PENGARUH PERIKLANAN, PEMASARAN LANGSUNG, HARGA DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK UMKM KOTA PADANG (Studi Kasus Pada Industri Makanan Ringan Keripik Balado Merek Mahkota Asli)
Idrawati, Alfattory Rheza Syahrul, Yosi Eka Putri Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This study aims to analyze: 1) the influence of advertising on purchasing decisions. 2) the effect of direct marketing on purchasing decisions. 3) the influence of prices on purchasing decisions. 4) the effect of location on the purchase decision. 5) direct advertising, direct marketing, pricing and location to purchasing decisions. The time of this research was conducted in August 2017.
The type of research used is associative. The population in the study were all consumers who bought the product of Balado Brands of the Original Mahkota.
Sample amounted to 100 with sampling technique in the form of Non Probability Sampling with multiple linear analysis technique. The results showed that: (1) advertising has a positive and significant effect on purchasing decisions, which is shown by the value of regression coefficient (X1) of 0.290. This value is significant because the tcount of 4.705> ttable of 1.98. (2) direct marketing has a positive and significant effect on purchasing decision, as shown by regression coefficient value (X2) equal to 0,502. This value is significant because the tcount of 5.542> ttable of 1.98. (3) price has positive and significant effect to purchasing decision, as shown by regression coefficient value (X3) equal to 0,261. This value is significant because the tcount of 3.177> ttable is 1.98. (4) the location has a positive and significant effect on the purchasing decision, which is shown by the value of regression coefficient (X4) of 0.169. This value is significant because the value of t count is 2.243> ttable of 1.98. (5) advertising, direct marketing, pricing and location affect jointly on purchasing decisions. Where the value obtained Fcount 80.812> Ftable 2.47 and R square value of 0.773 which means 77,3%
variable purchasing decisions influenced by advertising variables, direct marketing, price and location while the remaining 22.7% in influencing other variables.
Keywords: Advertising, Direct Marketing, Pricing, Location And Purchase Decisions
PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bentuk usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia yang semakin marak belakangan ini. Hal ini ditandai dengan semakin banyak
bermunculan bisnis tersebut yang mulai membenahi diri menjadi bisnis industri. Perubahan kondisi pasar pun menuntut UMKM untuk mengubah paradigma lama pengelolaan tradisional menuju paradigma pengelolaan modern.
Pengelolaan tentunya membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai, terutama kebutuhan terhadap tersedianya teknologi tinggi khususnya dibidang teknologi informasi dan komunikasi dan
bagaimana UMKM itu
mempromosikan produknya.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang besar dalam pembangunan ekonomi nasional.
Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan juga penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam pendistribusian, hasil-hasil pembangunan dan merupakan penggerak pertumbuhan aktivitas ekonomi nasional. Perhatian pada pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan makna tersendiri pada usaha untuk menekan angka kemiskinan suatu negara.
Untuk mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia berbagai kegiatan dan program pun dilaksanakan oleh Pemerintah pusat dan daerah. Dalam Undang - undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah bersama-sama
memberdayakan dan
mengembangkan UMKM yang ada.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional. Kementerian Koperasi dan UMKM (2012) menyebutkan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkembang saat ini terbagi menjadi beberapa kategori yaitu pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, listrik, gas, air bersih, perdagangan, hotel, restoran, jasa-jasa swasta, dan industri pengolahan yang salah satunya mencakup industri kreatif.
Sumatera Barat termasuk daerah destinasi wisata di Indonesia.
Makanan ringan hasil produksi masyarakatnya menjadi salah satu alternatif oleh-oleh yang dicari wisatawan. Hampir di setiap
kabupaten dan kota di Sumatera Barat mempunyai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) penghasil makanan ringan. Kajian Ekonomi Regional RI tahun 2012 mengidentifikasi 6 (enam) Kota/Kabupaten yang menjadi penghasil utama makanan ringan.
Kota/Kabupaten yang dimaksud adalah Solok, Padang Pariaman, Tanah Datar, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Padang.
Kota Padang merupakan salah satu kota yang banyak di kunjungi oleh masyarakat luar kota karena
selain tempat destinasi wisatanya masyarakat juga menyukai makanan ringan yang dijadikan oleh-oleh khas dari Kota Padang, dengan banyaknya masyarakat yang berkunjung ke Kota Padang dan membeli oleh-oleh khas Padang maka banyaknya pengusaha menjadikan makanan ringan sebagai peluang usaha baru sehingga banyaknya berdiri UMKM baru di Kota Padang.
Berikut data mengenai UMKM yang baru berdiri di Kota Padang dari tahun 2014 – 2016 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Data Jumlah UMKM Baru di Kota Padang Tahun 2014 – 2016
No Nama Usaha 2014 2015 2016 Total
1 Jasa 16.098 298 363 16.759
2 Pertanian 9.010 20 9 9.039
3 Pedagang Kaki Lima 5.540 96 63 5.699
4 Kuliner 4.401 408 334 5.143
5 Warung Serba Ada 2.617 862 718 4.197
6 Industri Makanan Ringan 2.164 287 327 2.778
7 Nelayan 2.705 0 3 2.708
8 Perkebunan 2.691 0 0 2.691
9 Peternakan 2.230 15 22 2.267
10 Industri Kerajinan Tangan 906 102 193 1.201
11 Perikanan 700 23 24 747
Total 49.062 2.111 2.056 53.229
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM kota Padang, tahun 2017
Pada Tabel.1 dapat dilihat bahwa UMKM yang tertinggi adalah sektor jasa yaitu sebesar 16.759 dan yang terendah adalah sektor perikanan yaitu sebesar 747, walaupun sektor industri makanan ringan adalah yang paling di minati
oleh masyarakat yang berkunjung ke Kota Padang tetapi masih dapat kita lihat pada tabel di atas bahwa minat pengusaha untuk mendirikan usaha industri makan ringan masih kurang terlihat dari tahun 2014 bahwa pengusaha yang mendirikan usaha
makanan ringan yaitu sebanyak 2.164 industri tetapi pada tahun 2015 minat pengusaha mendirikan usaha makanan ringan menurun hanya 287 usaha baru tetapi pada tahun 2016 minat pengusaha mendirikan usaha makanan ringan meningkat yaitu sebanyak 327 usaha baru.
Perusahaa bisnis pun perlu melakukan tugasnya dengan lebih baik lagi untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan yang mendesak, menemukan produk–produk yang lebih baik, melakukan kegiatan periklanan dan penyerahan produk–
produk itu secara lebih efisien sehingga para konsumen dapat dengan mudah memperolehnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan perlu menerapkan studi perilaku konsumen pada kegiatan pemasarannya. Tujuan utama mempelajari perilaku konsumen bagi produsen atau perusahaan adalah untuk memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil agar sesuai dengan apa yang keputusan pembelian. Dengan adanya pemahaman tentang keputusan pembelian dapat memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk merencanakan strategi pemasaran diharapkan oleh konsumen dan mendorong konsumen konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Salah satu industri yang termasuk dalam kelompok industri makanan yang mengelolah hasil perkebunan di Kota Padang adalah industri keripik balado, dimana industri ini melakukan proses produksi dengan mengelolah ubi kayu menjadi produk yang bernilai tambah dan siap di konsumsi. Apa lagi mengingat Kota Padang adalah kota yang banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk berlibur dimana Kota Padang banyak menawarkan wisata-wisata yang menarik untuk di kunjungi dan wisata-wisata tersebut juga mendapat perhatian dari pemerintah seperti pemerintah menjadikan Kota Padang menjadi salah satu kota yang mengandalkan destinasi wisatanya sebagai daya tarik untuk masyarakat berkunjung ke Kota Padang maka keripik olahan ubi kayu tersebut bisa di jadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang ketika berkunjung ke Kota Padang.
Terbuktinya banyak perusahan yang mendistribusikan olahan ubi kayu tersebut menjadi keripik Balado sebagai salah satu yang di produksi di perusahan tersebut sehingga banyak olahan ubi kayu berupa keripik balado yang di produksi oleh sebuah perusahaan dengan berbagai merek seperti Keripik Balado Shirley, Keripik Balado Merek Mahkota Asli, Keripik Balado Cristein Hakim Dan Kripik Balado Nan Salero. Dan salah satu merek yang sering kita jumpai ketika kita membeli keripik balado yaitu Keripik Balado Mahkota Asli.
Kripik Balado Merek Mahkota Asli merupakan salah satu kripik balado yang terkenal di Kota Padang yang berdiri pada tahun 1993
walupun pernah gagal dua kali karena gedungnya terbakar tetapi kripik balado masih tetap bertahan sampai saat ini terbukti telah berdirinya 3 ruko di Kota Padang yang terletak di jalan Hamka No.122 C-D Tabing satu lagi terletak di jalan hidayah No.21 Dadok Tunggul Hitam Padang dan yang ke 3 di Jl.
Prof Hamka No.44, Air Tawar, Padang. Untuk bertahan di industri makanan ringan maka perusahaan harus memperhatiakan beberapa faktor seperti periklanan, promosi penjualan, harga dan lokasi.
Berikut data mengenai jumlah penjualan Keripik Balado Mahkota Asli dan Keripik Balado Sherly dari tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Data Penjualan Keripik Balado Merek Mahkota Asli dan Keripik Balado Merek Sherly
No Tahun
Penjualan Keripik Balado Merek Mahkota
Asli ( Rp )
Keripik Balado Merek Sherly Asli ( Rp )
1 2012 414.377.304 278.516.500
2 2013 423.915.400 352.172.000
3 2014 487.502.710 319.735.000
4 2015 498.724.000 298.971.000
5 2016 586.733.000 480.016.000
Total 2.763.470.575 1.729.410.500
Sumber : Kantor Keripik Balado Mahkota dan Dinas Koperasi dan UKM.
Pada tabel 2. Dapat dilihat bahwa Industri Makanan Ringan Keripik Balado Merek Mahkota Asli
jumlah penjualan selalu mengalami peningkatan sedangkan pada keripik balado Merek Sherly mengalami
perubahan dalam pertahunannya.
Dilihat dari jumlah penjualan Industri Makanan Ringan Keripik Balado Merek Mahkota Asli pada tahun 2012 sebesar Rp.
414.377.304,- sedangkan pada Keripik Balado Merek Shirley jumlah penjualannya sebesar Rp.
278.516.500,- dan pada tahun 2013 Keripik Balado Merek Mahkota Asli mengalami peningkatan sebesar Rp.
423.915.400,- dan Keripik Balado Merek Sherly juga mengalami peningkatan sebesar Rp.
352.172.000,-
Pada tahun 2014 Keripik Balado Merek Mahkota Asli juga mengalami peningkatan sebesar Rp.
487.502.710,- sedangkan Keripik Balado Merek Shirley mengalami penurunan sebesar Rp. 319.735.000,- selanjutnya pada tahun 2015 Keripik Balado Merek Mahkota Asli mengalami peningkatan lagi menjadi sebesar Rp. 498.724.000,- dan Keripik Balado Merek
Shirley mengalami penurunan menjadi sebesar Rp. 298.971.000,- terakhir pada tahun 2016 Keripik
Balado Merek Mahkota Asli mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 586.733.000,- dan Keripik Balado Merek Shirley juga mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 480.016.000.- hal ini menunjukan bahwa Kripik Balado Merek Mahkota asli kenaikan dari tahun ketahunnya sedangakan Kripik Balado Merek Mahkota Asli dengan Keripik Balado Shirley sama-sama berdiri di tahun yang sama yaitu 1993 dan Merek Mahkota Asli lebih konsisten dalam peningkatan setiap tahunnya di Bandingkan Merek Shirley.
METODE PENELITIAN
jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif berbentuk hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2013: 11) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh antara variabel bebas yaitu periklanan (X1), pemasaran langsung (X2), harga (X3), dan lokasi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y).
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
Keputusan Pembelian (Y) 13 2
Periklanan (X1) 8 1
Pemasaran Langsung (X2) 7 2
Harga (X3) 10 2
Lokasi (X4) 9 1
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Jumlah
Pernyataan
Nilai Cronbach Alpha
Nilai Kritis Kesimpulan
Keputusan Pembelian (Y) 15 0,866 0,70 Reliabel
Periklanan (X1) 9 0,896 0,70 Reliabel
Pemasaran Langsung (X2) 9 0,738 0,70 Reliabel
Harga (X3) 12 0,882 0,70 Reliabel
Lokasi (X4) 9 0,832 0,70 Reliabel
\
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel keputusan pembelian 3,96 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,23% yang tergolong pada kategori cukup, untuk rata-rata variabel periklanan 3,96 dengan tingkat capaian responden (TCR) 78,18% yang tergolong pada kategori cukup, untuk rata-rata variabel pemasaran langsung 3,90 dengan tingkat capaian responden (TCR) 78,01% yang tergolong kategori
cukup, untuk rata-rata variabel harga 3,99 dengan tingkat capaiana responden (TCR) 78,88% yang tergolong kategori cukup, dan rata- rata untuk variabel lokasi 3,95 dengan tingkat capaian responden (TCR) 78,94% yang tergolong pada kategori cukup.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada
Tabel berikut
:
Tabel 5 . Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.868 2.409 5.341 .000
Periklanan .290 .062 .278 4.705 .000
Pemasaran
Langsung .502 .091 .417 5.542 .000
Harga .261 .082 .255 3.177 .002
Lokasi .169 .075 .128 2.243 .027
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3+ b4 X4
Y= 12,868 + 0,290X1 + 0,502X2 + 0,261X3 + 0,169X4
1. Nilai constant sebesar 12,868 menunjukan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel terikat (keputusan pembelian) maka nilai variabel bebas (periklanan, pemasaran langsung, harga dan lokasi) telah mencapai 12,868 satuan.
2. Nilai koefisien regresi (X1) periklanan sebesar 0.290, artinya jika periklanan naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian naik sebesar 0.290
untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
3. Nilai koefisien regresi (X2) pemasaran langsung sebesar 0.502, artinya jika pemasaran langsung naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan naik sebesar 0.502 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
4. Nilai koefisien regresi (X3) harga sebesar 0.261, artinya jika harga naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan naik sebesar 0,261 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
5. Nilai koefisien regresi (X4) lokasi sebesar 0.169, artinya jika lokasi naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan naik sebesar 0,169 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel diperoleh hasil nilai R Square sebesar 0,773 yang artinya 77,3% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (periklanan, pemasaran langsung, harga dan lokasi) sedangkan sisanya sebesar 22,7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t
Dari tabel di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah :
1. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara periklanan terhadap keputusan pembelian
pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli.
Hasil analisa uji t diketahui periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,290.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,705 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α
= 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara periklanan terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik periklanan maka akan semakin meningkat keputusan pembelian.
2. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara pemasaran langsung terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli.
Hasil analisa uji t diketahui pemasaran langsung berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,502. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung
sebesar 5,542 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pemasaran langsung terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik pemasaran langsung maka akan semakin meningkat keputusan pembelian.
3. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli.
Hasil analisa uji t diketahui harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado
Merek Mahkota Asli. Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,261.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 3,177 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,002 ˂ α
= 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara harga terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik harga maka akan semakin meningkat keputusan pembelian.
4. Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli.
Hasil analisa uji t diketahui lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,169.
Nilai koefisien ini signifikan
karena nilai thitung sebesar 2,243 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,027 ˂ α
= 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lokasi terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik lokasi maka akan semakin meningkat keputusan pembelian.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data, tentang pengaruh periklanan, pemasaran langsung, harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara periklanan terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,290. Nilai ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,705 > ttabel
sebesar 1,98 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima H0 ditolak. Artinya jika periklanan meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Keripik Balado Merek Mahkota Asli akan meningkat sebesar 0,290 satuan dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemasaran langsung terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,502. Nilai ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,542 >
ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima H0 ditolak. Artinya jika pemasaran langsung meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Keripik Balado Merek Mahkota Asli akan meningkat sebesar 0,502 satuan dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota
Asli. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,261.
Nilai ini signifikan karena nilai thitung sebesar 3,177 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,002
< 0,05 berarti Ha diterima H0 ditolak. Artinya jika harga meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Keripik Balado Merek Mahkota Asli akan meningkat sebesar 0,261 satuan dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lokasi terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,169 nilai ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2,243 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,027
< 0,05 berarti Ha diterima H0 ditolak. Artinya jika lokasi meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Keripik Balado Merek Mahkota Asli akan meningkat sebesar 0,160 satuan dengan asumsi
variabel lain tidak mengalami perubahan.
5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan periklanan, pemasaran langsung, harga dan lokasi secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian pada Keripik Balado Merek Mahkota Asli. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai Fhitung
80,812 > Ftabel 2,47 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Nilai Koefisien Determinasi sebesar R Square 0,773 yang artinya 77,3%
keputusan pembelian Keripik Balado Merek Mahkota Asli di pengaruhi oleh variabel independen ( periklanan, pemasaran langsung, harga dan lokasi ) sedangkan sisanya 22,7%
di pengaruhi variabel lain.
DAFTAR PUSTAKA
AnsofinoDkk. (2016).Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta:
Cv. Budi Utama
Arikunto, Suharsimi. (2014).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arman, A. (2015). Analisis Bauran Promosi Terhadap Keputusan
Konsumen Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha Pada Cv. Sinar Utama Cabang Antasari Di Samarinda.
Ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol.3, No.3, Fakultas Mulawarman, Samarinda , ISSN : 625–637.
Ellisshanty. I. S. (2017). Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Di UKM Bakso Kemasan M Dan M Di Mojokerto. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN). No.1, Vol.1, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya, ISNN : 2337-6708.
Hia. Y. D. (2012). Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap
Keputusan Pembelian Minyak Goreng Sari Murni. Economica Jurnal of Economic Education,Vol.1, No.1, Prodi Ekonomi STKIP PGRI Sumbar, Padang, 137-143.
http://doi.org/http://dx.doi.org/
10.22202/economica2012.v1.i1 .109
Kotler, Philip da Keller, Kevin Lane.
2008. Manajemen Pemasaran.
Edisi Ketiga Belas. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Kotler , Philip dan Gary Amstrong.
2009. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Maisya, F. (2013). Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan Dan Hubungan Masyarakat
Terhadap Keputusan
Pembelian Shampo Pantene, Jurnal Ekonomi, Fakultas
Ekonomi,Vol.1, No.1, UNNES, Semarang, ISSN :1–
12.
Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9 781107415324.004
Nandiroh. (2013). Pengaruh Penetapan Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Merek Honda Di
Dhamasraya,2(1),28-32, Jurnal Economica Prodi Ekonomi STKIP PGRI Sumbar, Padang,
http://dx.doi.org/10.22202/eco nomica.2014.v3.i1.232
Parlina. L, madiawati. N .P. (2016).
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Pada Kedai Ice Cream Lick Over Lips (Lol) Bandung, e- Proceeding of Management, Vol.3, No.3, Fakultas Komunikasi Bisnis, Universitas Telkom, Bandung, ISSN : 23355- 9357.
Prasetya, I. S., & Widyawati, N.
(2016). Pengaruh Produk, Harga, Saluran Distribusi, Dan Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Kukubima Ener-G, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol.5, No.7, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, Surabaya, ISSN : 2461-0593.
Sandy, F., Arifin, Z., & Yaningwati, F. (2014). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswa Jurusan Bisnis Angkatan 2010-2012 Fakultas Ilmu Administrasi Pengguna
Indosat Di Universitas
Brawijaya). Jurnal
Administrasi Bisnis (Jab),Vol.9, No.2 Universitas Brawijaya Malang, ISSN : 1–
10.
Sari, N. P. W., & Ardani, I. G. A. K.
S. (2015). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Oles Bokashi. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.4, No.5, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali, ISSN : 1271–1282.
Setyawan,dkk (2013). Analisis Pengaruh Bauran Promosi
Terhadap Keputusan
Pembelian Jasa Di Lembaga Pendidikan Speaking Karawang, Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Kreatif, Vol.3, No.1, LPPM Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, ISSN : 1149–1159.
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Jilid 1. Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R
Dan D. Bandung:
Alfabeta.Sugiono. 2008.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi (Teori Pengantar).
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sulaksana, Uyung. 2007. Integred Marketing Communications.
Jakarta: Pustaka Pelajar
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:
Andi
Swastha, Basu dan Irawan. 2001.
Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Soewito, Yudhi. (2013) ,Kualitas
Produk, Merek dan Desain Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio, Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis Akuntansi (EMBA) , Vol. 3. No. 3. Juni 2013.
Hal. 218 –229. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Tjiptono, Fandy. 1999. Strategi Pemasaran.Yogyakarta: Andi Wahyuni, S. Perdamean. J., (2016),
Pengaruh Iklan, Harga, Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati Di Institute Perbanas, Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis, Vol.3, No.1, Institute Perbanas Jakarta, Jakarta Selatan, ISSN : 2337-3792.
Walukow, A. L. P., Mananeke, L., &
Sepang, J. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Bentenan Center Sonder Minahasa. Jurnal Emba, Vol.2, No.3, Universitas Negeri Manado, Minahasa, ISSN : 1–2.