• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penggunaan media sosial terhadap intensitas belajar Pendidikan Agama Islam Kelas X di SMA Negeri 9 Makassar”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh penggunaan media sosial terhadap intensitas belajar Pendidikan Agama Islam Kelas X di SMA Negeri 9 Makassar”"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap intensitas pembelajaran PAI siswa kelas X SMA Negeri 9 Makassar?

Tujuan Penelitian

Variabel penelitian ini adalah penggunaan media sosial dan intensitas pembelajaran PAI kelas X di SMA Negeri 9 Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket mengenai variabel penggunaan media sosial dan variabel intensitas belajar PAI.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah media di Internet yang memungkinkan pengguna untuk mewakili diri mereka sendiri dan berinteraksi, berkolaborasi, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain dan secara virtual membentuk ikatan sosial4. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan sarana komunikasi berupa chatting untuk berkomunikasi dengan orang lain, berkolaborasi, berbagi dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

Karakteristik Media Sosial

Sejak tahun 2009 hingga sekarang, media sosial (WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, dll) menjadi dunia kedua setelah dunia maya. Sebagai pedoman pengawasan, orang tua, anak dan remaja tentunya mengetahui sendiri dampak positif dan negatif dari situs jejaring sosial.

Dampak Penggunaan Media Sosial

Media sosial selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif bagi pelajar yang menyalahgunakannya. Dampak negatif yang disebutkan di atas pasti akan menimpa pelajar yang tidak bisa mengontrol penggunaan media sosial.

Jenis-jenis Media Sosial

Pengguna media sosial mudah menemukan sesuatu yang berhubungan dengan seks karena sering dicari di internet. Oleh karena itu, Facebook dianggap sebagai media sosial dengan fitur-fitur yang dianggap paling familiar di berbagai kalangan, baik muda maupun tua9.

Intensitas Belajar

  • Pengertian Intensitas Belajar
  • Jenis-jenis Intensitas Belajar
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
  • Tahapan-tahapan Dalam Belajar
  • Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki akun media sosial dan menggunakannya secara rutin cenderung memiliki intensitas belajar PAI yang rendah. Analisis ini merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan media sosial terhadap intensitas belajar PAI kelas X di SMA Negeri 09 Makassar. Berdasarkan data survei penggunaan media sosial siswa kelas X SMA 9 Makassar dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial dan jenis media sosial yang digunakan terhadap intensitas belajar PAI siswa kelas X SMA 9 Makassar. 0,05 dimana angka tersebut 0,007<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan media sosial berpengaruh terhadap intensitas pembelajaran PAI. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif penggunaan media sosial terhadap intensitas pembelajaran PAI.

Penggunaan media sosial oleh siswa SMA 9 Makassar berada pada kategori sedang yang dilihat dari rerata skor sebesar 84,6.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Kerangka Pikir

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Objek Penelitian

Variabel Penelitian

Alternatif jawaban pada angket pengaruh penggunaan media sosial dan intensitas pembelajaran PAI dibagi menjadi 4 kategori yaitu selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Karena Fhitung>Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan media sosial berpengaruh terhadap intensitas pembelajaran PAI atau dengan kata lain model regresi dapat digunakan untuk memprediksi. Selain itu dapat juga disimpulkan dengan membandingkan nilai signifikan pada tabel diatas yaitu sebesar 0,007 dengan α = 0,05 dimana hitungnya 0,007 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan media sosial mempengaruhi PAI mempengaruhi intensitas belajar .

Berdasarkan uraian data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial yang berada pada kategori sedang berjumlah 28 siswa 54 orang. Sedangkan pada instrumen penggunaan media sosial yang masih rendah, dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial masih rendah. penggunaan media sosial. Alat yang baik dalam menggunakan media sosial adalah mengalokasikan waktu untuk mengakses media sosial dan akun sosial yang Anda miliki.

Terdapat pengaruh negatif penggunaan media sosial terhadap intensitas pembelajaran PAI yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi X sebesar -0,389 yang menunjukkan bahwa setiap 1% tambahan nilai utilitas.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Penggunaan Media Sosial
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Penggunaan Media Sosial

Defenisi Operasional variabel

Populasi dan sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek-obyek atau subyek-subyek yang mempunyai kualitas dan ciri-ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.34. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa dalam kelas tersebut. Jika populasinya besar, dan tidak mungkin peneliti mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari kelas tersebut. populasi adalah 0,35.

Dalam penelitian ini karena populasinya berjumlah 417 orang maka dijadikan sampel penelitian sebanyak 52 orang, maka sampel penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 1 dan X MIA 8 SMA Negeri 9 Makassar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan asumsi seluruh kelas X yang berjumlah 417 individu adalah homogen.

InstrumenPenelitian

Hasil penelitian mengenai jenis-jenis media sosial yang digunakan siswa dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini. Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa media sosial jenis Facebook dan WA merupakan media sosial yang frekuensinya paling tinggi yaitu sebanyak 43 siswa. Dari gambar 4.2 dapat dijelaskan pemanfaatan media sosial untuk kelas

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang menggunakan jejaring sosial Facebook dan WhatsApp tidak peduli dengan dampak negatif yang didapat siswa jika mengakses media sosial dalam jangka waktu yang lama. Siswa yang memiliki akun media sosial Facebook dan WhatsApp tidak mengaksesnya di sekolah, melainkan hanya saat pulang sekolah. Kedua, diketahui Fhitung sebesar 7,995 yang diperoleh dari mean square regresi dibagi mean square residual sedangkan nilai Ftabel sebesar 4,03, karena Fhitung>Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan media sosial berpengaruh terhadap PAI intensitas belajar. atau dengan kata lain model regresi dapat digunakan untuk memprediksi intensitas pembelajaran PAI.

Orang tua lebih memantau anaknya ketika menggunakan ponsel untuk mengakses media sosial.

Tabel 3.3 Pedoman Skor Angket
Tabel 3.3 Pedoman Skor Angket

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa 1,9% kelas Berdasarkan tabel 4.2 terlihat penggunaan media sosial bagi siswa kelas tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial bagi siswa kelas tersebut kelas X SMA 9 Makassar adalah sedang. Ada juga koefisien regresi

Sedangkan hasil analisis data mengenai variabel penggunaan media sosial kelas 89-98 sebanyak 15 siswa (29%). Mereka mengakses media sosial semata-mata untuk kesenangan mereka sendiri dan sebagian besar karena mereka mengikuti teman-temannya. Hasil analisis unit media sosial dengan menggunakan variabel yang dihitung menggunakan mean, median, modus dan standar deviasi diperoleh mean sebesar 84,6, median sebesar 85, modus sebesar 89 dan standar deviasi sebesar 6,12.

20 Saya tidak bisa melewatkan satu hari pun tanpa media sosial. 21 Saya selalu diawasi oleh orang tua saya.

Diagram lingkaran penggunaan media sosial
Diagram lingkaran penggunaan media sosial

HASIL PENELITIAN

Jenis-jenis Penggunaan Media Sosial

PenggunaanMedia Sosial

Intensitas Belajar PAI

Dari gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki intensitas belajar PAI rendah sebanyak 11,50% dan siswa yang memiliki intensitas belajar PAI sedang sebanyak 61,50%, siswa yang memiliki intensitas belajar PAI tinggi sebanyak 27%. Jadi dapat disimpulkan bahwa intensitas belajar PAI siswa kelas X SMA 9 Makassar termasuk dalam kategori sedang.

Analisis Unit

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa dari 52 sampel diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 84,6, skor median (median) sebesar 85, nilai yang sering muncul (mode) sebesar 89, skor tertinggi (Maxsimum Score ) sebesar 96, dan skor terendah (skor minimum) adalah 69, serta variansnya 37,5 dengan standar deviasi 6,1. Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa dari 52 sampel diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 64,1, nilai mean (median) sebesar 65, nilai yang sering muncul (mode) sebesar 65, skor tertinggi (highest score) ) adalah 76, dan skor terendah (skor minimum) adalah 46, dan variansnya adalah 41,1 dengan standar deviasi 6,4.

Uji Prasyarat

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 24 for Windows terlihat nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,200 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai sisanya berdistribusi normal.

Uji Hipotesis

Pada tabel 4.7 terdapat koefisien determinasi R-squared yang menunjukkan bahwa 13,8% variasi variabel intensitas belajar dapat dijelaskan oleh variabel bebas penggunaan media sosial yang artinya pengaruh variabel penggunaan media sosial terhadap perubahan pada variabel intensitas belajar sebesar 13,8%, sedangkan sisanya sebesar 13,8%. 87,2% dipengaruhi oleh variabel lain. Selain itu diketahui Fhitung sebesar 7,995 yang diperoleh dari mean kuadrat regresi dibagi mean kuadrat residual. Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai konstanta (a) sebesar 96,955 dan nilai koefisien regresi (b) sebesar -0,389 sehingga dapat dituliskan persamaan regresinya yaitu.

Tabel 4.8  ANOVA
Tabel 4.8 ANOVA

Pembahasan

Kebanyakan dari mereka mengakses media sosial pada siang hari, meskipun ada juga sebagian pelajar yang mengakses media sosial pada malam hari dan sebelum tidur. Siswa yang memiliki akun media sosial berupa Facebook berjumlah 44 orang, menggunakan WhatsApp sebanyak 50 orang, mengakses Facebook dan WhatsApp sebanyak 43 orang, sedangkan yang tidak memiliki akun media sosial sama sekali sebanyak 1 orang. Hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dengan menggunakan komputer SPSS 24 yaitu terlebih dahulu diperoleh nilai determinasi R-Square. Nilai tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media sosial mempengaruhi perubahan variabel intensitas belajar yaitu sebesar 13,8%, sedangkan sisanya sebesar 87,2% dipengaruhi oleh variabel lain.

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang telah disusun sebelumnya terbukti, hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh negatif penggunaan media sosial terhadap intensitas siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam kelas X di SMA Negeri 9 Makassar Tahun Pelajaran 2019/Tahun Pelajaran 2020. 6 Saya membuka akun media sosial ketika saya belajar 7 Saya mengakses media sosial karena saya ingin 8 Saya mengakses media sosial untuk mengikuti.

PENUTUP

Saran

2 Saya belajar PAI setiap malam 3 Saya belajar PAI satu jam sehari 4 Saya belajar malam hari sebelum ujian. 12 Saya bercerita kepada teman saya jika saya belum memahami materi PAI yang diajarkan 13 Saya selalu belajar bersama orang tua saya. 16 Saya belajar pada pagi hari sebelum ujian dimulai 17 Saya mengerjakan tugas guru sebelum kelas 18 Saya menyukai pelajaran PAI karena materinya.

23 Saya belajar ketika orang tua saya memberi tahu saya 24 Saya lebih suka belajar secara berkelompok dengan teman-teman saya. 25 Saya lebih suka belajar sendiri karena lebih fokus 26 Saya malas belajar di rumah karena tidak ada orang.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Penggunaan Media Sosial
Tabel 3.3 Pedoman Skor Angket
Diagram lingkaran penggunaan media sosial
+5

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data pada siklus I di peroleh bahwa skor rata-rata aktivitas belajar peserta didik sebesar 13,0 dengan kategori cukup aktif dan skor rata-rata hasil

1)Aktivitas keagamaan majelis taklim terlaksana dengan baik. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis kategorisasi rata-rata skor 87,5% yaitu berada pada kategori