PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Ada sebagian siswa yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru pendidikan agama Islam dan karakter karena lupa, tidak tahu, kesulitan menerima isyarat 4. Saat dilaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, guru pendidikan agama Islam menemukan bahwa pelajar mereka membuka jejaring sosial dan sering mendengar suara-suara di media sosial. Siswa mengikuti gaya-gaya yang sedang viral di media sosial, seperti pemotretan di koran, video gerakan lengan, dan lain sebagainya.
Batasan Masalah
Perilaku siswa saat belajar kurang perhatian dan perilaku siswa suka meniru apa yang sedang viral di media sosial.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Bab ini menjelaskan: jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel, instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas data. Deskripsi daerah penelitian, sejarah singkat SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, jati diri SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, visi dan misi SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, letak dan batas SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, status guru dan staf SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, status siswa Sekolah Menengah Nasional 5 Bengkulu Utara, Keadaan sarana dan prasarana Sekolah Menengah Negeri 5 Bengkulu Utara. Hasil penelitian, deskripsi data penggunaan media sosial, deskripsi data perilaku pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter.
Perilaku Belajar
- Faktor Internal
- Faktor Eksternal
- Faktor Pendekatan Belajar
Dela Agustiah et al., “Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Belajar,” Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, vol. Siful Haq, “Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Internet Terhadap Perilaku Belajar”, Jurnal Guru Madrasah Aliyah Negeri Purworejo, vol. Dela Agustina et al., “Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Belajar”, Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, Vol.
Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
Ramon Mohandas, “Pedoman Kurikulum 2013 Guru Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/SMK Madrasah Aliyah (MAK)”, (Jakarta; setelah Baharuddin Tujuan pendidikan agama Islam dan akhlak dapat dibagi menjadi beberapa tujuan sebagai berikut: Pendidikan agama dan etika Islam adalah mata pelajaran yang dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (Al-Quran dan hadis, aqidah, akhlak, fikih dan sejarah peradaban Islam). .
Media Sosial
- Jaringan (Network) Antar Pengguna
- Informasi (Information)
- Arsip (Archive)
- Interaksi (Interactivity)
- Simulasi (Simulation) Sosial
- Konten Oleh Penggu.na (User Generated Content)
- Penyebaran (Share/Sharing)
- Definisi Instagram
- Sejarah Instagram
- Fitur-Fitur Instagram
- Kelebihan Dan Kekurangn Instagram
Menurut Liz Strauss dari SOB, media sosial adalah perangkat komputasi (perangkat lunak) dan layanan, dalam bentuk diskusi online (berbasis Internet), dengan mengutamakan partisipasi pengguna, hubungan antar pengguna dan sejumlah konten yang disediakan oleh pengguna dan untuk pengguna (konten yang dihasilkan pengguna). Menurut Mandiberg, media sosial adalah media yang memfasilitasi kolaborasi antar pengguna yang menghasilkan konten (user-generated content). Teori yang mendasari penggunaan media sosial adalah Uses and Gratification Theory (UGT).
Dari segi kelembagaan, media sosial dibangun dari informasi yang diberi kode (encoding), yang kemudian disebarkan melalui berbagai perangkat hingga dapat diakses oleh pengguna (decoding). Ciri lain dari media sosial adalah konten oleh pengguna oleh pengguna, atau lebih populer disebut user-generated content (UGC). Istilah ini menandakan bahwa konten media sosial tersebut sepenuhnya dimiliki dan didasarkan pada kontribusi pengguna atau pemilik akun.
Praktik ini merupakan ciri media sosial yang menunjukkan khalayak aktif menyebarkan konten dan mengembangkannya. Tombol ini memungkinkan siapapun yang mengunjungi website untuk memberikan informasi yang ada ke media sosial.37. Ajisuksmo, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keinginan Mahasiswa Menggunakan Media Sosial”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.
Hariqo Wibawa Satria dan Luqman Hakim Arifin, Panduan Optimasi Media Sosial Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Penelitian Terdahulu
Ha: Terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Ho: Tidak terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Ho ditolak, dan dapat dikatakan terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap perilaku belajar siswa.
Hipotesis penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial (X) dengan perilaku belajar (Y) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan nilai siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel penggunaan media sosial (X) terhadap perilaku belajar (Y) pada mata pelajaran pendidikan agama dan etika Islam siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara.
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel penggunaan media sosial (Y) terhadap perilaku belajar (Y) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Mengajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Karakter Siswa Di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial berpengaruh signifikan terhadap perilaku mengajar mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DAN KEPUTUSAN SIPIL SUMBER DAYA NEGARA.
Kerangka Berfikir
Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian penelitian ini adalah SMA Negeri 5 Bengkulu Utara yang beralamat di Jl.
Populasi Dan Sampel
Selain itu dilakukan observasi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan terkait media sosial (Instagram) dan perilaku pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Ho diterima dan dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap perilaku belajar siswa. Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji statistik deskriptif penggunaan media sosial dengan program statistik versi IBM SPSS.
Kriterianya adalah jika nilai signifikan < 0,05 maka hubungan antara variabel penggunaan media sosial dengan perilaku belajar adalah bermakna. Uji regresi linier sederhana untuk menguji penelitian apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media sosial (X) dan perilaku belajar (Y) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Hasil penelitian pemanfaatan media sosial terhadap perilaku pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter menunjukkan nilai thitung sebesar 3,749 dan nilai ttabel.
Teknil Pengumpulan Data
Definisi Oprasional Variabel
Instrumen Pengumpulam Data
Uji Validitas Dan Reliabilitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal tes. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur.72 Pengukuran validitas angket dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item tiap angka dengan total skor item, dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. . Eko Putro Widoyoko, “Evaluasi Kurikulum: Panduan Praktis Bagi Guru dan Calon Guru,” (Yogyakarta: Pustaka Siswa, 2009), Cetak I, hal. Dari tabel 3.5 diketahui terdapat 5 item pertanyaan dengan nilai r-hitung < r-tabel yaitu nomor soal dan 10, sehingga 5 item pertanyaan tersebut disebut ‘Tidak Valid’ sedangkan 20 item pertanyaan sisanya dikatakan ‘Tidak Valid’. bernilai rhitung > rtabel, sehingga 20 item pertanyaan tersebut “Valid”.
Dari tabel 3.6 diketahui terdapat 5 soal yang nilai rhitungnya
Artinya jika nilai kritis reliabilitas lebih besar atau sama dengan, maka kuesioner tersebut dianggap reliabel. Dari Tabel 3.7 di atas ditampilkan hasil uji reliabilitas penggunaan media sosial Instagram menggunakan uji alpha Cronbach. Karena nilai Cronbach's alpha 0,897 > 0,5 maka 20 item pernyataan penggunaan media sosial Instagram yang valid diharapkan reliabel.
Karena nilai Cronbach’s Alpha 0,829 > 0,5 maka 20 butir pernyataan perilaku belajar yang valid dikatakan reliabel.
Teknik Analisis Data
- Uji Normalitas
- Uji Homogenitas
- Uji Linearitas
- Uji Persamaan Regresi Linear Sederhana
- Uji t parsial
- Uji F simultan
- Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
1,156 Ftabel lt; 4.03), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan linier yang signifikan antara penggunaan media sosial Instagram (X) dengan perilaku belajar (Y) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter. Ho : model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku belajar yang dipengaruhi oleh penggunaan media sosial b. Terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku belajar mata pelajaran pendidikan agama islam dan karakter siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara dengan nilai P (signifikan) sebesar 0,000 < 0,05 kurang dari 0,05 atau thitung, 3,749 > tabel 2,008 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan variabel penggunaan media sosial (X) terhadap perilaku belajar (Y) pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan nilai siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
- Deskriptif Data Penggunaan Media Sosial
- Deskritif Data Perilaku Belajar
Pengujian Data
- Pengujian Normalitas
- Pengujian Homogenitas
- Pengujian Linearitas
- Pengujian Persamaan Regresi Linear Sederhana
- Pengujian t secara parsial
- Pengujian F secara simultan
- Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 )
Dari Tabel 4.13 diatas diperoleh persamaan regresi linier sederhana antara penggunaan media sosial dengan perilaku belajar yaitu.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Pengaruh Penggunaan Media Sosial (Instagram) Terhadap Perilaku
- Besar Pengaruh Penggunaan Media Sosial (Instagram) Terhadap
PENUTUP
Saran
Sekolah disarankan untuk mengedukasi siswa mengenai peran dan fungsi media sosial agar kedepannya siswa dapat menggunakan media sosialnya dengan bijak serta dapat memilah dan memilih informasi yang produktif sehingga menimbulkan pengaruh positif bagi siswa yang nyaman dan menghibur. Guru disarankan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa dan orang tua untuk selalu belajar dan membatasi penggunaan media sosial yang tidak perlu atau tidak penting, karena jika tidak dibatasi maka media sosial juga dapat menimbulkan ketagihan dan ketagihan. Siswa harus mampu menyaring informasi yang diperoleh dari media sosial mengenai wawasan yang baik dan bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam dan pendidikan karakter.
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini hanya mengaitkan media sosial dengan perilaku menyimpang, kemudian dapat dikaji dengan variabel lain dan dapat dijadikan bahan referensi penelitian. Media Sosial dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Agama Islam Siswa SMP di Kota Bengkulu Jurnal: Al-Ta'dib, Vol. Peran Kepemimpinan Spiritual dan Media Sosial dalam Semangat Pemuda di Gereja Protestan Batak Karo Cililitan (GBKP), Yogyakarta: Deepublish CV Budi Utama Publishing Group.
Utari, Monica, “Pengaruh akun media sosial @princessyahrini di Instagram terhadap gaya hidup hedonis pengikutnya”, Jurnal JOM FISIP, Vol. 19 Saya selalu memeriksa siapa yang mengikuti dan mengikuti media sosial Instagram. 20 Saya mencari dan melihat foto dan video. Saya pernah mengikuti atau meniru hal-hal yang sedang viral di media sosial Instagram, misalnya gaya selfie, bernyanyi dan lain sebagainya.
14 Saya selalu memeriksa siapa yang mengikuti media sosial Instagram dan mem-follow 15 Saya mencari dan melihat foto dan video.