• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan teknik clustering

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan teknik clustering"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK CLUSTERING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 23 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

EKA PUSPA FITRIANA NPM 12080235

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

Pengaruh Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang

Eka Puspa Fitriana1, Trisna Helda2, Mila Kurnia Sari 3 1) Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Satra Indonesia 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sebagai berikut ini. Pertama, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran pantun, karena siswa beranggapan pantun adalah karya sastra lama. Kedua, siswa mengalami kesulitan dalam memulai menulis pantun dan merangkai kata demi kata. Ketiga, siswa tidak biasa mengumakakan perasaan, dan pikirannya ke dalam pantun, karena siswa selalu beranggapan bahwa menulis pantun itu sulit. Keempat, teknik yang digunakan oleh guru kurang bervariasi guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa tidak termotivasi untuk menulis pantun dan merasa kurang menarik dan terkesan monoton. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik clustering terhadap kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Design penelitian ini adalah One Group Pretest-Postest. Populasi siswa kelas VII yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 adalah 267. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 23 Padang yang berjumlah 32 orang. Data dalam penelitian ini adalah skor hasil kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 23 Padang sebelum dan sesudah menggunakan teknik clustering.

Hasil penelitian ini adalah (1) kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 23 Padang sebelum menggunakan teknik clustering memperoleh nilai rata-rata hitung 64,05 berada pada rentangan 56-65% Cukup (c), (2) kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang sesudah menggunakan teknik clustering memperoleh nilai rata-rata hitung 82,54 berada pada rentangan 76-85% berada pada rentangan berkualifikasi baik, (3) terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan teknik clustering terhadap kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 23 Padang karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (8,38 >1,70). Jadi penggunaan teknik clustering sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis pantun siswa.

Kata Kunci : menulis, pantun, teknik clustering

(5)

The Influence Of The Use Of Clustering Technique to The Ability to Write Rhymes Seventh Grade Student SMP Negeri 23 Padang

Eka Puspa Fitriana1, Trisna Helda2, Mila Kurnia Sari 3 1) Student Of Indonesian Language and Literature

2) 3) Lecturers Education Courses Indonesian Language and Literature STKIP PGRI Western Sumatera

ABSTRACT

This research is motivated by the problems as follows. First, the lack of student interest in learning rhymes, because student think the poem is a literary work longer. Second, students have difficulty in starting to write rhymes and stringing verbatatim. Third, students not ordinary express feelings and thoughts into rhymes, because students always assume that it‟s difficult to write rhymes. Fourth, the techniques used by the teachers is less varied teachers only use the lecture method, so that students are not motivated to write rhymes and feel less attractive and monotonous. This study aimed to describe the effect of the use of clustering techniques to the ability to write rhymes seventh grade of SMP Negeri 23 Padang.

This research is a quantitative study using an experimental method. . Design of this research was One Group Pretest-Postest. The Population of the sevent grade students enrolled in the academic year 2016/2017 was 267. The sample was VII.2 grade students of SMPN 23 Padang, wich amounted to 32 people. The data in this study is the result score students ability to write clear rhyme VII SMP Negeri 23 Padang before and after use clustering techniques.

The result of this study were (1) the ability to write rhymes seventh grade students of SMPN 23 Padang before use clustering techniquesobtained average value calculated 64,05 are in the range of 56-65% enough , (2) the ability to write rhymes seventh grade students of SMPN 23 Padang after use clustering techniques obtained average value calculated 82,54 are in the range of 75-85% are in good qualification, (3) significant influence use clustering techniques to the ability to write rhymes seventh grade students of SMPN 23 Padang 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (8,38 >1,70). So use clustering techniques greatly affect students‟ ability to write rhymes.

Keyword: writing, poem, clustering techniques

(6)

A. PENDAHULUAN

Ada beberapa permasalahan yang menghambat keterampilan menulis pantun siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 23 Padang, diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam proses belajar mengajar menulis. Pertama, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran pantun, karena siswa beranggapan pantun adalah karya sastra lama. Kedua, siswa mengalami kesulitan dalam memulai menulis pantun dan merangkai kata demi kata. Ketiga, siswa tidak biasa mengumakakan perasaan, dan pikirannya ke dalam pantun, karena siswa selalu beranggapan bahwa menulis pantun itu sulit. Keempat, teknik yang digunakan oleh guru kurang bervariasi guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa tidak termotivasi untuk menulis pantun dan merasa kurang menarik dan terkesan monoton.

Untuk mengatasi masalah pembelajaran menulis pantun siswa, guru perlu menguasai berbagai macam teknik, salah satu solusinya dengan menggunakan teknik Clustering. Teknik Clustering ini siswa mengelompokkan kata kemudian kata itu dikembangkan menjadi sebuah kalimat dengan cepat tanpa pertimbangan

.

Berdasarkan fenomena tersebut, perlu dilakukan penelitian di SMP Negeri 23 Padang dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknik Clustering terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang”. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis pantun dengan menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik Clustering terhadap kemampuan karangan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang.

Menurut Semi (2003:1), pada kenyataannya bentuk komunikasi yang paling diperlukan adalah komunikasi tertulis. Semi (2003:2) menulis atau mengarang pada hakikatnya merupakan pemindahan pemikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Menulis itu lain dari upaya memindahkan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan dengan menggunakan lambang- lambang grafem. Menurut Waridah (2014:34), mengatakan pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Kata „pantun‟ berasal dari akar kata „tun‟ dalam bahasa Kawi (Jawa Kuno), berarti tuntun-atuntun, dalam bahasa Indonesia berarti mengatur . Menurut Mihardja (2012:11), pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Tujuan untuk menyakinkan pembaca tentang kebenaran pendapat yang disampaikan. Menurut Waridah (2014:34), mengatakan ciri-ciri pantun sebagai berikut. Pertama, tiap bait terdiri atas empat baris (larik). Kedua, tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. Ketiga, rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b. Keempat, baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Kelima, baris ketiga dan keempat merupakan is

i.

Menurut Porter dan Hernacki (2013:180) mengemukakan bahwa clustering (pengelompokan) adalah suatu cara memilah gagasan yang saling berkaitan dan menuangkannya ke atas kertas secepatnya, tanpa mempertimbangkan suatu pengelompokan yang terbentuk di atas kertas hampir setiap proses berpikir yang terjadi dalam otak, walaupun dalam bentuk yang dapat disederhanakan.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2013:17) mengemukakan metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan

.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 23 Padang, pada tanggal tanggal 07 Oktober sampai 29 Oktober 2016. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang yang terdiri dari Delapan kelas dengan jumlah siswa 267 orang. Dari populasi tersebut di ambil sampel satu kelas, yaitu kelas VII. 1. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sample random sampling.

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Data penelitian ini yaitu, hasil belajar siswa dalam menulis pantun. Data tersebut dikumpulkan dan diolah berdasarkan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data yang telah ditentukan.

(7)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Langkah kerja dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut. Pertama, guru membagikan instrumen penelitian kepada siswa. Kedua, guru menjelaskan instrumen penelitian kepada siswa. Ketiga, siswa ditugaskan menulis pantun berdasarkan instruksi yang ada dalam instrumen penelitian. Keempat, guru mengumpulkan hasil pantun siswa.

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan beberapa tahapan berikut ini. Pertama, pemerikasaan hasil tes. Kedua, pengubahan skor menjadi nilai. Ketiga, pengklasifikasian.

Keempat, mengelompokkan. Kelima, pembuatan histogram. Keenam, Melakukan uji hipotesis dengan tiga uji statistic, yaitu uji ormalitas, iji homogenitas, dan uji hipotesis. Ketujuh, menyimpulkan hasil analisis data.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang tidak menggunakan teknik Clustering untuk keempat indikator (jumlah suku kata, menuliskan rima a-b-a-b, jumlah baris) tergolong Cukup (C) dengan nilai rata-rata 64,05 pada rentangan 56-65% berkualifikasi cukup. Kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang sesudah menggunakan teknik Clustering untuk keempat indikator (jumlah suku kata, menuliskan sampiran dan isi, rima a-b-a-b, jumlah baris) tergolong baik dengan nilai rata-rata sebesar 82,54 pada rentangan 76-85% berkualifikasi baik (B).

2. Pembahasan

a. Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang sebelum Menggunakan Teknik Clustering

Kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa di kelas VII.

2 SMP Negeri 23 Padang dapat dilihat dari tabel analisis tes menulis pantun berdasarkan masing- masing indikator penilaian. Penganalisisan data berdasarkan indikator penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Setiap masing-masing indikator diberi nilai. Nilai tertinggi mendapat skor 12 dan nilai terendah mendapat skor 3. Berdasarkan tabel 6, yang telah dianalisis, dapat diketahui nilai keterampilan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP N 23 Padang dilihat secara lengkap. Skor yang diperoleh dari hasil penganalisisan data, kemudian diubah dalam bentuk nilai. Perhitungan nilai kemampuan siswa dalam menulis pantun berpedoman pada rumus persentase. Nilai tersebut ditafsirkan ke dalam tabel konversi skala 10. Nilai kemampuan menulis pantun siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 8 berikut

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Pantun sebelum Menggunakan Teknik Clustering Siswa VII SMP Negeri 23 Padang

Dari pengolahan data pada tabel distribusi frekuensi, maka M (mean) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

M= ∑𝐹𝑋𝑁 = 2049,932 = 64,05

No X F FX

1 41.66 3 124,98

2 50 7 350

3 58.33 5 291,65

4 66.66 7 466,62

5 75 5 375

6 83,33 3 249,99

7 91,66 1 91,66

8 100 1 100

Jumlah 32 2049,9

Rata-rata 64,05

Simpangan Baku 14,88

(8)

Berdasarkan nilai M (mean) tersebut, dapat dilihat nilai-nilai rata-rata kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23. Nilai rata-rata (M) yang diperoleh adalah 64,05 berada pada tingkat penguasaan kualifikasi Cukup (C).

Selanjutnya nilai kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang dapat dijabarkan berdasarkan kualifikasi konversi skala 10.

Dapat dilihat pada tabel 9 berikut.

Tabel 9. Kualifikasi Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Pantun Sebelum Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang untuk Keempat Indikator (Jumlah suku kata, menuliskan sampiran dan isi pantun, rima a-b-a-b, jumlah baris)

Berdasarkan tabel 9 di atas maka pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan siswa menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clusteirng dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, kemampuan siswa menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering yang tergolong sempurna (S) dengan kisaran nilai antara 96-100% dengan frekuensi 1 (3,12%) yang berada pada nilai ubahan 10. Kedua, kemampuan menulis pantun menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong baik sekali (BS) dengan nilai berkisar antara 86-95% dengan frekuensi 1 (3,12%) yang berada pada nilai ubahan 9. Ketiga, kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong baik (B) dengan nilai berkisar antara 76-85 dengan frekuensi 6 (18,75%) yang berada pada nilai ubahan 8. Keempat, kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan nilai berkisar antara 66-75% dengan frekuensi 10 (31,25%) yang berada pada nilai ubahan 6. Kelima, kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong cukup (C) dengan nilai berkisar antara 46-55% dengan frekuensi 7 (21,87%) berada pada nilai ubahan 5. Keenam, kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong kurang (K) dengan nilai kisar 36-45% dengan frekuensi 4 (12,50%) berada pada nilai ubahan 4. Ketujuh, kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa tergolong kurang sekali (KS) dengan nilai berkisar antara 26-35% dengan frekuensi 4 (12%) berada pada nilai ubahan 4.

No Klasifikasi Tingkat

Pengusaan

Frekuensi Presentase

1 Sempurna 96-100% 1 3.12%

2 Baik Sekali 86-95% 1 3,12%

3 Baik 76-86% 6 18,75%

4 Lebih dari Cukup 66-75% 10 31,25%

5 Cukup 56-65% 7 21,87%

6 Hampir Cukup 46-55% 4 12,5%

7 Kurang 36-45% 4 12,5%

8 Kurang Sekali 26-35% 0 0

9 Buruk 16-25% 0 0

10 Buruk Sekali 0-15% 0 0

Total 32 100

(9)

Gambar 2. Histogram Kemampuan Menulis Pantun Sebelum Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang

Berdasarkan konversi skala 10 yang dijabarkan dalam bentuk histogram tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan menulis pantun menggunakan teknik Clustering VII SMP Negeri 23 Padang meliputi 8 kategori yaitu, berada pada skala 96-100% (S) 3 orang siswa, pada skala 89- 75% (BS) 4 orang siswa, pada skala76-85% (B) 4 orang siswa, pada skala 66-75% (LDC) 5 orang siswa, pada skala 45-55% (HC)5 orang siswa, pada skala 36-45% (K) 6 orang siswa, pada skala 26-35% (KS) 5 orang siswa.

b. Kemampuan Menulis Pantun Sesudah Menggunakan Teknik Clustering SMP Negeri 23 Padang

Kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa di kelas VII.2 SMP Negeri 23 Padang, dapat dilihat dari tabel analisis tes menulis pantun berdasarkan masing-masing indikator penilaian. Penganalisisn data berdasarkan indikator penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Setiap masing-masing indikator diberi nilai. Nilai tertinggi mendapat skor 10 dan nilai terendah mendapat skor 4. Berdasarkan tabel 7, yang telah dianalisis, dapat diketahui nilai kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang dilihat secara lengkap. Skor yang diperoleh dari hasil penganalisisan data, kemudian diubah dalam bentuk nilai. Perhitungan nilai kemampuan siswa dalam menulis pantun berpedoman pada rumus persentase. Nilai tersebut ditafsirkan ke dalam tabel konversi skala 10. Nilai kemampuan menulis pantun siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 10 berikut.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Pantun Sesudah Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang

No X F FX

1 100 10 1000

2 91,66 2 183,32

3 83,33 6 499,98

4 75 6 450

5 66,66 5 333,3

6 58,33 3 174,99

Jumlah 32 2641,59

Rata-rata 82,54

Simpangan Baku 17,14

0 0 0

4 4

7 10

6

1 1

0 3 6 9 12 15 18 21 24 27

Jumlah Siswa

Kualifikasi

(10)

Berdasarkan pengolahan data pada tabel distribusi frekuensi, maka M (mean) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

M= ∑𝐹𝑋𝑁 = 2641,59

32 = 82,54

Berdasarkan nilai M (mean) tersebut, dapat dilihat nilai-nilai rata-rata kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang.

Nilai rata-rata (M) yang diperoleh adalah 82,54 berada pada tingkat penguasaan baik (B).

Selanjutnya nilai kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang dapat dijabarkan berdasarkan kualifikasi konversi skala 10.Dapat dilihat pada tabel 17.

Tabe l Tabel 17. Kualifikasi Kemampuan Menulis Pantun Siswa Sesudah Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas VII SMPN 23 Padang

Berdasarkan tabel 17 di atas maka pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan siswa menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong sempurna (S) dengan kisaran nilai antara 96-100% dengan frekuensi 10 (31,25%) yang berada pada nilai ubahan 10. Kedua, kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong baik sekali (BS) dengan nilai berkisar antara 86-95%

dengan frekuensi 2 (6,25%) yang berada pada nilai ubahan 9. Ketiga, kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong baik (B) dengan nilai berkisar antara 76-85% dengan frekuensi 4 (12,50%) yang berada pada nilai ubahan 8. Keempat, kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong hampir lebih dari cukup (LDC) dengan nilai berkisar antara 66-75% dengan frekuensi 12 (37,50%) yang berada pada nilai ubahan 7. Kelima, kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong cukup (C) dengan nilai berkisar antara 56-65% dengan frekuensi 2 (6,25%) yang berada pada nilai ubahan 6. Keenam, kemampuan menulis pantun siswa siswa sesudah menggunakan teknik Clustering siswa yang tergolong kurang (K) dengan nilai berkisar antara 46-55% dengan frekuensi 2 (6,25%) yang berada pada nilai ubahan 5.

No Klasifikasi Tingkat

Penguasaan

Frekuensi Persentase

1 Sempurna 96-100% 10 31,25%

2 Baik Sekali 86-95% 2 6,25%

3 Baik 76-86% 4 12,50%

4 Lebih dari Cukup 66-75% 12 37,50%

5 Cukup 56-65% 2 6,25%

6 Hampir Cukup 46-55% 2 6,25%

7 Kurang 36-45% 0 0

8 Kurang Sekali 26-35% 0 0

9 Buruk 16-25% 0 0

10 Buruk Sekali 0-15% 0 0

Total 100

(11)

Gambar 3. Histogram Kemampuan Menulis Pantun Sesudah Menggunakan Teknik Clustering Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang

Berdasarkan konversi skala 10 yang dijabarkan dalam bentuk histogram tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang meliputi 6 kategori yaitu, berada pada skala 96-100% (S) 10 orang siswa, pada skala 86-95% (BS) 2 orang siswa, pada skala 76-85% (B) 4 orang siswa, pada skala 66-75% (LDC) 12 orang siswa, pada skala 46-55% (C) 2 orang siswa, 36-45% (HC) 2 orang siswa.

c. Pengaruh Penggunaan Teknik Clustering terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Padang

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji t antara kemampuan menulis pantun sebelum menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang dan antara kemampuan menulis pantun sesudah menggunakan teknik Clustering siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang. Setelah dilakukan uji t maka di peroleh nilai t 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 8,38 >

1,70 terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan teknik Clustering terhadap kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 23 Padang.

D. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 23 Padang sebagai berikut ini.

Pertama,kemampuan menulis siswa kelas VII SMPN 31 Padang pada menulis pantun sebelum menggunakan teknik clustering diperoleh nilai rata-rata hitung 64.05. Kualifikasi lebih dari cukup berada pada rentangan 56-65%. Kedua, kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 23 Padang sesudah menggunakan teknik clustering diperoleh rata-rata hitung 82,54. Kualifikasi baik sekali berada pada rentangan 76-85%. Ketiga,berdasarkan hasil uji-t terdapat pengaruh terhadap penggunaan teknik clustering terhadap kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 23 Padang, karena T hitung >Ttabel (8,38 >1.70).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam menulis pantun siswa kelas VII SMPN 23 Padang sebelum dan sesudah menggunakan teknik clustering tersebut sudah mampu menulis pantun dengan baik. Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan teknik clustering terhadap kemampuan menulis pantunsiswa kelas VII SMPN 23 Padang.

0 0 0 0 2 2

12

4 2

10

0 3 6 9 12 15 18 21 24 27

Frekuensi

Kualifikasi

(12)

b. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pertama, bagi guru bahasa Indonesia hendaknya dalam proses belajar mengajar dapat memanfaatkan berbagai model yang ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis agar pembelajaran bahasa Indonesia lebih bervariasi. Kedua, bagi siswa kelas VII SMPN 23 Padang agar lebih meningkatkan kemampuan menulis khususnya menulis pantun supaya dapat berkembang dengan baik. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan keampuan menulis, terutama kemampuan menulis pantun. Keempat, bagi peneliti agar dapat memperhatikan kelemahan-kelemahan yang penulis temukan sehingga akan memudahkan peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang sama pada sekolah dan kompetensi dasar (KD) atau mata pelajaran yang berbeda

KEPUSTAKAN

De Porter, Bobbi dan Mike Herbacki. 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa Finoza, Lamudin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.

Semi, M Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Sugyono 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Waridah, Ernawati. 2014. Kumpulan Majas, Pantun & Peribahasa, Plus Kesustraan Indonesia.

Bandung: Kawan Pustaka.

80

Referensi

Dokumen terkait

134 كاشلما ّلح دصق مهموق دئادشب ينبحرم يرغ ةداسلا كئلوأ ناكو ؟لا فيكو ،ةشيعلما سيل هنأكو ،ل ،بعشلا ةداع ةدشلا تحبصأ ،ساسلأا كلذ لىعو .ةيدنجلاو ةيطارقميدلا لاجر نم ةداس مهل

Sedangkan rata-rata nilai siswa pada tes akhir, yaitu 70 hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X MA Tanjungjaya dalam menulis puisi