• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PARIWISATA PROPINSI SULAWESI TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN PARIWISATA PROPINSI SULAWESI TENGAH "

Copied!
186
0
0

Teks penuh

Tidak hanya di tingkat nasional, pengembangan pariwisata juga harus dilaksanakan di daerah, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah. Agar pariwisata dapat berkembang secara optimal, maka perlu disusun buku tentang pengelolaan strategi pengembangan pariwisata provinsi Sulawesi Tengah.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di bidang pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan pariwisata Sulawesi Tengah untuk meningkatkan daya saing daerah secara keseluruhan.

Rumusan masalah

Yang tidak kalah penting adalah aspek pemasaran, salah satunya promosi keunggulan pariwisata Sulawesi Tengah yang masih kurang intensif dan efektif.

Tujuan

Merumuskan strategi pengembangan pariwisata Sulawesi Tengah yang terdiri dari strategi pengembangan: (a) destinasi, (b) kelembagaan, (c) industri dan (d) pemasaran. Meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan pariwisata baik pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Sulawesi Tengah.

Manfaat Penelitian

Metodologi

Tujuan penelitian adalah kinerja pembangunan 13 (tiga belas) kabupaten/kota tahun 2019 di bidang pariwisata sebagai data sekunder, sedangkan data primer ditentukan secara purposive sampling sehingga fokusnya pada Daerah Tujuan Pariwisata (DTW), yang menjadi sampel. dari 3 (tiga) kabupaten dan 1 (satu) kota yaitu Kabupaten Tojo Unauna, Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Teknik observasinya berupa kunjungan langsung ke lokasi dan destinasi yang telah disepakati, yaitu spot destinasi di Kabupaten Tojo Unauna, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Donggala, serta destinasi.

Teknik Pengumpulan data Kelompok Lokasi data sekunder

Teknik Pengumpulan data Kelompok lokasi data primer

  • Landasan Teori .1 Definisi Manajemen
    • Definisi Strategi
    • Manajemen Strategi
    • Definisi Pariwisata
    • Pengembangan Pariwisata
    • Pentingnya Sektor Pariwisata
  • Tinjauan Kebijakan Kepariwisataan
    • Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
    • Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Kecenderungan perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke

Strategi pada dasarnya adalah menetapkan tujuan dan melihat sumber daya yang dimiliki dan dapat dimiliki organisasi. Arah kebijakan terkait pengelolaan sumber daya ekonomi khusus sektor pariwisata tahun 2020-2024 meliputi peningkatan nilai tambah dan investasi pada sektor riil dan industri pariwisata, yang dilaksanakan dengan strategi (1) peningkatan sektor pertanian, perikanan, kelautan, dan kelautan. dan industri berbasis non agro yang terintegrasi hulu-hilir mendukung industri pariwisata; (2) meningkatkan daya saing destinasi dan industri pariwisata, termasuk wisata alam, didukung dengan penguatan rantai pasok dan ekosistem pariwisata; (3) meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kreatif dan digital; (4) perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi di sektor pariwisata; (5) meningkatkan industri halal dan produk sehat.

Gambar 2.1. Model Manajemen Strategi
Gambar 2.1. Model Manajemen Strategi

Dalam Pasal 6 IV. bab, pengembangan pariwisata diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pengembangan pariwisata dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk melakukan perjalanan.

  • Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Berdasarkan perspektif kedudukan negara sebagai suatu organisasi
  • Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) Wilayah Sulawesi Tengah
  • SULAWESI SELATAN
  • SULAWESI TENGAH
  • SULAWESI UTARA
    • Upaya Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah Upaya meningkatkan arus kunjungan Wisatawan Manca Negara dan
    • Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah Pengembangan destinasi pariwisata Sulawesi Tengah diarahkan untuk
  • Menentukan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD)
    • Strategi Pengembangan Fasilitas (Amenitas) Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah
  • Akomodasi
  • Restoran, Rumah Makan (Tempat Makan dan Minum)
  • Tempat Belanja
  • Fasilitas Umum di Lokasi Objek Wisata
    • Strategi Penyediaan Dan Pembangunan Aksesibilitas Destinasi Pariwisata Penyediaan dan pembangunan aksesibilitas destinasi pariwisata meliputi
    • Strategi Positioning

Destinasi Pariwisata Prioritas yang selanjutnya disingkat DPP adalah destinasi pariwisata skala provinsi Sulawesi Tengah. Zona Pengembangan Pariwisata Provinsi, Destinasi Pariwisata Prioritas dan DTW wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas :. Mengembangkan dan memperkuat organisasi pariwisata yang berhubungan dengan destinasi pariwisata di Sulawesi Tengah (khususnya Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Perhubungan dan pelaku usaha pariwisata).

Memperkuat fungsi, hierarki dan hubungan antar pelaku usaha pariwisata di provinsi Sulawesi Tengah untuk meningkatkan daya saing. Informasi tersebut dapat diunggah pada website yang dibuat oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah. Pemasaran pariwisata yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan industri pariwisata dapat menerapkan strategi bauran pemasaran.

Peran pelaku pariwisata menjadi unsur utama keberhasilan pengelolaan destinasi pariwisata di Provinsi Sulawesi Tengah. Perhotelan dan keamanan merupakan bagian terpenting dalam upaya pengembangan pariwisata di Provinsi Sulawesi Tengah. Langkah pertama dalam menentukan lokasi destinasi wisata di provinsi Sulawesi Tengah adalah dengan mengidentifikasi beberapa keunggulan.

PENUTUP

Kesimpulan

Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi keunggulan destinasi pariwisata di Provinsi Sulawesi Tengah, setelah mengidentifikasi beberapa keunggulan wisata alam dan budaya di Provinsi Sulawesi Tengah. Slogan pariwisata Sulawesi Tengah diciptakan dengan branding “The Warming of Central Sulawesi” atau “Kehangatan Sulawesi Tengah”. Brand ini perlu diikuti dengan upaya nyata untuk memastikan masyarakat Sulawesi Tengah berkomitmen memberikan sambutan hangat kepada wisatawan.

Selain itu perlu dilakukan kerjasama kelompok paket wisata antar wilayah provinsi yaitu antara kunjungan wisatawan ke destinasi di wilayah Manado (Sulawesi Utara), wilayah Gorontalo (Provinsi Gorontalo) dan kunjungan wisatawan ke tempat wisata di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. .. e) Berdasarkan temuan, bidang pengembangan pariwisata di destinasi wisata yang menjadi sampel penelitian belum berkembang dengan baik, seperti Kabupaten Tojo Unauna (Pulau Ketupat, Pulau Wakai, Kepulauan Togean, Kota Ampana), Kabupaten Poso ( Siuri Tentena, Telaga Poso, Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Kota Poso, Kabupaten Donggala (Wisata Bahari Tanjung Karang, Wisata Bahari Bone-Oge, Pantai Kaluku, Wisata Kota Lama Donggala, Anjungan Gonegati, dll) Juga untuk terciptanya pariwisata internasional standar, masih diperlukan kesiapan dan daya dukung dalam pengembangan sektor pariwisata g) Harus ada branding pariwisata daerah yang kuat, intensif dan berkesinambungan dalam kalender event nasional dan internasional, yang pengelolaannya harus lebih baik, seperti Tour De Central Celebes (TDCC), Festival Pulo Dua (Banggai), Festival Danau Tektonik Poso, Festival Teluk Tomini, Festival Kepulauan Togean. Sementara itu, setiap daerah yang lain hendaknya memiliki jadwal acara puncak daerah yang sama dan tidak bertentangan dengan jadwal masing-masing, jika memungkinkan saling berhubungan antara festival yang satu dengan festival yang lain. h) Banyak tempat wisata di Provinsi Sulawesi Tengah yang layak untuk bertaraf nasional dan internasional, hanya perlu memperkuat kesiapan dan daya dukung kota dan.

Dari segi sarana transportasi, persentase nilai tertinggi terdapat pada sarana laut (92 persen), yang berarti sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah dapat dijangkau melalui jalur laut.

Rekomendasi

Kawasan masih berlaku agar pengembangan pariwisata yang ada tetap berjalan sesuai rencana. Upaya pengembangan dan pengelolaan destinasi di Provinsi Sulawesi Tengah ditujukan untuk memenuhi aspek ekonomi, sosial, dan estetika. Hal ini dikarenakan Sulawesi Tengah memiliki beberapa destinasi wisata eksotik yang tersebar di kabupaten/kota, namun terdapat tiga destinasi di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan 3S (Size, Sustain, Spread) berdasarkan tingkat kunjungan, perkembangan tahunan selama 5 tahun terakhir (Release ; Kementerian Pariwisata, 2019) yaitu Kabupaten Banggai dengan destinasi Pulo Dua, Air Terjun Salodik, Pantai Kilo Lima, kemudian Kabupaten Donggala dengan destinasi Pantai Tanjung Karang, Anjungan Gonengati, Marine Center dan Kabupaten Tojo Unauna dengan destinasi Taman Nasional Kepulauan Togean, Pulau Kadidiri, Ketupat Islandia.

Namun perkembangan industri pariwisata di Sulawesi Tengah diyakini belum maksimal karena masih banyak destinasi wisata yang masih minim pengunjung atau wisatawan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana strategi pengembangan pariwisata Sulawesi Tengah untuk meningkatkan daya saing daerah?”. Penerima manfaat dari kegiatan penelitian Manajemen Strategi Pengembangan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah ini adalah pemerintah.

Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Tengah, seperti Bappeda, Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN

Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) Wilayah Sulawesi Tengah

Kriteria kawasan wisata adalah kawasan yang secara teknis dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata dan tidak mengganggu kelestarian budaya, keindahan alam, dan lingkungan hidup. Secara spasial kawasan ini jika diperuntukkan bagi kegiatan wisata akan membawa manfaat yaitu A. meningkatkan devisa dan meningkatkan investasi; . B. meningkatkan pengembangan pembangunan lintas sektoral dan subsektoral serta kegiatan perekonomian di sekitarnya; ..C. tidak mengganggu fungsi perlindungan; . D. tidak mengganggu upaya pemeliharaan kapasitas sumber daya alam; . e. meningkatkan pendapatan masyarakat; . F. peningkatan pendapatan nasional dan daerah; .. Tn. meningkatkan kesempatan kerja; . H. pelestarian budaya; Dan . Saya. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya pengembangan destinasi pariwisata di Provinsi Sulawesi Tengah. Upaya meningkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara dan.

Upaya Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah Upaya meningkatkan arus kunjungan Wisatawan Manca Negara dan

Pasal 8, Pengembangan Pariwisata di DPP meliputi: . A. pengembangan destinasi wisata; . B. Pengembangan pemasaran pariwisata; .. C. pengembangan Industri Pariwisata; . D. Pengembangan Kelembagaan Pariwisata. Pasal 10, diamanatkan; Masyarakat dan pelaku pariwisata di kabupaten dapat berperan dan mendukung kelancaran pengembangan destinasi pariwisata di DPP. Pengembangan dan pengembangan DTW untuk mendorong pertumbuhan destinasi wisata dan meningkatkan kualitas produk dan daya saing dalam menarik minat dan loyalitas wisatawan serta memperluas segmen pasar;

Strategi pionir DTW untuk menumbuhkan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas adalah dengan menginventarisasi DTW baru yang berpotensi menjadi destinasi wisata. Strategi pengembangan dan pengembangan DTW untuk mendorong pertumbuhan destinasi wisata dengan cara a) membangun dan mengembangkan potensi DTW baru di destinasi wisata tertinggal; dan penguatan upaya pengelolaan potensi pariwisata dan lingkungan hidup untuk mendukung upaya rintisannya. Strategi pembinaan dan pengembangan DTW untuk meningkatkan daya saing produk serta menarik minat dan loyalitas wisatawan, melalui pembangunan dan pengembangan inovasi manajemen produk serta kemampuan DTW dalam mendorong percepatan pengembangan destinasi pariwisata daerah serta memperkuat upaya pelestarian potensi pariwisata dan lingkungan hidup dalam mendukung intensifikasi tersebut. dari DTW.

Strategi revitalisasi DTW untuk keberlanjutan destinasi pariwisata dilakukan dengan melakukan revitalisasi struktur, unsur dan kegiatan penggerak kegiatan pariwisata di DTW serta penguatan upaya perencanaan fisik kawasan dan konservasi potensi dan lingkungan wisata untuk mendukung revitalisasi DTW dan kawasan sekitarnya.

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI SULAWESI TENGAH

Strategi Pengembangan Fasilitas (Amenitas) Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah

Akomodasi

Restoran, Rumah Makan (Tempat Makan dan Minum)

Tempat Belanja

Provinsi Sulawesi Tengah sesekali melakukan pembinaan kepada masyarakat tentang cara pembuatan oleh-oleh dan makanan serta minuman khas, memberikan semangat kepada masyarakat dengan memberikan gambaran bahwa mereka mempunyai peluang untuk memperoleh keuntungan dengan cara menjual atau memproduksi oleh-oleh dan cinderamata, membuat oleh-oleh atau cinderamata yang unik, menjalin kerjasama dengan segala macam fasilitas pariwisata, menjadi pesaing sebagai mitra usaha, mengamati kebutuhan wisatawan akan cinderamata atau cenderamata, mempromosikan tempat belanja tersebut dengan berbagai cara dan merancang kegiatan mengunjungi tempat produksi oleh-oleh bagi wisatawan.

Fasilitas Umum di Lokasi Objek Wisata

  • Strategi Pemberdayaan Masyarakat
  • Strategi Pengembangan Kelembagaan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah
  • Strategi Pengembangan Industri Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah Strategi ini ditempuh untuk mewujudkan industri pariwisata Sulawesi

Pengembangan ekowisata juga memberikan peluang besar untuk mendorong konservasi keanekaragaman hayati di Provinsi Sulawesi Tengah. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam hal ini Dinas Pariwisata berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pariwisata. Strategi Pengembangan Kelembagaan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah terbagi menjadi beberapa strategi, yaitu (1) Strategi Pengembangan Sumber Daya Kelembagaan, (2) Strategi Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pemerintah dan Swasta.

Mengembangkan dan memperkuat organisasi pariwisata yang menangani pemasaran pariwisata di Sulawesi Tengah (khususnya Dinas Promosi Pariwisata dan pelaku usaha pariwisata) d. Pembangunan struktur industri pariwisata di Provinsi Sulawesi Tengah ditujukan untuk memperkuat fungsi, hierarki, dan hubungan antar mata rantai yang membentuk industri pariwisata. Cetak brosur atau leaflet sederhana tentang destinasi wisata di Provinsi Sulawesi Tengah yang dibagikan kepada wisatawan.

Mengembangkan program promosi pariwisata terpadu berbasis digital untuk provinsi Sulawesi Tengah dengan mengoptimalkan media berbayar.

Gambar

Gambar 2.1. Model Manajemen Strategi
Gambar 2.1. Model Manajemen Strategi  Sumber: Hunger dan Wheelen, (2001)

Referensi

Dokumen terkait

Keywords Lekra, priyayi, persecution, postcolonial, third space, subalternization INTERROGATING INDONESIAN NEW ORDER’S NARRATIVE OF GESTAPU The Leftist Nobles and the Indonesian