PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN MATERI
PEMANASAN GLOBAL BERBASIS BERITA UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VII
SKRIPSI
Oleh:
Devi Rizki Amelia T201610032
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JANUARI 2022
PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN MATERI
PEMANASAN GLOBAL BERBASIS BERITA UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VII
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Negeri K.H Achmad Siddiq
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh:
Devi Rizki Amelia T201610032
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JANUARI 2022
i
ii
iii
MOTTO
اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإَف ...
اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ . ...
Artinya : “...Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan...” (QS. Al- Insyirah; 5-6)1
1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung:Jabal, 2010).
iv
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT. Saya persembahkan tugas akhir ini kepada :
1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai Ibu Siti Mudaiyah dan Bapak Moh.Hamdani. Beliau yang telah membesarkan, mendidik, menyayangi saya sepenuh hati, serta mengusahakan setiap keinginan saya dalam meraih cita-cita dan selalu mendoakan disetiap langkah saya.
2. Suami saya tersayang Rifki Maulana yang selalu menemani dan menyemangati saya dalam berjuang menyelesaikan skripsi.
3. Buah hati saya tercinta Arumi Edrea Salsabiluna yang telah ikut berjuang bersama saya menyelesaikan skripsi sejak dalam kandungan sampai lahir.
4. Saudara-saudara saya tercinta Mas Lucky Nur Alimaky, Mbak Meyliana Dwi Anggraini, Arini Wardatussholikhah, yang selalu mendukung dan menyemangati saya dalam keadaan suka maupun duka.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan kepada peneliti. Sholawat dan salam selalu terpanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatNya ke jalan kebaikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Buku Suplemen Materi Pemanasan Global Berbasis Berita untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII” guna melengkapi persyaratan wajib dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, motivasi, doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM, selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memfasilitasi semua kegiatan akademik.
2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember yang telah mengijinkan dan memfasilitasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Dr. A. Suhardi, S. T., M.Pd, selaku Kaprodi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam yang selalu mendukung dan memotivasi mahasiswanya dalam menyelesaikan skripsi.
4. Laily Yunita Susanti S.Pd., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Tadris IPA dan Dosen Tarbiyah yang telah memberikan ilmunya selama menempuh pendidikan di UIN KHAS Jember.
6. Segenap Civitas UIN KHAS Jember yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan persyaratan-persyaratan penulisan skripsi.
7. Lembaga Pendidikan MTsN 7 Jember yang telah membantu dan mendukung penulis dalam melakukan analisis bahan penelitian.
8. Teman-teman Tadris IPA yang telah menemani penulis dalam berjuang bersama menyelesaikan pendidikan Strata Satu di UIN KHAS Jember.
9. Keluarga Yayasan Pendidikan Islam Al-Musawa Kaliwates Jember, terutama Bapak Drs. H. Khotim Ashom M.Pd.I. dan Ibu Prof. Dr. Hj.
Mukni’ah M.Pd.I. selaku ketua dan pembimbing YPI. Al-Musawa Kaliwates-Jember yang selalu membimbing saya bahkan sudah seperti orang tua kedua saya di Jember.
10. Dan semua pihak yang tidak tersebutkan satu-persatu .
Semoga Allah selalu memudahkan urusan kalian semua. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki dan
menyempurnakan skripsi ini. semoga penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan bagi pembaca. Aamiin.
Jember, 4 Januari 2022 Penulis,
viii
ABSTRAK
Devi Rizki Amelia, 2022: “Pengembangan Buku Suplemen Materi Pemanasan Global Berbasis Berita untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII”.
Kata Kunci : buku suplemen, berbasis berita, pemanasan global.
Berita merupakan salah satu informasi terkini yang isinya dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembacanya. Banyak isu yang dibahas di dalamnya salah satunya tentang pemanasan global. jika dikaitkan dengan pembelajaran IPA masih terdapat banyak kendala dalam proses pembelajarannya salah satunya keterbatasan sumber belajar, seperti yang terjadi pada sekolah MTsN 7 Jember yang hanya memakai buku teks ajar dari pemerintah saja sehingga menyebabkan siswa bosan dalam belajar. Kendala tersebut juga mempengaruhi pemahaman siswa dalam belajar materi-materi IPA salah satunya yakni materi pemanasan global. Dari kendala inilah sehingga dikembangkanlah Buku Suplemen Materi Pemanasan Global Berbasis Berita yang dapat menunjang buku utama dalam proses pembelajaran IPA.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana kevalidan buku suplemen materi pemanasan global berbasis berita untuk siswa SMP/MTS kelas VII?, (2) Bagaimana respon siswa terhadap pengembangan buku suplemen materi pemanasan global berbasis berita untuk siswa SMP/MTs kelas VII?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) Mengetahui validitas buku suplemen materi pemanasan global berbasis berita untuk siswa SMP/MTs kelas VII, (2) Mengetahui respon siswa terhadap pengembangan buku suplemen materi pemanasan global berbasis berita untuk siswa SMP/MTs kelas VII.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D) dengan mengadaptasi model 4-D (define, design, develop, disseminate) oleh Thiagarajan. Namun dalam penelitian ini buku suplemen dikembangkan ke dalam tiga tahap penelitian saja yakni sampai tahap develop. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan instrumen penilaian berupa angket validasi ahli dan angket respon siswa. Angket yang digunakan berupa checklist dengan kriteria penilaian skala likert.
Hasil penelitian ini yaitu : (1) Hasil validasi oleh para ahli yaitu ahli materi 96,5%, ahli media 90,5%, Guru IPA 90%. Hasil persentase dari para ahli dan guru IPA tersebut dapat dikatakan bahwa buku suplemen mendapatkan kategori sangat valid atau layak digunakan, (2) Hasil uji coba respon siswa skala kecil 93,8% dan hasil uji coba respon siswa skala besar 86,5%. Hasil persentase dari kedua uji coba respon siswa tersebut juga dapat dikatakan bahwa buku suplemen sangat layak dan menarik untuk digunakan sebagai buku penunjang pembelajaran.
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN TIM PENGUJI... i
MOTTO... ii
PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Permasalahan ... 1
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ... 7
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 7
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan... 8
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 9
F. Definisi Operasional... 10
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 12
A. Penelitian Terdahulu ... 12
B. Kajian Teori ... 18
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 34
A. Model Penelitian dan Pengembangan ... 34
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 35
C. Uji Coba Produk ... 46
D. Desain Uji Coba ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 52
A. Penyajian Data Uji Coba ... 52
B. Analisis Data ... 65
C. Revisi Produk ... 73
BAB V KAJIAN DAN SARAN ... 93
A. Kajian Produk yang Telah Direvisi ... 93
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut 94 DAFTAR PUSTAKA ... 95
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 99
RIWAYAT HIDUP ... 142
x
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
Tabel 2. 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang
Akan Datang... 16
Tabel 2. 2 Perbedaan Buku Teks dan Buku Nonteks ... 24
Tabel 3. 1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 38
Tabel 3. 2 Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator ... 39
Tabel 3. 3 Desain Buku Suplemen (Storyboard) ... 43
Tabel 3. 4 Kriteria Skala Penilaian ... 48
Tabel 3. 5 Kriteria Uji Kelayakan Bahan Ajar ... 50
Tabel 3. 6 Kriteria Hasil Respon Siswa ... 51
Tabel 4. 1 Hasil Validasi Ahli Materi ... 54
Tabel 4. 2 Saran dan Komentar Ahli Materi ... 54
Tabel 4. 3 Hasil Validasi Ahli Media... 55
Tabel 4. 4 Saran dan Komentar Ahli Media ... 56
Tabel 4. 5 Hasil Validasi Guru IPA ... 56
Tabel 4. 6 Pembenaran Pembelajaran dan Isi ... 57
Tabel 4. 7 Saran dan Komentar Guru IPA ... 57
Tabel 4. 8 Hasil Uji Coba Kelompok Skala Kecil ... 59
Tabel 4. 9 Saran dan Komentar Uji Coba Respon Skala Kecil ... 59
Tabel 4. 10 Hasil Uji Coba Kelompok Skala Besar ... 63
Tabel 4. 11 Saran dan Komentar Uji Coba Respon Skala Besar ... 63
Tabel 4. 12 Saran dan Komentar Ahli Materi ... 74
Tabel 4. 13 Revisi Produk Ahli Materi ... 74
Tabel 4. 14 Saran dan Komentar Ahli Media ... 79
Tabel 4. 15 Revisi Produk Ahli Media... 80
Tabel 4. 16 Saran dan Komentar Guru IPA ... 80
Tabel 4. 17 Pembenaran Pembelajaran dan Isi ... 81
Tabel 4. 18 Revisi Produk Guru IPA ... 81
xi
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
Gambar 4. 1 Grafik Penilaian Para Ahli dan Guru IPA ... 67
Gambar 4. 2 Grafik Hasil Uji Respon Siswa ... 70
Gambar 4. 3 Produk Akhir Cover Buku Suplemen Berbasis Berita ... 82
Gambar 4. 4 Produk Akhir Kata Pengantar ... 82
Gambar 4. 5 Produk Akhir Daftar Isi ... 83
Gambar 4. 6 Produk Akhir Daftar Gambar ... 83
Gambar 4. 7 Produk Akhir Penjelasan Buku Suplemen ... 84
Gambar 4. 8 Produk Akhir KI, KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran ... 85
Gambar 4. 9 Produk Akhir Peta Konsep ... 86
Gambar 4. 10 Produk Akhir Sub Bab ... 87
Gambar 4. 11 Produk Akhir Pendahuluan tiap Sub Bab ... 88
Gambar 4. 12 Produk AKhir Materi Pemanasan Global Berbasis Berita ... 90
Gambar 4. 13 Produk AKhir Fakta Unik ... 90
Gambar 4. 14 Produk Akhir Soft Skill ... 91
Gambar 4. 15 Produk Akhir Glosarium ... 91
Gambar 4. 16 Produk Akhir Daftar Pustaka ... 92
Gambar 4. 17 Produk Akhir Biografi Penulis ... 92
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 MATRIKS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 99
Lampiran 2 SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN SKRIPSI ... 103
Lampiran 3 SURAT IZIN PENELITIAN ... 104
Lampiran 4 SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN ... 105
Lampiran 5 SURAT PERMOHONAN VALIDASI AHLI MATERI ... 106
Lampiran 6 SURAT PERMOHONAN VALIDASI AHLI MEDIA ... 107
Lampiran 7 SURAT PERMOHONAN VALIDASI GURU IPA ... 108
Lampiran 8 SURAT SELESAI VALIDASI AHLI MATERI ... 109
Lampiran 9 SURAT SELESAI VALIDASI AHLI MEDIA... 110
Lampiran 10 SURAT SELESAI VALIDASI GURU IPA ... 111
Lampiran 11 HASIL VALIDASI AHLI MATERI ... 112
Lampiran 12 HASIL VALIDASI AHLI MEDIA ... 115
Lampiran 13 HASIL VALIDASI GURU IPA ... 118
Lampiran 14 ANGKET RESPON SISWA SKALA KECIL ... 122
Lampiran 15 ANGKET RESPON SISWA SKALA BESAR ... 129
Lampiran 16 HASIL UJI COBA RESPON SKALA KECIL ... 136
Lampiran 17 HASIL UJI COBA RESPON SKALA BESAR ... 137
Lampiran 18 ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA ... 139
Lampiran 19 JURNAL PENELITIAN... 141
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Kata “pendidikan” memiliki banyak makna dalam suatu bahasa.
Salah satunya yaitu kata “pendidikan” dalam bahasa Yunani diambil dari kata pedagogi yang berarti ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare yang artinya menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu lahir ke dunia.2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, mendidik.3 Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun anak menuju pendewasaan sikap terhadap potensi diri yang telah dibawanya sejak lahir.
Pendidikan bukan sekedar makna pengajaran atau transfer ilmu, transformasi nilai dan pembentukan kepribadian. Namun pendidikan adalah suatu proses yang dibutuhkan individu maupun masyarakat dalam
2 Nurkholis, “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal Kependidikan, Vol 1, No 1, (2013): 25.
3 KBBI, “Pendidikan”, Accessed desember 23, 2021, https://id.m.wikipedia.org/wiki/pendidikan.
menyeimbangkan dan menyempurnakan perkembangannya sehingga proses tersebut dapat mewariskan nilai-nilai norma, kebudayaan, pemikiran, dan keahlian kepada generasi berikutnya dalam menyongsong masa depan bangsa.4
Hal tersebut selaras dengan tujuan negara yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam usaha merealisasikan tujuan negara tersebut salah satunya yaitu dengan adanya lembaga pendidikan. Pendidikan ini tidak hanya pendidikan yang asal dilakukan namun terdapat kurikulum yang menjadi pijakan dalam pelaksanaannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19 dikatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.5 Setiap kurikulum memiliki Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi masing-masing di dalamnya. Salah satu Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang ada yaitu pada Kurikulum 2013, di mana prinsip dari proses pembelajaran kurikulum 2013 ialah lebih menekankan pada keaktifan belajar siswa secara mandiri, dan pada akhirnya siswa diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuan mereka sendiri.6
Prinsip pembelajaran kurikulum 2013 di atas sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA. Pada dasarnya karakteristik pembelajaran
4 Nurkholis, “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, 25.
5 Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat (19).
6 Shafa, “Karakteristik Proses Pembelajaran Kurikulum 2013”, Jurnal Dinamika Ilmu, Vol 14, No 1, (2014): 85.
IPA memperhatikan keterampilan proses IPA yang meliputi keterampilan proses dasar (basic science process skill) dan keterampilan proses lanjutan (integrated science process skill).7 Dalam proses pembelajaran IPA di SMP/MTs dengan kurikulum 2013 diamanatkan menggunakan keterpaduan disiplin ilmu. Keterpaduan tersebut dapat dilihat pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran IPA yakni di dalam satu KD telah memadukan konsep-konsep dari bidang ilmu kimia, fisika, biologi, serta ilmu bumi dan antariksa. Selain itu, orientasi dari pembelajaran IPA yaitu pada kemampuan aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.8 Berdasarkan keterpaduan pembelajaran IPA inilah siswa diharapkan memperoleh pengalamannya langsung sehingga siswa terlatih dalam menemukan konsep pengetahuan yang dipelajarinya secara bermakna.
MTsN 7 Jember merupakan salah satu lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama yang telah melaksanakan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VII menyatakan bahwa di MTsN 7 Jember proses pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru IPA sudah baik, guru tidak hanya melakukan pembelajaran secara ceramah namun juga belajar berkelompok, bahkan terkadang guru juga menyelingi siswa untuk praktek membuat media pembelajaran sesuai dengan tema yang
7 Susilowati, “Pembelajaran IPA pada Kurikulum 2013”, (makalah disampaikan dalam program Pengabdian pada Masyarakat (PPM), Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), 2.
8 Susbiyanto dan Insih Wilujeng, “Pengembangan Perangkat IPA Berbasis Kurikulum 2013 untuk Meningkatkan Keterampilan Proses, Kejujuran, dan Tanggung Jawab”, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, No 1, (2016): 89.
sedang dibahas dan hal itu menyenangkan untuk siswa. Pembelajaran IPA di sekolah tersebut juga telah difasilitasi dengan Laboratorium IPA sebagai penunjang proses pembelajaran dengan materi berpraktikum. Proses pembelajaran inilah yang akhirnya membuat siswa mudah memahami isi materi tersebut. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran IPA yang dilakukan di MTsN 7 Jember sudah sangat baik.9
Kualitas pembelajaran IPA di MTsN 7 Jember yang terlihat sudah sangat baik, namun disisi lain terselip kekurangan di dalam proses pembelajarannya salah satunya yaitu keterbatasan sumber belajar, dimana siswa hanya mempunyai satu buku pegangan saja berupa LKS dan satu buku paket. Buku LKS yang digunakan siswa masih monokrom dan isi materi LKS tersebut masih belum lengkap, sedangkan pada penggunaan buku paket terdapat keterbatasan pemakaiannya dimana buku paket hanya dipinjam selama pembelajaran itu berlangsung atau boleh membawa pulang buku paket tersebut namun dengan batas waktu beberapa hari saja, selebihnya siswa harus memperpanjang masa peminjaman buku paket tersebut kepada pihak perpustakaan. Akhirnya, dengan keterbatasan bahan ajar tersebut siswa merasa bosan dalam belajar. Selain itu, mereka juga menganggap beberapa materi terakhir pada semester gasal kurang mereka pahami, salah satunya pada materi Pemanasan Global.10 Berdasarkan
9 Rista dan Rosa, Peserta Didik MTsN 7 Jember, diwawancara oleh Devi Rizki Amelia, Jember, 5 Juli 2020.
10 Rista dan Rosa , peserta didik MtsN 7 Jember, diwawancara oleh Devi Rizki Amelia, Jember, 5 Juli 2020.
pemaparan yang telah diulaskan oleh beberapa siswa tersebut, maka studi pendahuluan dilanjutkan dengan mewawancarai salah satu guru IPA di MTsN 7 Jember. Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA di MTsN 7 Jember dilakukan seperti pada umumnya, hanya saja untuk sekarang banyak menggunakan aplikasi-aplikasi untuk menarik atau memudahkan dalam belajar. Namun, masih saja terdapat kendala seperti siswa tidak memiliki HP atau HP yang dimiliki kurang mendukung, serta terkendala jaringan operator.11
Materi pemanasan global di Sekolah Menengah Pertama merupakan materi yang memiliki karakteristik sebagai materi faktual dan konseptual.
Materi ini disajikan berdasarkan kenyataan yang ada mulai dari pengertian, penyebab, serta dampak dari pemanasan global. Namun dalam isian materi tersebut hanyalah pembahasan yang dibahas secara umum dan disajikan dengan sekedarnya. Padahal dewasa ini, isu-isu mengenai pemanasan global sangat hangat dibicarakan oleh kalangan masyarakat karena dampak yang dihasilkan dari pemanasan global sendiri sangat membahayakan makhluk hidup di Bumi. Banyak hal yang seharusnya dipelajari dan dimengerti siswa akan dampak dari pemanasan global. Tidak hanya sekedar belajar mengetahui akan apa itu pemanasan global namun siswa juga harus mengerti benar akan dampak dari pemanasan global. Karena siswa-siswa inilah yang akan menjadi penerus, pengolah, dan penentu bagaimana kehidupan selanjutnya. Masa depan dunia berada pada generasi muda.
11 Khusnul, Guru IPA MTsN 7 Jember, diwawancara oleh Devi Rizki Amelia, Jember, 23 Juli 2020.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka perlu adanya alternatif solusi. Sebagaimana Allah berfirman pada Al-Qur’an surah Al- Insyirah ayat 6 :
...اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ...
Artinya: “ ...Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan...(Q.S al- Insyirah: 6)”.12
Pada ayat ini, Allah menyuruh manusia untuk tidak berputus asa akan suatu masalah, karena setiap permasalahan jika dihadapi dengan tekun, sabar, dan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melewatinya maka pasti akan ada jalan keluarnya. Demikian pula dengan permasalahan di atas, pasti akan ada jalan keluarnya yaitu berupa pengembangan bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan yaitu berupa buku suplemen.
Menurut para ahli, bahan ajar suplemen adalah bahan ajar yang berisi informasi yang melengkapi buku pelajaran pokok.13 Buku Suplemen berfungsi sebagai bacaan pengayaan bagi siswa. Karakteristik dari buku suplemen sendiri yakni buku yang berisi materi pendukung dan penunjang buku teks utama yang bersifat longgar, kreatif, dan inovatif. Dari karakteristik buku suplemen inilah, pengembangan bahan ajar materi Pemanasan Global akan dikemas menjadi lebih apik.
12 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: Jabal, 2010).
13 Insan Kamla Yamani, “Pengembangan Bahan Ajar Suplemen Fisika Materi Suhu dan Perubahannya Berbasis Open-Ended Problem sebagai Sarana Berpikir Kreatif Siswa”, (Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2016), 15.
Buku suplemen dengan pembahasan inti pemanasan global akan lebih terasa real jika didalamnya dibubuhi berita-berita terkini mengenai kejadian-kejadian tentang pemanasan global. Akhirnya, berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Suplemen Materi Pemanasan Global Berbasis Berita Untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII”.
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini, ialah:
1. Mengetahui validitas buku suplemen materi pemanasan global berbasis berita untuk siswa SMP/MTs kelas VII.
2. Mengetahui respon siswa terhadap pengembangan buku suplemen materi pemanasan global berbasis berita untuk siswa SMP/MTs kelas VII.
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1. Buku suplemen diperuntukkan bagi siswa kelas VII SMP/MTs semester genap.
2. Buku suplemen berisi uraian materi pemanasan global yang dikolaborasikan dengan berita-berita terkini mengenai pemanasan global sebagai penambah wawasan siswa.
3. Buku suplemen memiliki kelengkapan bahan ajar berupa: Bagian awal terdiri dari cover, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, deskripsi buku suplemen. Bagian isi terdiri dari Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), tujuan pembelajaran, peta konsep, ringkasan materi disertai berita-berita terkini mengenai pemanasan global, rangkuman. Bagian akhir terdiri dari soft skill, glosarium, daftar pustaka, dan biografi penulis.
4. Buku suplemen yang dikembangkan berupa buku cetak.
5. Buku suplemen dicetak dengan ukuran kertas A5 (potrait), menggunakan beberapa jenis font, yaitu Tempus Sans ITC, Times New Roman, dan Cooper Black, Size font yang digunakan yaitu : size 10 dan 12 untuk ukuran dari isi buku, size 13 dan 14 untuk ukuran kata pengantar, size 28 dan 31 untuk ukuran kata “apa itu buku suplemen???”.
6. Jumlah halaman dari buku suplemen yaitu 1 halaman cover depan, 58 lembar halaman isi, dan 1 halaman cover belakang. Sehingga total dari semua halaman yaitu 60 halaman.
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
1. Bagi peserta didik, dapat dijadikan sebagai sumber belajar tambahan selain dari buku utama yang dapat menambah wawasan, juga sarana berpikir kritis siswa terhadap materi yang dibahas.
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran materi yang dibahas.
3. Bagi lembaga pendidikan atau sekolah yang terkait, buku suplemen ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam pembelajaran IPA.
4. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pengalaman baru dalam mengembangkan bahan ajar berupa buku suplemen, serta sebagai kontribusi dalam memajukan kualitas pembelajaran IPA di SMP/MTs
5. Bagi peneliti lain, hasil dari penelitian dan pengembangan buku suplemen ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian dan pengembangan bahan ajar lainnya.
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan a. Batasan Penelitian dan Pengembangan
Adapun batasan dari pengembangan dan penelitian ini adalah :
1. Buku suplemen hanya digunakan untuk siswa SMP/MTs kelas VII pada umumnya.
2. Materi yang dikembangkan yakni Pemanasan Global dengan Kompetensi dasar (KD) :
3.10 mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem.
4.13 menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan penanggulangan masalah.
3. Jenis pengembangan yang digunakan dalam penelitian adalah mengadaptasi model 4D (define, design, development, dissemination) yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Namun dalam penelitian ini model 4D dimodifikasi menjadi 3 tahap pengembangan. Jenis penelitian 4D dipilih peneliti karena dianggap sesuai dengan alur penelitian yang akan dilakukan serta pembatasan yang dilakukan disebabkan oleh keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki peneliti.
b. Asumsi Penelitian dan Pengembangan Adapun asumsi penelitian ini yaitu:
1. Menghasilkan produk berupa buku suplemen yang dapat digunakan siswa sebagai bahan ajar yang baik untuk pembelajaran.
2. Menghasilkan produk berupa buku suplemen yang dapat digunakan guru sebagai tambahan bahan ajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Buku suplemen dapat digunakan oleh siswa SMP/MTs kelas VII semester genap materi Pemanasan Global.
F. Definisi Operasional
1. Penelitian dan pengembangan
Pada bidang pendidikan, metode penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan jenis penelitian yang memiliki
tujuan untuk menghasilkan produk pembelajaran dengan beberapa tahapan yakni analisis kebutuhan, pengembangan produk, evaluasi produk, revisi, dan penyebaran produk (diseminasi).
2. Buku suplemen berbasis berita
Buku suplemen merupakan buku yang dapat dijadikan sebagai buku penunjang atau buku tambahan bagi siswa yang berfungsi sebagai bahan bacaan pengayaan. Buku suplemen ini terdiri dari beberapa komponen yakni komponen materi, komponen penyajian, dan komponen bahasa. Sedangkan berita merupakan cerita atau keterangan mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi dan masih hangat. Adapun buku suplemen berbasis berita ialah buku yang dijadikan sebagai penunjang dari buku utama pembelajaran yang telah disusun sedemikian rupa dengan menyuguhkan berita-berita surat kabar sebagai isi pembahasannya.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan salah satu materi pembelajaran SMP/MTs kelas VII yaitu pada KI 3 dengan KD 3.10 dan KI 4 dengan KD 4.13. Pemanasan global adalah peristiwa yang disebabkan oleh efek rumah kaca sehingga terjadi akumulasi panas di atmosfer dan mengakibatkan temperatur rata-rata Bumi meningkat.
12
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti membahas beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, lalu membuat ringkasannya. Penelitian yang akan dilakukan, peneliti belum pernah menemukan topik yang sama. Namun pada beberapa penelitian terdahulu yang akan dibahas kali ini dianggap memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan ialah sebagai berikut :
1. Asti Syakila, 2019, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dengan judul “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Contextual Teaching And Learning pada Materi Kimia Unsur”.14
Penelitian tersebut menggunakan metodologi penelitian dan pengembangan model ADDIE yang disederhanakan hanya sampai tahap implementasi. Tujuan dari penelitian ini ialah menghasilkan buku suplemen kimia berbasis CTL pada materi unsur.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah buku suplemen kimia berbasis CTL pada materi kimia unsur dikembangkan menggunakan lima tahapan, yaitu tahap analisis, tahap perancangan, tahap
14 Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Contextual Teaching And Learning pada Materi Kimia Unsur”, (skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayah, 2019).
pengembangan, dan tahap implementasi. Terdapat empat aspek kelayakan buku hasil uji coba pada tahap implementasi, yaitu aspek materi, aspek bahasa, aspek sajian, dan aspek kegrafisan berturut-turut dinyatakan dalam persentase 87,6%., 83,2%., 81,3%., 80,45%.
Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama mengembangkan buku suplemen.
Sedangkan perbedaannya yaitu berada pada model penelitian pengembangan yang pilih, penelitian terdahulu menggunakan model ADDIE dan penelitian yang akan dilakukan yaitu model 4D. Selain itu, basis dari pengembangan buku suplemen dan materi yang dipilih berbeda. penelitian terdahulu mengembangkan buku suplemen berbasis CTL dengan materi kimia unsur, berbeda dari penelitian yang akan dilakukan yaitu mengembangkan buku suplemen berbasis berita dengan materi pemanasan global.
2. Soleha, 2017, Universitas Lampung, dengan judul “Pengembangan Buku Suplemen Siswa Berbasis Multi Representasi pada Materi Hukum II Newton”.15
Penelitian tersebut menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah:
a. Menghasilkan produk berupa buku suplemen siswa berbasis multirepresentasi pada materi Hukum II Newton.
15 Soleha, “Pengembangan Buku Suplemen Siswa Berbasis Multi Representasi pada Materi Hukum II Newton”, (Skripsi, Universitas Lampung, 2017).
b. Penelitian pengembangan ini untuk mengetahui kelayakan isi/
materi, penggunaan bahasa, dan kualitas penyajian buku suplemen siswa berbasis multirepresentasi pada materi Hukum II Newton.
c. Penelitian pengembangan juga untuk mengetahui keefektifan buku suplemen siswa berbasis multirepresentasi pada materi Hukum II Newton.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah dimana prosedur pengembangan yang dilakukan meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, perbaikan akhir produk, uji coba pemakaian produk. Uji validitas dilakukan oleh dua ahli yaitu ahli desain bahan ajar dan ahli isi atau materi. Hasil uji validasi buku suplemen ini memiliki kelayakan komponen isi dengan kategori layak dan mendapat skor 3,28. Kelayakan komponen kebahasaan dengan kategori layak dan mendapat skor 3,04. Kelayakan kualitas penyajian dengan kategori sangat layak dan mendapat skor 3,53. Serta keefektifan produk digunakan sebagai bahan ajar dengan persentase 78,63% siswa tuntas KKM pada penilaian kognitif.
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan memiliki persamaan mengembangkan buku suplemen. Sedangkan perbedaan terletak pada basis buku suplemen yang dikembangkan dan materi yang diangkat. Penelitian terdahulu mengembangkan buku suplemen berbasis multi representasi dengan materi Hukum II Newton, namun
penelitian yang akan dilakukan mengembangkan buku suplemen berbasis berita dengan materi pemanasan global.
3. Insan Kamla Yamani, 2016, Universitas Negeri Semarang, dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Suplemen Fisika Materi Suhu dan Perubahannya Berbasis Open-Ended Problem sebagai Sarana Berpikir Kreatif Siswa”.16
Penelitian tersebut dikembangkan menggunakan metode R&D.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Menghasilkan bahan ajar suplemen fisika suhu dan perubahannya berbasis open-ended problem sebagai sarana berpikir kreatif siswa.
b. Mengetahui peningkatan berpikir kreatif siswa setelah menggunakan bahan ajar suplemen fisika suhu dan perubahannya berbasis open-ended problem yang telah dikembangkan.
Kesimpulan dari penelitian di atas adalah menggunakan desain uji coba jenis One-Group Pretest Posttest Design, penelitian ini menghasilkan bahan ajar yang memuat karakteristik Open-Ended Problem dimana konsep penyajiannya berorientasi pada konteks kehidupan sehari-hari, menuntun siswa dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai opsi jawaban, dan memberi latihan serupa dengan contoh yang diberikan. Selain itu, bahan ajar juga dikembangkan dengan memuat kemampuan berpikir kritis siswa berupa menuntun
16 Insan Kamla Yamani, “Pengembangan Bahan Ajar Suplemen Fisika Materi Suhu dan Perubahannya Berbasis Open-Ended Problem sebagai Sarana Berpikir Kreatif Siswa”, (Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2016).
siswa memicu kelancaran berpikir, mengharuskan siswa untuk berpikir luwes, memicu siswa dalam originalitas berpikir, mengharuskan siswa menguraikan permasalahan, dan yang terakhir yaitu hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa bahan ajar suplemen yang dihasilkan layak digunakan dengan persentase 93,75%. Hasil uji keterbacaan yaitu mudah dipahami dengan persentase 90%.
Peningkatan berpikir kritis siswa sebesar 0,86 yang termasuk dalam kategori tinggi.
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan memiliki persamaan yaitu mengembangkan bahan ajar berupa buku suplemen. Sedangkan perbedaannya yaitu berada pada materi yang diangkat. Penelitian terdahulu materi yang dikembangkan ialah suhu dan perubahannya berbasis Open-Ended Problem sebagai sarana berpikir siswa, sedangkan materi yang dikembangkan peneliti adalah pemanasan global berbasis berita.
Tabel 2. 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Akan Datang
Nama Peneliti
Judul Persamaan Perbedaan
1 2 3 4
Insan Kamla Yamani
Pengembangan Bahan Ajar Suplemen Fisika Materi Suhu dan Perubahannya Berbasis Open- Ended Problem sebagai Sarana Berpikir Kreatif
Persamaan dari penelitian ini terletak pada bahan ajar yang dikembangkan yaitu berupa buku suplemen
Perbedaan dari penelitian ini yaitu ada pada materi yang dikembangkan.
Pada penelitian sebelumnya materi yang diambil yaitu Suhu dan Perubahannya,
sedangkan penelitian
1 2 3 4
Siswa yang akan dilakukan
mengambil materi Pemanasan Global.
Pada penelitian terdahulu pengembangan buku suplemen berbasis open- ended problem,
sedangkan pada
penelitian yang akan dilakukan
mengembangkan buku suplemen berbasis berita.
Asti Syakila Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Contextual
Teaching And Learning pada Materi Kimia Unsur
Persamaan dari penelitian ini terletak pada bahan ajar yang dikembangkan berupa buku suplemen.
Perbedaan dari penelitian ini yaitu pada materi yang dikembangkan.
Pada penelitian terdahulu materi yang diambil yaitu Kimia Unsur,
sedangkan pada
penelitian yang akan dilakukan mengambil materi Pemanasan Global.
Pada penelitian terdahulu menggunakan
metodologi
pengembangan ADDIE, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan 4D.
Juga Penelitian terdahulu mengembangkan buku suplemen berbasis CTL, sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengembangkan buku suplemen berbasis berita.
Soleha Pengembangan Buku Suplemen Siswa Berbasis Multi
Representasi pada Materi Hukum II
Persamaan dari penelitian ini terletak pada bahan ajar yang dikembangkan yaitu buku
Perbedaan penelitian ini terletak pada materi yang dikembangkan, yaitu penelitian terdahulu mengembangkan materi
1 2 3 4
Newton suplemen Hukum II Newton,
sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan materi Pemanasan Global.
Penelitian terdahulu mengembangkan buku suplemen berbasis multi representasi, sedangkan penelitian yang akan dilakukan
mengembangkan buku suplemen berbasis berita.
B. Kajian Teori
1. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (Research and Development) berasal dari dua kata yakni Penelitian (Research) dan Pengembangan (Development). Penelitian merupakan usaha pengujian secara teliti dan kritis untuk mengetahui fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah sistematis. Sedangkan pengembangan adalah proses memperluas dan memperdalam sebuah pengetahuan yang telah ada.17 Penelitian pengembangan adalah suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti untuk memperluas pengetahuan dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis. Dalam dunia pendidikan, penelitian dan pengembangan merupakan metode
17 Hanafi, “Konsep Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan”, Jurnal Saintifika Islamica, Vol 4, No 2, (2017), 130.
penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan penelitian dan pengembangan. Salah satunya yaitu Thiagarajan (1974) dengan menggunakan 4D yang merupakan singkatan dari Define, Design, Development, and Dissemination.18
a. Define (Pendefinisian)
Tahap pendefinisian merupakan tahap awal dari penelitian, yaitu berupa perencanaan dan arah pengembangan. Pada tahap ini peneliti mulai mencari informasi dengan beberapa pihak terkait dengan mengidentifikasi masalah, analisis kebutuhan, dan menentukan produk yang akan dikembangkan.
Terdapat lima fase dalam tahap define ini, yaitu:
1) analisis Awal-akhir (front-end analysis), ialah fase pertama pada tahap pendefinisian yang bertujuan dalam menetapkan dasar permasalahan pembelajaran sehingga diperlukan adanya pengembangan. Setelah melakukan analisis ini peneliti akan mendapatkan sebuah gambaran fakta, harapan, dan alternatif penyelesaian dari dasar permasalahan yang telah didapatkan sebelumnya, sehingga dalam pemilihan bahan ajar yang akan dikembangkan juga lebih mudah.
18 Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D), (Bandung: Alfabeta CV, 2019), 28.
2) analisis Pebelajar (learner analysis), pada fase ini peneliti melakukan telaah karakteristik siswa yang mana nantinya akan disesuaikan dengan desain pengembangan bahan ajar. Tujuan dari analisis ini ialah mendapat gambaran karakteristik-karakteristik siswa, seperti; tingkat kemampuan atau perkembangan intelektual siswa (persepsi dan sensasi), keterampilan-keterampilan individual dan sosial siswa yang telah dimiliki namun perlu dikembangkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3) analisis tugas (task analysis), bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan utama yang telah ada lalu mengkaji dan menganalisis ke dalam keterampilan tambahan yang mungkin diperlukan.
4) analisis konsep (concept analysis), merupakan langkah yang dilakukan untuk mengidentifikasi konsep pokok yang diajarkan, lalu menyusunnya dalam bentuk hirarki, dan merinci konsep- konsep tersebut ke dalam hal yang kritis dan hal yang tidak relevan. Analisis konsep membantu dalam identifikasi suatu gambaran contoh dalam mengantar proses pengembangan.
Adapun analisis konsep yang dimaksud ialah menganalisis standar Kompetensi Inti dan standar Kompetensi Dasar yang bertujuan untuk menentukan jumlah dan jenis bahan ajar, serta analisis sumber belajar, yakni dengan mengumpulkan dan
mengidentifikasi berbagai sumber sebagai penunjang penyusun bahan ajar.
5) tujuan-tujuan instruksional khusus (specifying instructional objectives), yaitu menulis tujuan pembelajaran, serta menulis perubahan perilaku yang diinginkan setelah belajar.19
b. Design (Perancangan)
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rancangan produk pembelajaran. Tahap ini menghasilkan rancangan produk yang disusun berdasarkan hasil studi literatur, analisis kebutuhan, dan studi lapangan. Terdapat empat fase dalam tahap ini, yaitu menyusun tes kriteria (constructing criterion-reference test), memilih media pembelajaran (media selection), pemilihan bentuk penyajian (format selection), dan mensimulasikan penyajian materi (initial design).
c. Develop (Pengembangan)
Tahap pengembangan ialah tahap yang dilakukan untuk membuat rancangan menjadi sebuah produk yang diinginkan dan menguji validitas produk tersebut secara berulang-ulang sampai dihasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.20 Terdapat dua tahap dalam pengembangan ini, yaitu expert appraisal yang didalamnya berupa teknik memvalidasi rancangan produk, dan developmental testing berupa kegiatan yang mengujicobakan rancangan produk pada sasaran subjek sebenarnya.
19 M. Haviz, “Research and Development; Penelitian di Bidang Kependidikan yang Inovatif, Produktif, dan Bermakna”, Jurnal Ta’dib, Vol 16, No 1, (2013), 38-39.
20 Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D), 38.
d. Disseminate (Penyebarluasan)
Tahap terakhir yakni tahap penyebarluasan berupa kegiatan dalam menyebarluaskan produk yang telah teruji kelayakannya kepada orang lain untuk dimanfaatkan dengan semestinya. Tahap ini bertujuan untuk melihat hasil tes validasi pada produk yang telah diujicobakan, lalu merevisi ulang, dan akhirnya disebarluaskan.21 2. Buku Suplemen
Buku suplemen terdiri dari dua suku kata yaitu buku dan suplemen.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari buku sendiri ialah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab. Sedangkan suplemen berarti sesuatu yang ditambahkan untuk melengkapi;
tambahan.22 Jika digabungkan maka buku suplemen memiliki makna yang sama dengan buku pelengkap.
Buku suplemen merupakan buku penunjang pembelajaran yang dapat berfungsi sebagai buku pengayaan bagi siswa.23 buku suplemen pembelajaran hanya dijadikan sebagai pelengkap bahan ajar bukan untuk mengganti peran utama dari bahan ajar yang telah ada. Adapun buku suplemen yang dikembangkan ini tergolong dari buku nonteks jenis pengayaan pengetahuan.
21 Dian Kurniawan dan Verawati Dewi, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Media Screencast-O-Matic Mata Kuliah Kalkulus 2 Menggunakan Model 4-D Thiagarajan”, Jurnal Siliwangi, Vol 3, No 1, (2017), 217.
22 KBBI
23 Ida Watun Nuha, “Pengembangan Buku Suplemen Biologi Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Pati sebagai Penunjang Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA/MA”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2017), 14.
a. Buku non teks
Buku suplemen pelajaran merupakan bagian dari sumber nonteks.
Menurut permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 pasal 1 ayat 2 mengatakan bahwa buku nonteks pelajaran adalah buku pengayaan yang dapat dijadikan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan, selain itu juga merupakan jenis buku lain yang tersedia di perpustakaan sekolah.24 Buku nonteks pelajaran berbeda halnya dengan buku teks pelajaran. Adapun ciri-ciri dari buku nonteks pelajaran ialah:
1) Buku dapat dipergunakan pada sekolah, namun bukan sebagai buku pegangan utama siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2) Buku nonteks tidak disajikan dengan materi yang dilengkapi instrumen evaluasi dalam bentuk apapun seperti tes, ulangan, latihan kerja (LKS), dan lain-lain, sebagaimana perintah-perintah yang mengharapkan pembaca dalam mengukur pemahaman terhadap bahan bacaan.
3) Buku nonteks tidak diterbitkan secara serial berdasarkan tingkatan kelas.
4) Materi dan isi buku nonteks pelajaran cukup mengaitkan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar saja.
24 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan, (Jakarta: 2016), 2 .
5) Materi dan isi buku buku nonteks pelajaran sangat cocok digunakan dan dijadikan sebgai bahan pengayaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
6) Semua jenjang pendidikan dan tingkat kelas boleh membaca dan memanfaatkan buku nonteks.
Tabel 2. 2 Perbedaan Buku Teks dan Buku Nonteks
No Karakteristik Buku teks Buku non teks 1 Target Terdiri dari materi
yang ditulis dan dipahami siswa dalam satuan pendidikan
Menambah pengetahuan siswa dan guru dalam satuan pendidikan
2 Kegunaan dalam satuan pendidikan
Sumber utama Bukan sumber utama, hanya pelengkap
3 Kedudukan dalam satuan pendidikan
Wajib Sebagai pendukung buku
utama 4 Kegunaan sebagai
alat pendukung
Tinggi Tidak tinggi
5 Keterangan penulisan
Berkaitan dengan kurikulum
Tidak terkait dengan kurikulum
6 Bantuan guru Wajib Tidak wajib
7 Anatomi bukti materi pelajaran lengkap
-
8 Pengguna Mayoritas siswa Umum
9 Tempat penggunaan Kebanyakan di kelas/sekolah
Tidak didominasi kelas/sekolah (rumah, ruang tunggu, tempat umum, dan lain-lain).
b. Pengayaan
Buku pengayaan adalah buku yang di dalamnya memuat materi- materi yang dapat memperkaya atau menambah wawasan buku teks
baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.25 Berdasarkan Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 pada BAB V Pasal 6 ayat 2 yang mana menganjurkan selain menggunakan buku teks, seorang pendidik juga dapat menggunakan buku panduan pendidik buku pengayaan, dan buku referensi dalam proses pembelajaran.26 Fungsi dari buku pengayaan sendiri ialah meningkatkan kemampuan berpikir siswa, juga menambah wawasan siswa terhadap lingkungan melalui pengetahuan terkini. Selain isi substansi yang baik, namun pengemasan buku dari awal hingga akhir juga harus disajikan dengan apik agar dapat menarik minat para pembaca khususnya siswa. buku pengayaan memiliki sifat yang khas diantaranya, sajian buku yang dapat dibuat bervariasi baik berupa variasi gambar, variasi ilustrasi, atau variasi alur wacana di dalamnya. Selain itu buku pengayaan juga memiliki sifat dalam mengembangkan dan meluaskan kompetensi siswa, baik aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik. Adapun kriteria dari buku teks maupun buku nonteks pelajaran telah tertulis di dalam Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 yaitu wajib memenuhi 4 unsur; kulit buku, bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.27
25 Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Buku Non Teks Pelajaran, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2018), 5.
26 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku,(Jakarta: 2008), 4.
27 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan, 5.
1) Kulit buku pada buku teks maupun nonteks terdiri dari kulit depan buku, kulit belakang buku, dan punggung buku.
2) Bagian awal buku nonteks terdiri dari halaman judul dan halaman penerbitan, namun juga dapat menyertakan halaman kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, halaman tabel, dan penomoran halaman.
3) Pada bagian isi buku nonteks harus memenuhi aspek materi, namun juga dapat menyertakan aspek kebahasaan, aspek penyajian materi, dan aspek kegrafikan.
4) Bagian akhir buku nonteks pelajaran yang non fiksi harus mencantumkan informasi pelaku perbukuan dan indeks, juga dapat menyertakan glosarium, daftar pustaka, dan lampiran.
Selanjutnya, Buku pengayaan dibagi menjadi tiga yaitu, buku pengayaan pengetahuan, buku pengayaan keterampilan, dan buku pengayaan kepribadian.
1) Buku pengayaan pengetahuan, berarti buku-buku yang diperuntukan atau ditujukan kepada siswa untuk memperkaya pengetahuan serta pemahaman siswa itu sendiri. buku pengayaan pengetahuan memuat materi-materi yang dapat meluaskan pengetahuan serta pemahaman sisiwa. Fungsi dari buku pengayaan pengetahuan sebagai bahan bacaan baik siswa, pendidik, pengelola pendidikan, bahkan juga untuk khalayak
umum untuk memperluas pengetahuan serta pemahaman yang telah ada.
2) Buku pengayaan keterampilan ialah buku yang memuat materi untuk menambah keterampilan siswa. fungsi buku pengayaan keterampilan yaitu sebagai buku bacaan tambahan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang tertentu.
3) Buku pengayaan kepribadian ialah buku yang diperuntukkan dalam membentuk kepribadian siswa karena dalam buku ini memuat materi yang dapat meningkatkan kepribadian dan sikap siswa. 28
Pada penelitian ini, peneliti akan mengembangkan buku suplemen yang tergolong dalam buku non-teks pengayaan pengetahuan. Pemilihan buku non-teks pengayaan yang berisi aspek pengetahuan ini dikarenakan bahan ajar yang dimiliki siswa SMP/MTs kelas VII terkhusus materi Pemanasan Global masih sangat sederhana isinya, maka dengan adanya pengembangan bahan ajar berupa buku suplemen ini nantinya akan memuat materi yang akan memperluas cara pandang siswa mengenai pemanasan global.
3. Berita
Kata “berita” berasal dari bahasa Sansekerta Vrit yang berarti ada atau terjadi, dan Vritta yang berarti kejadian atau peristiwa. Sedangkan
28 Silvi Nur Fajriah, “Pengembangan Buku Pengayaan Kimia Terintegrasi Keislaman pada Materi Pencemaran Logam Berat”, (Skripsi, Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2019), 10.
dalam bahasa Inggris yaitu News yang berarti informasi tentang peristiwa terbaru.29 Berita sendiri ialah suatu informasi baru atau suatu peristiwa yang sedang terjadi dan disajikan oleh media massa baik surat kabar, radio, televisi, dan lain-lain.
Adapun jenis-jenis berita, yaitu:
a. Berita langsung
Yaitu berisi tentang laporan peristiwa yang ditulis secara singkat, padat, jelas, lugas, dan apa adanya. Penulisan isi berita ini yaitu apa adanya, tidak dibuat-buat, tidak ada penambahan penjelasan, ataupun interpretasi.
b. Berita opini
Yaitu berita yang berisi pendapat, pernyataan, atau gagasan seseorang mengenai suatu peristiwa.
c. Berita interpretatif
Yaitu berita yang isinya dikembangkan dengan komentar atau penilaian seseorang yang memiliki kompeten atas berita yang muncul. Berita ini disajikan dengan adanya fakta dan interpretasi yang mana berawal dari berita yang dirasa kurang jelas atau tidak lengkap arti dan maksudnya.
29 Mochammad Sinung Restendi, “Daya Tarik Jurnalistik, Pers, Berita, dan Perbedaan Peran dalam Casting”, Jurnal Hikmah, Vol 4, No 2, (2016), 2.
d. Berita mendalam
Yaitu berita yang isinya mengembangkan berita yang sudah ada.
Berita ini bermula dari berita yang masih belum selesai diungkapkan dan dapat dilanjutkan kembali.
e. Berita penyelidikan
Yaitu berita yang diperoleh lalu dikembangkan sesuai dengan penelitian dan penyelidikan dari berbagai sumber.30 Berita ini ada dikarenakan data yang didapatkan masih mentah atau berita singkat.
Adapun bahan ajar berbasis berita (News-based) ialah bahan ajar yang isinya menyusun atau mengangkat berita-berita yang ada di media massa seperti surat kabar. Surat kabar merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang tetap eksis hingga sekarang. Informsi di dalamnya mengandung pesan-pesan yang bersifat sugestif cukup kuat, dapat dijadikan dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga dapat menggiring arah sikap seseorang.31
4. Buku Suplemen Berbasis Berita
Buku suplemen berbasis berita ialah buku yang dapat digunakan sebagai buku tambahan atau buku penunjang untuk siswa dalam pembelajaran selain dari buku utama yang isinya telah disusun sedemikian rupa dengan menambahkan berita-berita terkini dari surat
30Mochammad Sinung Restendi, “Daya Tarik Jurnalistik, Pers, Berita, dan Perbedaan Peran dalam Casting”, 2.
31 Desianti Ariman, “Pengembangan Suplemen Bahan Ajar Biokonservasi Berbasis Berita untuk Pemahaman Kesadaran Lingkungan Siswa Sekolah Dasar Pulau Morotai”, (Tesis, Universitas Negeri Semarang, 2020), 12.
kabar. Buku suplemen berbasis berita termasuk dalam buku nonteks pelajaran jenis pengayaan pengetahuan. Maksud dari buku nonteks pelajaran jenis pengayaan pengetahuan ialah buku yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran yang mana isi materi dalam buku suplemen dapat memperkaya pengetahuan serta pemahaman siswa itu sendiri.
Materi dan isi dari buku suplemen berbasis berita yaitu dengan menyisipkan berita-berita terkini dari surat kabar yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas dalam buku suplemen. Berita yang dimuat dalam buku suplemen yaitu berita-berita terkini dengan jangka waktu tiga sampai lima tahun terakhir sehingga berita yang dimuat benar- benar masih hangat diperbincangkan.
5. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah keadaan dimana suhu bumi meningkat sangat cepat yang disebabkan oleh ulah manusia. Banyak faktor penyebab terjadinya pemanasan global, seperti efek rumah kaca, penggunaan bahan bakar minyak, meningkatnya emisi karbon, penghancuran hutan, dan lain-lain. adapun penjelasan lebih lengkap sebagai berikut:
a. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca ialah proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas kaca di atmosfer Bumi memerangkap radiasi panas
dari Bumi.32 Efek rumah kaca disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer.
Meningkatnya gas CO2 di atmosfer terjadi akibat pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui batas kemampuan tumbuhan, hutan, dan laut untuk mengabsorsinya.33 Efek rumah kaca hanya terjadi pada planet-planet yang memiliki lapisan atmosfer, seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus (Titan).
b. Dampak Pemanasan Global
Berikut beberapa dampak dari pemanasan global yakni:
1) Temperatur Bumi menjadi semakin tinggi. Tingginya temperatur Bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan.
2) Cuaca, diperkirakan oleh ilmuwan bahwa daerah Bumi bagian Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari bagian Bumi yang lainnya.
3) Pertanian, anggapan Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak hasil panen dari sebelumnya, namun tidak untuk sebagian tempat.
4) Hewan dan Tumbuhan, dalam pemanasan global, hewan cenderung bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
32 Kemendikbud, “Ilmu Pengetahuan Alam”, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2017), 72.
33 Riza Pratama, “Efek Rumah Kaca terhadap Bumi”, Jurnal Buletin Utama Teknik, Vol 14, No 2, (2019), 120.
Tumbuhan juga akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya yang terlalu hangat.
5) Kesehatan manusia, Adanya pemanasan global banyak wabah penyakit yang biasa terjadi di wilayah Tropis, kini dapat menyebar ke wilayah yang lebih luas lagi.
c. Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca
Hubungan dari meningkatnya gas rumah kaca dengan perubahan iklim yang ekstrim yakni berawal dari meningkatnya kadar gas rumah kaca di atmosfer sebagai pengendali alami iklim di Bumi terganggu sistem mekanismenya. Sifat dasar gas rumah kaca yakni melewatkan cahaya sinar tampak (gelombang pendek) Matahari namun menyerap gelombang panjang (sinar infra merah).
Meningkatnya suhu pada permukaan Bumi mengakibatkan terganggunya ekosistem dan mekanisme biota di Bumi, terutama pada hutan yang menjadi sumber daur ulang karbon dioksida di udara. Selain itu juga mengakibatkan mencairnya es di wilayah kutub sehingga volume air laut meningkat. Karena itulah, Suhu merupakan salah satu parameter dari iklim dunia.34
Dari sinilah dapat menjadi pelajaran untuk kita agar menjaga Bumi demi kelestarian lingkungan. Slogan-slogan seperti “back to nature” atau “Go Green” janganlah menjadi slogan semata, namun harus direalisasikan dalam bentuk yang nyata.
34 Riza Pratama, “Efek Rumah Kaca terhadap Bumi”, 124.
d. Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan Global
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dampak pemanasan global yakni, menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya, meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung Chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan, mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
34
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Model dari penelitian pengembangan ini menggunakan model 4D oleh Thiagarajan yang terdiri dari empat tahapan, yakni define, design, develop, dan disseminate. Namun pada penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai tahap develop (pengembangan) saja. Alasan pemilihan model 4D dalam penelitian dan pengembangan ini karena tiap langkah dalam model 4D lebih ringkas dan lebih jelas tahapannya. Sedangkan alasan sampai tahap develop (pengembangan) saja dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki juga karena penelitian yang dilakukan hanya sampai menguji kelayakan buku suplemen tersebut.
Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menghasilkan suatu produk berupa Buku Suplemen Materi Pemanasan Global Berbasis Berita untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII sebagai referensi bahan ajar lain selain buku utama/ buku teks.
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti untuk mengembangkan buku suplemen materi Pemanasan Global Berbasis Berita untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII yaitu menggunakan model 4D. Adapun langkah-langkah penelitian penelitian dan pengembangan sebagai berikut:
1. Tahap define (Pendefinisian)
Pada tahap ini, peneliti mulai melakukan perencanaan, penetapan, pembatasan, serta pendefinisian sebagai syarat dalam pengembangan.
Tahap ini dilakukan sebagai analisis tujuan kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan produk penelitian. Terdapat beberapa fase pada tahap pendefinisian ini, yaitu:
a. Analisis Awal-Akhir (front-end analysis)
Fase ini bertujuan untuk menetapkan dasar permasalahan yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA sehingga membutuhkan pengembangan bahan ajar yang sesuai. Analisis yang dilakukan akan mendapatkan gambaran fakta, juga alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Pada fase ini peneliti melakukan wawancara secara door to door terhadap siswa dan melakukan wawancara lewat komunikasi pribadi terhadap guru untuk menganalisis permasalahan yang ada. Hasil wawancara dengan Guru IPA menyatakan bahwa pembelajaran IPA di MTsN 7 Jember sama seperti pembelajaran pada umumnya yakni tetap menggunakan bahan ajar utama dari pemerintah yakni berupa buku LKS dan buku paket, namun untuk
sekarang guru juga menambahkan sistem pembelajaran dengan menggunakan aplikasi agar menarik perhatian siswa dan memudahkan dalam belajar. Namun penggunaan aplikasi ini juga belum sepenuhnya efektif karena masih terkendala adanya siswa yang tidak memiliki HP atau HP yang dimiliki masih belum mendukung, selain itu juga terkendala jaringan operator.
b. Analisis Pebelajar (learner analysis)
Fase ini dilakukan untuk menelaah karakteristik siswa yang nantinya akan disesuaikan dengan desain pengembangan bahan ajar.
Pada fase ini peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa siswa kelas VII mengenai materi apa yang dianggap kurang atau susah dipahami salah satunya yaitu materi Pemanasan Global yang mana materi ini adalah materi terakhir di kelas VII semester Genap dan kurang dalam penjelasannya. Materi yang dianggap kurang atau susah dipahami inilah yang nantinya akan peneliti kembangkan menjadi sumber bahan ajar. Selain itu, siswa juga menyatakan bahwa bahan ajar yang mereka miliki hanya berupa buku LKS yang masih monokrom dan kurang lengkap isi masterinya, serta difasilitasi buku paket oleh perpustakaan sekolah namun hanya boleh dipinjam saat pembelajaran IPA dilaksanakan.
Selain wawancara, peneliti juga menyebar angket analisis kebutuhan terhadap 32 orang siswa. Hasil dari angket tersebut menyatakan bahwa terdapat 21,9% siswa yang paham terhadap
materi pemanasan global, dan 78,1% tidak paham materi pemanasan global. 100% siswa menggunakan referensi bahan ajar berupa buku LKS (BSE) dan buku paket, 100% siswa menyatakan suka terhadap bahan ajar bergambar, 100% suka bahan ajar yang berwarna, 100%
tidak pernah belajar menggunakan buku suplemen, dan 100% tidak pernah belajar dengan buku yang dikaitkan dengan berita. Dari permasalahan-permasalahan inilah maka diperlukannya pengembangan buku suplemen untuk menunjang pembelajaran siswa.
c. Analisis Tugas (Task Analysis)
Pada fase ini peneliti melakukan analisis mengenai keterampilan utama yang telah ada lalu mengkajinya dan menganalisis kembali kemungkinan keterampilan tambahan yang dibutuhkan. Analisis tugas ini memudahkan guru untuk merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai.
Pada analisis tugas ini, peneliti merinci materi bahan ajar secara garis besar juga menganalisis tugas pokok yang harus dikuasai oleh siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Berikut isi materi bahan ajar secara garis besar:
1) Efek rumah kaca
2) Pengertian pemanasan global 3) Penyebab pemanasan global