• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KULIT PISANG DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KULIT PISANG DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN "

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Pengaruh pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca Sativa L. Interaksi antara pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah sampel, berat basah per petak dan berat jual basah per petak Pengaruh penggunaan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa l.)"" yaitu salah satu syarat untuk memperoleh ijazah pertanian di Fakultas Pertanian universitas daerah Medanska.

13. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik sisa kulit pisang dan kotoran ayam organik umur 5 tahun MST. 25. Data observasi jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam. 36. Data Variasi Berat Basah Hasil Panen Petak Tanaman Selada Akibat Pemberian Pupuk Organik dari Residu Kulit.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Hipotesis
  • Kegunaan Penelitian

Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat dilakukan dengan pembuatan pupuk organik cair dari kulit pisang, hal ini dapat dilakukan dengan cara memecah kulit pisang yaitu dengan cara memblender kulit pisang atau menggilingnya hingga berbentuk cair. Kandungan kulit pisang yaitu protein, kalsium, fosfor, magnesium, natrium dan sulfur, sehingga kulit pisang mempunyai potensi yang baik untuk dijadikan pupuk organik (Nasution, Mawarni dan Meiriani 2014). Berdasarkan hasil analisis pupuk organik padat dan cair dari kulit pisang kepok yang dilakukan Nasution di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dapat diketahui kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya. pupuk organik padat dari kulit pisang kepok yaitu, C-organik 6,19%; N-total 1,34%; P2O5 0,05%;.

Agar tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan, pemberian unsur hara atau pupuk pada budidaya selada dapat dilakukan dengan menambahkan pupuk organik cair yaitu pupuk organik cair dari limbah kulit pisang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah penggunaan pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Penambahan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang memberikan pengaruh lain terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada.

Interaksi antara pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Sebagai sumber informasi bagi para petani sayuran khususnya petani selada dan semua pihak yang terkait dengan tanaman selada terutama sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan pupuk organik cair.

Tabel 1. Kandungan Hara Berbagai Jenis Kotoran Hewan Peliharaan  Nama ternak dan
Tabel 1. Kandungan Hara Berbagai Jenis Kotoran Hewan Peliharaan Nama ternak dan

TINJAUAN PUSTAKA

  • Botani Tanaman Selada
  • Morfologi Tanaman Selada
  • Syarat Tumbuh
    • Iklim
    • Tanah
  • Teknik Budidaya Tanaman
    • Penyiapan Benih
    • Penyemaian
    • Penanaman
    • Pemeliharaan
    • Panen
  • Peranan Pupuk Organik Dalam Budidaya Tanaman
  • Manfaat Pupuk Organik Cair
  • Limbah Kulit Pisang
  • Pupuk Kandang Kotoran Ayam

Data observasi tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 2 MST. Data bicaste pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 2 MST. Data keragaman pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam umur 2 tahun MST.

Data bicaste pengamatan tinggi tanaman selada hasil pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 3 MST. Data variasi pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 3 MST. Data observasi tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 4 MST.

Data bicast pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 4 tahun MST. Data keragaman pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 4 tahun MST. Data observasi tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 5 tahun MST.

Data bicaste pengamatan tinggi tanaman selada hasil pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 5 MST. Data variasi pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 5 MST. Data observasi jumlah daun tanaman selada hasil pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 2 MST.

Data observasi jumlah daun selada hasil pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 3 tahun MST. Data observasi jumlah daun selada hasil pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 4 tahun MST. Data observasi jumlah daun selada hasil pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 5 tahun MST.

Tabel  2. Komposisi kandungan kulit buah pisang kepok
Tabel 2. Komposisi kandungan kulit buah pisang kepok

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

A1 = Persediaan Kotoran Ayam 1 kg/m2 A2 = Persediaan Kotoran Ayam 2 kg/m2 A3 = Persediaan Kotoran Ayam 3 kg/m2 Total diperoleh 16 kombinasi perlakuan yaitu.

Metode Analisa

Yijk : Hasil observasi pada blok ke i dengan perlakuan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang pada tingkat ke j dan kotoran ayam pada tingkat ke k. ρi: Pengaruh kelompok pada tingkat ke-i. αj : Pengaruh perlakuan pupuk organik cair kulit pisang pada taraf ke-j. βk : Pengaruh perlakuan kotoran ayam pada tingkat ke-j. αβ)jk : Pengaruh interaksi faktor P pada tingkat ke-j dan faktor A pada tingkat ke-k.

Pelaksanaan Penelitian

  • Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Kulit
  • Pembuatan Pupuk Kandang Kotoran Ayam
  • Penyemaian Benih Selada
  • Persiapan Media Tanam
  • Aplikasi Pupuk Dasar Kotoran Sapi
  • Aplikasi Pupuk Kandang Ayam
  • Penanaman
  • Aplikasi Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang
  • Pemeliharaan
    • Penyiraman
    • Penyulaman
    • Penyiangan
    • Pengendalian Hama Penyakit
  • Panen

Data pengamatan tinggi tanaman selada dengan pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam umur 3 tahun MST. Data bicaste dimana jumlah daun tanaman selada diamati akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 2 tahun. Data variasi persepsi jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 2 MST.

Data bicaste mengamati jumlah daun tanaman selada hasil pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 3 MST. Data variasi pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 3 MST. Data bicaste mengamati jumlah daun tanaman selada hasil pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 4 MST.

Data variasi persepsi jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 4 tahun MST. Data bicaste mengamati jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 5 tahun MST. Data variasi persepsi jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam pada umur 5 tahun MST.

Data pengamatan berat basah per sampel tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam. Data bicaste mengamati berat basah per sampel tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam. Data variasi pengamatan berat basah per contoh tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam.

Data pengamatan berat basah per petak tanaman selada dengan pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam. Data bicaste mengamati berat basah per petak tanaman selada hasil pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam. Data pengamatan variasi berat basah per petak tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran ayam.

Parameter Pengamatan

  • Tinggi Tanaman (cm)
  • Jumlah Daun (helai)
  • Bobot Basah Panen Per Sampel (g)
  • Bobot Basah Panen Per Plot (g)
  • Bobot Basah Penen Jual Per Plot (g)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman (cm)

Jumlah Daun (helai)

Bobot Basah Panen Per Sampel (g)

Bobot Basah Panen Per Plot (g)

Bobot Basah Panen Jual Per Plot (g)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1. Kandungan Hara Berbagai Jenis Kotoran Hewan Peliharaan  Nama ternak dan
Tabel  2. Komposisi kandungan kulit buah pisang kepok
Tabel 3. Persentase Kandungan Bahan/Zat Pada Kotoran Unggas  Persentase  kandungan

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian dosis pupuk kandang ayam diperkaya sulfur tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun pada umur tanaman 2, 4, 6, dan 8 MST, dan berat umbi basah per rumpun