Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan media interaktif animasi kartun untuk pembelajaran IPA kelas IV tentang energi dan kegunaannya di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Banjarsari Blitar Tahun Pelajaran .Mukni'ah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Kiai Universitas Islam Negeri Haji Achmad Siddiq yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian dan Pengembangan
- Spesifikasi Produk yang Diharapkan
- Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
- Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
- Definisi Istilah
Berdasarkan pembahasan diatas peneliti tertarik sehingga mengangkat skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Animasi Kartun Interaktif Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Dan Pemanfaatannya Pada Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Banjarsari Kabupaten Blitar Tahun Ajaran”. mengembangkan media animasi kartun interaktif untuk pembelajaran IPA, materi energi dan kegunaannya bagi siswa kelas IV MI Nurul Ulum Banjarsari Kabupaten Blitar.
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan penelitian Research and Development (R&D) yang mengembangkan media pembelajaran berbasis video kartun animasi. Pengembangan media pembelajaran berbasis video animasi kartun di sekolah dasar,'' Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol.
Kajian Teori
- Media Pembelajaran
- Macam-macam media pembelajaran
- Pengembangan media pembelajaran
- Animasi
- Pembelajaran IPA Kelas IV
- Matahari
- Energi panas bumi
Energi alternatif merupakan energi yang ramah lingkungan dan selalu digunakan sebagai pengganti bahan bakar. Energi alternatif adalah istilah yang mengacu pada semua energi yang dapat menggantikan bahan bakar tradisional (bahan bakar fosil) dan dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menentukan apakah desain produk, dalam hal ini sistem kerja baru, secara rasional mengatasi potensi dan permasalahan pengumpulan data desain produk. Pengujian produk pada sampel terbatas menunjukkan bahwa kinerja sistem operasi baru lebih baik dibandingkan sistem lama. Perbedaannya sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru dapat diterapkan pada tempat kerja yang lebih luas dimana sampel diambil, atau diterapkan pada tempat kerja sebenarnya.
Setelah pengujian produk berhasil, dan mungkin terdapat revisi yang tidak terlalu penting, selanjutnya produk diimplementasikan dalam bentuk sistem kerja baru dalam kondisi nyata dalam skala luas. Dalam pengoperasian sistem kerja yang baru, kekurangan atau kendala yang timbul tetap harus dievaluasi agar dapat diperbaiki lebih lanjut. Saat menguji penggunaan, yang terbaik adalah selalu mengevaluasi kinerja produk, dalam hal ini sistem kerja.
Uji coba Produk
- Desain uji coba
- Subjek uji coba
- Jenis Data
Produksi produk massal ini terjadi ketika produk yang diuji dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi massal. Desain uji coba merupakan gambaran mengenai penilaian suatu produk, yang sangat penting dilakukan dalam penilaian produk ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu produk kemudian melakukan perbaikan terhadap produk tersebut. Subyek dalam pengembangan media animasi kartun ini terdiri dari 2 orang guru, 1 orang guru/wali kelas kelas IV MI Nurul Ulum, serta siswa kelas IV MI Nurul Ulum Banjarsari Blitar.
Jenis data yang digunakan peneliti dalam pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari berbagai sumber, buku bacaan dan jurnal penelitian.Data kualitatif ini digunakan untuk membantu memperkuat dan mengecek hasil survei. Data kualitatif juga diperoleh dengan melengkapi hasil observasi penelitian dan wawancara dengan narasumber yaitu guru MI Nurul Ulum Banjarsari Blitar.
Instrumen pengumpulan data
Dalam melakukan wawancara juga terdapat percakapan antara peneliti yaitu seseorang yang akan menerima informasi, sedangkan informan adalah seseorang yang mempunyai informasi penting mengenai suatu objek. 52. Pada tahap awal peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara kepada kepala madrasah, karena kepala madrasah adalah orang yang mengetahui lebih dalam tentang hal-hal yang ada di sekolah dan apa yang terjadi di lembaga. Peneliti memperoleh beberapa informasi tentang proses pembelajaran secara umum, tentang aktivitas guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut dan kendala apa saja yang ada di sekolah selama proses pembelajaran.
Diikuti oleh siswa kelas IV yang menjadi subjek penelitian ini. Dengan mewawancarai siswa tersebut, peneliti memperoleh informasi mengenai tanggapan siswa. Kuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meminta responden menjawab beberapa pertanyaan.54. Dalam penelitian pengembangan media ini angket diberikan kepada guru kelas sebagai ahli pembelajaran dan kepada siswa kelas IV.
Teknik Analisis Data
Analisis data kuantitatif ini diperoleh dari pengumpulan kuesioner yang dibuat dan selanjutnya akan dianalisis untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan yang dilakukan peneliti. Analisis keefektifan media animasi kartun interaktif ini ditentukan dari observasi pengamat (rekan peneliti) dan angket siswa. Pada analisis pengamat yang akan dikembangkan dalam penelitian ini terlihat bahwa hasil data yang dilakukan dalam proses pembelajaran sudah jelas dan baik.
Analisis reaksi siswa diukur menggunakan angket untuk mengetahui reaksi siswa terhadap media animasi kartun. Berdasarkan tabel di atas, siswa kelas IV berjumlah 22 orang, terdiri dari 13 laki-laki dan 9 perempuan.
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Profil dan sejarah berdirinya MI Nurul Ulum
- Sarana dan Prasarana
- Program Unggulan a. Shalat dhuha berjamaah
Peningkatan mutu mengacu pada rumusan visi dan misi diatas, dalam 4 (empat) tahun mendatang MI Nurul Ulum Banjarsari. Madrasah Ibtidaiyah Banjarsari Blitar mempunyai 6 ruang kelas yang terdiri dari kelas 1-6, serta 1 ruang kepala sekolah dan 1 ruang guru yang terhubung dengan ruang TU, 6 toilet dan 1 ruang komputer.
Penyajian Data Uji Coba
- Hasil Analisis
- Hasil Desain
- Validasi
- Validasi Ahli media
- Validasi Ahli Materi
- Validasi Ahli Bahasa
- Hasil Implementasi
- Hasil Evaluasi
Analisis peneliti ini menunjukkan bahwa penggunaan media animasi kartun interaktif dalam kegiatan pembelajaran belum pernah dilakukan sebelumnya dan siswa masih menggunakan perangkat pembelajaran dari buku bacaan. Maka diperlukan media pembelajaran sebagai bagian dari perangkat pembelajaran. Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, menunjang bahkan meningkatkan kualitas dan berlangsungnya proses pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktivitas siswa, dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Review produk media berdasarkan angket yang diisi oleh ahli media dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas media, review dan produk media yang akan dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum untuk siswa kelas 4. Analisis ini bersifat kuantitatif dan diolah menggunakan skala likert dengan langkah-langkah berikut.
Ada beberapa saran dari validator ahli media, antara lain menambahkan tujuan pembelajaran untuk disajikan pada slide pertama atau sebelum judul, menambahkan timeline, dan memperpendek judul link Google Form untuk memudahkan siswa mengakses judul. Data yang diperoleh sebelum ujian memberikan siswa nilai rata-rata dari hasil pretest di IV. kelas yaitu 61,59. Pada tabel diatas hasil siswa selama ini berada dibawah KKM, setelah dilakukan post test dengan menggunakan media animasi interaktif siswa merasakan adanya peningkatan pada tes tersebut.
Analisis Data
- Analisis Kefektifan
Di bawah ini adalah rumus N-Gain Score yang digunakan peneliti untuk mengukur selisih ulangan siswa. Berdasarkan pengukuran pada tabel di atas, persentase N-Gain Score menunjukkan nilai rata-rata sebesar 79,801% yang berarti terdapat peningkatan pembelajaran melalui penggunaan media animasi kartun interaktif pada pembelajaran tematik bermuatan ilmiah. Analisis yang membahas tentang nilai atau skor pada pre dan post test setelah pemberian dengan menggunakan media animasi kartun interaktif juga menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan.
Gambar diatas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah siswa, sebelumnya rata-rata siswa mencapai nilai pre-test hasil belajar yaitu 61,59. Pada pengembangan media animasi, jawaban siswa diperoleh melalui hasil angket, sedangkan jawaban siswa diukur menggunakan angket. Berdasarkan tabel di atas, rata-rata hasil respon siswa menunjukkan bahwa media animasi kartun ini memperoleh skor sebesar 86% yang berarti respon siswa sangat baik.
KAJIAN DAN SARAN
Kajian Produk yang telah direvisi
Spesifikasi media animasi berbasis desain berupa gambar kartun yang menarik dan gambar yang diambil sesuai dengan tingkatan anak SD. Pengembangan media animasi ini berkaitan dengan materi pembelajaran tematik (Topik 9 “Kekayaan Tanahku”, Subtopik 1 “Kekayaan Sumber Daya Energi di Indonesia” Pelajaran 1) yang mengandung ilmu pengetahuan. Buatlah naskah seperti apa tujuan utama video tersebut, untuk siapa video tersebut, isi materi pembelajaran, serta urutan video dan bahasa yang akan dibuat.
Membuat Buku Cerita Yang kedua, setelah membuat naskah, kita bisa melanjutkan ke tahap buku cerita yang berfungsi untuk menggambarkan ide cerita yang telah kita buat. Membuat Voice, setelah persiapan script sudah selesai dan kita juga sudah menentukan jenis animasi yang akan kita buat, kita bisa melanjutkan ke tahap pembuatan pidato sesuai script. Pembuatan video animasi, pada tahap ini setelah script dan sulih suara sudah selesai, kita dapat membuat video animasi yang membutuhkan PC, software atau situs animasi, dan koneksi yang kuat.
Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut
- Saran Pemanfaatan Produk
- Diseminasi Produk
- Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Penelitian pengembangan ini hanya dilakukan pada kelas IV MI Nurul Ulum Banjarsari Blitar, sebaiknya produk ini dapat dikembangkan di sekolah dasar dan madrasah Ibtidaiyah lainnya. Bagi semua pihak yang ingin mengembangkan produk lebih lanjut, disarankan untuk membuat desain yang lebih baik dan menarik sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahaminya.
Kesimpulan
Media animasi kartun interaktif yang dikembangkan peneliti pada pembelajaran tematik kelas IV dengan muatan IPA memenuhi kriteria baik.
DAFTAR PUSTAKA
KOMPENTENSI INTI (KI)
KOMPETENSI DASAR (KD)
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER YANG DIHARAPKAN Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas
PENDEKATAN DAN METODE Pendekatan : Saintifik-TPACK
MEDIA PEMBELAJARAN 1. Video Energi dan perubahannya
- Sikap
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Penilaian Individu No Aspek yang
Dengan belajar bersama di kelas, peserta mampu melakukan praktik kegiatan menjaga keutuhan sumber energi di lingkungan sekitar dengan penuh tanggung jawab. Guru melakukan sesi tanya jawab dengan siswa dimana siswa menjelaskan pendapat pribadinya tentang sumber energi yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Guru memutar video terkait sumber energi yaitu “perubahan bentuk energi”, “kelebihan dan kekurangan energi alternatif”.
Guru memberikan motivasi kepada siswa dan mengajak siswa untuk tetap bersyukur dan menjaga energi di lingkungan. Identifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, energi panas bumi, bahan bakar organik dan energi nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa media animasi kartun interaktif perlu dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Banjarsari Blitar?
Cara pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media interaktif animasi kartun di Madresah Ibtidaiyah Nurul Ulum Banjarsari Blitar perlu dikembangkan. Apa saja kendala yang ditemui pada saat kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif animasi kartun di Madresah Ibtidaiyah Nurul Ulum Banjarsari Blitar.