Nama : Dwi Nur Rochmat
NIM : V8123031
Kelas : A
Mata Kuliah : Pengelolaan Lingkungan
IDENTITAS JURNAL
Judul Removal of manganese from wastewater using Moringa stenopetala plant parts as an adsorbent material
Penulis Ashenafi Zeleke Melaku
Jurnal Heliyon
Vol (No), Halaman Vol. 9, no. 12
Tahun 2023
REVIEW JURNAL
Pendahuluan Bagian pengantar (introduction) dalam jurnal ini memberikan konteks yang penting mengenai masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri, khususnya terkait dengan konsentrasi logam berat. Penjelasan mengenai dampak negatif dari pencemaran logam berat terhadap biota dan keseha,.tan manusia sangat relevan dan mendesak, mengingat banyaknya industri yang tidak mengelola limbahnya dengan baik di Ethiopia.
Penulis juga menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengembangkan adsorben yang ramah lingkungan dan biaya rendah untuk mengatasi masalah ini. Ini menunjukkan kesadaran akan keterbatasan ekonomi yang dihadapi negara dalam menerapkan teknologi pengolahan limbah yang lebih canggih.
Dengan merujuk pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan keberhasilan penggunaan bagian tanaman Moringa stenopetala dalam menghilangkan logam berat, penulis menetapkan dasar untuk penelitian mereka sendiri yang berfokus pada efisiensi penghilangan ion mangan.
Secara keseluruhan, pengantar ini berhasil mengidentifikasi masalah yang signifikan dan relevan, serta memberikan justifikasi
yang kuat untuk penelitian yang dilakukan. Namun, penulis dapat memperkuat argumen mereka dengan menyertakan lebih banyak data atau statistik tentang dampak pencemaran logam berat di Ethiopia untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang urgensi masalah ini.
Metode Metode yang digunakan dalam jurnal ini mencakup beberapa langkah penting untuk mengevaluasi efisiensi penghilangan ion mangan menggunakan bahan tanaman Moringa stenopetala.
Beberapa poin penting terkait metode yang digunakan :
1. Pengumpulan dan Karakterisasi Sampel : Sampel limbah diambil dari industri tekstil di Addis Ababa, Ethiopia, dan dikumpulkan dalam triplikat untuk memastikan keakuratan data. Sampel disimpan dalam kondisi yang tepat untuk mencegah kontaminasi sebelum analisis.
2. Optimasi Parameter : Penelitian ini mengoptimalkan beberapa parameter penting seperti dosis adsorben, konsentrasi ion logam, waktu kontak, kecepatan pengadukan, pH, dan suhu. Metode ini menggunakan pendekatan variasi kontinu, di mana satu parameter diubah sementara yang lainnya tetap konstan, untuk menentukan kondisi optimal.
3. Pengukuran Kapasitas Adsorpsi : Kapasitas adsorpsi diukur menggunakan spektroskopi absorpsi atom nyala (FAAS), yang memberikan data yang akurat tentang konsentrasi ion logam sebelum dan setelah proses adsorpsi. Pengukuran dilakukan lima kali untuk mendapatkan rata-rata yang lebih akurat.
4. Analisis Data : Data analisis melibatkan penerapan model isoterm Langmuir, Freundlich, dan Temkin, serta model kinetika pseudo pertama dan kedua untuk memahami mekanisme adsorpsi. Ini menunjukkan pendekatan yang komprehensif dalam menganalisis data yang diperoleh.
5. Kesimpulan Metode : Metode yang digunakan
menunjukkan bahwa bagian tanaman Moringa stenopetala, baik dari kulit maupun biji, efektif dalam menghilangkan ion mangan dari limbah industri. Hasil menunjukkan bahwa biji lebih efisien dibandingkan dengan kulit dalam proses adsorpsi.
Secara keseluruhan, metode yang digunakan dalam penelitian ini tampak sistematis dan terstruktur dengan baik, memberikan dasar yang kuat untuk kesimpulan yang diambil. Namun, penjelasan lebih lanjut tentang prosedur analisis dan pengolahan data dapat memperkuat transparansi dan reproduktifitas penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan dalam jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai efektivitas Moringa stenopetala sebagai adsorben untuk menghilangkan ion mangan dari limbah industri. Beberapa poin penting terkait hasil dan pembahasan:
1. Efisiensi Adsorpsi : Hasil menunjukkan bahwa efisiensi adsorpsi untuk biji Moringa stenopetala mencapai 88,93% dalam kondisi limbah nyata, sedangkan untuk kulitnya mencapai 79,53%. Ini menunjukkan bahwa biji lebih efektif dibandingkan dengan kulit dalam menghilangkan ion mangan, yang memberikan informasi penting bagi aplikasi praktis.
2. Pengaruh Parameter : Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa parameter seperti pH, waktu kontak, dosis adsorben, suhu, dan kecepatan pengadukan memiliki pengaruh signifikan terhadap proses adsorpsi. Hal ini menunjukkan bahwa optimasi kondisi eksperimen sangat penting untuk mencapai efisiensi maksimum.
3. Model Isoterm dan Kinetika : Penulis menerapkan model isoterm Langmuir, Freundlich, dan Temkin untuk menganalisis data adsorpsi. Hasil menunjukkan bahwa adsorpsi oleh biji mengikuti model Langmuir, sedangkan
kulit mengikuti model Temkin. Selain itu, model kinetika pseudo kedua paling sesuai untuk menggambarkan mekanisme adsorpsi, yang menunjukkan bahwa proses ini lebih dipengaruhi oleh interaksi kimia.
4. Implikasi Lingkungan : Penelitian ini menekankan potensi Moringa stenopetala sebagai solusi ramah lingkungan dan biaya rendah untuk mengatasi pencemaran logam berat, yang sangat relevan mengingat tantangan yang dihadapi oleh industri di Ethiopia dalam mengelola limbah.
5. Keterbatasan dan Rekomendasi : Meskipun hasilnya menjanjikan, penulis dapat memperkuat pembahasan dengan menyertakan lebih banyak data tentang perbandingan dengan metode pengolahan limbah lainnya dan potensi aplikasi industri yang lebih luas. Ini akan memberikan konteks yang lebih baik mengenai posisi metode ini dalam pengelolaan limbah industri secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, hasil dan pembahasan dalam jurnal ini memberikan bukti yang kuat tentang efektivitas Moringa stenopetala sebagai adsorben, namun dapat ditingkatkan dengan lebih banyak analisis dan konteks mengenai aplikasi praktisnya.
Kesimpulan Kesimpulan dalam jurnal ini menegaskan efektivitas bagian tanaman Moringa stenopetala, baik biji maupun kulit, sebagai adsorben untuk menghilangkan ion mangan dari limbah industri.
Penulis menyimpulkan bahwa biji lebih efisien dibandingkan dengan kulit dalam proses adsorpsi, dengan efisiensi mencapai 88,93% untuk biji dan 79,53% untuk kulit.
Selain itu, kesimpulan juga mencakup pengaruh berbagai parameter seperti pH, waktu kontak, dosis adsorben, suhu, dan kecepatan pengadukan terhadap proses adsorpsi, yang menunjukkan pentingnya optimasi kondisi eksperimen untuk mencapai efisiensi maksimum.
Penulis menekankan potensi Moringa stenopetala sebagai solusi ramah lingkungan dan biaya rendah untuk mengatasi pencemaran logam berat, yang sangat relevan mengingat tantangan yang dihadapi oleh industri di Ethiopia dalam mengelola limbah. Namun, kesimpulan dapat diperkuat dengan menyertakan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut atau aplikasi praktis dari temuan ini dalam konteks pengelolaan limbah industri secara lebih luas. Ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang relevansi dan aplikasi dari penelitian ini.