• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan perangkat pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan perangkat pembelajaran"

Copied!
401
0
0

Teks penuh

PENDAHULAN

Latar Belakang

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar mengajar di kelas adalah dengan mengembangkan sumber belajar, karena sumber belajar membantu guru mengetahui cara mengelola pembelajaran dan cara melatih guru dengan baik dalam keterampilan proses. Sumber belajar seperti RPP, LKS, dan lain-lain harus mampu mendidik siswa dan membimbing siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya (Afandi, 2017). Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis terinspirasi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

Untuk itu penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Kooperatif Numbered Head Together (NHT) pada Mata Pelajaran Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMPN 1 Mangarabombang. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah : Keterlaksanaan Pembelajaran Rencana (RPP), Bahan Ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Rumusan Masalah

Tujuan Pengembangan

Model kooperatif Number Head Together merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang mengkondisikan siswa untuk berpikir bersama dalam kelompok, dimana setiap siswa diberi sebuah nomor dan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab permasalahan yang diajukan guru dengan memanggil nomor secara acak (Lestari, 2015). Mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada topik persamaan garis lurus.

Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Pentingnya Pengembangan

Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

KAJIAN PUSTAKA

Deskripsi Teori

  • Perangkat Pembelajaran
  • Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
  • Matematika
  • Model Pembelajaran Kooperatif
  • Numbered Head Together
  • Persamaan Garis Lurus

Materi pembelajaran dikatakan efektif apabila materi pembelajaran tersebut dapat membantu siswa mencapai indikator KD tertentu. Pembelajaran kooperatif tipe NHT memudahkan siswa untuk berinteraksi satu sama lain (Priansa, 2017). Guru harus memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk bekerja sama dan terlibat aktif dalam pembelajaran.

NHT memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk menyampaikan ide-ide yang berbeda antar siswa agar ide-ide tersebut semakin berkembang dalam kelompok. Selain tujuan tersebut, tiga tujuan model pembelajaran kolaboratif tipe NHT adalah: (1) hasil belajar akademik struktural, ditujukan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, (2) pengakuan keberagaman, ditujukan agar siswa menerima temannya. Yang mempunyai latar belakang berbeda-beda dan (3) pengembangan keterampilan sosial, bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Gambar 2.2. Tahap Pendefenisian  2).  Design (perancangan)
Gambar 2.2. Tahap Pendefenisian 2). Design (perancangan)

Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP, buku teks dan LKS pada topik persamaan garis.

Gambar 2.6.  Bagan Alur Kerangka Pikir Pengembangan Perangkat      Pembelajaran Matematika
Gambar 2.6. Bagan Alur Kerangka Pikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

METODE PENGEMBANGAN

Lokasi dan Subjek Penelitian

Prosedur Pengembangan

  • Tahap Pendefinisian
  • Tahap Perancangan
  • Tahap Pengembangan
  • Tahap Penyebaran

Hasil penelitian ini dijadikan bahan pertimbangan untuk merancang sumber daya ajar matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT. Rancangan awal sumber belajar meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar dan lembar kerja siswa (LKS). Tujuannya adalah untuk menerima masukan dari siswa dan guru di lapangan tentang sumber belajar yang digunakan.

Hasil uji coba dianalisis dan dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi Draft II perangkat pembelajaran. Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam skala yang lebih luas.

Instrumen Penelitian

  • Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran
  • Instrumen Kepraktisan Perangkat
  • Instrumen Keefektifan Perangkat

Pelaksanaan eksperimen meliputi pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe NHT dan pelaksanaan tes hasil belajar. Hasil uji coba terbatas yang telah diperbaiki kemudian divalidasi kembali oleh validator untuk memperoleh perangkat pembelajaran akhir, yang sebagai draf akhir disebut Draf IV. Lembar validasi perangkat pembelajaran merupakan instrumen yang digunakan untuk memperoleh data pendapat para ahli (validator) tentang perangkat pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT pada topik persamaan garis lurus.

Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk memperoleh informasi tentang penguasaan siswa pada materi persamaan garis lurus setelah pembelajaran. Angket digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran dengan model kooperatif NHT, yang digunakan sebagai bahan untuk menilai keefektifan dan perbaikan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

Tabel 3.1. Kategori Skor Hasil Belajar
Tabel 3.1. Kategori Skor Hasil Belajar

Teknik Pengumpulan Data

Pengamatan aktivitas siswa ini dilakukan untuk mengukur tindakan guru sehingga membuahkan hasil berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Data respon siswa terhadap pembelajaran dikumpulkan dengan menggunakan angket siswa yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran persamaan linear selesai.

Teknik Analisis Data

  • Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran
  • Analisis Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
  • Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran

Hasil percobaan perangkat pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar dan lembar kerja siswa (LKS) diperoleh dari data observasi perangkat pembelajaran praktik, data nilai tes belajar siswa, aktivitas dan respon siswa terhadap pembelajaran. pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe bernomor. Kepala Bersama (NHT). Jika nilai rata-rata posttest siswa sebesar 76,05 diubah menjadi 4 kategori, maka rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa kelas VIII pada Uji Coba 1 berada pada kategori “cukup”. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII pada uji coba 1 pembelajaran matematika yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran kooperatif numbered head Together (NHT).

Artinya peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada Eksperimen 1 berada pada kategori tinggi. D). Hasil uji coba perangkat pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS), diperoleh data hasil observasi praktik perangkat pembelajaran dan data hasil tes belajar siswa, aktivitas siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran. Model koperasi tipe bernomor Head Together (NHT). Statistik hasil pretest matematika siswa kelas VIII Sampel 2. Jumlah siswa yang tidak tuntas 0. Sumber : Lampiran B.2.1).

Distribusi frekuensi dan persentase hasil pretest matematika siswa kelas VIII Tes 2 Nilai kategori Frekuensi Persentase (%). Jika rata-rata nilai postes siswa sebesar 78,76 dikonversikan ke dalam 5 kategori, maka rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa kelas VIII pada Tes 2 berada pada kategori “cukup”. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (MCC) pada mata pelajaran matematika yang diterapkan di SMPN 1 Mangarabombang yaitu 75, maka tingkat pencapaian hasil belajar matematika siswa (posttest) pada kelas Uji Coba 2 telah memenuhi indikator KKM. kelengkapan hasil belajar.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII Eksperimen 2 dengan pembelajaran. Artinya peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada Eksperimen 2 berada pada kategori tinggi. D). Hasil analisis respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe NHT pada Eksperimen 2 (38 siswa) dapat dilihat pada Tabel 4.29 di bawah ini.

Tes hasil belajar pada Uji Coba 2 berdasarkan statistik skor kelulusan menunjukkan kriteria ketuntasan minimal pada kategori ‘tinggi’. Hasil analisis data respon siswa menunjukkan bahwa respon siswa pada Uji Coba 1 (38 siswa) dan Uji Coba 2 (38 siswa) terhadap sumber belajar dengan menggunakan sumber belajar yang dikembangkan adalah Sangat Setuju (36% dan 55%), Setuju ( 42% dan 32%). %) dan tidak setuju (20% dan 11%). Sumber daya ajar matematika meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar dan lembar kerja siswa (LKS), dikembangkan dalam 3 tahap, yaitu: (1) Pengertian: analisis kurikulum, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan rumusan tujuan pembelajaran, ( 2) Desain: Pemilihan media (gambar), pemilihan format (desain buku siswa) dan desain awal sumber belajar, (3) Pengembangan: Tinjauan ahli dan uji coba terbatas.

Hasil analisis data aktivitas siswa pada eksperimen 1 menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran persamaan garis adalah 3.

Tabel 4.1. Kompetensi Dasar, Indikator Hasil Belajar, Materi Persamaan    Garis Lurus
Tabel 4.1. Kompetensi Dasar, Indikator Hasil Belajar, Materi Persamaan Garis Lurus

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Peneiitian

  • Prosedur Pengembangan
  • Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Uji Coba 1
  • Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Uji Coba 2

Pembahasan

  • Pengembangan Perangkat Pembelajaran menggunakan Model
  • Efektivitas Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe

Prosedur penelitian dan pengembangan Thiangarajan yang digunakan peneliti hanya sampai pada tahap percobaan terbatas karena keterbatasan waktu. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Numbered Head Together (NHT). Mengenai prosedur pembuatan perangkat pembelajaran, peneliti menggunakan prosedur pengembangan Thiangarajan (empat D) yang diubah menjadi 3-D yaitu terdapat 3 tahapan yaitu (1) Definisi yang terdiri dari analisis kurikulum, analisis pembelajar, analisis tugas, materi analisis dan spesifikasi tujuan, (2) Desain terdiri atas persiapan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan desain awal (draft 1), (3) Pengembangan terdiri dari validasi ahli, uji coba terbatas, dan revisi uji coba terbatas.

Hasil pengembangan penelitian Uji Coba 1 yang dilakukan di kelas VIII.G berjumlah 38 siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT dengan materi yang diajarkan tentang persamaan garis lurus yang dilakukan selama 6 pertemuan Analisis pelaksanaan Uji Coba 1 berdasarkan hasil Hasil observasi pengamat menunjukkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu efektivitas perangkat pembelajaran pada tes 1 hampir tercapai, kendalanya adalah penyesuaian waktu dengan materi yang diajarkan. Penelitian uji coba 2 dilakukan pada kelas VIII.F yang berjumlah 38 siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT dengan materi yang sama dengan Uji Coba 1 yang dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan.

Analisis pelaksanaan pada uji coba 2 berdasarkan hasil observasi pengamat menunjukkan bahwa RPP telah dilaksanakan dengan baik. Hasil analisis data tes prestasi belajar siswa berdasarkan statistik pada Tes 1 rata-rata 76,05 nilai tersebut memenuhi SKKM dan pada Tes 2 rata-rata 78,76. Data perhitungan angket diisi oleh pengamat 1 dan pengamat 2, pada tes 1 rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran persamaan linear adalah 3,4 termasuk dalam kategori aktivitas siswa “baik” dan pada tes 2 rata-rata aktivitas siswa adalah 3,7 are. termasuk dalam kategori aktivitas siswa “sangat baik”.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa keefektifan bahan ajar matematika menggunakan model kooperatif tipe numbered Head Together (NHT) pada materi persamaan linear pada Uji Coba 1 kurang efektif dan Uji Coba 2 efektif karena memenuhi kriteria. indikator efektivitas. Hasil analisis data tes hasil belajar berbasis statistika pada uji coba 1 dengan rata-rata skor 76 dan pada uji coba 2 dengan rata-rata skor 79. Hasil analisis data respon siswa pada uji coba 1 dengan rata-rata persentase siswa positif Responnya sebesar 78%, sedangkan pada Uji Coba 2 rata-rata persentase respons positif siswa sebesar 87%.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan indikator langsung dan langkah pembelajaran sesuai model yang digunakan (NHT). Validitas sumber belajar model kooperatif Numbered Head Together (NHT) yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dikembangkan dalam tiga tahap berdasarkan hasil penilaian validator sesuai kelayakan. menggunakan. Hasil analisis observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 2,7 dengan kategori ‘tinggi’ (uji coba 1) dan 2,9 dengan kategori ‘tinggi’.

Hal ini menunjukkan bahwa guru mampu mengelola pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif Numbered Head Together (NHT). Hal ini menunjukkan bahwa siswa menunjukkan keaktifan yang baik selama proses pembelajaran akibat dari tindakan guru. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif Numbered Head Together (NHT).

Saran

  • Langkah-langkah Penelitian Pengembangan Menurut Thiangarajan
  • Tahap Pendefenisian
  • Tahap Perancangan
  • Tahap Pengembangan
  • Tahap Penyebaran
  • Bagan Alur Kerangka Pikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Materi Matematika Persamaan Garis Lurus SMP Kelas VIII, (Online), (www.duniamatematika.com/matematika-smp/materi-hemat-smp-class-viii-equation-linear-straight, diunduh tanggal 5 Oktober 2018 pukul 12:48 WIB). Pengertian dan Penjelasan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Sebagai Sarana Pembelajaran, (online), (http://www.dadangjsn.com/2015/06/pengertian-dan-pengjualan-rpp-.plan.html, diakses pada 8 Mei 2018 pukul 08:42 WITA). Macam-macam model pembelajaran kooperatif, (online), (http://www.caturyogam.info/2015/08/puas-besar-model-learning.html, diunduh 11 Desember 2017 pukul 22.32 WITA).

Urutan nomor dan seri (rumus, soal, pembahasan), (online), (www.articlemateri.com/2015/12/barisan-dan-deret-bilangan-rumus-soal-discussion.html, diunduh 25. Priansa 2018 jam 20 : 34 Wita).

Gambar

Tabel            Halaman
Gambar 2.2. Tahap Pendefenisian  2).  Design (perancangan)
Gambar 2.3. Tahap Perancangan  3).  Development (pengembangan)
Tabel pasangan berurutan dari garis              adalah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik pH dan Suhu dalam Proses Pembuatan Biogas dari Substrat Limbah Rumah Makan, Limbah Cair Tahu dan Kotoran Sapi.. Analisa Reaktor Biogas Campuran Limbah Kotoran Kambing

vi SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Widya Wahyudin Stambuk : 105720522615 Program Studi : Manajemen Dengan Judul : “PengaruhHuman