• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KURIKULUM MERDEKA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 13 MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KURIKULUM MERDEKA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 13 MEDAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Banyak siswa yang menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Ruseffendi ini menyatakan bahwa matematika pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disukai siswa. Kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran yang harus diselesaikan dan dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan.

Masa pandemi Covid-19 merupakan kondisi khusus yang menyebabkan keterlambatan pembelajaran, yang berdampak pada pencapaian kompetensi siswa. Pertama, aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran masih rendah dan peran guru lebih aktif dibandingkan siswa. Menurut Prastowo (2011) dalam Tjiptono, dkk (2016) tujuan pembelajaran menggunakan modul adalah: (a) agar siswa dapat belajar secara mandiri atau minimal dengan bantuan guru (b) guru tidak mendominasi dan tidak bersikap otoriter dalam kegiatan pembelajaran, (c) melatih siswa untuk jujur, (d) mengakomodasi perbedaan tingkat dan kecepatan siswa dalam belajar, dan (e) siswa dapat menilai sendiri tingkat penguasaan materinya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kerangka Teoritis

Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah seperangkat perangkat pembelajaran yang berisi materi, metode dan batasan yang dirancang oleh staf pengajar untuk membantu siswa menguasai tujuan pembelajaran yang berfungsi sebagai. 22. g) Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan dipahami siswa secara bergantian, .. h) LKS yang harus diselesaikan siswa, .. i) Evaluasi program yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran ini. Materi pembelajaran disusun langkah demi langkah secara teratur dan sistematis sehingga siswa dapat mengikutinya dengan mudah dan cepat.

Lembar ini berisi pertanyaan atau permasalahan yang harus dijawab dan dipecahkan oleh siswa. Tujuan penyusunan modul pembelajaran adalah untuk menyediakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik, yaitu bahan pembelajaran yang sesuai dengan ciri bahan pembelajaran dan karakteristik materi pembelajaran. siswa dan lingkungan atau latar belakang lingkungan sosialnya (Puspita, 2019). Tahap perencanaan sangat diperlukan agar bahan pembelajaran yang dikembangkan dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Pengertian Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Mandiri Pengembangan modul ajar berbasis kurikulum mandiri adalah upaya mengembangkan atau merangkai bahan pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum mandiri agar peserta didik dapat belajar mandiri dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. dicapai. Kompetensi pendahuluan berupa pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang perlu diperoleh siswa sebelum mempelajari mata pelajaran. Keuntungan bagi siswa Pancasila merupakan tujuan akhir dari suatu proses pembelajaran yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa.

Sarana dan Prasarana merupakan sarana dan alat yang diperlukan oleh guru dan siswa untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. Tujuan pembelajaran hendaknya mencerminkan pokok-pokok pembelajaran yang penting dan dapat diuji dengan berbagai jenis penilaian sebagai bentuk pemahaman siswa. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang dapat dimasukkan dalam desain pembelajaran modul pembelajaran untuk merangsang kecerdasan berbicara, rasa ingin tahu, memulai diskusi antar teman atau guru dan memulai observasi.

Penilaian diagnostik harus dilakukan sebelum pembelajaran berlangsung dengan mengkategorikan kondisi siswa dari segi psikologis dan kognitif. Kedua kegiatan pembelajaran ini dapat diberikan kepada siswa berprestasi dan siswa yang memerlukan bimbingan dalam memahami materi. Guru dapat memperhatikan pembedaan LKS untuk siswa penerima pengayaan dan siswa.

Materi Bentuk Aljabar

Lampiran meliputi lembar kerja siswa, materi pengayaan dan revisi, materi guru dan siswa, glosarium, dan daftar pustaka. Bentuk penjumlahan ini dapat dilakukan dengan menjumlahkan koefisien pada koefisien dan konstanta pada konstanta dalam persamaan serupa tanpa mengubah variabelnya. Pembagian dalam bentuk aljabar monomial dapat dilakukan dengan cara mengalikan koefisien dengan koefisien dan variabel dengan variabel.

Hal-hal yang belum diketahui seperti jumlah bahan bakar yang dibutuhkan sebuah bus setiap minggunya, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu atau banyaknya pakan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari dapat diketahui dengan menggunakan aljabar.

Penelitian yang Relevan

Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa di SD N 1 Terpadu Karang Kemiri dan SD N 2 Karang Kemiri, kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013, namun pada kurikulum 2013 tidak ada modul yang bercirikan etnomatematika. Modul yang digunakan kurang menarik minat siswa dan sebagian siswa Mengerjakan. belum mengetahui budaya yang ada di OKU Timur (Putri Hasanah, 2021). Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nelawati adalah sama-sama mengembangkan modul ajar, sedangkan perbedaannya terletak pada isi materi dan juga landasannya.

Pada penelitian sebelumnya materi yang dibahas adalah tentang bilangan datar, sedangkan materi pada penelitian yang dilakukan peneliti adalah tentang bentuk aljabar dan perbedaan lainnya yaitu waktu dan tempat penelitian. Menyatakan berdasarkan pengembangan e-modul pada topik sistem operasi dengan model pembelajaran problem based learning (studi. 40 kasus: mahasiswa desain kelas dan ahli media.

Berdasarkan rangkuman rata-rata penilaian uji pengalaman pengguna seluruh responden menunjukkan bahwa penilaian yang diberikan dari kelima kriteria sangat baik dengan rata-rata 36 kriteria sebagai berikut: a) Daya Tarik 1,95; b) Kecerahan 1,92;. Jadi dapat disimpulkan bahwa e-modul sistem operasi menunjukkan keberhasilan yang dilihat dari segi pengalaman pengguna sangat baik dan layak digunakan. Penelitian yang dilakukan merupakan bentuk lain yang hampir mirip dengan penelitian sebelumnya yang mengembangkan modul.

Namun pengembangan modul pembelajaran ini hanya sampai pada tahap pengembangan atau hanya sampai pada tahap pengembangan saja. Berdasarkan keseluruhan proses pengembangan modul matematika pada materi matrik SMA dapat dikatakan baik dan secara umum dinilai layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji validitas ahli teknologi pendidikan dan ahli materi pembelajaran, modul berbasis RME dinyatakan sangat valid dengan persentase validitas sebesar 87,045%.

Hasil uji praktik kelompok kecil yang berjumlah 8 siswa sebagai responden menunjukkan bahwa modul berbasis RME sangat praktis dengan persentase tingkat kepraktisan sebesar 84,67%.

Kerangka Berpikir

Sedangkan respon siswa terhadap penggunaan modul adalah positif yang ditunjukkan dari hasil angket respon siswa dengan total skor 86%. Namun banyak siswa yang merasa bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan dan membosankan. Salah satu faktor kegagalan siswa dalam matematika adalah media pembelajaran yang digunakan guru, seperti modul ajar, tidak sesuai dengan konsep kurikulum yang sesuai.

Kurikulum mandiri bertujuan untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia mulai tahun 2020. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan inovasi pendidikan bagi siswa SMP dengan mengembangkan modul pengajaran berbasis kurikulum mandiri. Melalui pengembangan modul pengajaran berbasis kurikulum mandiri diharapkan siswa mampu memahami materi yang disampaikan guru pada setiap pembelajaran, sehingga pencapaian kompetensi dapat tercapai.

Hal ini ditunjukkan dengan perbandingan nilai siswa sebelum dan sesudah tes. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan, validitas dan praktik pengembangan modul belajar mandiri berbasis kurikulum pada materi aljabar di kelas VII SMP Negeri 13 Medan. Hal ini terlihat dari fungsi modul pedagogi yang sejalan dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.

Produk yang Dihasilkan

Jenis Penelitian

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran b) Analisis karakteristik siswa c) Analisis kebutuhan siswa 2. Tahapan pelaksanaan penelitian ini merupakan tahapan implementasi modul ajar yang dikembangkan dalam situasi kelas nyata. Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi permasalahan yang sebelumnya dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

Evaluasi merupakan langkah akhir dari model pengembangan ADDIE untuk memberikan nilai bagi pengembangan modul pembelajaran dalam pembelajaran.

Instrumen Penelitian

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti) mengajukan pertanyaan kepada orang yang diwawancarai sambil mengumpulkan data. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan penyelidikan pendahuluan untuk menemukan masalah yang ingin diselidiki, tetapi juga ketika peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang responden. Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui data awal penelitian dan informasi yang diperoleh digunakan sebagai masukan untuk pengembangan modul pendidikan berbasis kurikulum mandiri di SMP N 13 Medan.

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efektif jika peneliti mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari responden (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data yaitu analisis kebutuhan dan validasi produk.

Angket validasi produk bertujuan agar para ahli menilai kelayakan produk modul pembelajaran berdasarkan karakteristik modul pembelajaran yang akan dikembangkan. Selain kepada ahli, angket validasi produk juga diberikan kepada guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Medan untuk menilai kelayakan produk modul pembelajaran yang akan dikembangkan.

Berdasarkan persentase validitas yang diperoleh maka dapat diketahui apakah media pembelajaran tersebut valid atau tidak. Teknik analisis data di atas digunakan instrumen lembar ukur untuk validasi materi dan validasi desain modul pembelajaran. Kriteria validitas persen yang digunakan mempunyai kriteria sangat valid atau dapat digunakan tanpa koreksi kecil.

Lembar validasi materi dikatakan valid apabila memenuhi kualifikasi minimal cukup valid atau persentase validitasnya. Berdasarkan persentase kepraktisan yang dicapai dapat ditentukan apakah media pembelajaran dapat dikatakan praktis atau tidak. Modul ajar yang dikembangkan dikatakan praktis apabila tingkat kepraktisannya setidaknya mencapai kategori cukup praktis atau dapat digunakan dengan sedikit revisi.

Analisis keefektifan dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, hasil tes dinilai dengan menggunakan pedoman penilaian. Dalam penelitian ini aspek yang dinilai adalah aspek kognitif, tes ini akan berisi 5 soal mengenai materi aljabar dalam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diberikan penilaian kemudian dilihat persentase ketuntasan yang mengacu pada KKM mata pelajaran matematika yang disusun oleh sekolah.

Setelah data tingkat kelengkapan diperoleh, ditentukan efektif atau tidaknya dengan melihat kriteria yang dikembangkan atas dasar tersebut.

Tabel 3.1 Skala Likert
Tabel 3.1 Skala Likert

Gambar

Tabel 3.1 Skala Likert
Tabel 3.2 Tabel Kriteria Validitas  Kriteria Validitas  Tingkat  Validitas
Tabel 3.3 Skala Likert
Tabel 3.5 Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Chapter 5 Elemen Capaian Pembelajaran Alokasi Waktu : : : : : : : : : : Nana