• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA DI SMK NEGERI 2 SURABAYA PADA KOMPETENSI KEAHLIAN KGSP, DPIB, DAN TKP TAHUN AJARAN 2023/2024

N/A
N/A
Novanime@nolep

Academic year: 2024

Membagikan "PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA DI SMK NEGERI 2 SURABAYA PADA KOMPETENSI KEAHLIAN KGSP, DPIB, DAN TKP TAHUN AJARAN 2023/2024 "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA DI SMK NEGERI 2 SURABAYA PADA KOMPETENSI KEAHLIAN KGSP, DPIB, DAN TKP TAHUN

AJARAN 2023/2024

Disusun oleh :

Fitria Nova Dewi Suyono Putri

NIM : 20050534030

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2023

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan modal utama sekolah atau organisasi dalam menata pemanfaatan sumber daya yang di milikinya secara efektif, efisien, berkualitas, dan releven sehingga dapat mencapai tujuan dengan memuaskan bagi seluruh yang terlibat. Merencanakan adalah menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada kurun waktu yang ditentukan. Kegiatan dimaksudkan untuk menata waktu, mengatur atau memperhitungkan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan hasil memuaskan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu program pendidikan yang bertujuan untuk mecetak para lulusan terampil dan kompeten di bidang keahlian tertentu sesuai kebutuhan dunia kerja. Menurut Kepmendikbud (2021), Sekolah Menengah Kejuruan merupakan program pendidikan yang terfokus dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas keahlian peserta didik di bidang tertentu, serta ditunjang oleh relasi kemitraan dan menyelaraskan menggunakan kebutuhan dunia kerja. Bidang kompetensi keahlian di SMK dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu teknologi dan rekayasa, energi dan pertambangan, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan dan pekerjaan sosial, agribisnis dan agroteknologi, kemaritiman, bisnis dan manjemen, pariwisata, serta seni dan industri kreatif.

Menurut Permendiknas No. 23 Tahun 2006, menguasai kompetensi program keahlian merupakan salah satu standar kelulusan yang harus dipenuhi oleh peserta didik di SMK agar mereka siap terjun di dunia industri. Demi mencapai target tersebut, kegiatan pembelajaran di SMK harus dilakukan menggunakan sarana dan prasarana yang lengkap serta memenuhi standar yang telah disyaratkan agar guru dan peserta didik dapat melakukan pembelajaran dengan baik sesuai dengan situasi dan kondisi nyata di dunia kerja. Ruang bengkel kerja atau laboratorium merupakan salah satu fasilitas penting penunjang pembelajaran di SMK yang berfungsi sebagai tempat untuk mempraktikan teori yang telah dipelajari sebelumnya.

(3)

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surabaya (SMEKDA) merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan negeri di kota Surabaya yang beralamat di Jl. Tentara Genie Pelajar No 26, Petemon, Kec. Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur. SMEKDA terdapat 3 program keahlian di rumpun Teknik sipil, yaitu Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan (KGSP), Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), dan Teknik Konstruksi dan Perumahan (TKP). Pada Program Keahlian tersebut mereka mengembangkan program Kunjungan Industri (KI) untuk peserta didik SMK agar mereka mampu mengamati secara langsung pelaksanaan pengerjaan proyek konstruksi, khususnya pada proyek jalan dan jembatan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana proses persiapan KI pada program keahlian KGSP, DPIB, dan TKP di SMK Negeri 2 Surabaya?

b. Bagaimana proses pelaksanaan KI pada program keahlian KGSP, DPIB, dan TKP di SMK Negeri 2 Surabaya?

c. Bagaimana proses evaluasi KI pada program keahlian KGSP, DPIB, dan TKP di SMK Negeri 2 Surabaya?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui proses persiapan KI pada program keahlian KGSP, DPIB, dan TKP di SMK Negeri 2 Surabaya.

b. Mengetahui proses pelaksanaan KI pada program keahlian KGSP, DPIB, dan TKP di SMK Negeri 2 Surabaya.

c. Mengetahui proses evaluasi KI pada program keahlian KGSP, DPIB, dan TKP di SMK Negeri 2 Surabaya?

(4)

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengembangan Program Kerja Sekolah

Program kerja sekolah merupakan sekumpulan rencana kerja sekolah yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mewujudkan visi dan misi sekolah secara efektif dan efisien. Menurut Triwiyanto (2015: 105), program kerja sekolah merupakan sekumpulan rencana kerja sekolah yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai tujuan tertentu, serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikordinasikan sekolah.

Sementara menurut Agus Riyanto (2018), menjelaskan bahwa program kerja sekolah merupakan proses perencanaan terhadap semua hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

a. Tujuan Program Kerja Sekolah

Berikut ini merupakan tujuan program kerja sekolah menurut Triwiyanto (2015: 105), yaitu:

1. Mendukung koordinasi antar warga sekolah.

2. Menjamin tercapainya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar warga pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan sekolah.

3. Menjamin keterkaitan dan konsisten antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan sekolah.

4. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien danefektif.

b. Pengendalian Program Kerja Sekolah

Pengendalian program kerja sekolah merupakan upaya untuk menjamin pelaksanaannya agar mencapai tujuan yang telak ditentukan oleh pihak sekolah, serta menghindari terjadinya penyimpangan maupun pelanggaran dalam pelaksanaan program sekolah. Menurut Triwiyanto (2015: 122), pengendalian pelaksanaan program sekolah dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pendidikan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan koreksi dan

(5)

penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh kepala sekolah dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan dan menghindari terjadinya penyelewengan dalam pelaksanaanya. Evaluasi merupakan salah satu cara yang digunakan dalam mengendalikan program kerja sekolah secara sistematis, efektif, dan efisien. Evaluasi program kerja sekolah dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja sekolah berdasarkan indikator yang tercantum dalam dokumen program sekolah. Menurut Amalia (2020), indikator dalam evaluasi program kerja sekolah mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact).

c. Indiktor Program Kerja Sekolah

Berikut ini merupakan indikator program kerja sekolah menurut SNP (Triwiyanto, 2015: 123), yaitu:

1) Standar isi, yaitukriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

2) Standar Proses, yaitu Standar Nasioanal Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

3) Standar Kompetensi Lulusan, yaitu kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yaitu kriteria mengenai pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

5) Standar Sarana dan Prasarana, yaitu Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

(6)

6) Standar Pengelolaan, yaitu Standar Nasioanal Pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten atau kota, provinsi, atau nasioanal agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

7) Standar Pembiayaan, yaitu kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

8) Standar Penilaian, yaitu Standar Nasioanal Pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik.

2.2 Kunjungan Industri

Kunjungan industri merupakan salah satu kegiatan pembelajaran diluar lingkungan kampus untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi peserta didik tentang dunia kerja sesuai dengan program keahlian masing-masing. Kunjungan industri merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melakukan kunjungan perusahaan yang dapat dijadikan contoh gambaran pekerjaan yang akan ditekuni oleh siswa atau peserta didik. Berikut ini merupakan tujuan dari pelaksanaan kunjungan industry, yaitu:

a. Memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.

b. Mendorong siswa mempunyai minat bekerja diperusahan dan sebagai pengusaha.

c. Memberikan Informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahan.

d. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan bertanggung jawab.

e. Membentuk nilai-nilai pendidikan karakter.

f. Sebagai awal Implementasi Link and Match antara pendidikan di sekolah dengan peluang di Dunia Industri.

2.3 Kompetensi Keahlian KGSP, DPIB, dan TKP

a. Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan (KGSP)

Kompetensi Keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan (KGSP) merupakan Kompetensi Keahlian yang mempelajari tentang membangun sebuah bangunan, merancang sistem sanitasi, serta perawatan bangunan.

(7)

b. Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB)

Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) merupakan salah satu Kompetensi Keahlian yang mempelajari ilmu-ilmu yang digunakan dalam merancang suatu bangunan.

c. Teknik Konstruksi dan Perumahan (TKP)

Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan (TKP) merupakan kompetensi keahlian yang mempelajari tentang konstruksi bangunan dan furnitur perkayuan, pengukuran tanah, rancangan anggaran biaya (RAB) konstruksi bangunan, laporan pelaksanaan konstruksi bangunan, perencanaan bisnis konstruksi dan properti, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi, dan sebagainya.

(8)

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Tahap Persiapan Kunjungan Industri

Sebelum penyelenggaraan program kerja kunjungan industri, perlu dilakukan persiapan matang agar program tersebut berjalan lancar serta mampu mencapai target yang telah ditentukan. Pada tahap persiapan program kerja kunjungan industri terdiri dari rangkaian kegiatan sebaga berikut, yaitu:

a. Perencanaan Program Kerja Kunjungan Industri

Pada kegiatan ini dilakukan perencanaan program kerja secara keseluruhan, seperti penentuan susunan kepanitiaan beserta tugasnya, tanggal, lokasi, mitra, kebutuhan perlengkapan, sarana dan prasarana, susunan jadwal kegiatan, serta rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program kerja kunjungan industri.

b. Survei Lokasi dan Menjalin kerjasama dengan Mitra

Setelah menentukan lokasi mana yang digunakan pelaksanaan program kerja kunjungan industri, serta pihak perusahaan yang akan dijadikan mitra. Maka langkah selanjutanya yaitu menghubungi pihak mitra untuk menjalin kerjasama, serta melakukan survei lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan program kerja kunjungan industri.

c. Menyiapkan Kebutuhan Perlengkapan, Sarana dan Prasarana Penunjang

Kebutuhan perlengkapan, sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan kunjungan industri juga harus disiapkan, seperti bus yang akan digunakan, konsumisi kegiatan, tempat penginapan, dam lain sebagainya.

d. Sosialisasi Kunjungan Industri Pada Peserta Didik dan Wali Murid Selain mempersiapkan pelaksanaan kunjungan industri, pihak sekolah juga harus memberikan sosialisasi tentang rencana pelaksanaan kunjungan Industri

(9)

kepada siswa dan wali murid. Hal ini dilakukan agar para wali murid meberikan izin kepada peserta didik mereka untuk mengikuti kunjungan industri, serta agar wali murid dan peserta didik tau pentingnya mengikuti kunjungan industri tersebut.

3.2 Tahap Pelaksanaan Kunjungan Industri

Kunjungan industri dilakukan sesuai susunan jadwal yang telah di tentukan.

Dalam kegiatan ini, siswa yang ikut sebagai peserta dipandu oleh para guru mata pelajaran selama kegiatn kunjungan industri berlangsung. Setelah kunjungan industri selesai dilaksanakan, siswa diberi tugas untuk membuat laporan kunjungan industri.

3.3 Tahap Evaluasi Kunjungan Industri

Evaluasi kegiatan kunjungan industri dilakukan setelah penilaian laporan siswa selesai. Fokus evaluasi dalam program kerja kunjungan industri ini mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga hasil belajar siswa yang dinilai dari tugas laporan akhir kunjungan industri.

(10)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

a. Tahap persiapan program kerja kunjungan industri terdri dari kegiatan perencanaan, survei lokasi dan menjalin kerjasama dengan mitra, menyiapkan kebutuhan perlengkapan, sarana dan prasarana penunjang, serta sosialisasi kunjungan industri pada peserta didik dan wali murid.

b. Tahap Pelaksanaan program kerja kunjungan industri dilakukan sesuai susunan jadwal yang telah di tentukan. Dalam kegiatan ini, siswa yang ikut sebagai peserta dipandu oleh para guru mata pelajaran selama kegiatn kunjungan industri berlangsung. Setelah kunjungan industri selesai dilaksanakan, siswa diberi tugas untuk membuat laporan kunjungan industri.

c. Tahap Evaluasi program kerja kunjungan industri dilakukan setelah penilaian laporan siswa selesai. Fokus evaluasi dalam program kerja kunjungan industri ini mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga hasil belajar siswa yang dinilai dari tugas laporan akhir kunjungan industri.

4.2 Saran

Butuh adanya bantuan alokasi dana dari pemerintah, karena dalam pelaksanaan program kunjungan industri ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Komsiah. 2020. Analisis Manajemen Penerapan Anggaran Pada Pelaksanaan Program Kerja TK Raudlatul Ulum Kresnomulyo Tahun Ajaran 2017-2018. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Pringsewu (UMPRI).

Triwiyanto, Teguh. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen sekolah merupakan proses pengembangan sekolah, kerja sama kelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sebagaimana dalam tujuan SMK

Sarjana Pendidikan Teknik dengan judul “EVALUASI STANDAR SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN

40 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 1 yang di dalamnya mengatur standar sarana dan prasarana untuk sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) mencakup

Penyusun menghimbau SMK Negeri 1 Sedayu untuk menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan proses belajar mengajar, kedisiplinan guru, karyawan, dan siswa

Penyusun menghimbau pada SMK Negeri 2 Klaten untuk menambah pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan proses belajar mengajar selain itu penyusun juga

Hasil penelitian ini adalah (1) luas ruang kerja kayu bengkel kayu SMK Negeri 3 Yogyakarta tidak memenuhi standar, yaitu 90 m 2 lebih kecil dari ukuran standar 256 m 2

Semua itu harus mampu dipenuhi oleh guru yang bersertifikasi di SMK Negeri 1 Pasuruan dikarenakan hal tersebut untuk memenuhi indikator kompetensi guru dan agar

40 Tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Khusus untuk kompetensi keahlian Teknik Sepeda