Untuk mengetahui ciri-ciri atau ciri-ciri gejala yang ditimbulkan oleh patogen pada setiap tanaman. Tanaman yang sakit menunjukkan gejala spesifik, yang biasanya muncul secara berurutan selama perjalanan penyakit. Beberapa penyakit berbeda menunjukkan gejala yang sama, sehingga dengan hanya memperhatikan gejalanya saja maka sulit untuk mendiagnosis secara pasti.
Menurut Kerruish dkk. (2010) penyakit tanaman adalah suatu kondisi tanaman yang bertentangan dengan struktur dan fungsi normal atau nilai ekonomi. Tanaman seringkali menunjukkan gangguan atau perubahan fisiologis tersebut dalam bentuk gejala yang terlihat (Brown dan Ogle, 1997). Penyakit tanaman adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa, jamur, nematoda).
Sedangkan gejala histologis merupakan gejala yang hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan mikroskopis pada jaringan yang sakit. Gejala sekunder adalah gejala yang terjadi di tempat lain, bukan di tempat patogen menyerang (Donowidjojo, dkk., 1999). Berdasarkan perubahan yang terjadi pada sel tumbuhan, gejala penyakit tumbuhan dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu nekrotik, hipoplastik, dan hiperplastik, yaitu sebagai berikut: a) Nekrotik merupakan gejala yang terjadi akibat rusaknya sel atau sel. bagian dan bahkan kematian sel.
Gejala sekunder adalah gejala yang timbul di tempat lain pada tumbuhan akibat rusaknya bagian yang menunjukkan gejala primer.
Konsep Segitiga Gangguan
Menurut Tahe, dkk., (2012), gangguan adalah suatu perubahan pada tanaman yang mengakibatkan berkurangnya kuantitas atau kualitas hasil yang diharapkan akibat adanya gangguan.
Konsep Segiempat Gangguan
Konsep Limas Gangguan
ALAT DAN BAHAN 1. Alat
CARA KERJA
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
Tujuan kerja praktek yang saya lakukan adalah untuk mengidentifikasi serangan atau gejala yang disebabkan oleh patogen pada tanaman, untuk mengetahui ciri-ciri atau ciri-ciri gejala yang disebabkan oleh patogen pada individu tanaman, untuk mengetahui, mengenali dan mendeskripsikan gejala yang terjadi. yang disebabkan oleh patogen pada tanaman, serta mengetahui, mengenal dan memahami jenis-jenis penyakit tanaman yang disebabkan oleh patogen. Tanaman yang sakit terkadang tidak terdeteksi karena rasa sakit dan ketidaknyamanan pada tanaman tidak terlihat. Sedangkan gejala histologis merupakan gejala yang hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan mikroskopis pada jaringan yang sakit (Donowidjojo, dkk., 1999).
Nekrotik dibedakan menjadi hidrosis, klorosis, nekrosis, perforasi, busuk, eksudasi, layu, mati dan terbakar. b) Hipoplastik adalah gejala yang disebabkan oleh terhambatnya atau terhentinya pertumbuhan sel. Hipoplastisitas dibagi menjadi. etiolasi, dwarfisme, klorosis, perubahan simetri dan roset, dan c) Hiperplastisitas merupakan gejala yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang lebih dari normal (overdevelopment). Dalam percobaan mengamati, mengetahui dan memahami pengenalan gejala-gejala serangan akibat OPT, yang terdiri dari mengamati dan mengetahui gejala-gejala yang muncul pada beberapa tanaman yang disebabkan oleh patogen pada tanaman, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat-alat yang diperlukan dan bahan-bahan seperti alat tulis, telepon genggam berkamera, 10 lembar kertas HVS A4 dan 16 jenis tanaman pengawet basah (bagian tanaman terserang patogen).
Dan langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan ACC hasil gambar atau sketsa yang telah dibuat tentang tanaman inang, patogen atau penyakit atau gejala yang menyerang tanaman pada 16 jenis tanaman pengawet basah untuk dijadikan lembar ACC dalam laporan praktikum. untuk acara ini. Berdasarkan pengamatan terhadap 16 jenis tanaman yang diawetkan secara basah (bagian tanaman yang terserang patogen), diperoleh hasil pengamatan yang cukup berbeda yaitu serangan atau gejala yang ditimbulkan oleh patogen pada tanaman, ciri-ciri atau ciri-ciri gejala yang ditimbulkan oleh patogen pada tanaman, gejala-gejalanya. disebabkan oleh patogen pada tanaman, dan jenis penyakit tanaman yang disebabkan oleh patogen. Penjelasan masing-masing serangan atau gejala yang ditimbulkan oleh patogen pada tanaman dari 16 jenis tanaman yang diawetkan secara basah (bagian tanaman yang terserang patogen) yang diperoleh dari pengamatan adalah sebagai berikut.
Saat tanaman mulai dewasa, gejala parah mulai muncul pada daun bendera, dan gejala yang lebih parah menyebabkan daun layu. Rhizoctonia solani terdiri dari berbagai ras patogen pada inang/jaringan tanaman yang diserang. Gejala Rhizoctonia yang paling umum adalah “penyakit busuk”, atau kegagalan benih berkecambah akibat infeksi R.
Penyakit tanaman merupakan perubahan pada seluruh atau sebagian organ tanaman yang menyebabkan terganggunya aktivitas fisiologis sehari-hari. Tanaman yang terserang patogen penyakit akar gada tampak menyedihkan, daunnya berwarna abu-abu dan lebih cepat layu dibandingkan daun normal. Penyakit bercak daun Cercospora atau yang sering disebut bercak daun coklat sempit disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae Miyake.
Saat tanaman mulai masak, gejala parah muncul pada daun bendera, dan gejala paling parah menyebabkan daun mengering. Infeksi yang terjadi pada batang dan batang menyebabkan batang dan pelepah daun membusuk sehingga menyebabkan tanaman roboh. . Rhizoctonia solani terutama menyerang bibit tanaman yang terletak di bawah permukaan tanah, namun juga dapat menginfeksi polong, akar, daun, dan batang. Gejala Rhizoctonia yang paling umum adalah “dampening off” atau kegagalan perkecambahan benih yang terinfeksi. Gejala tanaman di atas tanah menyebabkan tanaman kerdil, daun pucat dan layu. Pada musim panas, tanaman yang terserang nematoda akan mengalami kekurangan mineral.
Setelah itu spora dikeluarkan, kemudian terbawa angin dan mendarat di permukaan tumbuhan lain.
KESIMPULAN 1
Bercak coklat pada daun akibat serangan jamur patogen Helminthosporium turcicum dapat menyebar dari ujung daun hingga pangkal daun, bahkan pada bagian tengah daun kemudian bercak menjadi coklat dan kering. Gejala dapat muncul pada bunga jantan di bagian atas batang tanaman, sehingga bunga tampak berwarna hitam disertai rambut. Upaya pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti penggunaan varietas tahan, kebersihan kebun, penggunaan benih yang sehat, penggunaan fungisida jika diperlukan (Wakman dan Burhanuddin, 2007).