• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan teknik think talk write (ttw) terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan teknik think talk write (ttw) terhadap"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK

NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Nora Mustika, Rahayu Fitri, Diyan Permata Yanda.

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat noramustika90@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to describe the skill of writing text of the observation report of the students of class X SMK Negeri 1 Painan, South Pesisir. Then, before and after using Think Talk Write (TTW) technique and to know the significant effect to the writing skill of the observation report of the students of class X SMK Negeri 1 Painan, South Pesisir. After that, before and after used Think Talk Write (TTW) technique. The type of research is quantitative research. This research method is experiment with research design One Group Pretest-Postest Design. The population in this study amounted to 309 samplingand used purposive sampling. The samples in this study were IP class X PHT which amounted to 31 people. The data were collected by using performance test to measure the level of writing ability of the student observation report before and after using Think Talk Write (TTW) technique. The results of this study are as follows. The First, the skill of writing the text of the observation report of the students of class X of SMK Negeri 1 Painan of South Pesisir Regency before using Think Talk Writing (TTW) technique obtained an average score of 58.06 in a range of 56-65% with Enough qualification.The second, the skill of writing the text of the observation report after using the Think Talk Write (TTW) technique of class X SMK Negeri 1 Painan of South Coast District averages 75.98 in the range of 66-75% with qualification More than Enough. The Third, there is a significant influence on the use of Think Talk Write (TTW) techniques on the skills of writing text reports of observations of students of class X SMK Negeri 1 Paina South calculate t Contnt > ttable (7.47> 1.70).

Keywords :Influence, Think Talk Write (Ttw), Observation Report

PENDAHULUAN

Menulis sebagai salah satu komponen keterampilan berbahasa dan bersastra, memiliki kedudukan yang strategis dalam pendidikan dan pengajaran. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah banyak ditentukan oleh keterampilan menulis. Selain dapat memudahkan siswa berpikir secara kritis, menulis juga dapat digunakan siswa untuk mengomunikasikan

perasaan, pendapat, dan pengalaman kepada orang lain. Pada era globalisasi yang serba modern ini, keterampilan menulis dapat meningkatkan taraf hidup. Oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan yang intensif terhadap kemampuan menulis dengan tidak mengabaikan aspek bahasa yang lain.

Siswa dapat melatih keterampilan menulis melalui ragam kegiatan menulis yang

(2)

dipelajari di sekolah. Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa dituntut untuk mampu menghasilkan berbagai jenis teks, sebagai bentuk menuangkan ide-ide kreatif dan gagasan yang dimilikinya, salah satu diantaranya adalah teks laporan hasil observasi.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), siswa dituntut mampu dalam menulis. Salah satu bentuk kemampuan menulis yang harus dikuasai oleh siswa adalah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi.

Kemampuan menulis teks laporan hasil observasi wajib dikembangkan pada tingkat SMA/SMK kelas X semester 1. Hal ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 SMK/SMA.

Teks laporan hasil observasi terdapat pada KI 4 mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Sesuai dengan yang terdapat pada KD 4.2 Memproduksi teks laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan yang tercantum dalam kurikulum tersebut, jelas bahwa menulis teks laporan hasil observasi

merupakan salah satu materi yang wajib diajarkan kepada siswa. Adapun tujuan dari pembelajaran tersebut adalah siswa dituntut mampu dalam menulis teks laporan hasil observasi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan khususnya kelas X, ditemukan bahwa masih banyak siswa yang kurang memiliki minat untuk menulis teks laporan hasil observasi. Hal ini terlihat dari siswa yang kurang memperhatikan guru saat menjelaskan materi, walaupun guru sering memberikan catatan. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut wawancara dilakukan dengan guru Bahasa Indonesia kelas X SMK Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Vella Kurnia Syafphia, S.Pd, diperoleh informasi tentang beberapa masalah dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi, yaitu sebagai berikut. Pertama, pada proses pembelajaran sebelumnya siswa menggunakan kurikulum KTSP, karena pada kurikulum KTSP guru dituntut lebih aktif dari pada siswa, berbeda dengan kurikulum 2013 yang digunakn sekolah sekarang dimana siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran daripada guru.

Sehingga siswa banyak menemukan kesulitan dalam proses belajar.

(3)

Kedua, belum semua siswa terampil dalam menulis teks laporan hasil observasi, karena menulis teks laporan hasil observasi menuntut siswa untuk berpikir dan menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk tulisan. Sehingga membuat siswa malas untuk belajar. Ketiga, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi, karena sistem dalam pembelajarannya masih kurang variatif dan keterbatasan waktu untuk membawa siswa melakukan pengamatan langsung ke lapangan.

Keempat, siswa kurang memahami Ejaan Bahasa Indonesia. Kelima, siswa belum terampil dalam penulisan kata dan pemilihan kata (diksi) yang tepat.

Selain wawancara dengan guru, wawancara juga dilakukan dengan beberapa siswa kelas X SMK Negeri 1 painan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Dinda Kurnia, Nia Irmadani, Farhan Surya Ramadhan, Ari Jefri Geifani, diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama, menurut siswa pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi sangat sulit karena siswa kesulitan menuangkan ide-idenya. Kedua, masalah yang ditemui dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yaitu mereka kesulitan menentukan strukturnya. Ketiga, banyak siswa kurang mengerti pembelajaran teks laporan hasil observasi karena penjelasan dari guru

kurang jelas. Keempat, siswa kurang memahami materi teks laporan hasil observasi.

Oleh kerena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi.

Salah satunya dengan menggunakan Teknik Think Talk Write (TTW). Teknik Think Talk Write (TTW) ini dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternatif solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi. Sintaknya adalah informasi, kelompok (membaca-mencatat-menandai), presentasi, diskusi, dan melaporkan.

Melalui Teknik Think Talk Write (TTW) ini, siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan diharapkan dapat termotivasi dalam belajar menulis teks laporan hasil observasi. Oleh kerena itu, penting dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Teknik Think Talk write (TTW) terhadap Kemampuan Menulis Teks Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW)? Kedua,

(4)

bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW)? Ketiga, bagaimanakah pengaruh penggunaan teknik Think Talk Write (TTW) terhadap kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan?

Menurut Huda (2014:218), teknik Think Talk Write (TTW) adalah teknik yang menfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar.

Teknik ini didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial.

Teknik Think Talk Write (TTW) mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Teknik ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum dituliskan.

Menurut Darmawati (2014:8), teks laporan hasil observasi disebut juga laporan (report). Teks laporan berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yan didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dilapangan atau lokasi pengamatan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 30 November, 12 dan 14 Desember 2017.

Penelitian ini dilakukan tiga kali pertemuan.

Pertemuan pertama pretest dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30 November 2017.

Pertemuan kedua diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) pada hari Selasa tanggal 12 Desember 2017, dan pertemuan ketiga posttest dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 Desember 2017.

Pupulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 309 orang. Penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Postest Design. Sugiyono (2010:74), mengemukakan bahwa One Group Pretest-Postest Design dilakukan dengan cara satu kali pengukuran di depan (pretest) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan sesudah itu di lakukan pengukuran lagi (postest)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang dimaksud yaitu berupa tes unjuk kerja atau tes menulis teks laporan hasil observasi. Menurut Sugiyono (2010:102), instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

(5)

yang diamati. Tes unjuk kerja ini digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan menulis teks cerita pendek siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X PHT SMK Negeri 1 Paiann Sebelum Menggunakan Teknik Think Talk Write (TTW)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai.

Sesudah diperoleh nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasil, selanjutnya nilai tersebut dikelompokkan ke dalam masing- masing indikator penilaian dan di kelompokkan ke dalam tabel keterampilan menulis teks laporan hasil observasi secara keseluruhan. Lebih jelas, perolehan nilai keterampilan menulis laporan hasil observasi siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar pada 38,88 sampai 83,33. Pertama, Siswa yang memperoleh nilai 38,88 terdapat 3 siswa dengan perolehan persentase 9,67%.

Kedua , siswa yang memperoleh nilai 44,44 sebanyak 5 siswa dengan perolehan persentase 16,12%. Ketiga, siswa yang

memperoleh nilai 50 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 12,90%.

Keempat, siswa yang memperoleh nilai 55,55 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 9,67%. Kelima, siswa yang memperoleh nilai 61,11 sebanyak 6 siswa dengan perolehan persentase 19,35%.

Keenam, siswa yang memperoleh nilai 66,66 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 9,67%. Ketujuh, siswa yang memperoleh nilai 72,22 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 12,90%.

Kedelapan, siswa yang memeperoleh nilai 77,77 sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 6,45%. Kesembilan, dan siswa yang memperoleh skor 83,33 sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 3,33%.

Gambar 1. Histogram Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi sebelum Menggunakan Teknik Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan

0 0 0

8 7 6 7 3 0 0

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

frekuensi

Kualifikasi

(6)

a. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 1 (Defenisi Umum)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 1 (defenisi umum) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 1 siswa kelas X PHT Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 6 siswa dengan perolehan persentase 19,35%.

Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 10 siswa dengan perolehan persentase 32,26%. Ketiga, dan siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 15 siswa dengan perolehan persentase 48,39%.

b. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 2 (Defenisi Bagian)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 2 (defenisi bagian) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor

tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 2 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 100. Pertama, Siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 9,68%.

Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 21 siswa dengan perolehan persentase 67,74%, ketiga, siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 7 siswa dengan perolehan persentase 22,58%.

c. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 3 (Defenisi Manfaat)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator (defenisi manfaat) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 3 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 10

(7)

siswa dengan perolehan persentase 32,26%.

Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 11 siswa dengan perolehan persentase 35,48%. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 10 siswa dengan perolehan persentase 32,26%.

d. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 4 (Kata Kerja)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 4 (kata kerja) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 4 siswa kelas XPHT SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 66,66. Pertama, siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 24 siswa dengan perolehan persentase 77,42%.

Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 7 siswa dengan perolehan persentase 22,58%.

e. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 5 (Kata Sifat)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai

keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 5 (kata sifat) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 5 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 66,66. Pertama. siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 25 siswa dengan perolehan persentase 80,64%.

Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 6 siswa dengan perolehan persentase 19,36%.

f. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 6 (Kata Benda)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 6 (kata benda) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 6 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 66,66. Pertama. siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 12

(8)

siswa dengan perolehan persentase 38,71%.

Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 19 siswa dengan perolehan persentase 61,29%.

Hasil analisa menunjukkan bahwa rata-rata hitung keterampilan menulis teks Laporan hasil observasi siswa sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) bernilai 58,04 dan dikualifikasikan cukup pada rentang 56-65%. Dapat disimpulkan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Painan sebelum diajar menggunakan teknik Think Talk Write (TTW)sudah cukup mampu dalam menulis teks laporan hasil observasi, akan tetapi nilai yang diperoleh masih rendah. Langkah berikutnya adalah mengelompokan nilai keterampilan siswa menulis teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW)tiap sampel dan dimasukkan ke dalam tabel konversi skala 10.

2. Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Sesudah Menggunakan Teknik Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Painan

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil obsrvasi yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai.

Sesudah diperoleh nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi, selanjutnya nilai

tersebut dikelompokkan ke dalam masing- masing indikator penilaian dan di kelompokkan ke dalam tabel keterampilan menulis teks laporan hasil observasi secara keseluruhan. Lebih jelas, perolehan nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW). Nilai yang diperoleh siswa berkisar pada 55,55 sampai 100.

Pertama,siswa yang memperoleh nilai 55,55 terdapat 3 siswa dengan perolehan persentase 9,68%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 61,11 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 9,68%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 66,66 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 12,90%.

Keempat, siswa yang memperoleh nilai 72,22 sebanyak 5 siswa dengan perolehan persentase 16,13%. Kelima, siswa yang memperoleh nilai 77,77 sebanyak 5 siswa dengan perolehan persentase 16,13%.

Keenam, siswa yang memperoleh nilai 83,33 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 12,90%. Ketujuh, siswa yang memperoleh nilai 88,88 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 9,68%.

Kedelapan, siswa yang memperoleh nilai 94,44 sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 6,45%. Kesembilan,siswa yang

(9)

memperoleh nilai 100sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 6,45%.

Gambar 7. Histogram Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi sesudah Menggunakan Teknik Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Painan

a. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 1 (Defenisi Umum)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 1 (defenisi umum) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 1 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 3,22%. Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 11 siswa dengan perolehan persentase 35,49%. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 19 siswa dengan perolehan persentase 61,29%.

b. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 2 (Defenisi Bagian)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 2 (defenisi bagian) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 2 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 12,90%. Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 8 siswa dengan perolehan persentase 25,81%.

Ketiga, siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 19 siswa dengan perolehan persentase 61,29%.

0 0 0 0

3 3 9 9

5 2 0

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari cukup baik baik sekali sempurna

frekuensi

Kualifikasi

(10)

c. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 3 (Defenisi Manfaat)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 3 (defenisi manfaat) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 3 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 66,66 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 8 siswa dengan perolehan persentase 25,81%. Kedua, siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 23 siswa dengan perolehan persentase 74,19%.

d. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator 4 (Kata Kerja)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 4 (kata kerja) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 4 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sesudah

menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 17 siswa dengan perolehan persentase 54,84%. Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 12 siswa dengan perolehan persentase 38,71%. Ketiga, siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 6,45%.

e. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator (Kata Sifat)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 5 (kata sifat) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 5 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 33,33 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 33,33 sebanyak 6 siswa dengan perolehan persentase 19,35%. Kedua, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 17 siswa dengan perolehan persentase 54,84%. Ketiga, siswa yang memperoleh skor

(11)

100 sebanyak 8 siswa dengan perolehan persentase 25,81%.

f. Keterampilan Siswa Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dari Indikator (Kata Sifat)

Langkah-langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi dari indikator 6 (kata benda) yaitu dengan menghitung skor, kemudian skor tersebut diubah menjadi nilai. Lebih jelas perolehan nilai keterampilan menulis tek laporan hasil observasi dari indikator 5 siswa kelas X PHT SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 66,66 sampai 100. Pertama, siswa yang memperoleh skor 66,66 sebanyak 22 siswa dengan perolehan persentase 70,97%. Kedua, siswa yang memperoleh skor 100 sebanyak 9 siswa dengan perolehan persentase 29,03%.

Hasil analisa menunjukkan bahwa rata- rata hitung keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) bernilai 75,98 dengan kualifikasi baik. Dapat disimpulkan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Painan sesudah diajar menggunakan teknik Think Talk Write (TTW)sudah memiliki kemampuan baik dalam menulis teks laporan hasil observasi.

Langkah berikutnya adalah mengelompokan

nilai keterampilan siswa menulis teks laporan hasil observasi sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW)tiap sampel dan dimasukkan ke dalam tabel konversi skala 10.

3. Pengaruh Penggunaan Teknik Think Talk Write (TTW) terhadap Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Painan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan teknik Think Talk Write (TTW) dalam keterampilan menulis teks Laporan Hasil Observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung (7,47) >ttabel(1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

Nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata hitung sebesar 75,98. Dapat disimpulkan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Painan sesudah diajar menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) sudah baik dalam menulis teks laporan hasil observasi.

(12)

Nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) keseluruhan termasuk dalam kualifikasi cukup dengan rata-rata hitung sebesar 58,06.

Dapat disimpulkan siswa kelas X SMK Negeri 1 Painan sebelum diajar menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) sudah cukup dalam menulis teks laporan hasil observasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Painan diperoleh tiga kesimpulan.

Pertama, keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMK Negeri 1 Painan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi cukup dengan rata-rata hitung sebesar 58,24. Kedua, keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMK Negeri 1 Painan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata hitung sebesar 71,58. Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran kooperetif tipe Numbered Head

Together dalam keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMK Negeri 1 Painan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung (7,21) >ttabel(1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

Jadi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together bisa digunakan pada pelajaran menulis teks cerita pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2014. Keterampilan Menulis.

Jakarta: PT Raja Grafinda Persada.

Darmawati, Uti. 2014. Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia: Ragam Teks.

Klaten: PT Intan Pariwisata.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibnu, dkk. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.

Mahsun, 2014.Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

Jakarta: PT Raja grafindo Persada.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang:

Angkasa Raya Padang.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung:lfabeta.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Meulis

Sebagai Suatuan Keterampilan Barbahasa.Bandung:Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa implementasi pembelajaran menulis teks eksposisi melalui TTW pada siswa kelas VIII telah dilakukan