• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA INTERACTIVE BOOK PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK SISWA KELAS X DI MA RAUDHATUSYSYUBBAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA INTERACTIVE BOOK PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK SISWA KELAS X DI MA RAUDHATUSYSYUBBAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 DOI : http://dx.doi.org/10.31602/dl.v6i3.12692

PENGEMBANGAN MEDIA INTERACTIVE BOOK PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK SISWA KELAS X DI MA RAUDHATUSYSYUBBAN

Hartati1 ∙ Raden Roro Ariessanty Alicia Kusuma Wardhani1 ∙ Fitria Rizkiana*1

Received: 30 September 2023 | Accepted: 01 November 2023 | Published online: 1 December 2023 UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Uniska-Daltonjurnal 2023

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan respon peserta didik terhadap media interactive book pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model Borg and Gall. Instrumen pengumpul data berupa angket validasi media dan angket respon peserta didik.

Data yang diperoleh dari validasi media dihitung menggunakan rumus indeks Aiken V dan data yang diperoleh dari peserta didik dihitung dengan cara mengalikan skor yang diperoleh dengan angka 4, kemudian dibagi dengan skor maksimumnya. Subyek dalam penelitian ini adalah 9 peserta didik kelas X MA Raudhatusysyubban, 2 dosen program studi pendidikan kimia UNISKA dan 1 guru kimia MA Raudhatusysyubban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat validitas media interactive book berada pada kategori valid dan mendapat respon yang sangat baik dari peserta didik sebagai pengguna. Dengan demikian, media interactive book ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Katakunci Buku interaktif Larutan elektrolit dan nonelektrolit

This is an open access article under the CC-BY 4.0 License. Copyright © 2023 by authors.

 Fitria Rizkiana [email protected]

1 Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin.

Abstract Learning media is everything that is used by teachers to distribute learning materials so that they can stimulate students' attention, interest, and thoughts in learning activities so that learning goals can be achieved. This research aims to develop interactive book media on electrolyte and non-electrolyte solution material for class X students at MA Raudhatusysyubban. This type of research is the Research and Development (R&D) method according to Borg and Gall starting from step 1 to step 5. The research steps carried out are research and data collection, research planning, design development, initial field trials, and revising the results. tested and tested in class X MA Raudhatusysyubban with 9 students. Data collection took the form of media validation instruments and student response questionnaires. The research results show that the media validation results from the validator are the Aiken V index of 0.78 with a valid category so it can be concluded that the interactive book on electrolyte and non-electrolyte solution material is suitable for use at MA Raudhatusysyubban. The responses of class and non-electrolytes are of interest to students.

Keywords Interactive book electrolyte and non-electrolyte solutions

PENDAHULUAN

Pembelajaran diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan berbagai komponen, antara lain pendidik (guru), peserta didik, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran serta penilaian (Nurdyansyah, 2019). Sebagai salah satu komponen penting dalam pembelajaran, media didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat ORIGINAL ARTICLE

(2)

merangsang pikiran, perhatian dan minat peserta didik untuk belajar. Jika dikaitkan dengan profesionalitas guru, maka idealnya seorang guru tidak hanya menyiapkan materi pelajaran, tetapi juga kreatif menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran, agar kualitas pembelajaran meningkat.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu interactive book. Interactive book adalah buku yang digunakan sebagai sarana yang memiliki “two way flow” pada informasi yang disampaikan pada pembaca. Maksud dari

two way flow” adalah adanya interaksi dua arah antara buku sebagai sarana pembelajaran dan pembaca. Menurut Marguerite dan Gerry (1988) dalam Rachmawati et al (2017) menyebutkan bahwa buku interactive book tidak hanya membantu anak memahami konsep sains, tetapi juga menambah kesenangan anak untuk belajar alam, karena tampilan teks dan gambar yang berwarna-warni serta dapat digerakkan.

Kimia adalah salah satu rumpun dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempresentasikan tiga level sekaligus, yaitu simbolik, makroskopis dan submikroskopis (Anwar et al., 2020). Wu (2003) menjelaskan bahwa level submikroskopis dan simbolik tidak bisa dlihat dan abstrak, sementara pemahaman peserta didik terhadap ilmu kimia tergantung pada perolehan informasi yang dapat dilihat secara kasat mata. Hal ini menjadi alasan mengapa efektivitas pembelajaran kimia sangat bergantung pada kemampuan guru dalam mengkomunikasikan dan menjelaskan konsep abstrak dan kompleks (Treagust et al., 2003).

Materi larutan elektrolit dan nonelektrolit merupakan salah satu materi prasyarat dalam mata pelajaran kimia yang bersifat teoritis dan abstrak. Materi ini membahas beberapa sub bab materi seperti pengertian larutan, menganalisis sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit serta menyimpulkan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit. Selain itu, materi ini juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk memahami materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan

baik, guna menunjang pemahaman peserta didik pada materi kimia lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangan dan penggunaan media, khususnya interactive book dirasa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kimia.

Karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengukur tingkat validitas dan menganalisis respon peserta didik terhadap media interactive book yang dihasilkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran kimia.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). Metode ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifannya (Sugiono, 2016). Adapun model pengembangan yang digunakan diadaptasi dari Borg dan Gall. Menurut Borg & Gall ada 10 tahap yang harus dilakukan dalam penelitian dan pengembangan. Namun, karena terbatasnya waktu dan biaya, maka hanya tahap1-5 saja yang diterapkan pada penelitian ini. Adapun tahap penelitian dan pengembangannya diuraikan sebagai berikut.

1. Studi pendahuluan (research and information collecting),

2. Merencanakan penelitian (planning research), 3. Pengembangan desain (develop oreliminary

of product),

4. Uji lapangan terbatas (preliminary field testing),

5. Revisi hasil uji lapangan terbatas (main product revision)

Subyek dalam penelitian ini meliputi 9 peserta didik kelas X MIA di MA Raudhatusysyubban dan 3 validator, yang diantaranya 1 guru kimia di MA Raudhatusysyubban dan 2 dosen program studi pendidikan kimia UNISKA. Adapun teknik pengumpul data yang digunakan yaitu nontes berupa angket respon peserta didik dan angket validasi media interactive book. Angket validasi media ditujukan untuk memperolah penilaian (judgement) ahli dan angket respon ditujukan

(3)

untuk memperoleh tanggapan peserta didik terkait media interactive book yang dihasilkan.

Hasil penilaian ahli dan tanggapan pesertadidik dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi media yang dikembangkan.

Analisis Data Validitas Media

Lembar penilaian media dirancang dalam bentuk angket berdasarkan skala likert. Validator akan mengisi nilai dalam bentuk angka pada skala likert yang digunakan. Selanjutnya data yang diperoleh diolah agar dapat mendeskripsikan validitas bahan ajar yang telah dinilai oleh validator menggunakan indeks Aiken’s V. Aiken (1985) merumuskan rumus Aiken’s V, yang menghitung koefisien validitas isi berdasarkan hasil evaluasi item oleh kelompok ahli n orang dan sejauh mana item tersebut mewakili konstruk yang diukur. Analisis data uji ahli dilakukan dengan rumus aiken’s V (Retnawati, 2016).

V =𝑛(𝑐−1)∑ 𝑠 Keterangan:

V: indeks kesepakatan rater mengenai validitas butir

s: skor yang ditetapkan responden dikurangi skor terendah (s = r - 1)

r: skor kategori pilihan pada responden n: jumlah responden

c: jumlah kategori pilihan yang diisi responden

Hasil persentase yang diperoleh selanjutnya akan dikategorikan dengan kriteria seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Skor Validitas Media

Rerata Skor Kategori

0,8 < V ≤ 1,0 Sangat Valid

0,4 < V ≤ 0,8 Valid

0 < V ≤ 0,4 Kurang Valid

Analisis Data Respon Siswa

Respon siswa digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap media interactive book.

Skor penilaian respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor Penilaian = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑚𝑒𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 4 Skor yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria yang terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Skor Respon Siswa Rerata Skor Kategori

3,26- 4,00 Sangat Menarik

2,51- 3,25 Menarik

1,76- 2,50 Cukup Menarik

1,01- 1,75 Kurang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan produk berupa media interactive book. Desain penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah Borg and Gall dari langkah 1- 5.

1. Studi Pendahuluan

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan studi literatur. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas X MIA di MA Raudhatusysyubban. Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa media pembelajaran yang selama ini digunakan adalah powerpoint. Penggunaan media inipun terbilang sangat jarang digunakan, karena keterbatasan perangkat yang ada. Oleh sebab itu, diperlukan media lain untuk menunjang pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi kimia. Menurut Nurrita (2018), media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat membantu guru dalam memperkaya wawasan siswa. Salah satu media yang dapat dikembangkan dan dibuat sendiri oleh guru ataupun peserta didik, tanpa harus menggunakan peralatan canggih, tetapi tetap menarik perhatian siswa adalah interactive book.

2. Perencanaan Penelitian

Tahapan perencanaan penelitian yang dilakukan yaitu tahap perencanaan media interactive book yang ingin dihasilkan dan perkiraan dana yang akan dikeluarkan dalam pembuatan media interactive book.

3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product)

Pada tahap desain ini dirancang struktur dan kerangka isi interactive book. Materi pembelajaran yang terdapat pada media interactive book disusun secara sistematis dengan

(4)

menggunakan gambar dua dimensi dan tiga. Pada setiap halaman terdapat kegiatan seperti pop-up, lift the flap, pull tab ataupun hidden object book sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Selain itu, media dilengkapi kegiatan praktikum mengenai uji coba daya hantar listrik larutan untuk membantu siswa belajar.

4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)

Pada tahap ini dilakukan validasi produk dan uji skala kecil. Validasi produk dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas interactive book yang telah dikembangkan.Validasi dilakukan oleh 3 orang ahli yaitu 2 orang dosen pendidikan kimia dan 1 orang guru kimia. Hasil penilaian ahli terhadap media interactive book disajikan pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli terhadap Media Interactive Book

Butir Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3

rater 1 s1 rater 2 s2 rater 3 s3

1 4 3 4 3 5 4

2 3 2 4 3 5 4

3 4 3 4 3 4 3

4 4 3 4 3 5 4

5 4 3 4 3 5 4

6 4 3 4 3 5 4

7 4 3 4 3 4 3

8 3 2 4 3 5 4

9 4 3 4 3 5 4

10 3 2 4 3 5 4

11 4 3 4 3 4 3

12 4 3 4 3 4 3

13 4 3 3 3 4 3

Dengan menggunakan rumus Aiken’s V, diperoleh indeks kesepakatan rater seperti pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Tabulasi Indeks Kesepakatan Ahli

Butir Aiken’s V Kategori

1 0,83 Sangat Valid

2 0,75 Valid

3 0,75 Valid

4 0,83 Sangat Valid

5 0,83 Sangat Valid

6 0,83 Sangat Valid

7 0,75 Valid

8 0,75 Valid

9 0,83 Sangat Valid

10 0,75 Valid

11 0,75 Valid

12 0,75 Valid

13 0,75 Valid

Rata-rata 0,78 Valid

Tabulasi indeks kesepatan ahli pada Tabel 4 menunjukkan bahwa secara umum media interactive book yang telah dikembangkan valid, baik dari segi isi, kaidah kebahasaan, penyajian dan kegrafisan. Meski demikian, revisi pada beberapa bagian perlu dilakukan terutama pada tata letak/layout, keserasian warna, tulisan, gambar, penggunaan dan ukuran huruf, serta kelengkapan materi yang dimuat. Sementara itu, Untuk uji coba skala kecil dilakukan pada peserta didik kelas X MA Raudhatusysyubban berjumlah 9 orang. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui respon peserta didik sebagai pengguna media pembelajaran. Pada tahap ini media diujikan pada peserta didik, yang terdiri dari 3 peserta didik dengan kemampuan pemahaman tinggi, 3 peserta didik dengan kemampuan pemahaman sedang dan 3 peserta didik dengan kemampuan pemahaman rendah.

Dari uji coba tersebut diperoleh respon peserta didik sebagai berikut:

Tabel 5. Tabulasi Respon Peserta Didik Buti

r

Peserta Didik

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 3 4 5 5 5 5 4 3 4

2 3 4 5 5 5 5 4 3 4

3 4 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 5 4 5 5 5 4 5 3

5 5 5 4 5 5 5 5 5 3

6 5 5 4 5 5 5 4 4 3

7 5 5 4 5 5 5 4 4 4

8 3 5 4 5 5 5 3 5 4

9 4 4 4 5 5 5 5 5 3

10 5 5 4 5 5 5 3 5 5

Jlh 41 47 43 5 0

5 0

5 0

41 44 38

Skor 3, 3

3, 8

3, 4

4 4 4 3,

3 3,

5 3,

0 Rata

-rata 3,6

Berdasarkan Tabel 5 didapati hasil bahwa tanggapan peserta didik terhadap media interactive book masuk pada kategori sangat menarik. Hal ini disinyalir karena media ini cukup atraktif, yang mana sajiannya yang unik (dua dimensi dan tiga dimensi) dan terbilang berbeda dengan media-media sebelumnya.

5. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan

(5)

Selain beberapa revisi yang sudah disebutkan pada langkah 4, juga terdapat hal yang perlu ditambahkan/dimuat pada media interactive book, seperti petunjuk pada setiap kegiatan yang ada di dalam media, keterangan gambar, identitas satuan pendidikan, glosarium dan gambar 3 dimensi pada bagian praktikum agar media interactive book menjadi lebih menarik. Gambar 1 berikut menyajikan beberapa halaman dari media interavtive book yang sudah dihasilkan.

Gambar 1. Media Interactive Book

Berdasarkan hasil penilaian ketiga validator dan respon peserta didik, maka media interactive book dinilai layak dan sangat menarik untuk digunakan dalam pembelajaran materi elektrolit dan nonelektrolit. Diharapkan dengan menggunakan media interactive book, peserta didik dapat lebih bersemangat, aktif dan dapat meningkatkan minat baca dalam pelajaran kimia.

Menurut Trisandi dan Fittriya (2020), buku dengan tambahan unsur interaktif akan lebih menarik minat untuk membaca. Selain itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan sehingga dapat menyerap informasi yang disajikan dengan lebih mudah. Dengan menggunakan interactive book peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran karena adanya sarana interaktif

misalnya seperti pop-up, lift the flap, pull tab ataupun hidden object book.

Menurut Daryanto (2016), media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat membuat siswa tertarik untuk belajar, sehingga ketika siswa tertarik untuk belajar akan membuat prestasi belajar siswa meningkat.

Arsyad (2013) juga menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi serta rangsangan kegiatan belajar, bahkan dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Kesepakatan ahli terhadap tingkat validitas media interactive book tergolong dalam kategori valid.

2. Respon peserta didik terhadap media interactive book masuk pada kategori sangat menarik.

Ucapan Terimakasih

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, guru kimia, dan seluruh peserta didik kelas X MA Raudhatusysyubban Banjarmasin yang telah bersedia membantu peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M., Alimin., & Munawwarah. (2020). An Interactive E-book Development based on Green Chemistry Study on Hydrocarbon. Journal of Physics:

Conference Series, 1899, 1-7.

Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Remaja Grafindo Persada.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung:

CV. Yrama Widya.

Nurdyansyah. (2019). Media Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: UMSIDA Press Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media

Pembelajaran Untuk Meningkatkan

(6)

Hasil Belajar Siswa. Misykat, 3(1), 171- 187.

Rachmawati, F., Kirana, T., & Widodo, W.

(2017). Buku Ajar Interactive Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar.

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2(1), 19-29.

Retnawati, H. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Parama Publishing.

Sugiono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Treagust, D., Chittleborough, G., & Mamiala, T.

(2003). The Role of Submicroscopic and Symbolic Representations in Chemical Explanation. Science Education, 25(11), 1353-1368.

Trisandi., & Fittriya, D. (2020). Pengembangan Buku Interaktif Chemistry for Kids Sebagai Inovasi Media Belajar Di Era Pendidikan 4.0. Prosiding Konferensi Nasional Pendidikan I, 191- 206.

Wu, H.K. (2003). Linking the Microscopic View of Chemistry to Real Life Experiences:

Intertextuality in a High-School Science Classroom. Science Education, 87(3), 868-891.

Referensi

Dokumen terkait

(b) Validitas produk modul pembelajaran kimia pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan telah sesuai

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER BERBASIS PIKTORIAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sehingga e-modul larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis guided discovery learning efektif terhadap hasil belajar dengan kriteria tinggi dan efektif digunakan

Kualitas video praktikum kimia materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ramah difabel rungu berdasarkan penilaian ahli materi mendapatkan kategori kualitas Baik (B)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa : (1) Rata-rata n-Gain keterampilan berpikir lancar siswa pada materi larutan elektrolit-nonelektrolit dengan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan solusi untuk mengatasi masalah pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dapat menarik siswa untuk ikut