• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kegiatan siswa (lks) berbasis

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kegiatan siswa (lks) berbasis"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI STATISTIKA SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 BATANG ANAI

Oleh

Rendy Zulnovri*), Rahmi**), Anny Sovia**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by textbooks used by students not given the opportunity to construct the students' thinking, find themselves a concept and relate it to everyday life. This leads to lower student learning outcomes in the matter of statistics. Attempts to overcome this problem by developing teaching materials in the form of contextual-based worksheets. The research objective is to produce a valid LKS contextually based on material and practical statistics class XI SMA Negeri 1 Batang Anai. This study uses a 4D development model that is limited to the development phase with the following steps, namely the definition, design and development. Mechanical analysis of quantitative data obtained from the results of the validation sheet and questionnaire practicalities. The results showed that the LKS at very valid criteria that is 94.21%. The test results by the practicalities of teachers and students show that this is very practical worksheets are 82.92% and 89.93%. This means that LKS contextually based on statistical material developed extremely valid and practical to use as teaching material.

Keywords: LKS, Contextual, Development PENDAHULUAN

Materi statistika merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan di kelas XI IPA SMA.

Diharapkan dengan mempelajari konsep dalam statistika, siswa akan mudah memahami materi matematika yang berkaitan dengan konsep statistika lainnya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 26-27 Agustus 2015 di SMAN 1 Batang

Anai diperoleh informasi bahwa buku teks yang digunakan siswa belum mampu mengarahkan siswa untuk memahami dan menghubung- kan materi yang diterima dengan situasi kehidupan nyata. Materi dalam buku teks tersebut masih banyak rumus-rumus atau teori-teori yang disajikan secara langsung serta bahasa yang digunakan sulit dipahami siswa.

(2)

Melihat permasalahan yang ada, maka guru sebagai ujung tombak pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengembangkan bahan ajar.

Menurut Hamdani (2011:219)

“Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar”. Berdasarkan kutipan di atas, Hendaknya guru dapat merancang bahan ajar yang valid dan praktis untuk penunjang proses pembelajaran, terkait peranan penting bahan ajar dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku teks yang sulit untuk diperoleh. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan adalah LKS. LKS dikembangkan secara sistematis sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa dan mengacu pada pendekatan kontekstual. Karena dengan menggunakan pendekatan kontekstual, siswa dapat

mengkostruksi pikiran, menemukan konsep serta dapat menghubungkan dengan dunia nyata siswa.

Menurut Trianto (2011: 104),

“Pembelajaran Kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja”. LKS yang dibuat mengandung unsur-unsur dari kontekstual yang dikemukan oleh Trianto (2011: 111) yaitu adanya konstruktivisme, menemukan (inkuiri), bertanya (questioning), masyarakat belajar (Learning Comuniti), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), penilaian sebenarnya.

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis kontekstual adalah suatu LKS berlandaskan pada pendekatan kontekstual yang dapat membuat siswa lebik aktif dan kreatif dalam belajar, serta dapat menimbulkan kemandirian siswa dalam belajar.

Dalam LKS ini terdapat pembahasan

(3)

materi yang memerlukan keterlibatan siswa untuk menemukan sebuah konsep, menyelesaikan permasalahan secara berkelompok dengan tujuan siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah menghasilkan LKS berbasis kontekstual yang valid dan praktis pada materi statistika untuk siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Anai. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis kontekstual yang valid dan praktis pada materi statistika untuk siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Anai. Penelitian relevan dalam penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Pauza Fransiska (2015) .

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah LKS berbasis kontekstual pada materi Statistika bagi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Anai. Model prosedural pada

penelitian ini menggunakan model 4D. Menurut Trianto (2012 : 93) model ini terdiri dari 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Pada penelitian ini tahap penelitian terbatas sampai tahap develop saja yaitu sampai tahap praktikalitas.

Tahap define yang dilakukan adalah menganalisis silabus, analisis buku teks, review literatur, analisis karakteristik siswa dan wawancara dengan guru bidang studi matematika beserta siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batang Anai. Kedua yaitu tahap design. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang produk dan validasi produk. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan pada tahap develop adalah validasi produk oleh validator dan praktikalitas produk dengan cara produk diuji-cobakan pada enam orang siswa yang telah belajar materi Statistika di SMA Negeri 1 Batang Anai.

Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket, dan pedoman wawancara. Lembar validasi digunakan untuk

(4)

memvalidasi produk yang dilakukan oleh validator. Validator dalam penelitian ini adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, satu orang guru Matematika SMA Negeri 1 Batang Anai dan satu orang guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Batang Anai. Sedangkan angket dan pedoman wawancara digunakan untuk melakukan praktikalitas produk. Praktikalitas produk bertujuan untuk melihat keterpakaian produk yang telah disusun, dengan melakukan uji-coba produk secara terbatas pada enam orang siswa dan satu orang guru Matematika SMA Negeri 1 Batang Anai.

Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data dari instrumen validasi menggunakan persentase yang dikemukakan oleh Riduwan (2012:89). Teknik analisis data dari angket adalah hasil angket dari siswa terhadap LKS yang dinilai dan disajikan dalam bentuk tabel.

selanjutnya dicari persentase kepraktisan. Hasil yang diperoleh di interpretasikan dengan menggunakan

kriteria yang dikemukakan oleh Riduwan (2012:89).

HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penetian diperoleh LKS berbasis kontekstual pada materi Statistika yang sangat valid dan sangat praktis. Berdasarkan produk yang telah disusun diperoleh hasil validasi secara keseuruhan dari tiga orang validator adalah 94,21%

dengan kategori sangat valid.

Analisis hasil validasi menunjukkan bahwa LKS berbasis kontekstual pada materi Statistika sudah valid.

Kesimpulan penilaian validator terhadap LKS yang dikembangkan sebagai berikut:

1. LKS berbasis kontekstual memiliki kesesuaian materi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai siswa.

2. Penyajian materi dalam LKS menggunakan karakteristik pendekatan kontekstual secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk membangun konsep.

3. Penggunaan bahasa dan keterbacaan pada LKS terlihat dari kalimat dan kata-kata yang

(5)

mudah dipahami serta komunikatif. Struktur kalimat dalam LKS telah sesuai dengan kaidah EYD.

Berdasarkan hasil validasi dari validator dengan kriteria sangat valid, kegiatan selanjutnya adalah melakukan praktikalitas. Hasil praktikalitas yang diujicobakan terhadap guru memperoleh kriteria 82,92% dan hasil praktikalitas dari siswa memperoleh kriteria 89,93%

dengan kesimpulan sebagai berikut : 1. Aspek kemudahan dalam

penggunaan sangat praktis 2. Aspek waktu sangat praktis 3. Aspek mudah diinterpretasikan

sangat praktis

4. Aspek memiliki ekivalensi yang sama dengan bahan ajar lainnya sangat praktis

Untuk melihat praktikalitas juga dilakukan wawancara terhadap guru matematika dan siswa yang melakukan ujicoba. Hasil wawancara secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa guru dan siswa merasa senang menggunakan LKS yang disusun, waktu penyelesaina LKS sesuai dengan jam pelajaran,

LKS juga dapat dijadikan sebagai pendamping bahan ajar lain dalam proses pembelajaran, serta LKS dapat menuntun siswa dalam menemukan konsep materi pelajaran.

KESIMPULAN DAN SARAN Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis kontekstual pada materi Statistika yang dihasilkan sudah sangat valid dilihat dari aspek kevalidan. Berdasarkan uji coba praktikalitas terhadap siswa dan guru matematika LKS statistika berbasis kontekstual juga sudah sangat praktis dilihat dari aspek kepraktisan.

Artinya LKS berbasis kontekstual pada materi Statistika telah layak digunakan.

Saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: LKS yang dikembangkan sebaiknya diujicobakan dengan kelompok yang lebih besar. LKS berbasis kontekstual dapat dilanjutkan pada tahap efektivitas oleh peneliti selanjutnya, LKS berbasis kontekstual sebaiknya dilanjutkan sampai tahap penyebaran (disseminate) berdasarkan model pengembangan 4-D yang digunakan.

(6)

LKS berbasis kontekstual yang valid dan praktis dapat dijadikan sebagai bahan ajar pendamping buku teks pembelajaran matematika pada materi statistika di kelas XI IPA SMA.

DAFTAR RUJUKAN

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:

Pustaka Setia.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, Tahap validasi produk dari ahli materi dilakukan oleh dua orang ahli yaitu Sindy Artilita, M.,Pd dosen Pendidikan Matematika, alasan peneliti memilih validator tersebut