• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh sistem pengendalian internal dan sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh sistem pengendalian internal dan sistem"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN

(STUDY EMPIRIS PADA SKPD KABUPATEN LOMBOK TENGAH)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

DINI ARIANI PUTRI NPM. 21821082227

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI 2020

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Study Empiris Pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah). Berdasarkan jenis penelitian, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Lombok Tengah.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 47 responden dengan teknik purposive sampling, kemudian jenis dan sumber data yaitu data primer. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang terdiri dari 27 item pernyataan dan diolah dengan bantuan program SPSS.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan variabel sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Secara parsial sistem pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Secara parsial sistem informasi akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, Sistem Informasi Akuntansi, Kualitas Laporan Keuangan.

(3)

ABSTRACT

This study aims to determine the Effect of Internal Control Systems and Accounting Information Systems on the Quality of Financial Statements (Empirical Study of SKPD Lombok Tengah District). Based on the type of research, this research is included in quantitative research. The population in this study is the regional work unit (SKPD) of Central Lombok Regency. The number of samples in this study were 47 respondents with a purposive sampling technique, then the types and sources of data are primary data. Data collection methods in this study were obtained through questionnaires consisting of 27 statement items and were processed with the help of the SPSS program. Based on the results of data analysis using multiple linear regression models shows that simultaneously internal control system variables and accounting information systems have a significant effect on the quality of financial statements. Partially, the internal control system has a significant positive effect on the quality of financial statements. Partially the accounting information system has a significant positive effect on the quality of financial statements.

Keywords: Internal Control Systems, Accounting Information Systems, Quality of Financial Statements.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri ke empat dimana dengan adanya era revolusi 4.0 teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia ditandai dengan serba digitalisasi dan otomasi. Segala hal menjadi tanpa batas dan tidak terbatas akibat dari perkembangan teknologi digital dan internet. Adapun era revolusi 4.0 ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik di bidang politik, kebudayaan, seni, pendidikan, dan bahkan sampai ke dunia ekonomi.

Adapun dampak dari era revolusi 4.0 pada laporan keuangan dimana laporan keuangan menjadi berkembang sangat cepat, terutama dalam penyajian laporan informasi. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas, mudah dipahami dan berkualitas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam satu periode akuntansi serta merupakan pedoman perincian pada setiap prestasi operasional suatu instansi pemerintah.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dimana

(5)

laporan keuangan merupakan media bagi sebuah entitas dalam hal ini pemerintah untuk mempertanggung jawabkan kinerja keuangan kepada publik. Pemerintah harus mampu menyajikan laporan keuangan yang mengandung informasi keuangan yang berkualitas. Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2008 laporan keuangan adalah bentuk pertanggung jawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama satu periode. Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan dari operasional dan kinerja dari pemerintah. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya (Bruno, 2019).

Informasi laporan keuangan pemerintah pada hakekatnya merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan dana publik baik dari pajak, retribusi atau transaksi lainnya.

Informasi yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah harus bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Dimana informasi yang disajikan dapat menggambarkan mengenai bagaimana perkembangan dari pemerintah. Sehingga beberapa pihak yang

(6)

berkepentingan dapat menilai kinerja sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang berkualitas menurut Undang-Undang No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dapat dilihat dari ciri khas karakteristik laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami (Kiranayanti & Erawati, 2016).

Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, SKPD harus memiliki sistem pengendalian internal yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan operasional, membantu dalam pengelolaan keuangan.

Pengendalian internal tidak terlepas dari penjagaan pada proses akuntansi dan tidak dimaksudkan menghilangkan semua kemungkinan terjadi kesalahan dan penyelewengan, tetapi bagaimana cara usaha-usaha dalam penyajian laporan keuangan dapat dihindarkan dari keborosan waktu, tenaga ataupun dana serta tidak tergantung pada sedikit dan banyaknya tahapan yang dilalui, tetapi pada tahapan yang telah dilakukan dengan baik dan benar. Sistem pengendalian internal yang efektif diharapkan upaya perbaikan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah lebih dipacu agar kedepannya dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

Sebab laporan keuangan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian berarti laporan keuangan tersebut dapat dipercaya sebagai alat pengambil keputusan oleh para pemakai laporan keuangan. Selain itu penerapan sistem pengendalian internal dapat mencegah adanya suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga dapat memperoleh

(7)

efisiensi, efektifitas, dan dapat mencegah kerugian Negara (Udyanti, Atmadja, & Darmawan, 2014).

Tingginya kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari penerapan sistem pengendalian internal, juga ditentukan oleh seberapa baik pengendalian internal yang dimiliki institusi pemerintah daerah. Bila suatu pemerintah memiliki pengendalian internal yang baik maka laporan keuangan yang diharapkan juga dapat mengandung tingkat keandalan yang tinggi, namun jika sistem pengendalian internal yang lemah akan menyebabkan sulitnya mendeteksi kecurangan proses akuntansi sehingga laporan keuangan menjadi tidak akurat. Menurut (Hery, 2014:11) sistem pengendalian internal merupakan suatu perangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan organisasi dari segala bentuk tindakan penyelewengan, menjamin tersedianya informasi akuntansi yang akurat, serta memastikan bahwa semua peraturan hukum atau undang- undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijadikan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan yang ada dalam organisasi.

Suatu pengendalian internal dipemerintah menjadi komponen penting bagi pemimpin daerah dalam menjalankan operasional dan menjadi dasar kegiatan operasional yang sehat dan aman, karena sistem pengendalian internal merupakan prosedur atau sistem yang dirancang untuk mengontrol, mengawasi, mengarahkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan.

Menurut (Reeve et al., 2011:387) pengendalian internal secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan

(8)

oleh perusahaan dimana untuk melindungi aset, mengelola suatu informasi secara akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan sistem pengendalian internal menurut (Mulyadi, 2016:129) salah satunya adalah mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

Dengan sistem akuntansi, risiko terjadinya kekeliruan dan kesalahan pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisir sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kesalahan, suatu sistem yang berkualitas dirancang, dibuat dan dapat bekerja dengan baik apabila bagian- bagian yang terkait dengan sistem tersebut beroperasi sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing. Salah satu bagian di dalam sistem informasi akuntansi yang menunjukkan akan kelancaran kerja sistem informasi akuntansi dari operasional suatu instansi adalah pengendalian internal.

Sistem pengendalian internal perlu mendapatkan perhatian, mengingat salah satu faktor penyebab kesulitan operasional suatu instansi pemerintah adalah adanya berbagai kelemahan dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal. Penerapan sistem pengendalian internal yang kurang baik akan sangat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan suatu instansi pemerintah sehingga sistem pengendalian internal menjadi sangat penting karena sistem pengendalian internal yang terdapat pada pemerintah merupakan salah satu faktor penentu kepercayaan atau keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah.

(9)

Faktor pendukung lain untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan adalah sistem informasi akuntansi, dimana laporan keuangan dihasilkan pada input yang baik, proses yang baik dan output yang baik. Ketiga aspek tersebut haruslah terpadu dan berkesinambungan sebagai pondasi sistem pelaporan keuangan yang baik (Kurniawan, 2011) dalam (Tawaqal &

Suparno, 2017). Menurut (Agustinus, 2012:3) yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi adalah suatu kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah suatu data menjadi sebuah informasi. Dimana informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini secara manual atau terkomputerisasi.

Sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen atau sub sistem dari suatu organisasi yang mempunyai tanggung jawab atas penyiapan informasi keuangan guna membantu instansi dalam pembuatan keputusan. Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak ekternal atau internal lembaga/instansi. Sistem informasi akuntansi pada dasarnya dapat dioperasikan tanpa menggunakan komputer, akan tetapi keterlibatan komputer dalam menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, mengingat instansi pemerintah merupakan sektor publik yang paling tinggi tingkat ketergantungannya pada aktivitas-aktivitas pengumpulan, dan pemrosesan (Tawaqal & Suparno, 2017).

(10)

Sebagai salah satu konsekuensinya, suatu pemerintah harus dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara (pusat dan daerah). Salah satu persyaratan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan melakukan reformasi dalam penyajian laporan keuangan, dimana suatu pemerintah harus mampu menyediakan semua informasi keuangan relevan secara jujur dan terbuka kepada publik, karena kegiatan pemerintah adalah dalam rangka amat rakyat. Maka dengan demikian pemerintah daerah harus paham dalam pengelolaan keuangan daerah.

Penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan telah banyak dilakukan sebelumnya antara lain, (Yendrawati, 2013) menyatakan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan karena walaupun sistem pengendalian internal yang ditetapkan sudah bagus, tetapi belum diterapkan secara efektif mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan. Peneliti lain, (Triyani, 2018) hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal mempengaruhi laporan keuangan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis mengambil judul penelitian “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Study Empiris Pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah)”.

(11)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan berbagai permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

2. Bagaimana sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

3. Bagaimana sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

2. Mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

3. Mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

(12)

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menambah referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya terkait sistem pengendalian internal, sistem informasi akuntansi dan kualitas laporan keuangan.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu dalam bidang akuntansi.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan dalam memaksimalkan kualitas sistem pengendalian internal dan kegunaan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

b. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya tentang sistem pengendalian internal, sistem informasi akuntansi dan kualitas laporan keuangan sesuai dengan teori yang diperoleh dalam perkuliahan dan mewujudkannya dalam bentuk skripsi.

(13)

c. Bagi pembaca dan peneliti lain

Dapat dijadikan sebagai referensi dan informasi pendukung dalam penelitian selanjutnya, yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat untuk peneliti selanjutnya.

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel bebas yaitu sistem pengendalian internal (X1) dan sistem informasi akuntansi (X2) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kualitas laporan keuangan (Y). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan analisis regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan pada hasil uji F secara simultan sistem pengendalian internal (X1) dan sistem informasi akuntansi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan di SKPD Kabupaten Lombok Tengah (Y).

2. Berdasarkan pada hasil uji t secara persial sistem pengendalian internal (X1) berpengaruh positif signifikan secara persial terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah (Y), yang berarti semakin tinggi sistem pengendalian internal maka semakin meningkatkan kualitas laporan keuangan di SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

3. Berdasarkan pada hasil uji t secara persial sistem informasi akuntansi (X2) berpengaruh positif signifikan secara persial terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Lombok Tengah (Y), dimana nilai semakin tinggi pemanfaatan sistem informasi akuntansi maka akan

(15)

semakin meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD Kabupaten Lombok Tengah.

5.2 Keterbatasan

1. Adanya pembatasan lokasi penelitian sehingga hanya beberapa SKPD yang dapat diteliti berdasarkan judul penelitian sesuai dengan rekomendasi dari pemerintah daerah Kabupaten Lombok Tengah.

2. Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen yaitu sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi dan satu variabel dependen yaitu kualitas laporan keuangan.

5.3 Saran

Adapun saran dalam penelitian ini jika dilihat dari kesimpulan dan kelemahannya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Diharapkan peneliti selanjutnya mampu memperluas lokasi penelitian sehingga bisa mendapatkan suatu penelitian yang hasilnya bersifat umum dan menjadi acuan dalam penelitian.

2. Bagi peneliti selanjutnya perlu menambahkan variabel lain agar dapat memprediksi pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan, misalnya menambah variabel peran teknologi informasi, peran internal audit dan kompetensi sumber daya manusia, dimana agar lebih mendukung dan memperkuat hasil dari penelitian.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, M. (2012). Sistem Informasi Akuntansi: Teori dan Wawasan di Dunia Elektrinis (Edisi Pert). Mediun: WIMA Pers.

Antoni, E. (2014). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Survey Pada Pemerintah Kabijpaten Di Seluruh Jawa Barat.

Arens, Alvin, A., Elder, Randal, Beasley, S., & Marks. (2010). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach. (11th Editi). New Jersey:

Pearson International Edition.

Bruno, L. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual). Journal of Chemical Information

and Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Diana, A., & Setiawati, L. (2011). Sistem Informasi Akuntansi; Perancangan, Proses, dan Penerapan (Edisi 1). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Diani, D. I. (2014). Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Study Empiris pada SKPD di Kota Pariaman).

Fauzi, R. A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi) (Edisi 1).

Yogyakarta: deepublish.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program SPSS (Edisi ketujuh). Semarang: Universitas Dipenogoro.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi kedelapan). Semarang: Universitas Dipenogoro.

Hery. (2014). Pengendalian Akuntansi dan Manajemen (Pertama). Jakarta:

Kencana.

Hery. (2015). Analisis Kinerja Manajemen. Gramedia Widiasarana.

Jr. Waller, T. H., Horngren, C. T., Thomas, C. W., & Suwardy, T. (2012).

Akuntansi Keuangan (kedelapan). Erlangga.

Kiranayanti, I., & Erawati, N. (2016). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Basis Akrual Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. E-Jurnal Akuntansi, 16(2), 1290–1318.

(17)

Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar (1 ed.).

Yogyakarta: deepublish.

Marina, A., Wahjono, S. I., Syaban, M., & Suarni, A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi Teori dan Praktikal. Surabaya: UMSurabaya Publishing.

Martani, D., Siregar, S. V, Wardhani, R., Farahmita, A., & Tanujaya, E. (2018).

Akuntansi Keuangan Menengah-Berbasis PSAK (dua). Jakarta: Selemba Empat.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta: Selemba Empat.

Octarinda, D. A. (2016). Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, 19–31.

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005, tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Purwaji, A., Wibowo, & Lastanti, H. S. (2017). Pengantar Akuntansi 2 (Kedua).

Jakarta: Selemba Empat.

Rafid, R. Z. (2016). Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dengan Kompetensi Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Bone) (Vol. 6).

Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E., Wahyuni, E. T., Soepriyanto, G., Jusuf, A. A., & Djakman, C. D. (2011). Pengantar Akuntansi - Adaptasi Indonesia. Jakarta: Selemba Empat.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2016). Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 13).

Jakarta: Selemba Empat.

Sanjaya, A. R., & Marlius, D. (2017). Peranan Laporan Keuangan Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah Pada Pt. Bpr Batang Kapas. Junal Akuntansi Keungan, 12.

Setyowati, L., Isthika, W., & Pratiwi, R. D. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota

(18)

Semarang. Kinerja, 20(2), 179. https://doi.org/10.24002/kinerja.v20i2.843 Stice, E. K., Stice, J. D., & Skousen, K. F. (2009). Akuntansi Keuangan -

Intermediate Accounting (enam belas). Jakarta: Selemba Empat.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Surastiani, D. P., & Bestari, D. H. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 7, No, ppl 39–49.

Suryani. (2018). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Pt. Pulau Sambu Kuala Enok. Akuntnasi dan keuangan, 7, 18.

Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Akuntansi : Struktur Pengendalian-Resiko- Pengembangan. Bandung: Lingga Jaya.

Tawaqal, I., & Suparno. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi , Sistem Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat, 2(4), 125–135.

Triyani, Z. (2018). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Study pada Dinas Kota Bandar Lampung dan Kota Metro).

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Tuanakotta, T. (2013). Audit Berbasis ISA (International Standard on Auditing).

Jakarta: Selemba Empat.

Udyanti, N. L. N. ari, Atmadja, A. T., & Darmawan, N. ari surya. (2014).

pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah, sistem pengendalian Internal, dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (studi kasus pada SKPD kabupaten buleleng). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1).

Widiana. (2015). Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pos (Studi Pada PT. POS INDONESIA (Persero) Cabang Bandung). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

Yendrawati, R. (2013). Pengaruh sistem pengendalian intern dan kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas informasi laporan keuangan dengan faktor eksternal sebagai variabel moderating. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, 17(2), 165–174. https://doi.org/10.20885/jaai.vol17.iss2.art7 Zulfah, I., Wahyuni, S., & Nurfaza, A. (2017). Pengaruh Sistem Informasi

Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada SKPD Kabupaten

(19)

Aceh Utara. Jurnal Akuntansi dan Pembangunan, 3(November), 46–57.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan secara simultan sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa teknologi informasi dan pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi manajemen pada

peranan sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pada PT. Taspen

Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada. Perangkat

“PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN PEMAHAMAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus pada Organisasi Perangkat

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Sistem Pengendalian Intern (Internal Audit) Terhadap Kualitas Laporan

Pengaruh Kompetensi SDM dan Peran Audit Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian Internal Pemerintah studi empiris

Secara bersama-sama, perencanaan keuangan, tata kelola, dan sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja KPU Provinsi Jambi Saran Pemerintah dapat menggunakan