• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh variabel makroekonomi (sbis, inflasi, dan kurs)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh variabel makroekonomi (sbis, inflasi, dan kurs)"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

The influence of macroeconomic variables (SBIS, inflation and exchange rate) on the Shariah share prices in the real estate sector listed on the Jakarta Islamic Index in 2018-2021. This research aims to investigate the influence of macroeconomic variables on the share prices of Sharia-compliant real estate companies listed on the Jakarta Islamic Index (JII) during the period 2018-2021.

Latar Belakang Masalah

Penelitian lain menyatakan bahwa SBIS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham syariah sektor properti di JII (Fasieh, 2021). Hal ini menyebabkan harga saham sektor properti turun di pasar saham (Setiawan dan Mulyani, 2020).

Grafik 1. 1: Jumlah Investor Pasar Modal
Grafik 1. 1: Jumlah Investor Pasar Modal

Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana korelasi variabel makroekonomi yang peneliti gunakan SBIS, inflasi dan nilai tukar terhadap harga saham syariah pada sektor real estate yang terdaftar di JII selama periode 2018-2021. Latar belakang tersebut akhirnya mendorong dilakukannya penelitian yang bertajuk 'Pengaruh Variabel Makroekonomi: SBIS, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Real Estate yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2018-2021'.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diversifikasi risiko aset yang dilakukan investor diharapkan dapat meminimalisir risiko kerugian yang akan dihadapi investor di pasar saham. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak pihak, khususnya dalam hal pengambilan keputusan investasi dan pengembangan pasar modal syariah di Indonesia.

Ruang Lingkup Penelitian

Variabel Penelitian

Indikator variabel sangat penting dalam penelitian karena dapat memberikan informasi yang lebih spesifik dan terukur mengenai variabel yang diteliti. Oleh karena itu pemilihan indikator variabel yang tepat sangat penting dalam penelitian agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Kruskal, 1964: 66).

Tabel 1.2: Indikator Variabel
Tabel 1.2: Indikator Variabel

Sistematika Penulisan

Selain itu, pada bab ini juga akan dibahas pembahasan mengenai populasi dan sampel penelitian yang akan diteliti, serta sumber data yang akan dijadikan dasar analisis. Dalam bab ini, penulis akan merangkum temuan-temuan utama penelitian ini dan memberikan saran praktis serta rekomendasi untuk peneliti selanjutnya.

Penelitian Terdahulu

Namun nilai tukar dan suku bunga SBI mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap return saham syariah. Sedangkan volume perdagangan saham syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi jangka panjang (INF), nilai tukar (KURS) dan suku bunga kebijakan (SKBI) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks saham syariah Indonesia.

Sedangkan Nilai Tukar Mata Uang (KURS) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks saham syariah Indonesia dalam jangka pendek. Tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia.

Tabel 2. 1: Gap Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1: Gap Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

Menurut Husnan, harga saham merupakan nilai sekarang yang sesuai dengan pendapatan yang akan diperoleh investor di masa depan (Husnan, 2005). Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain yang tidak halal dibandingkan dengan jumlah pendapatan usaha (omzet) dan pendapatan lainnya tidak lebih dari 10% (sepuluh persen). 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham syariah. Berdasarkan teori yang telah peneliti pelajari, faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham syariah sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham konvensional.

Hal yang mempengaruhi harga saham konvensional juga berlaku pada saham syariah, namun ada beberapa aspek tambahan dalam analisis fundamental saham syariah. Menurut Rashid, Hassan dan Yein (2014), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham syariah, antara lain:.

Kerangka Konseptual

Ia menyatakan bahwa kerangka konseptual dapat membantu peneliti merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang akan diuji. Creswell (2014) menyatakan bahwa kerangka konseptual sangat penting dalam penelitian karena dapat memberikan landasan teori dalam penelitian. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual sangat penting dalam penelitian karena dapat memberikan arah, struktur dan landasan teori dalam penelitian serta membantu peneliti untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang relevan dan penting dalam penelitian.

Dalam penelitian, kerangka konseptual sangat penting karena dapat memberikan gambaran mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian serta membantu peneliti agar lebih fokus dan tepat sasaran dalam mengumpulkan data dan menganalisis hasil penelitian. Kerangka konseptual ini menjelaskan bahwa kondisi makroekonomi dapat mempengaruhi harga saham syariah di sektor real estate melalui SBIS, inflasi dan nilai tukar.

Hipotesis

Teori ekonomi konvensional berpendapat bahwa inflasi dapat berdampak negatif terhadap harga saham karena menurunkan daya beli konsumen dan kinerja perusahaan. Namun dalam konteks ekonomi Islam, inflasi yang terkendali justru dapat berdampak positif pada harga saham syariah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan investor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham syariah sektor real estate di JII.

Namun dalam perspektif ekonomi Islam, faktor nilai tukar juga berpotensi mempengaruhi harga saham syariah melalui pengaruhnya terhadap pasar keuangan secara keseluruhan dan kepercayaan investor. Penelitian ini menjadikan nilai tukar bersifat eksogen, sedangkan harga saham syariah sektor real estate di JII merupakan variabel endogen.

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Validitas dan Reliabilitas
  • Analisis Data

Penggunaan data panel bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat dalam analisis ekonometrik (Widarjono 2013:353). Regresi data panel digunakan dalam penelitian ini sebagai alat untuk menguji hipotesis tentang hubungan antara variabel eksogen (SBIS, inflasi dan nilai tukar) dan variabel endogen (harga saham properti di daftar saham JII dengan periode pengamatan. Namun pilihannya adalah Metode estimasi yang tepat digunakan sangat penting dalam analisis data panel karena akan mempengaruhi keakuratan hasil analisis.

FEM merupakan pendekatan analisis data panel yang memperhitungkan variasi antar individu atau objek dalam penelitian. REM adalah suatu pendekatan analisis data panel yang memperhitungkan variasi antar individu atau objek dalam penelitian dengan mengasumsikan adanya perbedaan acak atau efek acak antara individu yang diamati.

Tabel 3. 1 : Populasi dan Sumber Penelitian
Tabel 3. 1 : Populasi dan Sumber Penelitian

Statistik Deskriptif

Data yang diamati pada variabel penelitian tahun 2018 hingga 2021 memberikan gambaran sebaran dan karakteristik masing-masing variabel. Dari total 192 observasi, data ini memberikan gambaran sebaran dan variasi nilai-nilai yang terkandung dalam variabel penelitian selama periode 2018 hingga 2021.

Analisis Data

Dari persamaan regresi, masing-masing variabel eksogen mempunyai koefisien yang menggambarkan hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen (harga saham). Koefisien c merupakan intersep yaitu nilai prediksi “Harga Saham” ketika seluruh variabel eksogen (SBIS, inflasi dan nilai tukar) bernilai nol. Dengan menggunakan persamaan tersebut, nilai “Harga Saham” dapat diprediksi berdasarkan nilai variabel eksogen SBIS, inflasi dan nilai tukar.

Dengan kata lain, hanya sebagian kecil yaitu 19% dari variasi variabel endogen yang dapat dikaitkan dengan variasi variabel eksogen yang ada dalam model. P-value inflasi sebesar 0,5373 > 0,05 sehingga hipotesis nol diterima yang menyatakan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Tabel 4. 3: Hausman Test
Tabel 4. 3: Hausman Test

Probabilitas ini menggambarkan tingkat signifikansi statistik hubungan antara inflasi dan harga saham sektor properti. Dalam hal ini probabilitas sebesar 0,5373 menunjukkan bahwa hubungan antara inflasi dan harga saham sektor properti tidak signifikan secara statistik. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, seperti yang peneliti sebutkan, terdapat beberapa perbedaan temuan mereka mengenai hubungan inflasi dengan harga saham sektor real estate.

Terakhir, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara inflasi dan harga saham sektor properti, namun hubungan tersebut tidak signifikan secara statistik. Hasil penelitian menyatakan terdapat pengaruh positif inflasi terhadap harga saham properti, namun tidak signifikan.

Tabel 5. 2: Hasil Temuan
Tabel 5. 2: Hasil Temuan

Kesimpulan

Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai modal syariah di sektor real estate selama periode penelitian. Keempat, seluruh variabel makroekonomi yang diteliti (SBIS, inflasi dan nilai tukar) secara simultan mempengaruhi nilai modal syariah pada sektor real estate. Hal ini menunjukkan bahwa ketika memprediksi nilai ekuitas syariah di sektor real estate, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor makroekonomi secara bersama-sama daripada hanya mempertimbangkan satu variabel secara terpisah.

Saran

Ketiga, temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara perubahan nilai tukar dan peningkatan nilai modal, namun pengaruh ini tidak signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memprediksi nilai ekuitas syariah sektor properti, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor makroekonomi secara bersama-sama, dibandingkan hanya mempertimbangkan satu variabel saja secara terpisah. Ekuitas syariah sektor properti. Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi daya saing sektor properti syariah, khususnya dalam hal ekspor dan impor.

Analisis data panel merupakan metode yang relevan untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai hubungan antar variabel tersebut. Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan waktu dan menggunakan metode analisis yang lebih kompleks untuk memperoleh hasil yang lebih tepat dan mendalam mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap nilai ekuitas syariah pada sektor real estate.

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mempunyai beberapa implikasi baik dari sudut pandang ilmiah maupun praktis. Untuk implikasinya dalam bidang keilmuan, hasil penelitian penulis mempunyai kontribusi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan saham Jakarta Islamic Index (JII). Hasil penelitian yang berbeda-beda tersebut disebabkan karena proses analisis data antar peneliti tidak sama.

Untuk implikasinya bagi para praktisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi mengenai pergerakan harga saham khususnya indeks saham JII. Hasil pengujian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini memberikan informasi bahwa pergerakan SBIS, inflasi dan nilai tukar berpengaruh terhadap pergerakan saham JII.

Keterbatasan Penelitian

1: Kerangka Penelitian

Penelitian Alim Fasieh (2021) menemukan bahwa SBIS mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham syariah sektor real estate di Jakarta Islamic Index. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut yang mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai hubungan inflasi dan harga saham sektor properti. Hal ini menunjukkan bahwa variabel makroekonomi yang terdiri dari SBIS, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh simultan yang signifikan terhadap harga saham syariah pada sektor real estate yang diteliti.

Penelitian Alim Fasieh (2021) menemukan dampak negatif SBIS terhadap harga saham syariah sektor real estate di Jakarta Islamic Index. Judul: Dampak Variabel Makroekonomi: SBIS, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Harga Syariah Saham Sektor Real Estate yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2018-2022. Pembimbing 1 : dr. Judul Skripsi: “Pengaruh Variabel Makroekonomi: SBIS, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Real Estate Periode Jakarta Islamic Index.

Judul (Bahasa Indonesia): Pengaruh Variabel Makroekonomi: SBIS, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Real Estate yang dimuat di Jakarta Islamic Index periode 2018-2022.

Gambar

Grafik 1. 2: Proporsi Daftar Efek Syariah
Grafik 1. 1: Jumlah Investor Pasar Modal
Grafik 1. 3: Indeks dan Kapitalisasi Pasar JII
Grafik 1. 4: Indeks Harga Properti Kategori Sewa Tahunan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kata kunci : ROA, inflasi, suku bunga Bank Indonesia, Produk Domestik Bruto, jumlah uang beredar, Kurs, profitabilitas bank syariah, Pooled Ordinary Least

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dalam jangka pendek dan jangka panjang antara variabel makroekonomi yaitu : GDP, Inflasi, nilai tukar rupiah (Kurs), suku

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel makroekonomi (produk domestik bruto riil, inflasi, tingkat suku bunga SBI/BI-Rate dan kurs) terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Nilai Tukar Rupiah, terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi fiskal di Indonesia adalah berkelanjutan dan variabel makroekonomi seperti utang dalam negeri, inflasi, kurs, dan harga minyak mentah

Dependent Variable: HARGA SAHAM SYARIAH Sumber : Data Sekunder diolah, 2017 Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen kurs X1, dan inflasi X2 variabel dependen

Berbagai penelitian diatas menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda dari variabel BI Rate, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS terhadap indeks saham