• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR AENG TOWA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR AENG TOWA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH "

Copied!
87
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kenaikan retribusi di pasar Aeng Towa kabupaten Takalar.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Hasil Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pikir
  • Fokus Penelitian
  • Deskripsi Fokus Penelitian

Sedangkan Siagian menjelaskan dalam bukunya tentang Filosofi Manajemen bahwa perencanaan adalah keseluruhan proses memikirkan dan menentukan secara cermat hal-hal yang akan dilakukan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Siagian, pengorganisasian adalah keseluruhan proses memadukan orang, alat, tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat bergerak sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengawasan tidak akan berjalan baik jika hanya mengandalkan laporan, sehingga pengawasan tidak langsung saja tidak cukup. Manajer organisasi sebaiknya menggabungkan teknik pengendalian langsung dan tidak langsung ketika menjalankan fungsi pengawasan. Pelaksanaan kegiatan pengawasan pada dasarnya diserahkan kepada daerah khususnya mengenai retribusi pasar, sehingga mereka berharap melalui upaya pengawasan yang lebih efektif terhadap mekanisme pelaksanaan pemungutan retribusi pasar, akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada setiap tahun anggaran. .

Pajak pasar atau jasa pasar merupakan salah satu jenis pajak pelayanan publik yang keberadaannya banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.Menurut penjelasan Peraturan Pemerintah No. pekarangan, lapak yang dikelola oleh pemerintah daerah dan khusus ditawarkan kepada pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pihak swasta. Sarana yang dikelola pemerintah daerah bagi para pedagang adalah keamanan, penerangan umum, penyediaan air bersih, kebersihan telepon dan penyediaan alat pemadam kebakaran.Dalam pengertian pajak pasar adalah sarana perdagangan tempat kegiatan usaha/pengusaha yang melakukan perdagangan/transaksi yang dilakukan di dalam pasar atau di luar pasar dalam radius 20 meter dari pagar luar lokasi pasar. yang dikenakan pajak pasar adalah orang perseorangan atau badan yang menggunakan jasa penyediaan fasilitas pasar. Selain itu, untuk menjamin kelancaran pemungutan pajak pasar, pemerintah menunjuk lembaga-lembaga di bidang jasa pengelolaan keuangan dan aset daerah, seperti pengelolaan, pemungutan, dan pengawasan pajak pasar untuk membantu pemerintah daerah memenuhi sebagian anggaran pendapatan dan belanja daerah. Hasil penelitian menunjukkan gambaran besar kecilnya penerimaan Pajak Pasar mulai tahun rata-rata tahunan sebesar 15,75% bahkan mengalami penurunan setiap tahunnya, upaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam meningkatkan pajak daerah pasar pendapatan, masing-masing. memperluas dan mengintensifkan upaya pasar, memberikan informasi mengenai wajib pajak, pembayaran tepat waktu dan pengawasan yang baik terhadap kegiatan operasional pajak pasar, serta memiliki aparat yang bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi di bidang perpajakan, sehingga operasional pajak pasar dapat berjalan dengan baik dan tanpa kendala.

Namun ditemukan bahwa retribusi pasar di Kabupaten Ponorogo belum memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu sebesar 6,66% dibandingkan pendapatan asli daerah. Retribusi pasar merupakan sumber pendapatan daerah yang dipungut dari pasar-pasar yang ada di wilayah Takalar. Kerangka berpikir sebagai landasan konseptual yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pengelolaan retribusi pasar Aeng Towa untuk meningkatkan pendapatan asli daerah di kabupaten Takalar dengan variabel: a.

Berdasarkan judul dan teori yang digunakan, maka fokus penelitian yang akan diteliti adalah melihat pengelolaan retribusi pasar dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Takalar. Pengawasan (Pengendalian) merupakan fungsi manajemen yang harus menentukan apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Tipe Penelitian

Sumber Data

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yaitu dari informan yang bersangkutan melalui wawancara dan observasi atau pengamatan terhadap informan mengenai upaya peningkatan pendapatan asli daerah dengan mengelola retribusi pasar. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian berupa dokumen, buku, catatan, laporan, arsip, dan lain-lain. bisa, terutama yang berkaitan dengan upaya peningkatan asal usul daerah melalui penerimaan retribusi pasar.

Informan Penelitian

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perencanaan dalam menentukan target tahunan penerimaan pajak pasar Aeng Towa selalu dilakukan berdasarkan potensi yang ada dan sangat bergantung pada realisasi tahunan yang dapat dicapai. . Dari hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa jumlah pegawai/pemungut yang melakukan pemungutan pajak pasar di pasar Aeng Towa seimbang dengan wajib pajak di pasar tersebut. Dalam pelaksanaan pemungutan pajak pasar Aeng Towa Kabupaten Takalar dilaksanakan setiap hari pasar yaitu hari senin dan kamis.

Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi pasar Aeng Towa seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bagian Perencanaan Kantor Pajak Daerah Kabupaten Takalar: Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh HS di atas, salah satu penjual pakaian (diperlukan pembalasan) mengatakan di Aeng Towa memasarkan itu. Hal ini dilakukan agar pemungutan retribusi tidak menghambat proses jual beli wajib retribusi dan menjamin tidak ada pembayar retribusi pasar yang tidak membayar retribusi.

Senada dengan pendapat di atas, DP yang juga salah satu pengepul di Pasar Aeng Towa mengatakan hal tersebut. Dari hasil wawancara di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam memungut retribusi pasar, pengepul lebih mengutamakan pedagang yang tidak mempunyai tempat khusus di pasar, hal ini dilakukan agar penjual (yang wajib memungut retribusi) dapat melunasi kewajibannya. sebelum Anda meninggalkan pasar. Dari hasil wawancara diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk tarif retribusi pasar Aeng Towa di Kab.

Pengawasan langsung dalam hal ini dilakukan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Takalar yang segera melakukan peninjauan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah yang berkaitan dengan pemungutan pajak pasar Aeng Towa di kabupaten tersebut. Dari hasil wawancara diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Kepala UPTD Pasar Aeng Towa selaku penanggung jawab pemungutan retribusi pasar setiap hari pasar tumbang melakukan pengawasan terhadap jajarannya dalam melaksanakan pemungutan retribusi pasar agar tidak terjadi penyimpangan. penyelewengan, kendala, kesalahan dan lain sebagainya yang dapat menghambat pencapaian penerimaan retribusi pasar Aeng. Dari hasil wawancara di atas, penulis menyimpulkan bahwa sanksi tegas akan diberikan kepada pemungut retribusi pasar Aeng Towa apabila melakukan kelalaian berulang kali dan membayar pembayar retribusi yang tidak mampu membayar kewajibannya.

Faktor Pendukung Penyelenggaraan Pajak Pasar Aeng Towa dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Takalar. Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat kesepakatan bersama antar pedagang yang berjualan di Pasar Aeng Towa sehingga barang yang ditawarkan tidak jauh dari pedagang lainnya. Pengelolaan tagihan pajak pasar Aeng Towa masih belum stabil, hal ini terlihat dari hasil pemungutan pajak setiap tahunnya yang belum mengalami kemajuan.

Tabel 1  Informan Penelitian
Tabel 1 Informan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Keabsahan Data

Pasar Aeng Towa diresmikan pada tanggal 14 Desember 2015 di Pasar Aeng Towa, Kecamatan Galesong Utara, Kecamatan Utara. Pasar Aeng Towa dibangun dengan bantuan dana bansos Kementerian Koperasi dan UKM sehingga pengelolaannya harus diawasi. Begitu pula dengan pengelolaan pendapatan retribusi pasar Aeng Towa di Kabupaten Takalar yang dalam hal ini dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah, selalu menerapkan fungsi manajemen dalam pengelolaannya sehingga dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada upaya untuk mencapai tujuannya.

Memberikan peringatan kepada para punggawa yang malas membayar retribusi pasar agar hal serupa tidak terjadi lagi.” (DP/Pemungut tanggal 30/05/2016). Agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik maka harus ada pembagian tugas yang baik agar pengumpulan dapat dilakukan dengan efisien dan lancar, sehingga pada saat pemungutan bea pasar Aeng Towa tidak ada satupun pedagang yang membayar bea tersebut, demikian dikatakan penulis DP, salah satu kolektor. Dari wawancara di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa pengelola UPTD Pasar Aeng Towa, untuk memudahkan para pengepul dalam memungut bea masuk, membagi petugasnya di tempat pengumpulan menjadi dua bagian agar para pengepul mengetahui dengan jelas tempat pengumpulannya sehingga sehingga dia tidak memungut biaya.

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa standar kerja para pemulung pasar dimulai dari pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB sampai selesai, namun kedisiplinan para pemulung ini perlu lebih ditingkatkan karena hal ini sangat mempengaruhi realisasi pendapatan dimana kekuasaan pemungut merupakan unsur yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan penerimaan bea masuk di pasar Aeng Towa. “Retribusi bagi pengguna fasilitas pasar ada dua jenis. Retribusi pasar di Pasar Aeng Towa ada dua jenis, yaitu retribusi bulanan dan retribusi hari pasar, sedangkan tarif tiap hari pasar sama dan tarif bulanannya adalah disesuaikan dengan fasilitas yang ditempati pengguna retribusi yang bersangkutan” (wawancara tanggal 23 Juni 2016). Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sarana dan prasarana pelaksanaan pemungutan retribusi pasar di pasar Aeng Towa tidak terlalu berpengaruh terhadap kelancaran pemungutan karena lokasi pengambilan hanya di dalam pasar, membuat pemungutan bea sangat mudah dicapai karena setiap bea harus berdekatan satu sama lain di pasar sehingga tidak ada alasan bagi para pemungut untuk mengeluh tentang pemungutan bea.

Ya, kami sebagai pedagang masih kurang puas dengan fasilitas infrastruktur yang ada di Pasar Aeng karena masih kurang.” (HS/pedagang tanggal 17 Mei 2016). Sebagai pengunjung pasar, saya juga merasa masih ada kekurangan. infrastruktur di pasar, karena parkir sepeda motor tidak mencukupi dan keamanan tidak terjamin.” (wawancara tanggal 17 Mei 2016) Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa fasilitas yang tersedia di pasar Aeng Towa belum cukup karena ada pula yang masih dalam tahap pembangunan dan masih banyak masyarakat yang berjualan di pintu masuk pasar. .memastikan di dalam pasar tidak mengganggu pengunjung lain yang ingin lewat. Bentuk mobilisasi lainnya juga terlihat dari sistem penggajian bagi para pemungut pajak/pemungut pajak pasar Aeng Towa dan jika diberikan imbalan jika target yang direncanakan bisa dicapai.

“Semua penerima/penerima retribusi pasar Aeng Towa berstatus tenaga honorer yang dibayar triwulanan dan itu sudah menjadi peraturan daerah.” (30 Mei 2016). Bentuk sanksi yang diberikan kepada pengepul jika lalai dalam menjalankan tugasnya, serta pembalasan wajib atas tidak membayar kewajibannya, sesuai dengan penjelasan Kepala Dinas Pasar Aeng Towa. Dan juga perlu ada pembaharuan yang berkelanjutan di pasar Aeng Towa untuk mendukung pendapatan kami.” (wawancara 17 Mei 2016).

Gambar

Tabel 1  Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

“Faktor penghambat dari retribusi pasar dalam meningkatkan pendapatan pedagng pasar dari keberadaan Pasar Narang yaitu kurangnya penjual atau pedagang yang berada di