• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

Larasati Kumala Dewi, Yulia Pebriani, Refa Lina Tiawati R

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by students feel afraid to ask because not accustomed, students less actively sharing knowledge with their friends, lack of student participation, lack of interest in writing students, and students difficult to put ideas in the form of writing. The purpose of this study describes the ability to write the text of the negotiation students class X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya before using model of cooperative type STAD learning, and describe the ability to write the text of the negotiation students class X SMAN 1 sitiung Kabupaten Dharmasraya after using model of cooperative type STAD learning, and to describe effect using model of cooperative type STAD model in writing skill students class X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya. The kind of research is quantitative research by using experiment method. The result of this research are, first the ability negotiation text writing students class X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya before using model of using model of STAD learning with the count flats 59,52 with extend 56-65% enaugh qualification (c). Second, the abality negotiation text writing students class X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya after using model of using model of STAD learning with the count flats 70,41 with extend 66-75% enough more than qualification (ldc). Third, significant effect by using model of text negotiation students class X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya. This prove with research result value thitung (2,79) > ttabel(1,70) maked hipotesis nol was push and hipotesis alternative was accept.

Keywords: STAD Of Learning Model, Writing Negotiation Text

PENDAHULUAN

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.

Selain itu, menulis merupakan kemampuan berkomunikasi melalui bahasa yang tingkatnya paling tinggi karena menulis menuntut penulis untuk mengembangkan ide

dalam bahasa tulisnya. Menulis juga merupakan kegiatan produktif dan ekspresif.

Melalui menulis kita dapat menyampaikan pesan dengan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Kegiatan menulis membutuhkan umpan balik untuk menghasilkan inspirasi dan imajinasi.

(2)

Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek berbahasa yang paling sulit bagi siswa. Hal ini terjadi karena menulis juga menuntut perhatian, pemahaman, dan keseriusan siswa dalam menuangkan dan menggali ide-idenya. Namun, tidak tertutup kemungkinan bahwa sebenarnya siswa mampu menulis dengan baik, jika diberikan bimbingan, latihan dan pembelajaran efektif serta menyenangkan. Dengan demikian siswa akan terlatih dalam menulis sesuai dengan kaidah kebahasaan.

Teks merupakan ungkapan pernyataan suatu kegiatan sosial yang bersifat verbal. Negosiasi merupakan tawar menawar yang dilakukan satu pihak dengan pihak yang lain untuk mendapat satu kesepakatan. Jadi, teks negosiasi merupakan teks yang berisi tawar menawar yang dilakukan satu pihak dengan pihak yang lain untuk mendapat satu kesepakatan (Sabalala, dalam Dewi, dkk 2015: 5).

Sesuai dengan Standar Isi (SI) Kurikulum 2013 yang berlaku saat ini.

Siswa dituntut agar lebih aktif dibandingkan guru. Oleh karena itu, guru bahasa Indonesia sebaiknya menerapkan teknik pembelajaran yang tepat dan menarik sehingga dapat menunjang kemampuan menulis siswa.

Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah adalah keterampilan

menulis teks negosiasi. Pembelajaran keterampilan menulis teks negosiasi tingkat SMA salah satunya terdapat dalam kelas X dengan Kompetensi Inti (KI) 4 yang berbunyi “mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan” yang terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 4.2. yang berbunyi

“memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru bidang studi bahasa Indonesia yaitu ibu Nurdianawati, S.Pd. dan beberapa siswa kelas X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya dapat diketahui bahwa ada beberapa permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis teks negosiasi yaitu sebagai berikut. Pertama, siswa merasa takut bertanya karena tidak terbiasa. Kedua, siswa kurang aktif berbagi pengetahuan dengan temannya dan kegiatan pembelajaran didominasi siswa yang memiliki kemampuan lebih. Ketiga, kurangnya partisipasi siswa dikarenakan pemahaman konsep menulis siswa masih rendah terhadap materi pelajaran menulis teks

(3)

negosiasi. Keempat, kurangnya minat menulis siswa disebabkan karena siswa kesulitan menuangkan kata-kata untuk menulis teks negosiasi. Kelima, siswa kesulitan dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan karena kurang suka pembelajaran menulis, salah satunya teks negosiasi.

Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya guru memilih model pembelajaran yang lebih membangun kreativitas berpikir siswa sehingga pembelajaran menulis teks negosiasi dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Guru harus mampu memilih strategi atau model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif yang tepat digunakan untuk mempermudah siswa menulis teks negosiasi yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Menurut Slavin (dalam Majid 2013:184) menyatakan Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk

tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, diasumsikan pembelajaran menulis teks negosiasi akan lebih menarik dan membuat siswa merasa tidak bosan. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini mampu menimbulkan minat siswa dalam menulis teks negosiasi. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, dapat membantu siswa menulis teks negosiasi dengan lebih baik.

Berdasarkan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ketiga, Mendeskripsikan pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya.

(4)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 12) yang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya.

Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap hasil yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2013: 72).

Dikatakan metode eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk mengontrol dan mengendalikan setiap gejala yang terjadi. Rancangan penelitian ini yaitu One Group Pretest-Postest Designs. Menurut Sukmadinata (2010: 208) One Group Pretest-Postest Designs dilakukan dengan cara mengadakan tes awal, kemudian diberi pelatihan dalam jangka waktu tertentu, pada akhir masa pelatihan diberi tes akhir.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sitiung yang terdaftar tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 284 orang yang tersebar pada 9 kelas. Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa pengambilan sampel jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100, dapat

diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena itu, dilakukan penarikan sampel dalam penelitian yang dilakukan.

Cara penarikan sampel menggunakan teknik Pusposive Sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan atas strata, random, daerah, tetapi didasarkan atas tujuan tertentu.

Sampel yang dipilih yaitu kelas X IIS 1 dengan jumlah siswa 32 orang. Kelas tersebut dipilih menjadi sampel karena kelas tersebut memiliki kemampuan yang homogen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran STAD. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sitiung. Data dari penelitian ini yaitu skor dari keterampilan menulis teks negosiasi yang ditulis oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sitiung.

Menurut Sugiyono (2013: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yaitu tes unjuk kerja atau tes menulis teks negosiasi dengan indikator: (1) orientasi, (2) pengajuan (3) penawaran, (4) kesepakatan, dan (5) penutup. Teknik yang diterapkan dalam pengumpulan data ini yaitu dengan

(5)

memberi tes kepada sampel penelitian.

Langkah kerja dalam pengumpulan data ini adalah sebagai berikut. Pertama, dilaksanakan dengan memberikan pembelajaran tentang menulis teks negosiasi. Kedua, siswa diberikan tes awal menulis teks negosiasi dengan tema “Jual Beli Sepeda”. Ketiga, lembar kerja siswa dikumpulkan dan dinilai sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditentukan.

Keempat, guru melaksanakan pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan model STAD dengan cara siswa duduk berkelompok dengan temannya menulis teks negosiasi sesuai dengan tema “Jual Beli Buku”. Kelima, siswa mempersentasikan hasil tulisan dengan teman kelompoknya di depan kelas. Keenam, siswa diberikan tes akhir menulis teks negosiasi dengan tema

“Jual Beli Mukenah”. Ketujuh, lembar kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari tes kemampuan menulis teks negosiasi dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, membaca dan memeriksa tulisan siswa sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Kedua, menentukan skor terhadap kemampuan menulis teks

negosiasi. Ketiga, mengubah skor menjadi nilai dengan menggunakan rumus presentase. Keempat, mengklasifikasikan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Sitiung menulis teks negosiasi sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran STAD dengan menggunakan skala 10.

Kelima, menentukan skor rata-rata kemampuan menulis teks negosiasi sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran STAD siswa kelas X SMA Negeri 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya berdasarkan rata-rata hitung. Keenam, menampilkan data kemampuan menulis teks negosiasi dengan membuat diagram pengaruh penggunaan model pembelajaran STAD terhadap kemampuan menulis teks negosiasi secara keseluruhan. Ketujuh, melakukan uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis data. Kedelapan, membahas hasil analisis dan menyimpulkan hasil pembahasan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Kemampuan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model STAD memperoleh nilai 40 sampai 80. Data secara lengkap tentang keterampilan menulis teks

(6)

negosiasi sebelum menggunakan model STAD sebagai berikut. Pertama, yang mendapat nilai 40 diperoleh 2 siswa dengan persentase 6,2%. Kedua, yang mendapat nilai 53,33 diperoleh 4 siswa dengan persentase 12,5%. Ketiga, yang mendapat nilai 60 diperoleh 8 siswa dengan persentase 25%. Keempat, yang mendapat nilai 66,67 diperoleh 10 siswa dengan persentase 31%.

Kelima, yang mendapat nilai 73,33 diperoleh 5 siswa dengan persentase 16%.

Keenam, yang mendapat nilai 80 diperoleh 3 siswa dengan persentase 9,3%. Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung yaitu 63,96. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi berada pada tingkat 56-65%

berkualifikasi Cukup (C). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model STAD Siswa Kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Nomor X F FX

1 40 2 80

2 53,33 4 213,32

3 60 8 480

4 66,67 10 666,7

5 73,33 5 366,65

6 80 3 240

Jumlah 32 2046,67

Jika diklasifikasikan kedalam tabel skala sebagai berikut.

Tabel 2. Pengelompokan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya

No. T K F %

1 96-100% (S) 0 0%

2 86-95% (BS) 0 0%

3 76-85% (B) 3 9,3%

4 66-75% (LC) 15 47%

5 56-65% (C) 8 25%

6 46-55% (HC) 4 12,5%

7 36-45% (K) 2 6,2%

8 26-35% (KS) 0 0%

9 16-25% (B) 0 0%

10 0-15% (BS) 0 0%

Jumlah 32 100%

Langkah selanjutnya disajikan kedalam bentuk diagram berikut ini.

Diagram 1. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model STAD Siswa Kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya

04 128 1620 2428 32

Buruk Sekali Buruk Kurang Sekali Kurang Hampir Cukup Cukup Lebih Dari Baik Baik Sekali Sempurna

F r e k u e n s i

Kualifikasi

(7)

Selanjutnya, menentukan keterampilan menulis teks negosiasi berdasarkan rata-rata hitung.

Pertama, Pada indikator 1 (orientasi) siswa hanya mendapatkan skor 1 dan skor 2.

Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 5 siswa dengan persentase 16%. Skor 2 diperoleh sebanyak 27 siswa dengan persentase 84%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model STAD untuk Indikator 1 (Orientasi)

Nomor X F FX

1 33,33 5 166,65

2 66,66 27 1799,82 Jumlah 32 1966,47 Untuk indikator 1, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 61,45 berada pada rentangan 56-65% berkualifikasi cukup (c).

Kedua, Pada indikator 2 (pengajuan) siswa mendapatkan skor 1 sampai skor 3.

Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 7 siswa dengan persentase 22%. Skor 2 diperoleh sebanyak 18 siswa dengan persentase 56%. Skor 3 diperoleh sebanyak 7 siswa dengan persentase 22%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model STAD untuk Indikator 2 (Pengajuan)

Nomor X F FX

1 33,33 7 233,31

2 66,66 18 1199,88

3 100 7 700

Jumlah 28 2133,19 Untuk indikator 2, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 66,66 berada pada rentangan 66-75% berkualifikasi lebih dari cukup (ldc).

Ketiga, Pada indikator 3 (penawaran) siswa mendapatkan skor 1 sampai skor 3.

Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,2%. Skor 2 diperoleh sebanyak 10 siswa dengan persentase 31,3%. Skor 3 diperoleh sebanyak 20 siswa dengan persentase 62,5%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model STAD untuk Indikator3 (Penawaran)

Nomor X F FX

1 33,33 2 66,66

2 66,66 11 733,26

3 100 19 1900

Jumlah 2699,92

(8)

Untuk indikator 3, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 84,37 berada pada rentangan 76-85% berkualifikasi baik (b).

Keempat, Pada indikator 4 (kesepakatan) siswa hanya mendapatkan skor 1 dan skor 2. Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 17 siswa dengan persentase 53%. Skor 2 diperoleh sebanyak 15 siswa dengan persentase 47%. Untu/k lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model STAD untuk Indikator 4 (Kesepakatan)

Nomor X F FX

1 33,33 15 499, 95 2 66,66 17 1133,22

Jumlah 1633,17

Untuk indikator 4, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 51,03 berada pada 46- 55% berkualifikasi hampir cukup (hc).

Kelima, Pada indikator 5 (penutup) siswa hanya mendapatkan skor 1 dan skor 2.

Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 11 siswa dengan persentase 34,4%. Skor 2 diperoleh sebanyak 21 siswa dengan

persentase 65,6%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model STAD untuk Indikator 5 (Penutup)

Nomor X F FX

1 33,33 10 33,33

2 66,66 22 1466,52

Jumlah 1799,82

Untuk indikator 5, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 56,24 berada pada 56- 65% berkualifikasi cukup (c).

Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Kemampuan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD memperoleh nilai 53,33 sampai 86,67. Data secara lengkap tentang keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD sebagai berikut. Pertama, yang mendapat nilai 53,33 diperoleh 2 siswa dengan persentase 6,3%. Kedua, yang mendapat nilai 60 diperoleh 6 siswa dengan persentase 18,8%. Ketiga, yang mendapat nilai 66,66 diperoleh 7 siswa dengan persentase 21,8%. Keempat, yang mendapat nilai 73,33 diperoleh 8 siswa dengan

(9)

persentase 25%. Kelima, yang mendapat nilai 80 diperoleh 7 siswa dengan persentase 21,8%. Keenam, yang mendapat nilai 86,66 diperoleh 2 siswa dengan persentase 6,3%.

Berikut ini tabel kemampuan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN I Sitiung.

Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung yaitu 70,41. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi berada pada tingkat 66-75% berkualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model STAD Siswa Kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Nomor X F FX

1 53,33 2 106,66

2 60 6 360

3 66,67 7 466,69

4 73,33 8 586,64

5 80 7 560

6 86,66 2 173,34

Jumlah 32 2046,67 Jika diklasifikasikan kedalam tabel skala sebagai berikut

Tabel 9. Pengelompokan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya

No. T K F %

1 96-100% (S) 0 0%

2 86-95% (BS) 2 6,3%

3 76-85% (B) 7 21,8%

4 66-75% (LC) 15 46,8%

5 56-65% (C) 6 18,8%

6 46-55% (HC) 2 6,3%

7 36-45% (K) 0 0%

8 26-35% (KS) 0 0%

9 16-25% (B) 0 0%

10 0-15% (BS) 0 0%

Jumlah 32 32

Langkah selanjutnya disajikan kedalam bentuk diagram berikut ini.

Diagram 2. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model STAD Siswa Kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya

04 128 1620 2428 32

Buruk Sekali Buruk Kurang Sekali Kurang Hampir Cukup Cukup Lebih Dari Baik Baik Sekali Sempurna

F r e k u e n s i

Kualifikasi

(10)

Selanjutnya, menentukan keterampilan menulis teks negosiasi berdasarkan rata-rata hitung.

Pertama, Pada indikator 1 (orientasi) siswa hanya mendapatkan skor 1 dan skor 2.

Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 3 siswa dengan persentase 9,4%. Skor 2 diperoleh sebanyak 29 siswa dengan persentase 90,6%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model STAD untuk Indikator 1 (Orientasi)

Nomor X F FX

1 33,33 3 99,99

2 66,66 29 1933,14 Jumlah 32 2033,13 Untuk indikator 1, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 63,53 berada pada rentangan 56-65% berkualifikasi cukup (c).

Kedua, Pada indikator 2 (pengajuan) siswa mendapatkan skor 1 sampai skor 3.

Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,1%. Skor 2 diperoleh sebanyak 8 siswa dengan persentase 25%. Skor 3 diperoleh sebanyak 23 siswa dengan persentase 71,9%. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model STAD untuk Indikator 2 (Pengajuan)

Nomor X F FX

1 33,33 1 33,33

2 66,66 8 533,28

3 100 23 2300

Jumlah 32 2866,61 Untuk indikator 2, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 89,58 berada pada rentangan 86-95% berkualifikasi baik sekali (bs).

Ketiga, Pada indikator 3 (penawaran) siswa mendapatkan skor 2dan skor 3. Skor 2 diperoleh sebanyak 8 siswa dengan persentase 25%. Skor 3 diperoleh sebanyak 24 siswa dengan persentase 75%.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model STAD untuk Indikator3 (Penawaran)

Nomor X F FX

1 66,66 8 533,28

2 100 24 2400

Jumlah 2933,28

(11)

Untuk indikator 3, diperoleh rata- rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 97,91 berada pada rentangan 86-95%

berkualifikasi baik sekali (bs).

Keempat, Pada indikator 4 (kesepakatan) siswa mendapatkan skor 1 sampai skor 3. Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 23 siswa dengan persentase 71,9%. Skor 2 diperoleh sebanyak 7 siswa dengan persentase 21,9%. Skor 3 diperoleh sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,2%.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model STAD untuk Indikator 4 (Kesepakatan)

Nomor X F FX

1 33,33 23 766,59

2 66,66 7 466,62

3 100 2 200

Jumlah 32 1433,21 Untuk indikator 4, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 44,78 berada pada rentangan 36-45% berkualifikasi kurang (k).

Kelima, Pada indikator 5 (penutup) siswa mendapatkan skor 1 sampai skor 3.

Siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 9 siswa dengan persentase 28,1%. Skor 2 diperoleh sebanyak 18 siswa dengan persentase 56,2%. Skor 3 diperoleh sebanyak 5 siswa dengan persentase 15,7%.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sesudah Menggunakan Model STAD untuk Indikator 5 (Penutup)

Nomor X F FX

1 33,33 9 299,97

2 66,66 18 1199,88

3 100 5 500

Jumlah 1999,85

Untuk indikator 5, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sesudah menggunakan model STAD siswa kelas X SMAN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya sebesar 62,49 berada pada 56- 65% berkualifikasi cukup (c).

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran STAD terhadap Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung sebelum menggunakan model pembelajaran STAD secara keseluruhan

(12)

memperoleh rata-rata hitung sebesar 63,96 berada pada rentangan 56-65%

berkualifikasi Cukup (C), sedangkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung sesudah menggunakan model pembelajaran STAD secara keseluruhan memperoleh rata-rata hitung sebesar 70,41 berada pada rentangan 66-75% berkualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung sebelum menggunakan model pembelajaran STAD lebih rendah dibanding kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung sesudah menggunakan model pembelajaran STAD. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan, diketahui nilai thitungsebesar 2,79. Nilai ttabel diperoleh pada signifikasi 95% (0,05) dengan derajat kebebasan = n–1 = 32-1 = 31 sehingga didapat ttabel = 1,7. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung (2,79) > ttabel (1,7). Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran STAD dalam kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya, diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung sebelum menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) secara keseluruhan memperoleh rata-rata hitung sebesar 63,96 berada pada rentangan 56-65%

berkualifikasi Cukup (C). Kedua, kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung sesudah menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) secara keseluruhan memperoleh rata-rata hitung sebesar 70,41 berada pada rentangan 66- 75% berkualifikasi Lebih Dari Cukup (B).

Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dalam kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMAN I Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung (2,79) > ttabel (1,7), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, dkk. 2015. Implementasi Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Di Kelas X.B Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja.Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha.

Volume 3, Nomor 1.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share TPS Berbantuan Media Gambar Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA