• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Strategi pemasaran bertujuan untuk menentukan segmen pasar sasaran yang tersegmentasi dalam pemasaran produk yang kita tawarkan. Hal ini dilakukan agar pemasaran produk lebih terorganisir agar membuahkan hasil sesuai harapan yang telah kita prediksi sebelumnya. Pemasar umumnya menggunakan bauran pemasaran ini sebagai alat untuk mendapatkan respon yang diinginkan perusahaan dari pasarnya terhadap produk perusahaan atau untuk menciptakan pembelian terhadap produk perusahaan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Dampak Persepsi Pelanggan dan Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan”. Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa variabel persepsi konsumen dan bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen dinyatakan valid. Bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Telkomunikasi Indonesia Witel Makassar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori

  • Persepsi Konsumen
  • Bauran Pemasaran
  • Loyalitas Konsumen

Menurut Kotler (2009), ia menyatakan bahwa “bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai tujuan pemasarannya pada pasar sasaran”. Menurut Kotler dan Keller (2009), harga merupakan elemen dalam bauran pemasaran yang tidak hanya menentukan profitabilitas, namun juga bertindak sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan pangsa nilai suatu produk. 3) Tempat. Bauran pemasaran merupakan asas atau landasan pemasaran, selain itu bauran pemasaran juga merupakan visi strategis untuk menghadapi pesaing pada pasar sasaran.

Pada dasarnya, bauran pemasaran terdiri dari pendekatan penetapan harga, distribusi, periklanan dan promosi, serta layanan pelanggan. Strategi bauran pemasaran merupakan perpanjangan dari strategi positioning dengan menekankan perluasan segmen untuk mencakup seluruh aspek bauran pemasaran produk, harga, promosi, dan distribusi. Program pemasaran harus memuat bauran pemasaran yang baku dan bauran pemasaran yang disesuaikan dengan wilayah atau segmen.

Seperti yang telah diketahui, bauran pemasaran merupakan gabungan dari beberapa variabel pemasaran yang dapat dikontrol sehingga seorang manajer dapat menerapkan strategi pemasaran dan mengejar pencapaian tujuan tertentu pada pasar sasaran. Pemodelan bauran pemasaran dilakukan sedemikian rupa sehingga akuntabilitas kuantitas didefinisikan dengan jelas sehingga pemasaran harus menilai secara tepat dampak perbedaan input pemasaran. Pemodelan bauran pemasaran difokuskan untuk memaksimalkan pertumbuhan dari bawah ke atas, baik sebagai dorongan awal maupun dampak jangka panjang. D.

Bauran pemasaran dapat digunakan untuk mengevaluasi area potensial sehingga nilai yang ditawarkan suatu organisasi dapat dibedakan dari pesaingnya.

Tinjauan Empiris

Oleh karena itu, perusahaan hendaknya berusaha untuk memuaskan pelanggan dalam melakukan segala transaksi dengan perusahaan, sehingga yang menjadi acuan utama bagi perusahaan adalah memperhatikan dan meningkatkan fungsi dan kegunaan seluruh sumber daya yang dimilikinya, sehingga pelanggan dapat menggunakannya kapan saja, di mana saja. Berdasarkan analisis matriks SWOT dan matriks IE, dihasilkan empat alternatif strategi pemasaran, yaitu strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar. Hasil perhitungan dengan analisis matriks QSPM menunjukkan bahwa alternatif strategi terpenting mempunyai TAS tertinggi yaitu Strategi Pengembangan Produk dengan nilai TAS sebesar 6,656.

Menunjukkan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dengan CR sebesar 4,240, kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. 2,423, switching cost berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan dengan KR sebesar 2,499 dengan citra perusahaan berpengaruh positif terhadap citra perusahaan dengan KR sebesar 2,391 dan persepsi harga berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan merek dengan 'KR sebesar 2,149. Telkom Cabang Kendari dapat melakukan hal tersebut dengan sangat baik, terbukti dengan respon responden yang positif terhadap indikator variabel persepsi dan kualitas layanan.

Kerangka Konsep

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi konsumen dan bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen pada PT Telekomunikasi Indonesia Witel Makassar. Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji frekuensi deskriptif variabel persepsi konsumen (X1), tingkat jawaban responden menunjukkan pernyataan pertama sangat setuju 0, setuju 30 atau 31,3%, tidak setuju 53 atau 55,2%, untuk hasil tidak setuju 13 atau 13,5% dan sangat tidak setuju mendapat nilai 0, untuk pernyataan kedua sangat setuju 0, setuju 34 atau 35,4%, tidak setuju 50 atau 52,1%, untuk hasil tidak setuju 12 atau 12,5% dan sangat tidak setuju mendapat nilai 0. nilai 0, pernyataan ketiga sangat setuju 0, setuju 24 atau 25,0%, tidak setuju 61 atau 65,5%, untuk hasil tidak setuju 11 atau 11,5% dan sangat tidak setuju nilainya 0, pernyataan keempat sangat setuju 0, setuju 29 atau 30,2% , tidak setuju 56 atau 58,3%, untuk hasil tidak setuju 11. Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji frekuensi deskriptif variabel bauran pemasaran (X2), tingkat jawaban responden menunjukkan pernyataan pertama sangat setuju 0 , setuju 30 atau 31,3%, tidak setuju 56 atau 58,3%, untuk hasil tidak setuju 10 atau 10,4% dan sangat tidak setuju nilainya 0, untuk pernyataan kedua sangat setuju 0, setuju 34 atau 35,4%, tidak setuju 55 atau 57. 3%, untuk hasil tidak setuju 7 atau 7,3% dan sangat tidak setuju bernilai 0, pernyataan ketiga sangat setuju 0, setuju 33 atau 34,4%, tidak setuju 55 atau 57,3%, untuk hasil tidak setuju 8 atau 8,3% dan sangat tidak setuju mendapat nilai 0, untuk pernyataan keempat sangat setuju 0, setuju 33 atau 34,4%, tidak setuju 53 atau 55,2%, untuk hasil tidak setuju 9 atau 9,4% dan sangat tidak setuju mendapat nilai 0, Pernyataan kelima sangat setuju 0, setuju 37 atau 38,5%, tidak setuju 52 atau 54,2%, untuk hasil tidak setuju 7 atau 7,3% dan sangat tidak setuju ditemukan nilai 0 yaitu hasil variabel frekuensi X2.

Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji frekuensi deskriptif variabel loyalitas konsumen (Y), tingkat jawaban responden menunjukkan pernyataan pertama sangat setuju 0, setuju 16 atau 16,7%, tidak setuju 73 atau 76,0%, untuk hasilnya saya tidak setuju 7 atau 7,3% dan saya tidak sepenuhnya setuju mereka menemukan nilai 0, untuk pernyataan kedua saya sangat setuju 0, saya setuju 32 atau 33,3%, saya tidak setuju 57 atau 59,4%, untuk hasilnya Saya tidak setuju 7 atau 7,3% dan saya tidak sangat setuju ditemukan nilai 0, pernyataan ketiga sangat setuju 0, setuju 26 atau 27,2%, tidak setuju 63 atau 65,6%, untuk hasil tidak setuju 7 atau 7,3% dan sangat tidak setuju nilainya 0, pernyataan keempat sangat setuju 0, setuju 39 atau 40,6%, tidak setuju 53 atau 55,2%, untuk hasil tidak setuju 4. Uji dalam uji analisis ini adalah bagaimana peneliti mendapatkan bauran persepsi konsumen dan bauran pemasaran yang ada. variabel X1 dan X2 terhadap loyalitas konsumen Y Dengan kata lain Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen persepsi konsumen dan bauran pemasaran dalam menjelaskan variabel loyalitas konsumen lainnya.

Berdasarkan Gambar 4.13 diatas terlihat nilai (R2) sebesar 0,735 yaitu 73,5% yang menunjukkan bahwa variabel persepsi konsumen dan bauran pemasaran dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Hasil analisis penelitian di atas menunjukkan bahwa persepsi konsumen dan bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan dan sangat nyata terhadap loyalitas konsumen karena persepsi konsumen dan bauran pemasaran dapat mendorong loyalitas konsumen yang lebih baik. Jadi berdasarkan hasil penelitian yang disampaikan pada pengujian diatas disimpulkan bahwa persepsi konsumen dan bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen. Konsisten dengan tingkat pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang telah dibuat atau ditetapkan merupakan sesuatu yang dapat diperhitungkan dan dijadikan dasar penilaian atau tampilan.

Persepsi pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Makassar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Penelitian

  • Sejarah singkat PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk
  • Visi & Misi
  • Gambaran Umum perusahaan Telkom Witel Makassar
  • Struktur Organisasi
  • Job Description

Telkomunikasi Indonesia Tbk atau bisa disebut PT. Telkom merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. Telkom menyediakan fasilitas dan layanan telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas hingga pelosok seluruh Indonesia. Telkom Indonesia pertama kali dimulai sebagai badan usaha swasta penyedia jasa pos dan telegraf yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1882.

Kemudian pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda mendirikan layanan telegraf pos dan telepon (Post Telegraph en Telephone Dients/PTT). Kemudian pada tahun 1965, pemerintah membaginya menjadi Perusahaan Pos dan Giro Negara (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Telekomunikasi Negara (PN Telkomunikasi). Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telkom diadaptasi menjadi Perusahaan Telekomunikasi Umum (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional dan internasional.

Pada tahun 1989, pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 3/1989 tentang Telekomunikasi yang memuat peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Pada tahun 1991, Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Indonesia Telkom (Persero), berdasarkan PP no. 25/1991 sampai sekarang. Telkom Indonesia.Tbk berlanjut dari perusahaan milik negara menjadi perusahaan publik. Perubahan besar terjadi pada tahun 1995, termasuk restrukturisasi internal.

Pada tanggal 1 Juli 1995, organisasi PT.Telkom Indonesia.Tbk berhasil melakukan restrukturisasi jenis jasa telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi jaringan, yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Pemekaran wilayah tersebut merupakan pengganti struktur Witel yang mempunyai wilayah teritorial tertentu namun hanya menyelenggarakan layanan telepon lokal dan menerima sebagian layanan SLJJ dan SLI.

Gambar 4.1 Logo Telkom (16 agustus 2013-sekarang)
Gambar 4.1 Logo Telkom (16 agustus 2013-sekarang)

Penyajian Data Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
  • Analisis Deskriptif
  • Uji Analisis Inferensial
  • Uji Hipotesis

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas terlihat seluruh statistik Cronbach’s alpha (α) > 0,60, persepsi konsumen (X1) dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,809, bauran pemasaran (X2) dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,798 dan loyalitas konsumen (Y ) dengan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,799, maka kuesioner dinyatakan reliabel dalam uji reliabilitas. Berdasarkan analisis dalam penelitian ini yang terdapat pada gambar pada Tabel 4.11 diatas, diketahui persepsi konsumen dan web pemasaran. Berdasarkan tabel pengolahan data SPSS peneliti diketahui bahwa pada Gambar 4.11 diatas nilai variabel persepsi konsumen (X1) sebesar 0,000<.

Berdasarkan tabel pengolahan data SPSS yang dilakukan peneliti diketahui bahwa pada gambar 4.10 diatas nilai variabel bauran pemasaran (X2) mempunyai nilai 0,000<. Persepsi konsumen secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan perkiraan terhadap jasa yang akan digunakan. Jika konsumen mempersepsikan suatu produk berkualitas rendah, maka produk tersebut berkualitas rendah karena keputusan konsumen dalam membeli suatu barang dipengaruhi oleh persepsi itu sendiri, bukan berdasarkan persepsi tersebut. pada kenyataan. Program pemasaran harus mencakup bauran pemasaran standar yang disesuaikan dengan wilayah atau segmen.

Variabel inti dalam bauran pemasaran ada empat, yaitu harga, produk, promosi atau komunikasi pemasaran, dan penempatan atau distribusi, sehingga dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran adalah suatu strategi, taktik, alat atau alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. untuk menciptakan loyalitas konsumen dengan pembelian untuk memperoleh, menjadi pelanggan jangka panjang atau pelanggan tetap. Pelanggan yang loyal adalah mereka yang sangat puas terhadap produk dan jasa tertentu, adapun untuk membangun dan meningkatkan loyalitas pelanggan konsumen atau perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, seperti perhatian dimana suatu perusahaan perlu mengetahui keadaannya. dalam menangani segala kebutuhan, harapan dan permasalahan yang dihadapi, semakin besar suatu perusahaan menunjukkan perhatiannya maka akan semakin besar pula muncul loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka akan dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut.

Disarankan agar perusahaan lebih memperhatikan pelanggan atau konsumen untuk meningkatkan loyalitas konsumen.

Tabel 4.5 Hasil Uji Frequency  persepsi konsumen(X1)
Tabel 4.5 Hasil Uji Frequency persepsi konsumen(X1)

PENUTUP

Simpulan

Saran

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dengan variabel-variabel yang tidak dimasukkan agar model penelitian selanjutnya dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat ditemukan sesuatu yang baru.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep  ...........................................................................................
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  Nama
Gambar 2.1. Kerangka Konsep
Gambar 4.1 Logo Telkom (16 agustus 2013-sekarang)
+7

Referensi

Dokumen terkait

For the first time, a novel mathematical model is presented considering cost and transportation time minimization as well as customer service level maximization under scenario based