• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) ALAM JOMIN KECAMATAN KOTABARU KABUPATEN KARAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) ALAM JOMIN KECAMATAN KOTABARU KABUPATEN KARAWANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

43 Indonesian Journal Of Adult and Community Education

I-SSN : 2686-6153

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) ALAM JOMIN KECAMATAN KOTABARU

KABUPATEN KARAWANG

Eliza Rahmah Prahestiwi Universitas Singaperbangsa Karawang

Email: prahestiwi@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini bertujuan mengetahui pengelolaan, serta faktor penghambat dan pendukung PAUD Alam Jomin dengan pendekatan kualitatif sehingga memperoleh kesimpulan antara lain.

Pembuatan rancangan pengeloaan, faktor penghambat dan pendukung, serta hasil pengelolan PAUD Alam Jomin. Hal ini terlihat pada, pertama sistem pengelolaannya sudah cukup baik dalam hal kualitas pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kedua, Faktor Penghambat yang dialami dalam pengelolaan PAUD ini antara lain: kurang lengkapnya sarana dan prasarana, dan kurangnya jumlah pendidik untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Faktor Pendukung yang dialami dalam pengelolaan PAUD tersebut ialah menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), memiliki kurikulum berbasis sekolah alam dan kurikulum pemerintah, menanamkan ilmu agama islam (seperti membiasakan setiap pagi melakukan sholat dhuha, membaca tahsin tahfiz), pendidikan dan tenaga pendidikannya berusia muda-muda, terdapat pembelajaran outbond dan gradening, serta tidak mengutamakan sistem CALISTUNG (Membaca, Menulis, dan Berhitung). Ketiga, Hasil pengelolaan PAUD Alam Jomin ialah diharapkan untuk meningkatkan kualitas lembaga PAUD Alam Jomin terutama dari segi sarana dan prasarana, memperbanyak jumlah pendidik untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Kata Kunci : Pengelolaan, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

ABSTRACT

This article aims to determine the management, as well as inhibiting factors and supporters of Alam Jomin PAUD with a qualitative approach so as to obtain conclusions, among others.

Management planning, inhibiting and supporting factors, and the results of the management of Alam Jomin PAUD. This can be seen in the first, the management system is good enough in terms of the quality of knowledge, attitudes, and skills. Second, the inhibiting factors experienced in PAUD management include: the incomplete facilities and infrastructure, and the lack of educators for Children with Special Needs (ABK). Supporting factors experienced in the management of PAUD are receiving Children with Special Needs (ABK), having a natural school-based curriculum and government curriculum, instilling Islamic religious knowledge (such as getting used every morning to do Duha prayer, reading tahsin tahfiz), education and young education personnel young people, there are outbound and gradening learning, and do not prioritize the CALISTUNG system (Reading, Writing, and Counting).

Third, the results of the management of Alam Jomin PAUD are expected to improve the quality of the Alam Jomin PAUD institution especially in terms of facilities and infrastructure, increasing the number of educators for Children with Special Needs (ABK).

Keywords: Management and Early Childhood Education (PAUD)

PENDAHULUAN

Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dalam 3 jalur sebagaimana tercantum dalam UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 10 menyatakan bahwa “Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non-formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan”.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa : Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

(2)

44 Indonesian Journal Of Adult and Community Education

I-SSN : 2686-6153 kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Untuk memperjelas sinyalemen jalur pendidikan tersebut dapat diperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang: Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyebutkan bahwa : (1) PAUD sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non-formal, dan atau informal; (3) PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK);

Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) PAUD jalur pendidikan informal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) dan berbentuk lain yang sederajat; (5) PAUD jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang didelenggarakan oleh lingkungan.

Menurut Ita Liana Sari (2011:II 1) mengemukakan bahwa : “Sekolah alam adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama sebagai pembelajaran siswa didiknya”. Sedangkan Menurut Alfina Rahel Tatundu, dkk (2017:142) mengemukakan bahwa : Sekolah Alam merupakan sekolah non-formal dengan konsep utamanya adalah ditujukan agar para muridnya dapat belajar sambil bermain. Berbagai sarana baru ditawarkan sekolah-sekolah yang menamakan dirinya ’Sekolah Alam’. Sekolah semacam ini tak hanya dilengkapi laboratorium dan perangkat komputer, tapi sekolahnya sendiri ditata menjadi bagian dari alam terbuka, ruang-ruangnya terbuat dari saung daun kelapa dan ijuk. Pohon-pohon rindang dibiarkan tumbuh di hampir seluruh sudut sekolah, lengkap dengan berbagai sarana eksplorasi seperti rumah pohon, climbing, lapangan bola dan flying fox.

Mengingat istilah PAUD jalur Pendidikan Non Formal masih relatif baru, tentu belum banyak orang yang mengetahuinya. Oleh karena itu perlu disusun adanya Petunjuk/Pedoman Operasional Bantuan Sosial Penyelenggaraan tentang PAUD. Sedangkan pihak-pihak yang diharapkan dapat membantu program PAUD adalah lembaga calon penerima bantuan yang memenuhi syarat dalam rangka memperluas pelayanan akses di bidang PAUD maupun pelayanan kesehatan dan gizi. Oleh karena untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PAUD tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dalam hal ini Dinas Pendidikan mengeluarkan kebijakan tentang Rintisan Program PAUD, khususnya yang berbentuk PAUD. Program ini diperuntukkan bagi perluasan layanan PAUD jalur Non Formal dan Informal. Untuk mendukung program tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau APBD I, telah memberikan Bantuan Sosial guna melaksanakan Penyelenggaraan PAUD.

Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang sedang merintis layanan PAUD Non Formal dan Informal guna meningkatkan akses layanan PAUD Non Formal dan Informal untuk dapat menjangkau sasaran anak dari kalangan keluarga kurang mampu di semua wilayah Kabupaten Karawang.

Dalam penelitian ini penulis membahas PAUD di PAUD Alam Jomin Desa Jomin Timur Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang. Lembaga ini berdiri dan melakukan kegiatan pembelajaran sejak tahun 2014 dengan no. izin operasional 11 / 02 Juni 2014 SK Nomor 421.9/2588.56/ PNFI dan sudah terakreditasi C. PAUD Alam Jomin merupakan satuan Pendidikan Luar Sekolah yang memiliki konsentrasi di bidang Pendidikan Anak Usia Dini yang menggunakan kurikulum pemerintah dan kurikulum sekolah alam. PAUD Alam Jomin melakukan kegiatan setiap hari senin hingga hari jumat.

Sejak berdirinya PAUD Alam Jomin hingga saat ini telah terdapat Rombongan Belajar (ROMBEL) yaitu Kelompok A dengan usia empat hingga lima tahun, dan Kelompok B dengan usia lima hingga enam tahun. Dengan jumlah pendidik sebanyak empat orang dan tenaga kependidikan sebanyak dua orang. Secara geografis lokasi PAUD Alam Jomin terletak di tengah-tengah kota yang di tumbuhi oleh banyak pohon-pohon (seperti pohon nangka, pohon rambutan, pohon mangga, pohon jengkol, pohon randu/kapas, pohon karet, pohon sawo, pohon kelapa, pohon pisang, pohon merica, pohon sirsak, pohon kecapi, dan tanaman hias) dan ruang kelasnya terbuat dari saung-saung bambo hitam. PAUD Alam Jomin juga menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Perjalanannya PAUD Alam Jomin terus mengalami perkembangan yang cukup bagus, karena antusias dari masyarakat dalam mengikuti kegiatan bertambah besar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pengelolaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Alam Jomin; b. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); c. Hasil pengelolaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Alam Jomin. Berdasarkan pembatasan

(3)

45 Indonesian Journal Of Adult and Community Education

I-SSN : 2686-6153 masalah di atas, maka untuk memecahkan masalah penelitian, peneliti merumuskan masalah yaitu

“Bagaimana pengelolaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang ?”.

Atas dasar permasalahan yang akan diteliti maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : a. Untuk memperoleh informasi tentang pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang; b. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang; c. Untuk mengetahui hasil pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

Secara teoritis tulisan ini dapat memberikan sumbangsih ilmiah bagi ilmu pengetahuan, di bidang pendidikan luar sekolah dalam menjawab hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan program PAUD.

Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan memberi masukan kepada Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) dalam pengembangan pengelolaan program PAUD atau pihak pemerintah, sebagai informasi dan memberi masukan kepada PAUD Alam Jomin dalam meningkatkan kualitas pengelolaan program PAUD, menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan sebagai salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan luar sekolah.

METODOLOGI

Dalam melaksanakan penelitian tentang Pengelolaan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Alam Jomin, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian ini di gunakan berdasarkan pada pertimbangan situasi dan kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, yaitu tentang Pengelolaan PAUD Alam Jomin. Hal tersebut disesuaikan dengan pendapat Sugiyono (2017:15)

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (membentuk gagasan)”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Metode studi kasus ini digunakan untuk mengungkapkan kenyataan yang ada atau terjadi di lapangan untuk dipahami secara mendalam, sehingga pada akhirnya diperoleh temuan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan studi kasus ini, maka peneliti mencoba mengungkapkan dan menganalisis data secara detail tentang proses, faktor pendukung dan penghambat, dan hasil pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono dalam V. Wiratna Sujarweni (2014:22) yang menyatakan bahwa “Studi kasus adalah penelitian mengenai manusia (dapat suatu kelompok, organisasi maupun individu), peristiwa, latar secara mendalam, tujuan dari penelitian ini mendapatkan gambaran yang mendalam tentang suatu kasus yang sedang diteliti. Pengumpulan datanya diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi”.

Dalam penelitian tentang studi kasus mengenai Pengelolaan Program PAUD Alam Jomin, subjek yang akan diteliti terdiri dari dua bagian. Sumber informasi, yaitu seorang ketua yayasan dan seorang kepala sekolah tentang bagaimana pengelolaan program PAUD Alam Jomin yang dapat memberikan data. Sumber Informan, yaitu seseorang yang dapat memberikan informasi pelengkap tentang hal-hal yang tidak terungkap dari subjek peneliti, dan juga sebagai triangulasi untuk menjamin akurasi data. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah seorang wali kelas, seorang pendidik pendamping/shadow teacher, dan tiga orang tua peserta didik PAUD Alam Jomin.

Dalam melakukan penelitian itu membutuhkan beberapa alat yang disebut alat pengumpulan data sendiri, yang bertujuan untuk pengumpulan data atau informasi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti melakukan wawancara dengan tujuh orang subyek, yang terdiri dari dua orang sumber informasi dan empat orang sumber informan. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dengan cara bertahap dalam rentang waktu pada bulan April-Mei 2019. Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis.

(4)

46 Indonesian Journal Of Adult and Community Education

I-SSN : 2686-6153 A. Pengelolaan program PAUD Alam Jomin

PAUD Alam Jomin merupakan salah satu lembaga PAUD di Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang. Pengelolaan program PAUD Alam Jomin dengan indikator tujuan perencanaan penyelenggaraan program menurut hasil wawancara dengan responden diperoleh pernyataan tujuan dari penyelenggaraan program PAUD Alam Jomin yaitu (1) memberikan layanan pendidikan anak usia dini yang berbasis kemasyarakatan, (2) memberikan pengetahuan bagi orangtua, (3) mengisi waktu luang dengan kegiatan yang postif bagi orangtua dan anak, (4) menciptakan generasi yang tangguh, (5) memiliki visi dan misi yang sesuai dengan keinginan orang tua peserta didik, (6) menerima kekurangan peserta didik yang mengalami berkebutuhan khusus, dan (7) pembelajarannya tidak mengutamakan membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG). Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan Udin Syaefudin Sa’ud (2011:13) yang menyebutkan bahwa “perencanaan pendidikan harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi, karena pendidikan itu membangun manusia yang harus mampu membangun dirinya dan masyarakatnya”.

Kurikulum yang digunakan di PAUD Alam Jomin antara lain : kurikulum yang dibuat oleh pemerintah dan kurikulum berbasis alam, kurikulum yang berasal dari pemerintah berisikan tentang ilmu pengetahuan mengenal huruf, angka, kosakata, dan lain sebagainya, kurikulum berbasis alam berisikan materi pembelajaran outbond, gardening, senam, jurnal, menghafal surat-surat pendek Al- Qur’an, dan membiasakan melakukan sholat dhuha serta sholat wajib lima waktu. Sedangkan kurikulum khusus untuk ABK sama seperti kurikulum peserta didik normal, bedanya hanya menurunkan grade atau kapasitas atau muatan materi kurikulum tersebut.

Rancangan sarana dan prasarana yang membuat adalah pihak yayasan, kepala sekolah, dan pendidik; sarana dan prasarana tersebut isinya tentang perlengkapan proses pembelajaran PAUD Alam Jomin selama satu tahun ajaran; serta perlengkapan sarana dan prasarana masih belum lengkap terutama Alat Peraga Edukasi (APE) pembelajaran.

Jumlah kelas Rombongan Belajar (ROMBEL) di PAUD Alam Jomin yaitu kelompok PAUD A dan kelompok PAUD B, dengan masing-masing usia kelompok PAUD A usia 4-5 tahun dan kelompok PAUD B usia 5-6 tahun, jumlah masing-masing kelompok PAUD peserta didik maksimal lima belas orang, dan jumlah dua orang pendidik wali kelas serta dua orang pendidik pendamping/shadow teacher.

Lembaga PAUD Alam Jomin menerima ABK, menerima ABK dikarenakan setiap peserta didik berhak menerima pendidikan dan melatih peserta didik yang normal dapat mensyukuri dan menghormati kekurangan ABK meskipun penerimaannya masih terbatas.

Mitra kerjasama dengan PAUD Alam Jomin dalam proses pembelajaran antara lain : (a). Bidang kesehatan : puskesmas, dokter gigi, klinik babusalam; (b). Bidang organisasi : HIMPAUDI Kecamatan Kotabaru, Bank BJB, Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN), dan kantor Desa Jomin Timur; (c).

Bidang penerbit buku : Erlangga; dan (d). Bidang conselling psikolog : Yoga Atma conselling Purwakarta.

Sumber pembiayaan pengelolaan PAUD Alam Jomin berasal dari orang tua peserta didik dan keuangan yayasan, serta pembiayaan tersebut diperlukan untuk membeli perlengkapan pembelajaran dan kegiatan sekolah selama satu tahun pembelajaran. Yang hanya mengetahui jumlah pengeluaran yang diperlukan hanya pihak yayasan dan orang tua peserta didik saja, pendidik tidak mengetahui hal tersebut.

Banyak tenaga pendidik PAUD Alam Jomin pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pengelolaan PAUD, pelatihan tersebut diadakan oleh pihak HIMPAUDI, Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN), dan PP-PAUD Jawa Barat setiap tahunnya. PAUD Alam Jomin membentuk komite sekolah bagi orang tua peserta didik bertujuan untuk menjalin silahturahmi, mempermudah komunikasi dalam menyampaikan informasi kegiatan pembelajaran, dan memajukan perkembangan lembaga ini antara yayasan dengan orang tua peserta didik.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Khomsun Nurhalim, 2014: 31). Metode yang digunakan dalam pengelolaan program PAUD Alam Jomin yaitu metode ceramah, metode praktek, dan metode tanya jawab. Dengan penggunaan metode yang sekarang diterapkan di PAUD Alam Jomin menggunakan sistem kurikulum yang sudah cukup baik. Media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar (Arief Sadiman, 2011:06). Media Belajar yang digunakan oleh pengelola PAUD Alam Jomin dalam pengelolaan program yaitu dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) dan buku panduan. Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi,

(5)

47 Indonesian Journal Of Adult and Community Education

I-SSN : 2686-6153 semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa disertai dengan pengawasan (Amirul Mukminin, 2010:11).

Waktu proses pembelajaran PAUD Alam Jomin berlangsung adalah proses pembelajaran berlangsung setiap hari senin hingga hari kamis pada pukul 07.00-10.30 WIB, untuk hari jum’at proses pembelajarannya pukul 07.00-10.00 WIB, sedangkan hari sabtu dan minggu proses pembelajaran libur.

Evaluasi terhadap pengelolaan PAUD Alam Jomin adalah evaluasi dilakukan setiap minggu dan setiap akhir semester, evaluasi tersebut berupa evaluasi proses kegiatan pembelajaran, evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, evaluasi perkembangan peserta didik, dan evaluasi lainnya; evaluasi terhadap proses pembelajaran di PAUD Alam Jomin yaitu : penilaian berupa laporan harian ditulis di lembar kertas laporan Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH), penilaian berupa laporan bulanan dilakukan per tiga bulan artinya setiap tiga bulan sekali pendidik mengadakan pertemuan atau konseling kepada orang tua peserta didik tentang perkembangan peserta didik selama tiga bulan terakhir, dan Penilaian berupa buku raport dinas mengenai perkembangan peserta didik selama satu semester ini.

Pembinaan terhadap pelaksanaan pengelolaan PAUD adalah rencana program pengelolaan yang sudah dibuat sebelumnya tidak terlaksana maka tahun depan diterapkan kembali program yang tidak terlaksana tersebut dan mencari solusinya; pembinaan yang dilakukan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu rencana kegiatan pembelajaran yang sudah dibuat sebelumnya akan tetapi tidak terlaksana hari ini maka kegiatan pembelajaran yang belum terlaksana bisa dilaksanakan pada keesokkan harinya.

Pengawasan atau supervisi berasal dari dua kata Bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super yang berarti atas dan vision yang berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan, pengawasan dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan (Suharsimi Arikunto, 2004:02). Pengawasan yang dilakukan di PAUD Alam Jomin yaitu mencakup pengawasan program dan pengawasan lapangan atau monitoring, pengawasan dilakukan oleh HIMPAUDI Kecamatan Kotabaru dan Dinas Pendidikan Kecamatan Kotabaru. Monitoring dilaksanakan setiap satu bulan sekali di Pos PAUD Alam Jomin. Sedangkan untuk pengawasan programnya menurut Ibu Tini, S.Pd. biasanya dilakukan dengan membuat laporan kegiatan PAUD selama satu tahun kemudian laporan tersebut dipertanggungjawabkan kepada tim pengawas. Hasil dari kegiatan supervisi atau pengawasan tersebut menjadi dasar dalam melakukan evaluasi dalam kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh PAUD Alam Jomin. Pengawasan dilakukan agar penyelenggaraan program di PAUD Alam Jomin tidak terjadi penyelewengan atau penyimpangan-penyimpangan serta mengetahui kelemahan-kelemahan program yang dilaksanakan serta menindak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Menurut Ibu Tini, S.Pd pengawasan dilakukan setiap satu bulan sekali, dari hasil pengawasan tersebut diharapkan tindak lanjut yang kongkret agar PAUD Alam Jomin dapat berkembang dan berjalan optimal. Selama dilaksanakan pengawasan ini menurut Ibu Tini, S.Pd. program-program telah dilaksanakan dengan baik dan belum ditemukan hal-hal yang menyimpang atau pelanggaran berat yang terjadi meskipun dalam setiap kunjungan atau monitoring tim pengawas selalu memberikan masukan agar pelaksanaan program dapat berjalan maksimal dan dapat berkembang.

B. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program PAUD Alam Jomin Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, maka faktor pendukung dalam pengelolaan program PAUD Alam Jomin antara lain :

1. Sudah banyak masyarakat dan orang tua peserta didik yang mengerti potensi sekolah alam meskipun ada beberapa masyarakat dan orang tua peserta didik yang masih belum mengerti sekolah alam 2. Tenaga pengajar di Pendidikan Anak Usia Dini Alam Jomin masih berusia muda

3. Kondisi alam yang sudah tersedia

4. Luas tanah PAUD Alam Jomin sangat mendukung

5. Masyarakat sekitar PAUD Alam Jomin mendukung dengan didirikannya PAUD Alam Jomin 6. Mendapatkan dukungan dan motivasi dari keluarga dan masyarakat

7. Kurikulum di PAUD Alam Jomin sangat cocok untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) 8. Adanya motivasi kepada peserta didik untuk bersemangat berangkat ke sekolah

9. Memiliki kurikulum pemerintah dan kurikulum sekolah alam

10. Tidak menekankan CALISTUNG (Membaca, Menulis, dan Berhitung) 11. Menanamkan sejak dini pengetahuan agama islam; dan

12. Membiasakan melakukan gerakan berwudhu dan sholat.

Sedangkan faktor penghambat dalam pengelolaan program PAUD Alam Jomin antara lain :

(6)

48 Indonesian Journal Of Adult and Community Education

I-SSN : 2686-6153 1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atau pendidik untuk ABK; dan

2. Terbatasnya jumlah sarana dan prasarana.

Dengan faktor pendukung dan faktor penghambat yang terjadi di PAUD Alam Jomin menunjukan sistem pengelolaan yang sudah cukup baik dengan mendapatkan berbagai motivasi dari berbagai pihak, sesuai dengan yang dikatakan oleh Menurut Anshar S. Munandar (2001:2), “Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapaiannya tujuan tertentu. Individu yang berhasil mencapai tujuannya tersebut maka berarti kebutuhan-kebutuhannya dapat terpenuhi atau terpuaskan”

C. Hasil pengelolaan program PAUD Alam Jomin

Saran dan masukan untuk perkembangan pendidikan di PAUD Alam Jomin adalah keterbukaan antara sekolah dengan orang tua peserta didik dalam hal masalah rotasi pendidik yang tiba-tiba keluar dari lembaga ini secara mendadak tanpa memberitahukan kepada orang tua peserta didik, pemberitahuan informasi mengenai kegiatan pembelajaran kepada orang tua peserta didik tidak terlalu mendadak, selama satu tahun kedepan seharusnya memiliki target pencapaian perkembangan untuk peserta didik lebih jelas, kegiatan pembelajaran lebih ditingkatkan lagi, sabar menghadapi ABK, dan menambah sarana dan prasarana di kelas.

Kontribusi orang tua peserta didik berikan untuk perkembangan PAUD Alam Jomin adalah berkontribusi apabila dipanggil atau dibutuhkan ide atau tenaga oleh pihak yayasan untuk terlibat dalam suatu kegiatan sekolah tersebut, dan berusaha untuk datang ke kegiatan yang diadakan oleh sekolah.

Dengan pengelolaan program PAUD dan faktor pendukung serta faktor penghambat yang terjadi di PAUD Alam Jomin, maka hasil pengelolaan program PAUD Alam Jomin menunjukan hasil yang sudah cukup baik, sesuai dengan yang dikatakan oleh Sabil Risaldy (2015:72) menyatakan bahwa

“Manajemen atau pengelolaan PAUD adalah suatu upaya mengelola, mengatur, dan atau mengarahkan proses interaksi edukatif antara anak didik dengan guru dan lingkungan secara teratur, terencana dan tersistematisasikan untuk mencapai tujuan PAUD”.

Kualifikasi tujuan pendidikan yang meliputi 3 kategori, antara lain :

1. Ranah kognitif (pengetahuan) yang mencakup : pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, dan evaluasi. Hal ini tercapai dengan cukup baik oleh peserta didik, pendidik, pengelola secara teori dan praktek

2. Ranah afektif (sikap) yang mencakup : perubahan yang berhubungan dengan minat, nilai-nilai, bahasa, penghargaan, sosial-emosional, dan penyesuaian diri. Hal ini tercapai dengan baik karena peserta didik mengikuti arahan dari pendidik serta menerapkannya dengan baik

3. Ranah psikomotorik (keterampilan) yang mencakup : keterampilan produktif, dan seni. Hal ini tercapai dengan cukup baik dengan menunjukkan peserta didik yang sudah mulai aktif, kreatif, dan terampil

Program PAUD akan menjadi efektif dan sistematis apabila pengelolaan PAUD diterapkan seutuhnya sesuai dengan tujuan dan harapan dari penerapan manajemen tersebut. Karena pada hakekatnya penerapan pengelolaan program PAUD adalah pedoman yang mempermudah pengelola dalam menyelenggarakan PAUD.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : A. Pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang

Dapat disimpulkan bahwa proses pengelolaan PAUD Alam Jomin cukup baik karena menggunakan sistem pengelolaan POACCED, yaitu : planning, organizing, actuating, controlling, conforming, evaluating, dan developing. Proses pembelajarannya tidak mengutamakan membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG). Keunggulan PAUD Alam Jomin didukung dari kurikulum pemerintah dan kurikulum khas sekolah alam. Penerimaan peserta didik yang tidak terlalu banyak atau dibatasi dengan jumlah maksimal lima belas peserta didik. PAUD Alam Jomin juga menerima ABK.

Pendidik dan tenaga kependidikan berusia masih muda dan berpendidikan minimal pendidikan SMA/SMK; serta pendidik dan tenaga kependidikan telah mengikuti berbagai macam pelatihan yang berhubungan dengan PAUD; sehingga metode dan strategi pembelajaran yang digunakan pendidik sudah dikuasi dengan baik serta materi pembelajaran mudah dipahami oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan setiap seminggu sekali dan setiap akhir semester, evaluasi tersebut dilakukan oleh ketua yayasan, kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan PAUD Alam Jomin.

(7)

49 Indonesian Journal Of Adult and Community Education

I-SSN : 2686-6153 B. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program PAUD Alam Jomin

Faktor pendukung dalam menerapkan pengelolaan program PAUD Alam Jomin ternyata membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Karawang terutama Kecamatan Kotabaru, membantu orang tua peserta didik yang ingin mendaftarkan peserta didiknya ke PAUD, membantu orang tua peserta didik yang memiliki ABK untuk mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak normal lainnya, dan mencipkan generasi penerus bangsa Indonesia yang memiliki akhlak yang baik, jujur, hormat kepada orang lain yang lebih tua darinya, cerdas, terampil, mandiri, serta bertanggungjawab.

Faktor penghambat dalam menerapkan pengelolaan program PAUD adalah pengelola kurang matangnya dalam merancang beberapa komponen yang dibutuhkan dalam pengelolaan program PAUD seperti merancang sarana dan prasana, dan tenaga pendidik untuk ABK. Selain itu, pihak pemerintah belum maksimal dalam proses sosialisasi dalam menerapkan manajemen pada pengelolaan program PAUD Alam Jomin.

C. Hasil pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Hasil pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang antara lain :

1. Segi kognitif (pengetahuan) : mengetahui tata cara pengelolaan yang baik; pendidik dan tenaga kependidikan mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan PAUD; serta peserta didik mendapatkan banyak ilmu pengetahuan hasil dari proses pembelajaran di PAUD Alam Jomin.

2. Segi afektif (sikap) yang mencakup : sikapnya lebih sabar, ikhlas, penyayang, lebih giat dalam melakukan kegiatan keagamaan, mandiri, berkembangnya jiwa kepemimpinan, adil, bijaksana, disiplin, serta bertanggungjawab.

3. Segi psikomotorik (keterampilan) yang mencakup : percaya diri, kreatif, inovatif, terampil, dan dapat menguasai dalam berbagai jenis bidang keterampilan.

Dari hasil analisis data menunjukkan hasil pengelolaan program PAUD Alam Jomin Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang terdapat peningkatan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Himpunan Undang-Undang Republik Indonesia. (2009). Guru & Dosen SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) SNP (Standar Nasional Pendidikan). Surabaya: Wacana Intelektual.

Mukminin, Amirul. (2010). Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Semarang:

Unnes Press

Munandar, Anshar S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi, edisi pertama. Jakarta (ID): UI Press Nurhalim, Khomsun. (2014). Strategi Pendidikan Non Formal. Semarang: Unnes Press

Risaldy, Sabil. (2015). Manajemen Pengelolaan Sekolah Usia Dini. Jakarta: Luxima Metro Media.

Sadiman, Arief. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2011). Perencanaan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sari, Ita Liana (2011). Konsep Perencanaan Dan Perancangan Tugas Akhir Sekolah Alam Di Surakarta Sebagai Wadah Pendidikan Anak Bagi Masyarakat Golongan Menengah Ke Bawah [Skripsi].

Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metodologi penelitian (lengkap, praktis, dan mudah dipahami).

Yogyakarta: Pustakabaru press.

Tatundu, Alfina Rahel, dkk. (2017). Sekolah alam terpadu di Minahasa Utara adaptasi konsep intersection multicutural pada arsitektur. (Online), 11 halaman. Tersedia : https://media.neliti.com/media/publications/65433-ID-none.pdf (02 Juni 2019)

Referensi

Dokumen terkait

Jika saya diterima menjadi asisten praktikum Labotorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri, saya akan melaksanakan tugas sebagai asisten dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan