pada

11Alfiana Yuniar Rahmawati, “Pengaruh Intensitas Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Perilaku Narsisme Remaja Muslim Jogja Squad”, Skripsi, (Yogjakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019), h. 90.

12Galih Aji Pratomo, “Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial terhadap Sikap Keberagamaan Siswa Kelas X SMA 3 Negeri Salatiga Tahun Pelarajan 2015/2016”, Skripsi, (Salatiga: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2016), h.

68.

(26)

variabel X yakni pengaruh penggunaan jejaring sosial, sedangkan dalam penelitian ini variabel X yang diambil lebih khusus lagi mengenai jejaring sosial yakni aplikasi TikTok salah satu di antara jejaring sosial.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Elok Latifah dengan judul “Pengaruh Akun Dakwah Instagram Terhadap Sikap Keagamaan Siswa di SMAN 17 Surabaya”, hasil dari penelitian tersebut adalah: 1). Penggunaan instagram oleh siswa SMAN 17 Surabaya dalam emngakses akun dakwah islami berdasarkan data yang telah disebar kepada 167 responden yakni sebesar 67,6% sehingga dapat dikatakan cukup baik. 2). Sikap Keagamaan yang dimiliki oleh siswa pengguna instagram di SMAN 17 Surabaya menunjukkan presentase sebesar 80,05% yang tergolong baik. 3).

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwasanya terdapat hubungan yang signifikan antara akun dakwah instagram terhadap sikap kegamaan siswa (menggunakan cara perbandingan taraf signifikan (p- value), data menunjukkan 0,000< 0,05 maka data dapat dikatakan signifikan.13

Persamaan dengan penelitian ini adalah pada variabel Y yang sama meneliti tentang sikap keberagamaan, sedangkan perbedaannya terletak pada variabel X yakni penelitian tersebut meneliti tentang akun dakwah instagram, kemudian dalam penelitian ini variabel X yang diambil adalah tingkat penggunaan aplikasi TikTok.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Putri Robiatul Adawiyah dengan judul

Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang”, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Penggunaan Sosial Media TikTok

13Elok Latifah, “Pengaruh Akun Dakwah Instagram Terhadap Sikap Keberagaman Siswa di SMAN 17 Surabaya”, Skripsi, (Surabaya: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2018), h. 154.

(27)

12

dengan Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Hal ini ditunjukkan dengan taraf signifikansi sebesar 10% yakni thitung ≥ ttabel atau 10,841 ≥ 1,660. Dari hasil data persamaan regresi bernilai positif (+), maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media sosial TikTok berpengaruh positif terhadap kepercayaan diri dengan persamaan regresinya Ῠ = 4,703 + 0,791 X. Hal ini memiliki makna bahwa kepercayaan diri akan mengalami perubahan sekitar 0,791 untuk setiap perubahan yang terjadi pada penggunaan media sosial TikTok.14

Persamaan dengan penelitian saya adalah pada variabel X yang meneliti tentang penggunaan aplikasi TikTok, akan tetapi variabel X pada penelitian ini lebih berfokus pada tingkat penggunaan aplikasi TikTok. Perbedaannya juga terletak pada variabel Y yakni kepercayaan diri remaja, sedangkan dalam penelitian ini variabel Y yang diambil adalah sikap keberagamaan remaja.

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian yang pada dasarnya dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan sekaligus memiliki kegunaan yang dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Adapun tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan suatu jawaban berdasarkan rumusan masalah yang telah tertera sebelumnya, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat penggunaan aplikasi TikTok pada remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

14Dwi Putri Robiatul Adawiyah, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang”, Jurnal Komunikasi 14, no. 2 (September 2020): h. 146.

(28)

b. Untuk mengetahui sikap keberagamaan remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

c. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pengunaan aplikasi TikTok terhadap sikap keberagamaan remaja di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memperoleh hasil penelitian yang dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca. Berikut kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoretis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan khususnya dalam penggunaan media sosial khususnya pada aplikasi TikTok yang dapat mempengaruhi sikap keberagamaan pada remaja.

b. Manfaat Praktis 1) Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam menganalisis pengaruh tingkat penggunaan media sosial yang sedang marak di masyarakat yakni aplikasi TikTok terhadap sikap keberagamaan remaja.

2) Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini sebagai acuan khususnya para remaja dalam penggunaan aplikasi TikTok ke arah yang lebih baik serta dapat meningkatkan motivasi dalam membentuk sikap keberagamaan yang kuat di zaman modern ini.

(29)

14 BAB II

TINJAUAN TEORETIS A. Aplikasi TikTok

1. Sejarah Aplikasi TikTok

Aplikasi TikTok pertama kali diperkenalkan oleh Zhang Yiming yang dikembangkan oleh Developer yaitu ByteDance Technology. Aplikasi TikTok adalah sebuah jejaringan sosial dan platform video musik asal negeri Tiongkok yang diluncurkan pada awal September 2016.1 Sebelumnya, aplikasi ini belum dikenal sebagai Tik Tok melainkan dengan nama Douyin. Sebelum berubah nama menjadi TikTok, Aplikasi Douyin hanya dapat diakses di negara asalnya sendiri.

Penggunaan aplikasi Douyin di negara asal menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh.

Douyin meraup keuntungan yang cukup besar di China dengan jumlah pengguna mencapai 100 juta orang hanya dalam waktu setahun.2 Karena aplikasi Douyin sangat populer di Tiongkok kemudian dilanjutkan dengan ekspansi ke berbagai negara dengan nama baru yakni TikTok. Aplikasi TikTok serupa dengan aplikasi Musical.ly dari Amerika Serikat. Keduanya memang platform serupa yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek diiringi lagu-lagu terkenal.3

11Wisnu Nugroho Aji, “Aplikasi Tik Tok sebagai Media Pembelajaran Keterampilan Bersastra”, Metafora 6, no. 2 (April 2020): h. 148.

2Pranata Printing, “Sejarah Singkat Aplikasi Tik Tok Yang Mendunia”. Pranataprinting https://www.pranataprinting.com/sejarah-singkat-aplikasi-TikTok-yang-mendunia/ (diakses 1 April 2021).

3Yudha Pratomo, “Resmi, Tik Tok dan Musical.ly bakal Dilebur Jadi Satu”, Kompas https://kompas.com/tekno/read/2018/08/12492747/resmi-TikTok-dan-musically-bakal-dilebur- jadi-satu (diakses 1 April 2021).

(30)

Musical.ly dirilis sejak tahun 2014 dan diakuisisi oleh Bytedance Technology pada akhir tahun 2017. Menurut co-founder Musical.ly sekaligus Senior Vice President di aplikasi Tik Tok dikutip pada kompas.com, Alex Zhu bahwasanya penggabungan kedua aplikasi ini dilakukan lantaran memiliki misi yang sama yakni setiap orang dapat menjadi seorang kreator dan membentuk suatu komunitas. Dengan digabungnya Musical.ly dan TikTok maka platform video ini akan menjadi lebih menarik dengan berbagai konten-konten terbaru.

Sehingga pada tahun 2018 Musical.ly resmi ditutup dan seluruh penggunanya dialihkan ke aplikasi TikTok.

Aplikasi Musical.ly sebelumnya memiliki 100 juta pengguna yang dioper pada aplikasi TikTok, hal tersebut menjadikan titik awal kepopuleran aplikasi ini.

TikTok mengalami ledakan popularitas pada akhir tahun 2019 dengan 500 juta pengguna aktif di seluruh penjuru dunia. Menurut Sensor Tower, sebuah lembaga penyedia survei mengenai aplikasi ekonomi global asal Amerika Serikat, Tiktok berhasil menjadi aplikasi nomor 1 yang paling banyak diunduh pada tahun 2019 sebanyak 1 miliar kali di App Store dan Google Play dan berhasil meraih kepopuleran tertinggi di 6 negara dan salah satunya adalah Indonesia.4

Di Indonesia sendiri, aplikasi TikTok diluncurkan pada bulan Mei 2017.5 Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memblokir aplikasi media sosial berbasis video TikTok pada 3 Juli 2018. Kominfo memblokir aplikasi TikTok setelah mendapat banyak laporan dari masyarakat dengan alasan bahwa video TikTok banyak mengandung konten-konten negatif. Tentu saja pembekuan

4Debra Ruth dan Diah Ayu Candraningrum, “Pengaruh Motif Penggunaan Media TikTok terhadap Personal Branding Generasi Milenial di Instagram”, Koneksi 4, no. 2 (Oktober 2020): h.

208.

5Sandi Marga Pratama dan Muchlis, “Pengaruh Tik Tok terhadap Ekspresi Komunikasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Tahun 2020”, International Journal Of Education Resources 1, no. 2 (Agustus 2020): h. 107.

(31)

16

layanan ini menimbulkan pro dan kontra.6 Karena sama seperti media sosial lainnya yang memiliki dampak positif dan dampak negatif. Tetapi dengan berbagai pertimbangan dan regulasi yang baru maka pada bulan Agustus 2018 aplikasi TikTok resmi dapat diunduh kembali.7

Setelah dua tahun dari pemblokiran TikTok oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika, kini aplikasi TikTok menjadi sangat trend dan populer di Indonesia. Di Indonesia pada tahun 2018 aplikasi ini dinobatkan sebagai aplikasi terbaik di Playstore yang dimiliki oleh Google.8 Sehingga media sosial ini mengalami perkembangan pesat dan menjadi trend di Indonesia sampai saat ini.

2. Pengertian Aplikasi TikTok

TikTok adalah sebuah aplikasi media sosial dengan platform video yang didukung dengan iringan musik serta efek menarik lainnya. Pada aplikasi TikTok ini pengguna dapat membuat video yang hanya berdurasi 1 hingga 3 menit dengan memberikan spesial effect yang unik dan menarik serta memiliki dukungan musik, sehingga penggunanya dapat melakukan peforma dengan beragam gaya ataupun tarian, dan masih banyak lagi sehingga mendorong kreativitas penggunanya menjadi content creator.9 TikTok mengalami pembaharuan pada durasi video yang awalnya hanya berdurasi selama 30 detik, kini maksimal berdurasi hingga 3 menit.

6Nurudin, Media Sosial Agama Baru Masyarakat Milenial (Cet I; Malang: Intrans Publishing, 2018), h. 72.

7Aanbj Dewanta, “Pemanfaatan Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9, no. 2 (Oktober 2020): h.

80.

8Dwi Putri Robiatul Adawiyah, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang”, Jurnal Komunikasi 14, no. 2 (September 2020): h. 136.

9Susilowati, “Pemanfaatan Aplikasi Tiktok sebagai Personal Branding di Instagram (Studi Deskriptif Kualitatif pada Akun @bowo_allpenliebe)”, Jurnal Komunikasi 9, no. 2 (September 2018): h. 177.

(32)

Aplikasi TikTok terdapat beberapa tingkat penggunaan yang berbeda-beda tergantung dari setiap penggunanya. Tingkat penggunaan aplikasi TikTok adalah adalah mengukur intensitas kedalaman dari suatu kegiatan yang menggunakan atau memanfaatkan aplikasi TikTok terkait durasi waktu dan jumlah pengulangan dalam kurun waktu satu hari.

Berdasarkan uraian di atas, aplikasi TikTok adalah salah satu dari aplikasi jejaring sosial asal Cina dengan platform video yang memungkinkan penggunanya menonton, membuat, mengunduh, mengunggah dan berbagi video- video pendek berdurasi maksimal selama 3 menit yang dalamnya dihiasi beragam efek yang keren, diiringi dengan musik dan pengguna bebas untuk berkreativitas mengungkapkan ekspresi dirinya melalui video tersebut.

3. Aspek-Aspek Tingkat Penggunaan Aplikasi TikTok

Menurut Ajzen bahwa aspek tingkat penggunaan dapat dinilai melalui sebagai berikut10:

a. Perhatian, merupakan adanya ketertarikan seseorang terhadap aktivitas.

Perhatian yang sesuai dengan minatnya sehingga akan lebih intensif daripada aktivitas lain yang tidak menimbulkan minat. Dimana perhatian dilihat dari seberapa tertariknya pengguna terhadap aplikasi TikTok sehingga menggunakan TikTok dalam kesehariannya.

b. Penghayatan, Penghayatan merupakan pemahaman terhadap suatu informasi dengan adanya usaha dari seseorang untuk memahami, menikmati, dan menyimpan sajian informasi serta pengalaman yang didapat sebagai pengetahuan. Penghayatan dalam menggunakan TikTok dilihat dari seberapa

10Frisnawati Awaliyah, “Hubungan Antara Intensitas Menonton Reality Show dengan Kecenderungan Perilaku Prososial pada Remaja”, Jurnal Empathy 1, no. 1 (Desember 2012): h.

54.

(33)

18

paham pengguna dalam mengelola fitur-fitur yang ada pada aplikasi TikTok dan informasi apa saja yang didapatkan dari aplikasi TikTok tersebut.

c. Durasi, Durasi adalah lamanya selang waktu dari sesuatu yang sedang berlangsung atau rentan waktu individu dalam menjalankan kegiatan. Dari aspek ini dapat dilihat motivasi dari seseorang menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan terutamanya menggunakan aplikasi TikTok.

d. Frekuensi, adalah banyaknya pengulangan pada kegiatan yang dilakukan seseorang dalam sehari atau seberapa seringnya kegiatan itu dilaksanakan dalam periode waktu tertentu.11 Frekuensi dapat dilihat dan dinilai melalui seberapa banyak atau seringnya menggunakan atau mengakses aplikasi TikTok tersebut dalam seharinya.

4. Cara Penggunaan Aplikasi TikTok

Cara penggunaan aplikasi TikTok adalah sebagai berikut:

a. Mengunduh Aplikasi TikTok

Sebelum mengetahui cara menggunakan aplikasi TikTok, tentunya terlebih dahulu harus memiliki aplikasi TikTok yang siap digunakan pada perangkat.

Berikut cara mengunduh aplikasi TikTok:

1) Masuk ke aplikasi Google PlayStore.

2) Search atau ketik di mesin pencarian dengan mengetikkan nama aplikasi yaitu TikTok, Kemudian Install.

b. Membuat Akun TikTok

Dengan membuat akun TikTok, maka setiap hasil video yang telah dibuat akan tersimpan secara otomatis ke dalam draft akun TikTok. Berikut cara membuat akun TikTok pada perangkat:

11Fredrick Gerhard Sitorus, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik-Tok pada Perilaku Anak”, h. 42.

(34)

1) Buka aplikasi TikTok yang telah diunduh sebelumnya. Saat pertama kali dibuka, TikTok akan menampilkan kategori video yang anda sukai.12 Jadi pengguna dengan bebas memilih genre video yang menarik baginya.

2) Kemudian klik ikon “Orang” pada bagian pojok kanan bawah dengan keterangan “saya/me”.

c. Membuat Video

Setelah membuat akun TikTok atau membuat akun, maka untuk membuat video adalah dengan merekam terlebih dahulu. Cara menggunakan aplikasi TikTok adalah dengan langkah-langkah berikut ini:

1) Merekam video dengan langsung klik ikon plus (+) pada bagian tengah bawah layar.

2) Kemudian, pilihlah genre musik yang diinginkan pada bagian tengah atas dengan keterangan “Tambah suara”. Berbagai pilihan genre musik dapat dipilih berdasarkan kategori atau dapat mencari pilihan musik yang diinginkan. Setelah menemukan lagu yang cocok pilih confirm to use and begin shooting.13 Maka, dengan merekam juga otomatis diiringi dengan irama lagu yang telah dipilih tersebut.

3) Setelah itu, klik tombol merah di tengah bawah untuk merekam dengan menekan terus tombol tersebut atau bisa dengan sekali klik. Dengan tombol tersebut memudahkan pengguna untuk lebih leluasa dalam mengekspresikan diri.

12Bambang Winarso, “Cara Menggunakan Aplikasi TikTok Lengkap, Mulai Daftar sampai Upload Video”, Blog Trikinet. https://trikinet.com/post/cara-menggunakan-aplikasi-tiktok (diakses 3 April 2021).

13Jaka, “Cara Menggunakan Aplikasi TikTok Seru dan Lucu”, Blog Jalan Tikus.

https://jalantikus.com/tips/cara-menggunakan-TikTok/ (diakses 2 April 2021).

(35)

20

d. Mengedit Video

Selesai merekam video, maka langkah selanjutnya adalah dengan mengeditnya agar lebih menarik. Berikut beberapa uraian penggunaan fitur untuk mengedit video:

1) Setelah merekam, secara otomatis akan menampilkan pilihan berupa untuk menyimpan hasil rekaman secara langsung atau ingin mengedit rekaman terlebih dahulu.

2) Mengedit musik atau lagu, dengan klik edit musik. Fitur ini beroperasi untuk memilih bagian musik dengan menambah lagu. Klik lagu yang diinginkan, kemudian secara delfaut hanya memuat beberapa waktu pertama dari lagu dan pengguna dapat memilih bagian dari lagu yang akan diambil.

3) Mengedit filter, Fitur ini berfungsi untuk memberikan tampilan kamera yang lebih menarik.

4) Mengedit klip pengambilan rekaman, berfungsi untuk mengatur bagian rekaman yang ingin diambil dan yang ingin dihilangkan.

5) Mengedit suara, Terdapat dua ikon untuk mengedit suara yaitu efek suara dan sulih suara. Efek suara berfungsi untuk mengubah suara menjadi suara lain seperti tupai, robot, bergetar dan lainnya. Sedangkan sulih suara berfungsi untuk menyisipkan rekaman suara pada video.

6) Mengedit volume yaitu mengatur besarnya volume untuk suara asli pada video dan penambahan suara yakni untuk suara musik atau lagu. Selain itu, fitur ini digunakan untuk menurunkan atau membisukan kebisingan latar belakang.

7) Mengedit efek adalah salah satu fitur yang membuat aplikasi TikTok sangat menarik. Setelah memilih efek yang akan digunakan, anda bisa mengatur durasi efek dan mengatur penempatan efek pada video.

(36)

8) Mengedit teks merupakan fitur yang digunakan untuk menambahkan teks pada video. Sebagian pengguna juga memanfaatkan TikTok sebagai media edukasi dan informatif.14 Salah satunya melalui fitur teks ini agar lebih jelas dan dipahami oleh para viewers nantinya.

9) Mengedit stiker, dengan menambahkan stiker dan mengatur durasi serta letak munculnya stiker. Kemudian, pengguna dapat mencari gif atau stiker bergerak untuk ditambahkan ke dalam video.

e. Memosting video

Setelah merasa cukup menggunakan fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi dalam mengedit video klik “berikutnya” untuk memosting video atau hanya menyimpannya pada draf akun TikTok. Selain itu terdapat beberapa pengaturan lain sebelum memosting video seperti:

1) Tempat untuk mendeskripsikan video yang telah dibuat dan diedit sebelumnya.

2) Memberi tagar terkait video

3) Menandai teman pada video dengan mengetik nama akun teman

4) Mengolah privasi siapa saja yang dapat menonton video yang akan diupload.

5) Mengatur pemberian izin kepada pengguna lain untuk berkomentar atau tidak pada pada postingan video.

6) Mengatur duet video dengan pengguna lain. Apabila mengaktifkan fitur ini maka pengguna lain dapat melakukan duet dengan video anda.

14Tribun News, “Cara Mengatur Teks di Video TikTok Sesuai Durasi, Buat Konten Lebih

Menarik dengan Mudah”, Situs Resmi Tribunnews.

https://www.tribunnews.com/techno/2020/12/20/cara-mengatur-teks-di-video-tiktok-sesuai-durasi- buat-konten-lebih-menarik-dengan-mudah (diakses 2 April 2021).

(37)

22

7) Mengaktifkan atau tidak mengaktifkan perizinan Stitch. Stich yaitu untuk mengizinkan pengguna TikTok dalam mengutip video orang lain selama selang waktu tertentu, lalu memasukkannya ke dalam video mereka sendiri.

8) Pilihan untuk mengaktifkan penyimpanan pada perangkat atau tidak mengaktifkannya sehingga hanya tersimpan pada akun TikTok.15 Pilihan ini tergantung dari pengguna, apabila mengaktifkan penyimpanan pada perangkat, maka otomatis akan tersimpan di galeri pribadi. Kemudian apabila tidak mengaktifkan penyimpanan pada perangkat, maka hanya akan tersimpan di akun TikTok dan hanya dapat diakses dengan jaringan internet.

B. Sikap Keberagamaan 1. Sikap

Sikap adalah fenomena kejiwaan yang biasa menghasilkan suatu tindakan.

Untuk mengamati sikap seseorang dapat dilihat dari bentuk perilakunya, akan tetapi dari berbagai hasil penelitian menyatakan bahwa sikap tidak selalu tercermin melalui perilaku. Soekodjo N dalam Jalaluddin berpendapat bahwa sikap adalah respon atau reaksi seseorang terhadap objek atau stimulus tertentu yang masih bersifat tertutup.16 Sikap masih bersifat tertutup karena hal ini masih berproses dari dalam diri seseorang, belum terlihat secara langsung melalui perilakunya sehingga disebut tertutup

Sikap merupakan suatu kesiapan untuk timbulnya suatu respon terhadap objek sehingga terealisasikan ke dalam bentuk tindakan atau perilaku.17 Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial

15Lutfhfiana Mifta, “TikTok Rilis Fitur Stitch untuk Mengutip Video, Begini Caranya”, Teknologi.id. https://teknologi.id/amp/aplikasi/tiktok-rilis-fitur-stitch-untuk-mengutip-video- begini-caranya (diakses 1 April 2021).

16Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 118.

17Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 15.

(38)

untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons.

S. Nasution dalam Ramayulis mengatakan bahwa “Sikap adalah seperangkat kepercayaan yang menentukan prefensi atau kecenderungan tertentu terhadap suatu objek atau situasi”.18 Dapat dikatakan bahwa sikap sebagai bentuk reaksi dari rangsangan suatu objek.19 Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternative, yaitu senang atau tidak senang, menurut dan melaksanakannya atau menjauhi menghindari sesuatu.

Merujuk pada beberapa teori yang terdapat di atas, maka jelas bahwa sikap adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang membentuk kesediaan sebagai reaksi perasaan atau respon terhadap objek atau situasi tertentu dengan melahirkan tindakan, perbuatan atau tingkah laku yang baik atau buruk. Sikap disadari corak keyakinan yang hakikatnya penentu atau pengarah dari sebuah tingkah laku.

2. Sikap Keberagamaan

Sikap keberagamaan adalah sikap yang terikat dengan hal-hal mengenai ajaran agama yang diyakini oleh seseorang. Zakiah Daradjat menyatakan bahwa sikap keberagamaan bukan merupakan bawaan, melainkan perolehan atau bentukan setelah lahir.20 Sikap keberagamaan terbentuk melalui pengalaman langsung melalui interaksi dengan berbagai unsur lingkungan sosial, misalnya hasil kebudayaan, orang tua, guru, teman sebaya, masyarakat dan sebagainya.

Sikap keberagamaan terbentuk karena adanya integrasi secara kompleks antara keyakinan yang kuat terhadap ajaran agama (komponen kognitif), perasaan senang terhadap agama (komponen efektif) dan perilaku sesuai dengan ajaran

18Ramayulis, Psikologi Agama (Cet. 10; Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 110.

19Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Cet. XXV; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 141.

20Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), h. 58.

(39)

24

agama (komponen konatif).21 Bagaimana bentuk sikap keberagamaan seseorang dapat dilihat dari seberapa jauh keterkaitan komponen yang kognisi, afeksi dan konasi seseorang dengan masalah-masalah yang menyangkut agama.22 Hal ini adanya integrasi dan korelasi yang baik antara ketiga komponen tersebut.

Berdasarkan teori di atas, maka sikap keberagamaan adalah keadaan dalam diri seseorang yang bersifat tertutup dimana adanya keteraturan dalam hal pemikiran (kognisi), perasaan (afeksi), dan menghasilkan predisposisi tindakan (konasi) yang sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya. Dengan demikian, sikap keberagamaan yang dicerminkan seseorang merupakan gabungan dari ketiga aspek kejiwaan itu dan ditampilkan ke dalam bentuk tindakan, tingkah laku atau perbuatan sebagai hasil dari agama yang dianutnya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Keberagamaan

Sikap keberagamaan seseorang sangat dipengaruhi melalui beberapa faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal yang terdapat dalam kehidupan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal berupa kemampuan menyeleksi dan menganalisis pengarah yang datang dari dalam termasuk minat dan perhatian.23 Berikut beberapa faktor internal yang mempengaruhi sikap keberagamaan:

21Sutarto, “Pengembangan Sikap Keberagaman Peserta Didik”, Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 2, no. 1 (2018): h. 26.

22 Jalaluddin, Psikologi Agama Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip- prinsip Psikologi (Cet. XVIII; Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2016), h. 226.

23Jalaluddin Romayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), h.

131.

(40)

1) Fitrah Manusia

Pada dasarnya manusia lahir dalam keadaan fitrah (suci), hanya saja faktor lingkungan (orang tua) yang mempengaruhi perkembangan fitrah beragama anak.24 Sebagaimana yang terdapat di dalam hadits shahih bukhari muslim, Rasulullah

bersabda:

هُي ُها و ب أ ف ِة رْطِفْلا ى ل ع ُد لوُي ٍدوُل ْو م لُك ِج مُي ْو أ ِهِنا ر ِص نُي ْو أ ِهِنا د ِو

ِهِنا س

Terjemahnya:

Tiap-tiap anak dilahirkan di atas Fitrah, maka ibu bapaknya-lah yang mendidiknya menjadi orang yang beragama yahudi, nasrani dan majusi.

(H.R Bukhari no. 1319 dan Muslim no. 2658).25

Berdasarkan hadits di atas, bahwasanya setiap anak yang lahir meskipun dia lahir di negara mayoritas maupun minoritas beragama, menurut fitrahnya memiliki potensi untuk beragama pada dalam dirinya yakni keimanan kepada Tuhan yang menguasai kehidupan.

2) Tingkat Usia

Kehidupan beragama mengalami proses perkembangan yang selaras dengan perkembangan aspek-aspek psikologis.26 Sehingga setiap pertambahan usia mengalami perkembangan aspek psikologis. Jadi, dalam perkembangan usia dengan perkembangan jiwa keberagamaan memiliki hubungan yang signifikan.

Meskipun dalam berbagai penelitian, bahwasanya tingkat usia bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi keberagamaan seseorang.

24Nurotun Mumtahanah, Mochamad Taufik, “Korelasi kemampuan Kognitif pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Sikap Keagamaan Siswa Kelas VII SMP Sunan Giri 1 Lamongan”, Akademika 12, no. 2 (Desember 2018): h. 141.

25Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari (Riyad: Bait Al-Afkar Ad- Dauliyah, 1419), h. 264.

26Subandi, Psikologi Agama & Kesehatan Mental (Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h. 58.

Gambar

Tabel 4.10  Hasil analisis uji t
Tabel 4.11  Hasil Analisis Uji F

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul, “ Tradisi Barazanji Pada Masyarakat Muslim Bulukumba Di Desa Balangtaroang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba ” yang disusun oleh Misbahuddin,

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan, yang paling berpengaruh terhadap petani gula merah di Desa Tugondeng Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba yaitu

Peneliti menyadari tanpa bantuan banyak pihak, peneliti akan kesulitan dalam penyusunan tugas akhir yang berjudul Analisis Resepsi Aplikasi Tiktok di Kalangan Remaja Kota

AHMAD MULHAM, 2021 “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan di Desa Tombolo Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan dari masyarakat produksi gula aren semut di Desa Bukit Harapan dan Desa Bukit Tinggi Kecamatan

Tingkat adopsi petani terhadap teknologi sambung pucuk tanaman kakao di Desa Bontomarannu Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dalam tahap kesadaran2,63 termasuk kategori

KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang telah diuraikan, Analisis Quality in Use model ISO/IEC 25010 pada penggunaan aplikasi TikTok dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisis skala

PERBEDAAN KONSEP DIRI REMAJA DITINJAU DARI PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK OLEH IRYANE MARLIN WATTIMENA 802015098 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi