• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SISTEM PAKAR UNTUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SISTEM PAKAR UNTUK "

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Results of initial interviews with respondents indicated that there was a lack of time, which meant that the practical material on mastering the purpose and scope, grouping and consultation in search books could not be implemented. This study aims to: (1) develop the prototype of expert system suitable for the validity and practicality as a learning medium in the class of information service sources, mainly in the subject of handling the purpose and scope of reference books in the connectivism learning environment, (2) evaluate the effectiveness of the system in relation to the students' capacity improvement in coping and in reference interviews. This research and development study was conducted with 8 experts to measure the validity of the product.

The usability of the product was analyzed through self-evaluation, one-on-one evaluation to alumnus of Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan (PS-IPK), one-to-one evaluation to 4 lectures, small group evaluation to 7 students, and field test for 37 students. The effectiveness of the product was analyzed after a real experimental design, the Posttest-Only Control Design, was conducted on 105 students. The validity of the data collection instruments was inspected and assessed by two validators, except one because it is a standardized checklist.

Media tersebut juga dikenal efektif ketika membuat skor siswa yang tidak pernah dan tidak pernah mengikuti kelas sumber layanan informasi tidak memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik. Penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan tentang pelaksanaan mata kuliah Sumber dan Layanan Informasi dalam pelatihan calon mahasiswa pustakawan di bidang layanan referensi yang merupakan layanan utama di perpustakaan. Dari analisis data diketahui bahwa media pembelajaran sebagai produk penelitian ini memiliki rata-rata validitas dan praktikalitas di atas 80%.

Latar Belakang Masalah

Salah satu media yang berpotensi menjadi penunjang atau alat bantu pembelajaran dalam hal penguasaan tujuan dan ruang lingkup buku referensi serta keterampilan konsultasi referensi adalah sistem pakar. Sistem pakar adalah sistem yang mempunyai basis pengetahuan yang terdiri dari fakta, urutan, dan inferensi (Chowdhury, 2010, p. 319). Dengan basis pengetahuan yang dimilikinya, sistem pakar dapat menawarkan jawaban berupa buku referensi yang wajib dijadikan acuan untuk kebutuhan pengguna.

Sistem pakar mempunyai pilihan konsultasi berupa tanya jawab, memberikan jawaban dan menjelaskan alasan jawaban tersebut (Honggowibowo, 2009, p. 188). Karena mampu menjelaskan jawaban, sistem pakar berbeda dengan program komputer konvensional, seperti program paket (MS-Word atau Adobe Photoshop), program utilitas (termasuk antivirus, penguji memori, alat jaringan atau registri), atau program aplikasi khusus ( misalnya program administrasi rumah sakit). Prosedur yang dilakukan oleh pustakawan referensi serupa dengan prosedur yang dilakukan oleh sistem pakar untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan.

Pengetahuan tentang tujuan dan ruang lingkup pekerjaan referensi yang disimpan dalam sistem pakar dapat diberikan oleh guru, siswa atau pihak lain yang mempunyai akses terhadap buku dan sistem referensi yang relevan. Oleh karena itu, manusia jauh lebih fleksibel dibandingkan sistem pakar dalam mengajukan pertanyaan dan membenarkan jawaban. Dengan menggunakan sistem pakar, calon mahasiswa pustakawan tidak hanya dapat menguasai maksud dan ruang lingkup buku referensi yang ditemukan, dibaca, dan dipelajarinya saja, namun juga dapat menguasai maksud dan ruang lingkup buku referensi yang belum pernah ditemukan atau dipelajarinya. siswa lain atau yang “dipelajari” oleh sistem pakar.

Penelitian sistem pakar terkait dengan penelitian di dua bidang AI lainnya, yaitu robotika dan permainan. Penelitian sistem pakar umumnya menghasilkan produk berupa prototipe sistem, yang kemudian diproduksi secara massal setelah dilakukan evaluasi. Pada tahun 1990-an, lebih banyak penelitian juga dilakukan terhadap sistem pakar, yang dipublikasikan di jurnal internasional di bidang ilmiah ini.

Salah satu penelitian yang dimaksud adalah penelitian sistem pakar untuk membantu pustakawan membuat katalog (Hjerppe & Olander, 1989). Faktanya, konferensi internasional tentang penggunaan database sebagai basis pengetahuan sistem pakar telah diadakan setiap tahun sejak tahun 1990. Penggunaan database sebagai basis pengetahuan sistem pakar membuat perubahan pada sintaksis pemrograman dalam penalaran fakta dan aturan dalam mesin inferensi.

Sistem pakar ini mungkin juga merupakan bentuk “baru” dari media pembelajaran berbasis teknologi informasi yang digunakan selama ini.

Rumusan Masalah

Beberapa penelitian sistem pakar yang menggunakan database yang terdapat pada jurnal internasional adalah penelitian sistem diagnostik elektronik pada mobil (Tunmibi & Dasylva, 2014), manajemen inventaris (Subramoniam & Krishnankutty, 2005), sistem pakar perbankan yang berperan sebagai pemantau penipuan mata uang (LaPlante, 1993 ), biomolekuler (Pannarale, et al., 2012) dan teknik, konstruksi dan manajemen arsitektur (Li, Moselhi, & Alkass, 2006). Seiring dengan itu, pemanfaatan sistem pakar dengan menggunakan database seperti database dalam ilmu informasi dan pendidikan perpustakaan tentunya diharapkan dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan dalam layanan referensi dan pendidikan pustakawan yang telah dijelaskan sebelumnya (Silberschatz, Korth, & Sudarshan, 2011) . Seberapa efektifkah media pembelajaran yang dikembangkan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami layanan referensi dan prosedur pengambilan informasi yang terdapat pada buku referensi?

Tujuan Pengembangan

Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Perlu ditambahkan bahwa media-media tersebut dioperasikan di luar kelas tatap muka, bukan di dalam kelas tatap muka. Media pembelajaran berbasis sistem pakar yang dikembangkan berupa file aplikasi yang ditulis pada Microsoft Visual FoxPro 9.0 (VFP). Produk dapat digunakan secara klasikal, namun secara individu lebih disukai oleh mahasiswa peserta perkuliahan dan dosen mata kuliah SLI karena produk lebih merupakan alat pelatihan untuk menguasai maksud dan ruang lingkup buku referensi serta keterampilan mewawancarai pengguna dalam referensi. memberi makan. proses konsultasi.

Pentingnya Pengembangan

Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang khususnya pelajar tidak perlu membaca atau mengolah seluruh informasi yang dihasilkan atau dikirimkan. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa informasi ini dapat diakses oleh semua orang, apalagi pelajar. Salah satu fasilitas yang dapat digunakan siswa mengenai keterampilan tersebut adalah buku referensi.

Buku referensi atau disebut juga karya referensi merupakan ringkasan informasi, dalam bentuk khusus, disusun dalam bentuk buku untuk dijadikan sumber rujukan (Reference Work, 2012). Jadi, buku referensi merupakan sumber informasi utama yang memuat pengetahuan atau informasi ilmiah. Oleh karena itu, buku referensi dapat digunakan untuk mengakses ilmu pengetahuan secara cepat sesuai kebutuhan seseorang.

Penyebabnya adalah tidak semua pengguna jasa perpustakaan (user) mengetahui secara pasti (sumber) informasi yang dibutuhkannya, misalnya tidak mengetahui judul atau penulis sumber informasi tersebut. Calon pustakawan (dalam hal ini mahasiswa PS-IPK UNP) harus menguasai maksud dan ruang lingkup informasi dalam buku referensi. Untuk itu mahasiswa mata kuliah SLI PS-IPK diberi tugas untuk mempelajari buku-buku referensi, khususnya tentang tujuan dan ruang lingkup buku-buku referensi tersebut.

Jumlah buku referensi yang dapat diakses oleh siswa juga tidak banyak, karena akses hanya dapat dilakukan secara fisik. Selain itu, jumlah buku referensi yang diterbitkan semakin bertambah dalam kurun waktu yang semakin singkat. Sistem pakar yang dikembangkan harus memudahkan akses secara kualitatif dan kuantitatif serta meningkatkan penguasaan terhadap tujuan dan ruang lingkup buku referensi.

Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Tentu saja penguasaan maksud dan ruang lingkup buku referensi akan sangat sulit jika (calon) pustakawan harus mengingat dan mengingat ketika pustakawan mengajukan pertanyaan. Misalnya DDC dimulai dengan 10 kelas utama, kemudian dibagi lagi menjadi 10 subkelas dalam kelas utama, dan seterusnya, subkelas tersebut dibagi lagi menjadi 10 subsubkelas (Mitchell, 2011). Lebih lanjut, penguasaan terhadap tujuan dan ruang lingkup buku referensi merupakan pengetahuan khusus yang diperlukan mahasiswa sebagai calon pustakawan, khususnya pustakawan referensi.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk mempelajari layanan referensi perpustakaan adalah dengan pergi ke perpustakaan dan menemukan diri Anda di antara rak-rak buku referensi. Rak buku referensi tidak harus diartikan secara fisik, tetapi bisa juga di memori komputer. Alasan lainnya adalah waktu yang dicurahkan untuk melatih calon pustakawan agar menguasai tujuan dan ruang lingkup literatur referensi tidak mencukupi.

Perangkat lunak yang relevan dapat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan pengelompokan atau klasifikasi secara hierarkis dari hasil penjabaran tujuan dan ruang lingkup buku referensi. Uraian tersebut dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan dan ruang lingkup buku referensi. Keterbatasan ini adalah tidak semua item informasi yang terkandung dalam tujuan dan ruang lingkup buku referensi dapat dipecah menjadi kelompok menu.

Keterbatasan lainnya adalah pembentukan dan pengorganisasian kelompok didasarkan pada segi-segi yang terdapat dalam tujuan dan ruang lingkup buku referensi. Artinya pengelompokan atau klasifikasi bergantung pada buku referensi yang tercatat pada media berbasis sistem pakar, bukan pada pertanyaan yang diajukan pengguna. Semakin banyak judul buku referensi yang tercatat dalam sistem, maka semakin lengkap dan beragam kelompok yang dimiliki sistem.

Media berbasis sistem pakar pada penelitian ini hanya memiliki 84 judul referensi pada databasenya. Oleh karena itu, penambahan judul karya referensi perlu terus dilakukan khususnya oleh para pengajar pada mata kuliah referensi yaitu mata kuliah Sumber dan Layanan Informasi.

Definisi Istilah

Media Pembelajaran adalah istilah yang digunakan untuk menyebut produk penelitian ini berupa prototipe sistem pakar untuk digunakan secara individu di luar kelas sebagai alat bantu pada mata kuliah Sumber Daya dan Layanan Informasi. Pengelompokan adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan ensiklopedia dan/atau segi; dalam dunia perpustakaan istilah ini biasa disebut dengan “klasifikasi”. Pengembangan merupakan kegiatan merancang aplikasi berupa prototype sistem pakar berupa diagram hubungan entitas (ERD = Entity Relationship Diagram), membuat struktur tabel pada database, membuat VTOC (Visual Table of Contents), dan membangun aplikasi dalam bentuk perangkat lunak. istilah yang setara adalah “desain”.

User adalah istilah yang digunakan untuk siswa atau guru (calon) pengguna MaRaWa, istilah lain yang setara adalah end user. Responden merupakan subjek yang terdiri dari siswa dan guru untuk mengukur validitas, kegunaan dan efektivitas media pembelajaran. Responden awal adalah subjek yang diwawancarai untuk memperoleh informasi awal tentang fakta dalam layanan referensi dan kursus.

Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini mengembangkan media pembelajaran pada mata kuliah Pengelolaan Tenaga Kerja dan Keselamatan Kesehatan Kerja K3 untuk alternatif bahan ajar saat pembelajaran daring,

Tujuan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan modul berbasis konstruktivisme yang valid, praktis dan efektif pada materi himpunan untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lubuk Alung..

Validasi media pembelajaran berbasis blog Hasil validitas media pembelajaran berbasis blog oleh dosen dan guru dari segi kelayakan materi dan isi adalah kriteria sangat valid dengan

Beberapa alasan media pembelajaran yang dikembangkan dapat memenuhi kriteria valid yaitu : tujuan pembelajaran dalam media pembelajaran sangat jelas sesuai dengan indikator pembelajaran

Berdasarkan penelitian yang dilkukan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif menggunakan iSpring Suite 9 berbasis android pada materi laju reaksi sangat valid dan praktis

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran visualisasi 3D berbasis web pada materi Bentuk Molekul valid dan sangat praktis digunakan dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mobile learning berbasis literasi sains pada materi asam basa dinyatakan valid dan praktis dapat digunakan dalam

Sedangkan untuk aspek penilaian yang mendapatkan prosentase paling rendah sebesar 66,7% adalah aspek media dapat mengembangkan kemampuan psikomotorik siswa.Selain itu juga berdasarkan