Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Organisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi dengan jurusan manajemen fakultas ekonomi indonesia. Universitas Islam Yogyakarta dengan judul “Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Organisasi Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam mendukung kelancaran penulisan skripsi ini baik berupa dukungan, doa maupun bimbingan yang diberikan.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas perhatian dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja perusahaan pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan organisasi, kepuasan pelanggan dan hubungan, fokus sumber daya manusia, perencanaan strategis dan pengembangan, dan manajemen kualitas pemasok masing-masing memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.
The purpose of this study is to examine the impact of total quality management on the organizational performance of small and medium-sized enterprises (SMEs) in Yogyakarta. The result of this study shows that organizational leadership, customer satisfaction and attitude, focus on human resources, strategic planning and development, and supplier quality management significantly influence organizational performance.
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penulisan
- Sistematika Penulisan
Mempertahankan atau meningkatkan kualitas dan mempertahankan harga yang kompetitif dapat dicapai dengan menerapkan praktik manajemen kualitas total. Menurut Tjiptono dan Diana (2001), total quality management adalah suatu pendekatan dalam menjalankan bisnis yang berupaya meningkatkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat membawa beberapa manfaat penting yang pada akhirnya meningkatkan profit dan daya saing perusahaan yang bersangkutan.
Dengan terus meningkatkan kualitas, perusahaan dapat meningkatkan laba dengan dua cara. Sedangkan di jalur lain, perusahaan dapat meningkatkan produksi tanpa cidera melalui upaya peningkatan kualitas. Dalam penelitian ini konstruk TQM terdiri dari lima variabel, yaitu kepemimpinan organisasi, fokus sumber daya manusia, kepuasan dan hubungan pelanggan, perencanaan dan pengembangan strategis, dan manajemen kualitas pemasok.
Hal ini juga didukung oleh Qasrawi et al. 2017), penelitian mereka dilakukan pada perusahaan telekomunikasi di kota Amman, Yordania, dan disimpulkan bahwa praktik TQM berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan manajemen operasional, khususnya manajemen kualitas total.
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Sila (2007) berpendapat bahwa total quality management (TQM) berdampak pada kinerja perusahaan. Menurutnya, konstruk praktik TQM diukur melalui tujuh kategori umum, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pelanggan, informasi dan analisis, manajemen sumber daya manusia (SDM), manajemen proses dan manajemen pemasok. Untuk mengukur kinerja menggunakan empat variabel kunci kinerja bisnis organisasi, yaitu hasil sumber daya manusia, hasil pelanggan, efektivitas organisasi, dan hasil keuangan dan pasar.
2018) melakukan penelitian tentang pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja organisasi di perusahaan India. 9 kepemimpinan, kepuasan dan hubungan pelanggan, fokus sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan strategis, dan manajemen kualitas pemasok sebagai seperangkat praktik TQM untuk membentuk hubungan struktural dengan kinerja organisasi. Berdasarkan penelitian ini, variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah kepemimpinan organisasi, kepuasan dan hubungan pelanggan, fokus sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan strategis, manajemen kualitas pemasok, hasil kepuasan, dan hasil bisnis.
Total Quality Management (TQM)
Menurut Tjiptono dan Diana (2001), evolusi gerakan TQM dimulai dari periode studi dan gerakan bapak Manajemen Ilmiah Frederick Taylor pada tahun 1920. Meskipun pembagian kerja telah menyebabkan peningkatan produktivitas yang besar, pada Faktanya konsep pembagian kerja telah meninggalkan konsep lama tentang keahlian/keterampilan, dimana individu yang sangat terampil melakukan semua pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Manajemen ilmiah Taylor mengatasi hal ini dengan merencanakan manajemen tugas dan penugasan kerja.
Volume dan kompleksitas menyebabkan rekayasa kualitas pada 1920-an dan rekayasa keandalan pada 1950-an. Perusahaan dapat meningkatkan posisi bersaingnya sehingga meningkatkan pangsa pasar dan harga jual dapat lebih tinggi.
Perumusan Hipotesis dan Kerangka Penelitian
- Organizational Leadership
- Customer Satisfaction and Relationship
- Human Resource Focus
- Strategic Planning and Development
- Supplier Quality Management
- TQM dan Konstrak Organisational Performance
- Satisfaction Result
- Business Result
- Kerangka Penelitian
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Populasi dan Sampel
Definisi Operasional Variabel Penelitian
- Total Quality Management (TQM)
- Organisational performance (Kinerja organisasional)
Metode Analisis Data
- Analisis Model
- Uji Validitas dan Reliabitas (outer model)
- Evaluasi Model Struktural (inner model)
Karakteristik Responden
Rata-rata jumlah responden ukuran perusahaan UMKM adalah 10 juta ke bawah, dan 11-500 juta dengan persentase masing-masing 45% dan 50%.
Analisis Measurement Model (Outer Model)
Dari hasil output analisis yang ditunjukkan pada Gambar 4.1, nilai load factor > 0,5 dapat disimpulkan bahwa semua indikator valid melalui penilaian validitas konvergen. 36 Persyaratan yang dipenuhi adalah nilai loading pembentuk variabel laten yang dimaksud harus lebih besar nilainya dari nilai loading dari indikator ke variabel laten non target. Hal ini menunjukkan instrumen ini valid karena memenuhi kriteria uji konvergen dan validitas diskriminan.
Kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan melihat hasil nilai average variance extract (AVE) dari semua konstruk masing-masing > 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa variabel laten konstruk mampu menjelaskan minimal 50% dari variansi suatu indikator. Dapat dikatakan nilai hasil tes dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat validitas yang sesuai (Chin, 1998).
Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 4.4, semua konstruk memiliki nilai Cronbach's Alpha dan reliabilitas kompositnya masing-masing memenuhi persyaratan. Dimana nilai Cronbach's Alpha tertinggi adalah TQM (Total Quality Management) yaitu sebesar 0,964 dan hasil terendah adalah SPD (Perencanaan Strategis dan Pengembangan) yaitu 0,863. Dan skor composite reliability tertinggi adalah TQM dengan nilai 0,967 dan terendah adalah OL (Organizational Leadership) dengan nilai 0,908.
Analisis Structural Model (Inner Model)
- Analisis Varians (𝑅2)
- Pengujian Hipotesis
- Pembahasan Hasil Penelitian
Kesimpulan
Penelitian ini pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui pengaruh TQM terhadap kinerja bisnis pada UMKM di wilayah Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 60 responden yang terjun langsung dalam kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah. Konstruk yang membangun TQM, yaitu kepemimpinan organisasi (OL), kepuasan dan hubungan pelanggan (CSR), fokus sumber daya manusia (HRF), perencanaan dan pengembangan strategis (SPD), dan manajemen kualitas pemasok (SPD) sebagai satu kesatuan, semuanya memiliki pengaruh yang kuat pada praktik TQM untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Manajemen yang baik, memiliki visi dan misi yang jelas, mampu menyampaikan komunikasi kepada seluruh departemen dan bawahan serta memiliki tanggung jawab akan mempengaruhi kualitas yang dihasilkan. Kemampuan perusahaan dalam melayani, memberikan yang terbaik bagi pelanggan, menerima masukan pelanggan dan membangun hubungan yang baik dan berkesinambungan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas yang berdampak pada kinerja perusahaan. Sehingga akan mempengaruhi pola pikir, kinerja, kejujuran dan kedisiplinan karyawan sehingga akan meminimalisir kesalahan dan keterlambatan kerja.
Perencanaan dan pengembangan produk dan proses akan menjaga dan meningkatkan kualitas, sehingga daya saing produk meningkat. Artinya, ketika perusahaan melakukan praktik TQM dengan baik dan konsisten akan berdampak pada kepuasan karyawan dan pelanggan serta keuntungan bagi perusahaan.
Keterbatasan dan Saran Penelitian
Investigasi empiris tentang hubungan antara praktik manajemen kualitas total dan kinerja kualitas di perusahaan jasa India. Anda diminta untuk melengkapi item berikut dengan menggunakan skala Likert lima poin untuk mengembangkan instrumen untuk mengukur tingkat penerapan manajemen kualitas total (TQM) dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. 1 Perusahaan kami mengembangkan prosedur perekrutan berdasarkan prinsip "orang yang tepat dipilih untuk pekerjaan yang tepat".
2 Perusahaan kami telah mensertifikasi pemasoknya dan audit rutin dilakukan untuk menjaga standar kualitas. 3 Karyawan perusahaan kita secara berkala mengunjungi pemasok untuk memeriksa dan mengevaluasi produk guna meningkatkan kualitas.