• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI HIMPUNAN BERBASIS E-MODUL DENGAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI HIMPUNAN BERBASIS E-MODUL DENGAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 04, No. 2, November 2022, pp. 90-99

90

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI HIMPUNAN BERBASIS E- MODULE DENGAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY,

REPETITION (AIR)

Samnur Saputra1, Ayu Amelia2

1Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Islam Nusantara, Bandung

2SMK Piramida, Bandung

Email penulis pertama: saputra.samnur@gmail.com

Abstract

This research is motivated by the lack of learning resources for learning mathematics based on E-Modules.

Therefore, the author tries to develop teaching materials for set materials through applications with the AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) model. The purpose of this teaching material research is to determine the validity of teaching materials developed with the AIR model. The method used is Research and Development known as R&D. The instrument used is a validation sheet to determine the validity of teaching materials.

Based on the results of the analysis carried out, it can be concluded that the e-module-based set of teaching materials with the AIR model obtained a very good category of validity level

Keywords: E-modul, R&D, AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya sumber belajar untuk pembelajaran matematika yang berbasis E-Modul. Oleh karena itu penulis mencoba mengembangkan bahan ajar materi himpunan melalui aplikasi dengan model Auditory, Intellectually, Repetition (AIR). Tujuan dari penelitian bahan ajar ini adalah untuk mengetahui validitas bahan ajar yang dikembangkan dengan model AIR. Metode yang digunakan adalah Research and Development yang dikenal dengan istilah R&D. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar validasi untuk mengetahui validitas bahan ajar. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bahan ajar materi himpunan berbasis e-modul dengan model AIR memperoleh kategori tingkat validitas sangat baik dengan rata-rata nilai validasi 3,34.

Kata kunci: E-modul, R&D, AIR (Auditory, Intellectually, Repetition)

Cara Menulis Sitasi: Saputra, S. & Amelia, A., (2022). Pengembangan Bahan Ajar Materi Himpunan Berbasis E-Module Dengan Model Auditory, Intellectually, Repetition (AIR). Lentera Sriwijaya: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 4 (2), 90-99.

Pembelajaran matematika sebagai salah satu ilmu yang penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kehidupan bangsa. Matematika diajarkan di setiap jenjang pendidikan dimulai dari tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat atas. Hal tersebut dikarenakan matematika merupakan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia serta ilmu yang menjadi pondasi dari ilmu pengetahuan lain (Nugraha dkk, 2022). Matematika adalah ilmu yang abstrak, logis dan merupakan pelayan ilmu (Perdani & Azka, 2019). Matematika mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari (Yenni & Sukmawati, 2019).

Berdasarkan hasil pengamatan langsung di salah satu SMA daerah Garut dan wawancara terhadap siswa yang dilaksanakan pada bulan Januari 2021, diperoleh hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik masih dengan menggunakan pembelajaran konvensional, seperti

(2)

menggunakan metode ceramah, media papan tulis dan buku. Pendidik perlu menyiapkan bahan ajar yang lebih efektifa dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien maka guru perlu memiliki kemampuan profesional dalam menyusun bahan ajar (Kadarisma et al., 2019).

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran diharapkan memberikan dampak yang positif.

NCTM (Putrawangsa & Hasanah, 2018) menegaskan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan capaian pembelajaran, efektivitas pengajaran, dan dapat mempengaruhi apa dan bagaimana seharusnya pembelajaran itu dipelajari dan dibelajarkan.

Penggunaan teknologi tidak hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip melalui eksplorasi dan investigasi, pola, perubahan dan hubungan dengan berbantuan teknologi (Pope, 2013). Pendidik dituntut untuk dapat beradaptasi dan melakukan inovasi terkait pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran (Ahmed, Shehata, & Hassanien, 2020).

E-modul merupakan modul berbentuk soft file yang dapat dibuka dan dibaca oleh peserta didik dimanapun dan kapanpun (Andani & Yulian, 2018). E-modul merupakan media digital yang efektif, efisien, dan mengutamakan kemandirian peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar sehingga peserta didik mampu memecahkan masalah dengan caranya sendiri (Danang, 2014). Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat e-modul adalah flip pdf builder. Kelebihan dari flip pdf builder yaitu media flip pdf builder dapat di bolak-balik seperti buku yang sesungguhnya, dapat disisipi animasi atau video yang mendukung materi pembelajaran, dan dapat menjadi media pembelajaran yang interaktif dalam penyampaian informasi (Sutrisno, 2020).

Model pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) merupakan model pembelajaran yang menekankan tiga aspek, yaitu belajar dengan mendengarkan, belajar dengan berfikir dan pengulangan. Model pembelajaran ini baik digunakan dalam meningkatkan kerja sama kelompok, melatih siswa dalam berbagai pengetahuan dan membuat proses pembelajaran menjadi tidak membosankan (Simamora, 2019). Menurut Fauji, dkk (2015:2), “Model pembelajaran AIR adalah salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki oleh siswa”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Auditory, Intellectualy, and Repetition (AIR) adalah model pembelajaran dengan belajar dengan menyimak, belajar dengan berpikir dan mengulang pelajaran. Ada beberapa jenis kegiatan yang dilakukan dalam Auditory Intellectualy and Repetition (AIR). Menurut Shoimin (2014:30) langkah model pembelajaran AIR adalah sebagai berikut: a). Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4-5 anggota, b). Siswa mendengarkan dan memerhatikann penjelasan dari guru, c). Setiap kelompok mendiskusikan tentang materi yang mereka pelajari dan menuliskan hasil diskusi tersebut dan selanjutnya untuk dipresentasikan di depan kelas (Auditory), d). Saat diskusi berlangsung, siswa mendapat soal atau permasalahan yang berkaitan

(3)

dengan materi, e). Masing-masing kelompok memikirkan cara menerapkan hasil diskusi serta dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah (Intellectualy), dan f).Setelah selesai berdiskusi, siswa mendapat pengulangan materi dengan cara mendapatkan tugas atau kuis untuk tiap individu (Repetition).

METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development), biasa disingkat dengan R & D. Seals & Richey (Fahrurrozi, 2020) mendefinisikan R & D sebagai prosedur atau langkah-langkah pengkajian sistematis terhadap desain, pengembangan dan evaluasi program, serta proses dan produk yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektivitas.

Sugiyono menetapkan 10 tahap pengembangan (Nurjanah, dkk, 2022), yakni: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi produk; dan (10) produksi massal. Semua tahapan yang ditetapkan Sugiyono dilakukan dengan berusaha mempersingkat prosedur melalui penggabungan langkah-langkah tertentu. Selain penggabungan beberapa langkah yang memungkinkan untuk digabung, dalam pelaksanaannya juga dilakukan modifikasi pada beberapa langkah. Penjelasannya, tahap 5, 7, dan 9 tidak dilakukan sendiri-sendiri, tetapi digabungkan dengan desain produk dan atau uji coba. Modifikasi diterapkan pada tahap ke-5 (uji coba pemakaian), ke-7 (uji coba produk), dan ke-10 (produksi). Tahapan ini dapat juga dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Al – Huda Rancaekek, yang berada di Jalan Cipanas, Nanjungmekar, Rancaekek, Bandung. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A MTs Al – Huda Rancaekek tahun ajaran 2020/2021.

Instumen yang digunakan untuk analisis data menggunakan angket validasi. Angket validasi ahli dan media terkait kegrafikan, penyajian, kesesuaian isi, kebahasaan kelengkapan materi dan

(4)

kesesuaian bahan ajar e-modul. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda dengan skala 1-4 yang mengartikan tingkat bahan ajar e-modul.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan dari Borg and Gall yang sudah dimodifikasi oleh Sugiyono dan dibatasi dalam tujuh langkah penelitian dan pengembangan, yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, dan revisi produk. Alasan peneliti membatasi penelitian ini dalam 7 langkah adalah karena keterbatasan waktu dan sekolah tempat penelitian, juga karena sampai pada tahap 7 sudah mendapatkan jawaban dari hasil penelitian.

a. Potensi Masalah

Potensi yang terdapat dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar materi himpunan berbasi e-modul untuk mengembangkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Bahan ajar ini dibuat karena sekolah yang digunakan peneliti masih menggunakan bahan ajar cetak seperti LKS.

b. Pengumpulan Data

Sumber atau referensi untuk pengembangan bahan ajar ini didapat dari : Ø Buku “Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1”oleh Nurul Choirul Janah

Ø Buku “Matematika Kelas VII SMP/MTs” oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013

Ø Buku “Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII” oleh Sugijono dan M. Cholik Adinawan Ø Soal dan Pembahasan-Himpunan (Tingkat SMP/Sederajat)-Mathcyber1997

Ø Modul himpunan kelas VII k13 (slideshare. net)

c. Desain Produk

Dalam tahap ini langkah yang dilakukan adalah menyesuaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator pencapaian kompetensi sesuai dengan kurikulum 2013. Bahan ajar berbasis e-modul ini dibuat dengan menggunaan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker. Dibuat dengan menggunakan Ms. Word dengan font 12 pt, spasi 1. 5, dan jenis huruf menggunakan Comic sans Ms dan Franklin Gothic Medium. Desain bahan ajar ini disusun secara urut yang terdiri dari sampul depan (judul modul), sampul dalam (berisi button Menu dan penyusun), Menu, Kata pengantar, pendahuluan, kegiatan pembelajaran, latihan soal, tes formatif, glosarium, daftar pustaka dan penyusun.

(5)

Gambar 2. Tampilan sampul depan

Gambar 3. Sampul dalam dan Button Menu d. Validasi Ahli

Validasi ahli dilakukan oleh 3 orang validator, yaitu 2 orang dosen matematika dan 1 orang guru matematika. Validasi bahan ajar dilakukan dengan menggunakan angket terkait kegrafikan, penyajian, kesesuaian isi, kebahasaan, kelengkapan materi dan kesesuaian bahan ajar e-modul.

Masing-masing pilihan jawaban pada angket memiliki skor yang berbeda dengan menggunakan skala 1-4. Skor penilaian dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1. Skor Penliaian Validasi Ahli Skor Kelayakan

4 Sangat baik 3 Baik/cukup 2 Kurang baik 1 Sangat kurang baik

(6)

Dengan perhitungan validitas sebagai berikut :

Keterangan :

P = Kevalidan bahan ajar

Hasil dari skor penilaian masing-masing validator kemudian dicari rata-ratanya lalu dikonversikan sesuai dengan pernyataan. Pengkonversian dapat dilihat pada tabel di bawah :

Tabel 2. Kriteria Validasi Ahli

Skor Kelayakan Keterangan

3,26<x 4,00 Sangat baik/valid Tidak revisi 2,51<x 3,26 Baik/cukup valid Revisi sebagian 1,76<x 2,51 Kurang baik/kurang valid Revisi sebagian &

pengkajian ulang materi 1,00<x 1,76 Sangat kurang baik/ tidak

valid

Revisi total

Ø Validasi Ahli Materi

Validasi bahan ajar untuk ahli materi dilakukan oleh 3 orang validator yaitu, 2 dosen matematika Universitas Islam Nusantara dan 1 guru mata pelajaran matematika di MTs Al-Huda.

Penilaian validator terhadap pengembangan bahan ajar ini didasarkan pada bebrapa aspek kategori penilaian, yaitu penyusunan kompetensi dasar, penyusunan indicator, perumusan tujuan pembelajaran, modul, uraian materi, ilustrasi gambar, audio tutorial, dan evaluasi. Hasil validasi materi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Kriteria Validitas Materi Bahan Ajar

Skor Kevalidan Rata-Rata

Total Validitas 3,26<x 4,00 Sangat baik/Valid 3,31

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh rata-rata total validitas adalah 3.31 sehingga materi bahan ajar yang dikembangkan termasuk dalam kategor valid. Dari analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa materi pada Pengembangan Bahan Ajar Materi Himpunan Berbasis E-modul memperoleh kriteria “Valid”.

Ø Validasi Ahli Media

(7)

Validasi bahan ajar untuk ahli media dilakukan oleh 3 orang validator yaitu, 2 dosen matematika Universitas Islam Nusantara dan 1 guru mata pelajaran matematika di MTs Al-Huda.

Penilaian validator terhadap pengembangan bahan ajar ini didasarkan pada bebrapa aspek kategori penilaian, yaitu desain media, efektivitas dan efisiensi bahan ajar, modul dan audio. Hasil validasi media dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Kriteria Validitas Media Bahan Ajar

Skor Kevalidan Rata-Rata Total Validitas 3,26<x 4,00 Sangat baik/Valid 3,40

Berdasarkan tabel 2 di atas, maka diperoleh rata-rata validitas adalah 3,40 sehingga media bahan ajar yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid. Dari analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pada Pengembangan Bahan Ajar Materi Himpunan Berbasis E-modul memperoleh kriteria “Valid”.

Ø Validasi Ahli Bahasa

Validasi bahan ajar untuk ahli Bahasa dilakukan oleh 3 orang validator yaitu, 2 dosen matematika Universitas Islam Nusantara, dan 1 guru mata pelajaran matematika di MTs Al-Huda.

Penilaian validator terhadap pengembangan bahan ajar ini didasarkan pada bebrapa aspek kategori penilaian, yaitu kejelasan penggunaan modul, ketepatan istilah, kemudahan memahami alur materi, kesantunan penggunaan Bahasa, ketepatan dialog teks, kesesuaian Bahasa dengan tingkat berpikir siswa, kemampuan mendorong rasa ingin tahu, dan penggunaan EYD. Hasil validasi bahasa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Kriteria Validitas Bahasa Bahan Ajar Skor Kevalidan Rata-Rata Total

Validitas

3,26<x 4,00 Sangat baik/Valid 3,33

Berdasarkan tabel 3 diatas, diperoleh rata – rata total validitas adalah 3,33. Sehingga bahasa pada bahan ajar yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid. Dari analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Bahasa pada Pengembangan Bahan Ajar Materi Himpunan Berbasis E- modul memperoleh kriteria “Valid”.

e. Perbaikan Desain

Setelah desain produk dilakukan melalui penilaian validasi ahli materi, media dan Bahasa, peneliti melakukan revisi terhadap desain produk yang dikembangkan berdasarkan masukan ahli.

Berikut ini masukan – masukan dari penilaian para ahli.

(8)

Ø Ahli materi, setelah melakukan revisi penilaian ahli materi maka hal yang perlu dilakukan adalah mencantumkan indicator dan tujuan pembelajaran, menggunakan titik untuk anggota himpunan, menambahkan materi selisih dan komplemen, penyesuaian e-modul dengan K-13, menambahkan glosarium, menambahkan tes atau latihan disetiap kegiatan pembelajaran

Ø Ahli media, setelah melakukan revisi penilaian ahli media maka hal yang perlu dilakukan adalah penempatan akses titik menu tidak berubah, perbedaan desain antara teori, soal dan jawaban, menambahkan gambar yang sesuai, kata pengantar dibuat satu halaman, jenis penulisan bisa dibedakan.

Ø Ahli Bahasa, setelah melakukan revisi penilaian ahli Bahasa maka hal yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali kata – kata yang typo, menjelaskan istilah – istilah matematika

Sebelum revisi Setelah revisi

Gambar 4. Bahan Ajar E-modul Sebelum dan Setelah Perbaikan f. Ujicoba Produk

Setelah produk melalui tahap validasi oleh ahli materi, media dan Bahasa dilakukan dan selesai diperbaiki, selanjutnya produk akan diuji cobakan dengan uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 11 orang siswa kelas VII. Pada uji coba ini dimaksudkan untuk menguji karakteristik dan efektivitas dari bahan ajar e-modul yang dibuat.

g. Revisi Produk

Setelah dilakukan uji coba dalam kelompok kecil untuk mengetahui bagaimana karakteristik dan efektivitas dari bahan ajar materi himpunan berbasis e-modul, produk dikatakan memiliki penyusunan yang sesuai dengan karakteristik yang telah diterapkan yaitu Self Instructional, Self Contained, Stand Alone, Adaptive, User Friendly sehingga modul tidak akan dilakukan uji coba ulang. Selanjutnya e-modul dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa dan guru di MTs pada materi Himpunan untuk kelas VII.

(9)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa hasil validasi bahan ajar materi himpunan berbasis e-modul dengan model AIR memiliki tingkat validasi yang sangat baik dengan rata-rata nilai 3,34 berada di kategori “Sangat Baik/Valid”.

Adapun saran bagi para calon peneliti agar dapat melaksanakan penelitian lanjutan untuk menerapkan hasil dari pengembangan ini untuk dapat menghasilkan peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, S., Shehata, M., & Hassanien, M. (2020). Emerging Faculty Needs for Enhancing Student Engagement on a Virtual Platform. MedEdPublish, 29(1), 1-5.

https://doi.org/10.15694/mep.2020.000075.1

Andani, D. T., & Yulian, M. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Electronic Book menggunakan Software Kvisoft Flipbook pada Materi Hukum Dasar Kimia di SMA Negeri 1 Panton REU Aceh Barat. JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA), 2(1), 1-6.

https://doi.org/10.24815/jipi.v2i1.10730

Danang, M. F. (2014). Pengembangan Media E-Modul Mata Pelajaran Produktif Pokok Bahasan

"Instalasi Jaringan LAN (Local Area Network)" untuk Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Labang Bangkalan Madura. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 5(3), 1-9.

Fahrurrozi, M. (2020). Pengembangan perangkat pembelajaran: tinjauan teoretis dan praktik. Lombok timur: Universitas Hamzanwadi Press.

Fauji, Ahmad, dan Winarti, Atiek. 2015. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Auditori Intellectualy Repetition Pada Materi Hidrolisis Garam Di kelas XI IPA SMA PGRI 6 Banjarmasi. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains.Vol. 6. No. 2; 1-10.

Kadarisma, G., Senjayawati, E., & Amelia, R. (2019). Pedagogical content knowledge pre-service mathematics teacher. Journal of Physics: Conference Series, 1315(1).

Nugraha, R., Mudrikah, A., Saputra, S. (2022). Pengaruh Penerapan Model Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) terhadap Minat Belajar dan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. UMES (Uninus Journal of Mathematics Education and Science). 7(1) 54- 62.

Nurjanah, Sobari, Supriatna, A., Muchtar, H.S., & Sulastini, R. (2022). Pengembangan Bahan Ajar Matematika dalam Khazanah Islam berbasis Kontekstual. Teorema: Teori dan Riset Matematika, 7(1), 181-192.

(10)

Perdani, H. N., & Azka, R. (2019). Teknologi dan pembelajaran matematika generasi milenial.

Proseding Sendika, 5(1), 508–514.

Pope, S. (2013). Technology in Mathematics Education. Journal of the Association of Teachers of Mathematics, 234, 6-8.

Putrawangsa, S., & Hasanah, U. (2018). Integrasi Teknologi Digital dalam Pembelajaran di Era Industri 4.0 Kajian dari Perspektif Pembelajaran Matematika. Jurnal Tatsqif (Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan), 16(1), 42-54. https://doi.org/10.20414/jtq.v16i1.203

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Simamora, I.P. (2019). Efektivitas Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di SMK Kesehatan Sidimpuan Husada. Jurnal MathEdu (Mathematic Eduation Journal), 2 (2) 29-38.

Sutrisno, M. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Flip Builder Materi Puasa di MTS Bandar Agung Lampung Timur. Disertasi tidak dipublikasikan, Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Yenni, Y., & Sukmawati, R. (2019). Analisis kemampuan berpikir reflektif matematis berdasarkan minat belajar pada mata kuliah struktur aljabar. Teorema: Teori dan Riset Matematika, 4(2), 75–82.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap selanjutnya setelah diperoleh data penilaian yang dilakukan oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, ahli pembelajaran, penilaian guru, dan data uji coba angket respon siswa