COMPTON (JURNAL ILMU PENDIDIKAN FISIKA)
p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2, June 2023, Page 130-139 This work is licensed under
a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Development of Electronic Worksheet...(Daimul Hasanah) 130 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Jalan Batikan UH.III/1043, Yogyakarta 55167, Indonesia
e-mail: a [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan E-LKPD Fisika Berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu, mengetahui kelayakan E-LKPD, serta mengetahui respon peserta didik terhadap E-LKPD. Penelitian ini termasuk jenis Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) dengan mengacu pada model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono yang dimodifikasi menjadi lima tahap meliputi potensi dan masalah; mengumpulkan informasi; desain produk; validasi produk; dan revisi produk. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner penilaian kelayakan E-LKPD dan kuesioner respon peserta didik terhadap E-LKPD. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis indeks V Aiken dan statistika deskriptif (persentase frekuensi). Hasil penelitian ini antara lain: telah dihasilkan E-LKPD Fisika berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu dalam format Anyflip; kelayakan E-LKPD diperoleh nilai 0,93 yang termasuk kategori tinggi; dan respon peserta didik terhadap E-LKPD Fisika yaitu 83% yang termasuk kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa E-LKPD Fisika berbasis STEM pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran fisika.
Kata Kunci: Penelitian dan Pengembangan, E-LKPD Fisika, STEM, Elastisitas dan Hukum Hooke.
I. PENDAHULUAN
IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Seiring dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih dan mendukung terciptanya teknologi-teknologi baru, serta perkembangan IPTEK juga sudah sangat pesat di berbagai bidang, salah satunya di dalam dunia Pendidikan [1]. Dalam dunia pendidikan, perkembangan tersebut harus dimanfaatkan sebagai penunjang
proses pembelajaran, salah satunya yaitu sumber atau bahan belajar yang diharapkan dapat menjadi pendukung proses pembelajaran yang disusun secara efektif, efisien, dan menarik minat belajar peserta didik [2]. Secara mikro, pendidikan nasional bertujuan untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika (beradab dan berwawasan budaya bangsa Indonesia), mempunyai nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif, dan Daimul Hasanaha, Widodo Budhi, Nur Khotimah
Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Indonesia
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD)
Fisika Berbasis STEM Pada Topik Elastisitas dan Hukum Hooke
Development of Electronic Worksheet...(Daimul Hasanah) 131 bertanggungjawab), berkemampuan
komunikasi sosial (tertib dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif, demokratis), dan berbadan sehat sehingga menjadi manusia yang mandiri [3]. Sejalan pula dengan implementasi kurikulum 2013 yaitu menuntut peserta didik untuk dapat melakukan pembelajaran secara mandiri atau pembelajaran berpusat pada peserta didik dan diharuskan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi, guru pun berperan penting dan harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi, serta mampu memfasilitasi pembelajaran peserta didik secara efektif [4].
Fisika merupakan mata pelajaran yang menjelaskan seluruh fenomena di alam sehingga masalah- masalah yang berhubungan dengan fisika sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian peranan pembelajaran fisika yaitu melatih peserta didik untuk dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika, serta mempunyai kecakapan ilmiah dan keterampilan proses sains [5]. Salah satu materi fisika yaitu materi elastisitas dan hukum Hooke dimana mempunyai kesulitan yang cukup tinggi sehingga dalam mempelajari materi tersebut membutuhkan penalaran dan kecermatan yang tinggi [6]. Peserta didik mengalami kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan elastisitas dan hukum Hooke di dalam kehidupan sehari-hari [7]. Hal tersebut karena dalam pembelajaran fisika lebih sering disajikan dalam bentuk teori, persamaan-persamaan fisika dan perhitungan dari pada konsep dan aplikasi fisika dalam kehidupan sehari-hari [8].
Dalam pembelajaran fisika dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengemas materi yang akan diajarkan agar proses pembelajaran menjadi lebih kaya dan mendapatkan hasil yang optimal, serta pemilihan media sebagai sumber belajar mandiri dapat memperbanyak pengalaman belajar dan membantu kesiapan peserta didik untuk mendapatkan materi yang akan diajarkan di pertemuan yang akan datang [9]. Namun berdasarkan observasi yang dilakukan di salah satu SMA yang ada di Yogyakarta yaitu SMA Negeri 1 Sedayu, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran fisika guru masih menggunakan bahan ajar dalam bentuk cetak (contohnya: buku paket) dan belum memanfaatkan bahan ajar dalam bentuk elektronik.
Selain itu guru belum menggunakan bahan ajar yang dibuat sendiri untuk digunakan dalam pembelajaran fisika.
Proses pembelajaran fisika juga dilakukan dengan lebih berpusat pada guru atau menggunakan pendekatan yang konvensional sehingga belum menerapkan atau menggunakan pendekatan pembelajaran yang inovatif agar peserta didik ikut berperan aktif dalam pembelajaran fisika terutama ketika mempelajari materi elastisitas dan hukum Hooke.
Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) merupakan sarana yang dapat digunakan oleh guru dalam meningkatkan keikutsertaan peserta didik dalam proses pembelajaran karena pada umumnya berisi materi untuk diskusi, petunjuk percobaan yang dapat dilakukan di rumah, dan pertanyaan-pertanyaan serta berbagai bentuk petunjuk yang mampu mengajak peserta didik
132 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON
p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2, June, Page 130-139
beraktivitas dalam proses pembelajaran [10]. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahan ajar elektronik perlu dikembangan dengan suatu pendekatan agar lebih terstruktur dan terarah [11]. Berdasarkan hal
tersebut guru dapat
memanfaatkannya dengan membuat atau mengembangkan bahan ajar yaitu lembar kegiatan peserta didik dalam bentuk elektronik atau biasa disebut dengan E-LKPD. Pemilihan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam pembelajaran sesuai untuk pendidikan di Indonesia khususnya untuk pelajaran fisika karena STEM dikembangkan dengan mengangkat isu keseharian ke dalam pembelajaran, dampaknya pembelajaran menjadi bermakna karena peserta didik lebih tertarik dan merasakan manfaat dari belajar fisika dalam keseharian secara nyata [12].
E-LKPD berbasis STEM merupakan perpaduan pemanfaatan bahan ajar sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pengembangan bahan ajar E-LKPD dalam pembelajaran materi fisika telah banyak ditemukan, seperti dalam penelitian Chania menunjukkan bahwa bahan ajar fisika dengan pendekatan STEM berorientasi HOTS pada materi usaha dan energi memenuhi kriteria dengan kualitas sangat layak sebagai salah satu media pembelajaran yang digunakan peserta didik SMA kelas X dengan persentase capaian 83,25%
[13]. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud untuk mengembangkan media pembelajaran berupa bahan ajar E- LKPD dengan judul penelitian yaitu
Pengembangan E-LKPD Fisika Berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu.
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/R&D).
Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk memvalidasi dan mengembangkan sebuah produk yang telah ada untuk diuji efektivitasnya [14]. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah bahan ajar E-LKPD Fisika berbasis STEM pada Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu.
Terdapat sepuluh tahap penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono diantaranya: potensi dan masalah;
mengumpulkan informasi; desain produk; validasi desain; perbaikan desain; uji coba produk; revisi produk; uji coba pemakaian; revisi produk; dan pembuatan produk masal [14]. Penelitian dan pengembangan tersebut relatif lama sehingga peneliti hanya menggunakan prosedur penelitian pada potensi dan masalah;
mengumpulkan informasi; desain produk; validasi desain; dan perbaikan desain. Hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan biaya.
Development of Electronic Worksheet...(Daimul Hasanah) 133
Gambar 1. Tahapan metode research and development E-LKPD Fisika
Tahap pertama yaitu tahap potensi dan masalah. Penelitian dapat dilakukan dari adanya potensi dan masalah yang ada pada lokasi yang dijadikan tempat penelitian [14].
Maka tahap potensi dan masalah merupakan tahapan awal untuk mengetahui perlunya pengembangan bahan ajar. Tahap ini dilaksanakan dengan melakukan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran fisika dan peserta didik baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung.
Tahap kedua yaitu tahap mengumpulkan informasi. Tahap mengumpulkan informasi atau pengumpulan data dilakukan untuk mendukung proses pengembangan produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang telah dianalisis di awal diantaranya seperti silabus pembelajaran fisika kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu Kurikulum 2013, buku-buku tentang materi Elastisitas dan Hukum Hooke, karya ilmiah atau jurnal tentang pengembangan E-LKPD fisika berbasis STEM, dan lain sebagainya.
Tahap ketiga yaitu tahap desain produk E-LKPD yang dilaksanakan dengan melakukan perancangan awal desain produk E-LKPD yang akan dikembangkan. Produk E-LKPD yang dikembangkan harus didesain sesuai
dengan kebutuhan dan permasalahan serta potensi yang dimiliki oleh institusi tempat melakukan penelitian. Materi pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan produk ini juga harus sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ada sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Tahap keempat yaitu tahap validasi desain E-LKPD. Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak (dikatakan rasional karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan rasional belum fakta lapangan) [14].
Setelah tahap mendesain atau pembuatan produk, selanjutnya produk akan divalidasi oleh validator.
Validator dalam penelitian ini yaitu ahli fisika dan guru fisika yang akan memberikan saran, komentar, dan masukkan sebagai acuan untuk melakukan revisi produk E-LKPD yang sudah didesain. Kemudian produk yang dikembangkan juga diuji keterbacaannya kepada peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu untuk mengetahui respon peserta didik terhadap E-LKPD. Angket atau kuesioner akan dibagikan kepada peserta didik untuk memperoleh penilaian dan saran dari peserta didik.
Tahap kelima yaitu tahap revisi desain E-LKPD. Setelah melalui tahap validasi, maka dapat dilihat sejauh mana kelemahan dan kekurangan E- LKPD yang sudah dikembangkan.
Revisi produk dilakukan apabila E- LKPD masih banyak kelemahan dan kekurangan sehingga revisi produk ini bersumber pada hasil validasi dari
Potensi dan Masalah
Mengum- pulkan Informasi
Desain Produk
Validasi Produk
Revisi Produk
134 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON
p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2, June, Page 130-139
validator. Berbagai saran, kritik, dan tanggapan dari validator akan dianalisis. Kemudian dari hasil analisis tersebut peneliti memperbaiki produk berupa E-LKPD yang dikembangkan menjadi lebih berkualitas dan menarik.
Subjek dan Objek Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua subjek penelitian yaitu validator yang terdiri dari dosen fisika dan guru fisika SMA serta responden yaitu peserta didik kelas XI MIPA 4 di SMA Negeri 1 Sedayu yang memberikan respon terhadap E-LKPD yang dikembangkan. Objek dari penelitian ini adalah E-LKPD Fisika Berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik kuesioner.
Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai proses pembelajaran fisika yang dilakukan oleh guru. Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data pada tahap potensi dan masalah melalui wawancara secara mendalam terhadap guru fisika SMA Negeri 1 Sedayu. Sedangkan teknik kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk E-LKPD melalui penilaian kelayakan E-LKPD dari para validator dan untuk mendapatkan respon peserta didik terhadap E- LKPD.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain indeks V Aiken dan teknik
analisis data statistika deskriptif.
Indeks V Aiken digunakan untuk menganalisis data penilaian kelayakan E-LKPD. Salah satu statistika yang menunjukkan validitas isi aitem yaitu sebagaimana yang diusulkan oleh Aiken yang merumuskan formula V Aiken untuk menghitung content validity coefficient dengan didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem tersebut mewakili konstrak yang diukur [15]. Penilaian kelayakan isi digunakan untuk melihat apakah semua instrumen yang akan digunakan sudah valid secara konten dengan menggunakan formula V Aiken yang dirumuskan sebagai berikut [15].
𝑉 = ∑ 𝑠 [𝑛(𝑐 − 1)]
Keterangan:
s = r-1o (skor penilaian-skor terendah) untuk setiap butir r = angka yang diberikan oleh
validator
1o = angka penilaian validitas yang terendah
c = angka penilaian validitas yang tertinggi
n = banyaknya validator
Teknik analisis data statistika deskriptif digunakan untuk menganalisis data respon peserta didik terhadap ELKPD. Langkah- langkah yang dilakukan dalam menganalisis data dengan menggunakan teknik tersebut antara lain: Pertama, pemberian skor pada setiap jawaban dari item pertanyaan dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala Likert atau Likert
Development of Electronic Worksheet...(Daimul Hasanah) 135 Scale merupakan skala penelitian
yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat dimana peserta didik diminta untuk melengkapi kuesioner yang mengharuskan mereka untuk menunjukkan tingkat persetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan. Tingkat persetujuan yang dimaksud dalam skala Likert ini terdiri dari 4 pilihan skala yang memiliki gradasi dari Sangat Setuju (SS) hingga Sangat Tidak Setuju STS) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut [14].
Tabel 1. Penilaian Skala Likert Keterangan Skor Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
4 3 2 1
Data respon peserta didik kemudian dianalisis untuk mengetahui respon peserta didik terhadap E-LKPD dengan mencari nilai frekuensi dari masing-masing kategori jawaban.
Dari nilai frekuensi dicari persentase dari setiap komponen penilaian dan persentase rata-rata respon peserta didik secara keseluruhan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut [16].
𝑃 = 𝑓
𝑁 𝑥 100%
Keterangan:
P = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Casses (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)
Hasil perhitungan nilai persentase secara keseluruhan dari data
kelayakan E-LKPD fisika dan respon peserta didik kemudian dinyatakan dalam kriteria analisis statistika deskriptif pada [17].
Tabel 2. Kriteria Analisis Statistika Deskriptif
Persentase Klasifikasi Kategori 81,25% – 100%
62,50% – 81,24%
43,75% – 62,40%
25% – 43,74%
Sangat Baik Baik
Kurang
Sangat Kurang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan E-LKPD dilakukan dengan tahap awal yaitu analisis potensi dan masalah dimana melakukan observasi dan wawancara terhadap guru fisika tempat dilaksanakannya penelitian. Peneliti melakukan kegiatan observasi di kelas XI MIPA 4 terhadap bahan ajar yang digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran fisika. Dari kegiatan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti permasalahan yang ada yaitu guru belum pernah mengembangkan E- LKPD sendiri dalam proses pembelajaran fisika, guru juga belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang inovatif sehingga proses pembelajaran hanya dengan metode praktikum, diskusi, dan tanya jawab. Hal tersebut menyebabkan proses pembelajaran hanya berjalan satu arah dari guru sehingga peserta didik kurang berkontribusi dalam proses pembelajaran fisika.
Selain itu, dari kegiatan observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa di SMA Negeri 1 Sedayu memiliki potensi dalam melakukan kegiatan pembelajaran di laboratorium karena peralatan praktikum yang cukup memadai.
136 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON
p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2, June, Page 130-139
Selain itu, guru juga sering menggunakan media seperti Google Classroom dan Google Formulir untuk menunjang proses pembelajaran. Hasil akhir pada tahap ini berupa keputusan untuk mengembangkan E-LKPD fisika berbasis STEM. Dari hasil potensi dan masalah yang diperoleh, tahap kedua peneliti mengumpulkan informasi bagaimana cara mendesain E-LKPD yang baik dan benar, bagaimana menyusun E-LKPD sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dimana dalam pengembangan E-LKPD ini model pembelajaran yang dipilih yaitu Discovery Learning, bagaimana mengintegrasikan aspek STEM pada setiap kegiatan di E- LKPD, dan menganalisis kurikulum yang digunakan agar materi Elastisitas dan Hukum Hooke yang disajikan sesuai.
Selanjutnya tahap ketiga yaitu desain produk. Pada tahap ini diperoleh rancangan E-LKPD Fisika Berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu. Pembuatan desain E-LKPD fisika berbasis STEM dilakukan dengan menggunakan ukuran A4 dengan ukuran tulisan menyesuaikan dengan tampilan dan desain yang digunakan dalam E-LKPD. E-LKPD fisika berbasis STEM ini terdiri dari halaman sampul depan, halaman perkenalan, kata pengantar, deskripsi E-LKPD, petunjuk penggunaan E- LKPD, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, standar isi, peta konsep, kegiatan 1, kegiatan 2, kegiatan 3, kegiatan 4, evaluasi, daftar pustaka, biodata penulis, dan halaman sampul belakang. Peneliti membuat rancangan produk berupa E-LKPD fisika dengan memperhatikan
kegiatan-kegiatan di dalam E-LKPD yang dapat dilakukan di laboratorium dan selama proses menyelesaikan setiap kegiatan peserta didik memanfaatkan tautan google formulir yang ada di dalam E-LKPD untuk mengumpulkan pekerjaan yang sudah dilakukan sesuai instruksi yang ada pada E-LKPD. Pada setiap kegiatan mengikuti langkah-langkah sintaks dari model pembelajaran Discovery Learning dengan mengintegrasikan aspek STEM pada setiap kegiatan. Pengintegrasian aspek STEM pada setiap kegiatan yaitu pendekatan STEM pada E-LKPD yang menunjukkan aspek science (sains) dapat dilihat pada E-LKPD masing-masing kegiatan. Pada kegiatan pertama terdapat aspek science berupa menganalisis konsep elastisitas. Pada kegiatan kedua terdapat aspek science tentang menganalisis konsep modulus Young.
Pada kegiatan ketiga terdapat aspek science tentang menganalisis pengaruh gaya terhadap perubahan panjang benda. Pada kegiatan keempat terdapat aspek science tentang menganalisis susunan pegas.
Pendekatan STEM berupa adanya aktivitas penggunaan technology (teknologi) ditunjukkan dengan pemakaian E-LKPD menggunakan tautan Anyflip, mengumpulkan pekerjaan atau tugas berdasarkan petunjuk yang ada di kegiatan E- LKPD melalui Google Formulir, dan penggunaan Ms. Word untuk menyajikan hasil data percobaan.
Penerapan STEM dari aspek engineering (teknik) ditunjukkan dengan kegiatan merancang atau mendesain percobaan yang dilakukan oleh peserta didik seperti menuliskan alat dan bahan serta langkah-langkah percobaan yang telah dilakukan.
Development of Electronic Worksheet...(Daimul Hasanah) 137 Penerapan STEM dari aspek
mathematics (matematika) ditunjukkan dengan adanya aktivitas menuliskan atau memformulasikan persamaan-persamaan seperti persamaan tegangan dan regangan, modulus Young, hukum Hooke, dan konstanta pegas.
Hasil yang diperoleh pada tahap keempat validasi desain E-LKPD yaitu berupa penilaian kelayakan E-LKPD oleh validator dan hasil kuesioner respon peserta didik terhadap E- LKPD. Selain itu, juga diperoleh saran dan masukan dari validator sebagai bahan untuk perbaikan E-LKPD. Hasil penilaian kelayakan E-LKPD dari validator selanjutnya dianalisis menggunakan formula indeks V Aiken seperti yang disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Validasi Kelayakan E-LKPD Komponen Indeks V
Aiken Kategori Kelayakan Isi
Kebahasaan Penyajian STEM Rata-rata
0,93 0,89 0,94 0,98 0,93
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Nilai rata-rata keseluruhan penilaian kelayakan menunjukkan angka sebesar 0,93 sehingga termasuk dalam kategori tinggi menurut tabel indeks V Aiken. Berdasarkan hasil validasi desain yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa E- LKPD Fisika berbasis STEM pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 sedayu layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar fisika pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke di SMA.
Hasil kuesioner respon peserta didik terhadap E-LKPD yang telah dikembangkan selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan statistika deskriptif seperti yang ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Respon Peserta Didik Komponen Persentase (%)
SS S TS STS Kelayakan Isi
Kebahasaan Penyajian STEM Rata-rata
37 37 33 27 33
63 63 67 73 67
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
Berdasarkan Tabel 4 dapat dinyatakan bahwa respon peserta didik terhadap E-LKPD Fisika berbasis STEM yaitu sangat setuju terhadap E-LKPD yang dikembangkan menunjukkan persentase sebesar (33%), setuju terhadap E-LKPD yang dikembangkan menunjukkan persentase sebesar (67%), serta tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap E-LKPD yang dikembangkan menunjukkan persentase (0%).
Kemudian dari data tersebut diperoleh hasil persentase secara keseluruhan dari respon peserta didik terhadap E-LKPD fisika berbasis STEM menyatakan persentase sebesar 83% sehingga persentase ini masuk dalam kategori sangat baik.
Tahap kelima yaitu tahap revisi desain E-LKPD, diperoleh hasil perbaikan E-LKPD fisika berbasis STEM. Revisi tersebut dilakukan berdasarkan saran dan masukan dari para validator. Revisi desain E-LKPD dilakukan sebagai langkah untuk menyempurnakan E-LKPD fisika yang dikembangkan. Saran dan masukan yang diberikan oleh validator antara lain: perbaikan deskripsi E-LKPD, perbaikan petunjuk penggunaan E- LKPD, perbaikan layout pada peta konsep dan tambahan isi pada peta konsep, perbaikan penyajian kegiatan
138 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON
p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2, June, Page 130-139
di E-LKPD, perbaikan penulisan besaran vektor dan skalar serta warna pada kolom penulisan persamaan, perbaikan gambar yang digunakan untuk pendukung penyajian materi, perbaikan penulisan satuan menggunakan satuan SI, dan perbaikan kata dan kalimat yang bisa menimbulkan salah tafsir.
Produk E-LKPD Fisika yang dikembangkan dikemas dalam format AnyFlip. Penggunaan format tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik mengakses E-LKPD dimanapun dan kapanpun. Keunggulan dari format tersebut yaitu hemat penyimpanan, apabila peserta didik ingin membuka E-LKPD namun tidak memiliki ruang penyimpanan memadai pada handphone, peserta didik dapat dengan mudah mengakses E-LKPD melalui tautan tanpa perlu menyimpan E-LKPD tersebut.
Keunggulan lainnya dengan format AnyFlip yaitu tampilan E-LKPD menjadi lebih menarik karena ditampilkan seperti buku.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa telah berhasil dikembangkan E-LKPD Fisika Berbasis STEM pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu melalui tahapan potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk E-LKPD, validasi desain E-LKPD, dan revisi desain E- LKPD. E-LKPD Fisika berbasis STEM pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu layak digunakan. Dan respon peserta didik
terhadap terhadap E-LKPD Fisika berbasis STEM pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sedayu sebesar 83% sehingga termasuk dalam kategori sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mulyani and Haliza. 2021.
Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 3(1), 101–109.
[2] Badriana. et al. (2021).
Pengembangan Modul Fisika Berbasis QR-CODE pada Pokok Bahasan Fisika Inti Kelas XII SMA. 2(2), 124–132.
[3] Mulyasa. (2014). Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013.
PT Remaja Rosdakarya.
[4] Shobrina. et al. (2020).
Pengembangan Desain Bahan Ajar Fisika Berbasis E-Modul pada Materi Momentum. Jurnal Kumparan Fisika, 3(1), 33–40.
[5] Sukiminiandari. et al. (2015).
Pengembangan Modul
Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Saintifik. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E- Journal) SNF2015, IV, 161–164.
[6] Lusiana. et al. (2017).
Pembelajaran Materi Elastisitas Dan Hukum Hooke Dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Di SMA Negeri 1 Jenggawah (Studi Pada Keterampilan Berpikir Kritis Dan Motivasi Belajar Siswa).
Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(1), 65–71.
[7] Muslim. et al. (2015). Penerapan Model Pembelajaran PBL Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan
Development of Electronic Worksheet...(Daimul Hasanah) 139 Berpikir Kritis Siswa pada
Konsep Elastisitas dan Hukum Hooke Di SMA Negeri Unggul Harapan Persada. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 03(02), 35–50.
[8] Puspitasari. et al. (2017).
Analisis Pemahaman Konsep Siswa tentang Elastisitas di Kelas XI SMA. Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2017, 2, 1–6.
[9] Puspitasari, A. D. (2019).
Penerapan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Modul Cetak dan Modul Elektronik pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika, 7(1), 17–25.
[10] Noprinda & Soleh. (2019).
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2(2), 168–176.
[11] Supriyati. et al. (2020). Bahan Ajar Elektronik Berbasis STEM untuk Blended Learning pada Materi Fluida SMA. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E- Journal) SNF2020, IX, 105–114.
[12] Dewi. et al. (2018). Penerapan Pembelajaran Fisika Menggunakan Pendekatan STEM untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa pada Materi Listrik Dinamis. Seminar Nasional Quantum, 0(0), 381–
385.
[13] Chania. et al. (2020).
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Melalui Pendekatan STEM Berorientasi HOTS pada Materi Usaha dan Energi. Jurnal Kumparan Fisika, 3(2), 109–120.
[14] Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
[15] Azwar. (2014). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[16] Ramdhani. (2017). Analisis Kemampuan Penalaran Analogis Mahasiswa Pendidikan Matematika Dalam Persamaan Diferensial Ordo Satu. Jurnal
Prisma Universitas
Suryakancana, 6(2), 162–172.
[17] Tunga, dkk. (2021).
Pengembangan E-LKPD Fisika dengan Model Project Based Learning pada Materi Rangkaian Listrik Arus Searah untuk Peserta Didik Kelas XII di SMA Negeri 1 Sedayu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON, 8(1), 34–41.