• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan model pembelajaran concept sentence

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan model pembelajaran concept sentence"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEKSISWA KELAS XI

MAN 2 PASAMAN BARAT

Purnama Sari1, Dina Ramadhanti2, Ricci Gemarni Tatalia2

1Mahasiswa Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This research was conducted because of several problems in writing short story.

First, the ability of students in understanding short story text was still low and still under minimum criteria of mastery learning. Second, students paid less attention to the material in teaching process. Third, teachers taught their students about short story text by only describing the material and giving the exercises. Fourth, lack of facilities and infrastructure such as textbooks. Fifth, students had difficulty in determining themes, short story text structure and short story text rules. This research aimed to describe the ability to write short story text with or without using the concept sentence learning model of XI grade at MAN 2 Pasaman Barat. The samples in this study were XI MIA.1 (experiment class) and XI MIA.1 (control class). Whereas the data in this study was the score of short story writing ability of XI grade students at MAN 2 Pasaman Barat. The instrument of this research was obtained through students’ performance test of MAN 2 Pasaman Barat. The result of this research were first, short story writing ability of XI grade students at MAN 2 Pasaman Barat without using concept sentence learning modelgot class average value of 63,44 which qualified in more than enough or Lebih Dari Cukup(LDC). Second, short story writing ability of XI grade students at MAN 2 Pasaman Barat by using concept sentence learning model got average value of 80.37 with good qualification or Baik (B). Third, there is a significant effect of concept sentence learning model towards short story writing ability of XI grade students at MAN 2 Pasaman Barat because thitung> ttabel (7.36> 1.67).

Keywords: Effect, Concept Sentence, Short Story Writing Text

PENDAHULUAN

Pembelajaran dalam kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis teks yang menekankan pemahaman siswa terhadap berbagai macam teks yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikanyang mengarah pada pembentukan budi

pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.

Pembelajaran yang berbasis teks merupakan pembelajaran yang menghasilkan karya sebagai hasil pemikiran dari ranah kemampuan

(2)

menulis. Dalam hal ini siswa dituntut aktif mengembangkan ide-ide yang dituangkan kedalam bentuk tulisan sebagai penggunaan pengetahuan dalam menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif baik secara abstrak maupun konkret. Menurut Priyatni (2014:65) teks adalah ujaran lisan atau tulis bermakna yang berfungsi untuk mengekspresikan gagasan. Mengekspresikan gagasan dalam bentuk teks, kita harus memilih strategi untuk menghadirkan kata-kata, agar gagasan tersampaikan dengan baik.

Pilihan kata dan strategi penyajian kata- kata tersebut sangat ditentukan oleh tujuan dan situasi (konteks).

Salah satu teks cerita pendek yang dipelajari oleh siswa pada seluruh tingkat SMA/MA tercantum dalam kurikulum 2013pada kelas XI, yang terdapat pada Kompetensi Inti yaitu bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 yaitu memproduksi teks cerita pendek dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. Tujuan yang diharapkan dari pembelajaran ini adalah siswa terampil menulis teks cerita pendek sesuai dengan struktur baik secara lisan

maupun tulisan. Zabadi, dkk (2013:

189) menyatakan bahwa teks cerita pendek merupakan salah satu bentuk karya fiksi yang memperlihatkan bagaimana struktur teks cerita pendek yang meliputi: orientasi, komplikasi, resolusi dan kaidah teks cerita pendek.

Pembelajaran menulis teks cerita pendek di MAN 2 Pasaman Barat masih belum mencapai tujuan pembelajaran yang efektif kepada siswa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara salah seorang guru bidang studi bahasa Indonesia Dra.

Asnani di MAN 2 Pasaman Barat pada tanggal 17 Februari 2017 tentang menulis teks cerita pendek masalah- masalah yang ditemukan sebagai berikut.

Pertama, kemampuan siswa dalam memahami teks cerita pendek masih rendah dan nilai yang diperoleh masih berada di bawah KKM hal tersebut dilihat dari nilai latihan siswa dan keaktifan siswa didalam kelas yang kurang dari nilai 80 dari nilai KKM yang diperoleh. Kedua, pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru khususnya menulis teks cerita pendek hal tersebut menyebabkan siswa merasa bosan dan mengantuk karena media dan metode yang digunakan

(3)

kurang bervariasi pada saat proses pembelajaran. Ketiga, guru dalam mengajarkan teks cerita pendek dengan cara menjelaskan materi dan memberi latihan-latihan seharusnya sebelum guru memberikan latihan, guru menggali potensi siswa mengenai struktur-struktur dalam sebuah teks cerita pendek.

Keempat, kurangnya sarana dan prasarana seperti buku-buku pelajaran yang ada diperpustakaan, sehingga dalam proses pembelajaran tidak efektif dan kurangnya sumber pembelajaran yang didapatkan. Kelima, dalam menulis teks cerita pendek, siswa masih terkendala dalam hal-hal berikut ini. (a) siswa kesulitan dalam menentukan tema, (b) kurangnya pengetahuan siswa mengenai struktur-struktur dan kaidah teks cerpen (c) siswa kesulitan dalam merangkai kata menjadi kalimat dan kalimat menjadi paragraf.

Selain permasalahan di atas, wawancara juga dilakukan dengan salah seorang siswa yang bernama Roza Oktarini di MAN 2 Pasaman Barat.

Masalah yang ditemukan yaitu sebagai berikut. Pertama, siswa kurang menyukai pembelajaran menulis terutama menulis teks cerita pendek hal ini disebabkan kurangnya penguasaan

kosa kata siswa dalam merangkai kalimat per kalimat untuk menulis teks cerita pendek. Kedua, siswa lebih menyukai pembelajaran menulis puisi dari pada menulis teks cerita pendek karena didalam puisi hanya berbentuk kata dan kalimat sedangkan teks cerita pendek kalimatnya panjang yang melebihi 10.000 kata dan paragraf.

Ketiga, siswa kesulitan dalam menyampaikan ide cerita ke dalam bentuk tulisan hal ini disebabkan karena kurangnya minat siswa dalam mambaca hal ini menyebabkan siswa kesulitan menuangan idenya dalam menulis teks cerita pendek. Keempat, siswa kurang memahami materi pembelajaran karena guru hanya menjelaskan materi dan memberikan latihan-latihan. Seharusnya guru menggunakan model, metode, dan teknik yang bervariasi untuk memacu minat dalam belajar. Oleh karena itu, guru harus memilih model yang efektif dalam proses pembelajaran dengan demikian, akan memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Masalah-masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran menulis teks cerita pendek di MAN 2 Pasaman Barat tidak terlepas dari kreativitas guru dalam memilih model pembelajaran yang

(4)

diperlukan. Model pembelajaran yang menarik akan membantu siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menulis teks cerita pendek adalah model pembelajaran Concept Sentence.

Menurut Shoimin (2016:37) Concept Sentence merupakan salah satu tipe model pembelajaran yang dikembangkan dari Cooperative Learning. Model Concept Sentence adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu-kartu yang berisi beberapa kata kunci kepada siswa.

Kemudian, kata kunci tersebut disusun menjadi paragraf-paragraf.

Berdasarkan paparan tersebut, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk menulis teks ceritapendek siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran Concept Sentence terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode quasi eksperimen (quasi experimental).

Menurut Zainal (2012:74), quasi

eksperimen (quasi eksperimental) adalah eksperimen semu. Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan.

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu The Randomized Posttest Only Control Group. Menurut Yusuf (2010:

194) dalam rancangan The Randomized Posttest Only Control Group pada langkah awal peneliti memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen yang diberikan adalah perlakuan dan posttest, sedangkan untuk kelompok control hanya posttest saja.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat. Jumlah siswa 134 orang tersebar pada 5 kelas. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simpel random sampling. Menurut Sugiyono (2013:82) simple random sampling dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang.

(5)

Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, variabel bebas “Model Pembelajaran concept sentence”. Kedua, variabel terikat “Menulis Teks Cerita Pendek”. Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut.

Pertama, skor dari hasil tes kemampuan menulis teks cerita pendek tanpa menggunakan model pembelajaran concept sentence kelas XI MAN 2 Pasaman Barat.

Kedua, skor dari hasil tes kemampuan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja.Tes unjuk kerja yang digunakan untuk kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat.

Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, dilakukan melalui langkah-langkah berikut.

Pertama, siswa di kelas kontrol mengerjakan tes awal (posstest) tanpa ada perlakuan teks cerita pendek dengan tema

keluarga” kelas XI MAN 2 Pasaman Barat, setelah selesai lembaran kerja siswa dikumpul dan diperiksa sesuai indikator.

Kedua, siswa di kelas eksperimen ada perlakuan berlatih menulis teks cerita

pendek dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence. Ketiga, siswa mengerjakan tes akhir (posstest) menulis teks cerita pendek dengan tema

keluarga” MAN 2 Pasaman Barat, setelah selesai lembaran tulisan siswa dikumpul dan diperiksa berdasarkan indikator.

Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. Pertama, membaca teks cerita pendek yang telah ditulis siswa. Kedua, memberi skor terhadap teks cerita pendek siswa berdasarkan aspek yang diteliti. Ketiga, mengubah skor menjadinilai dengan menggunakan rumus persentase.

Keempat,mengklasifikasikan

kemampuan siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat menulis teks cerita pendek tanpa dan dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence dengan menggunakan skala 10. Kelima, menyajikan nilai yang diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi. Nilai siswa ditulis dan diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah. Keenam, menentukan nilai rata-rata hitung kemampuan menulis teks cerita pendek tanpa dan dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence. Ketujuh, membuat histogram (diagram batang)

(6)

kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat tanpa dan dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence Kedelapan, melakukan uji normalitas dan homogenitas data. Kesembilan, membahas hasil analisis data dan membuat kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian analisis data akan diuraikan tentang kemampuan menulis teks cerita cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran Concept Sentence siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat.

a. Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI MAN 2 Pasaman Barat tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Concept Sentence

Menurut Zabadi, dkk (2013: 189) menyatakan bahwa struktur teks cerita pendek terbagi tiga yaitu, orientasi, komplikasi, resolusi dan kaidah teks cerita pendek menurut Trianto (2014:76) terbagi 5 yaitu,Sudut pandang pencerita, Beberapa dialog, Kata benda khusus, Uraian deskriptif yang rinci, Penggunaan majas. Hasil dari datayang diperoleh rata-rata hitung 63,44. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan

menulis teks cerita pendek tanpa menggunakan model pembelajaran Concept Sentencesiswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi Cukup (C).Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI MAN2 Pasaman Barat tanpa menggunakan model pembelajaran concept sentence berdasarkan skala 10.

Diperoleh hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran concept sentence untuk seluruh indikator. Nilai yang diperoleh untuk kemampuan menulis teks cerita pendek tanpa menggunakan model pembelajaran Concept Sentence siswa kelas XI MAN 2 Pasaman barat nilai berkisar antara 33,33-83,33. Secara lengkap yaitu yang memperoleh nilai 33,33 sebanyak 2 orang siswa dengan persentase (6,46%),

-214 7 10 13 16 19 22 25 28 31

sempurna baik sekali baik lebih dari cukup cukup hampir cukup kurang kurang sekali buruk buruk sekali

Frekuensi

Kualifikasi

(7)

siswa yang memperoleh nilai 41,67 sebanyak 1 orang siswa dengan persentase (3,23%), siswa yang memperoleh nilai 50 sebanyak 5 orang, dengan persentase (16,13), siswa yang memperoleh 58,33 sebanyak 6 orang siswa dengan persentase (19,35%), siswa yang memperoleh 66,67 sebanyak 6 orang siswa, dengan persentase (19,35%), siswa yang memperoleh 75 sebanyak 7 orang siswa dengan persentase (22,58), dan siswa yang memperoleh nilai 83,33 sebanyak 4 orang siswa dengan persentase (12.90%).

Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung 63,44. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks cerita pendek tanpa menggunakan model pembelajaran concept sentence ssiswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi cukup (C).

b. Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI MAN 2 Pasaman Barat dengan Menggunakan Model Pembelajaran Concept Sentence Menurut Zabadi, dkk (2013: 189) menyatakan bahwa struktur teks cerita

pendek terbagi tiga yaitu, orientasi, komplikasi, resolusi dan kaidah teks cerita pendek menurut Trianto (2014:76) terbagi 5 yaitu,Sudut pandang pencerita, Beberapa dialog, Kata benda khusus, Uraian deskriptif yang rinci, Penggunaan majas.

Berdasarkan data diperoleh rata- rata hitung 80,37. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat 76-85% berkualifikasi Baik (B).Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan menulis teks cerita pendek dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat berdasarkan skala 10.

0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

sempurna baik sekali baik lebih dari cukup cukup hampir cukup kurang kurang sekali buruk buruk sekali

frekuensi

Kualifikasi

(8)

c. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Concept Sentence Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI MAN 2 Pasaman Barat

Berdasarkan nilai kemampuan menulis teks cerita pendek setelah menggunakan model pembelajaran concept sentence dalam pemebelajaran menulis teks cerita pendek siswa sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil menulisteks cerita pendek setelah yang mendapatkan perlakuan penggunaan model pembelajaran Concept Sentence lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan model pembelajaran Concept Sentence yang hanya menggunakan metode ceramah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikut ini.

Pertama, Tingkat kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat di kelas kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran Concept Sentence memperoleh nilai rata- rata 63,44 dengan kualifikasi 56 – 65%

yaitu sedang.

Kedua, Tingkat kemampuan menulis menulis teks cerita pendek siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence nilai rata-rata 80,34 dengan kualifikasi 76 - 85% yaitu Baik. Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Concept Sentence siswa kelas XI MAN 2 Pasaman Barat karena thitung> tabel (7,36>1,67). Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks cerita pendek MAN 2 Pasaman Barat dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence lebih baik daripada tanpa menggunakan model pembelajaran Concept Sentence Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan suasana yang tenang dan fokus dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks cerita pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian

Pendidikan. Bandung:

ROSDAKARYA.

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta:

PT. Bumi Aksara

(9)

Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif: dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Perpustakaan Nasional.

Zabadi, Fairul. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta:

KementrianPendidikandanKebuday aan.

Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Trianto, Agus. 2014. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Project Based Learning terhadap minat dan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas V SDN 1

PENGGUNAAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI BERORIENTASI PADA KESANTUNAN BAHASA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PESERTA