• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proteksi Tanaman dari Serangan Hama

N/A
N/A
Dio Alams

Academic year: 2024

Membagikan "Proteksi Tanaman dari Serangan Hama"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROTEKSI TANAMAN PRAKTIKUM 2

IDENTIFIKASI HAMA PADA TANAMAN

Diampu oleh : Titik Inayah, S.P., M.Si

Disusun Oleh:

Dio Rizky Alamsyah (11220920000114)

PROGRAM STUDI

AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2024

(2)

1

DAFTAR ISI

BAB I ... 2

PENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Tujuan Praktikum ... 3

BAB II. ... 4

TINJAUAN PUSTAKA ... 4

BAB III ... 6

METODOLOGI PRAKTIKUM ... 6

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum ... 6

3.2 Alat dan Bahan ... 6

3.3 Cara Kerja ... 6

(3)

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai sumber pangan maupun sebagai bahan baku industri. Namun, tanaman rentan terhadap serangan hama yang dapat menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan dan hasil produksinya. Serangan hama dapat berdampak negatif secara ekonomi dan ekologis, serta mengancam ketahanan pangan suatu negara.

Di berbagai belahan dunia, serangan hama pada tanaman menjadi salah satu tantangan utama dalam pertanian. Serangan hama dapat bervariasi mulai dari serangan yang ringan hingga serangan yang masif dan merusak. Jenis-jenis hama yang menyerang tanaman juga sangat beragam, mulai dari serangga, tungau, hingga jamur dan bakteri patogen.

Dalam rangka menghadapi tantangan tersebut, upaya pengendalian hama pada tanaman menjadi sangat penting. Identifikasi hama merupakan langkah awal yang krusial dalam menentukan strategi pengendalian yang tepat dan efektif. Dengan mengenali jenis-jenis hama yang menyerang tanaman, petani dan para ahli pertanian dapat merancang program pengendalian yang sesuai dan terarah.

Praktikum identifikasi hama pada tanaman menjadi sarana yang efektif dalam memperkenalkan metode identifikasi serta meningkatkan pemahaman mengenai hama tanaman dan strategi pengendaliannya. Melalui praktikum ini, diharapkan peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi hama tanaman secara akurat serta mengambil langkah-langkah pengendalian yang tepat guna menjaga produktivitas dan keberlanjutan pertanian.

(4)

3 1.2 Tujuan Praktikum

Mengetahui morfologi dan biologi hama tanaman

Mengetahui tanda atau gejala serangan hama pada tanaman

(5)

4

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

Serangga merupakan penyebab utama kerugian bahan selama penyimpanan, terutama di daerah tropis. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa sekitar minimal 5% dari total kerugian biji-bijian di seluruh dunia disebabkan oleh serangga. Serangga, ketika menyerang komoditas pangan yang disimpan di gudang, tidak hanya mencari makanan tetapi juga menciptakan habitat untuk berkembang biak, yang pada akhirnya dapat mengancam keberlangsungan lingkungan tempat penyimpanan tersebut.

Kerusakan oleh serangga pada tanaman dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kerusakan langsung dan tidak langsung. Kerusakan langsung meliputi konsumsi bahan yang disimpan oleh serangga, kontaminasi oleh berbagai tahap perkembangan serangga, seperti telur, larva, pupa, dan serangga dewasa, serta kerusakan pada wadah tempat penyimpanan bahan. Sementara itu, kerusakan tidak langsung meliputi timbulnya panas akibat metabolisme serangga dan pertumbuhan mikroba seperti kapang (Jumar, 2000).

Perilaku serangga hama yang merusak tanaman memiliki beberapa dampak negatif pada pertanian, di antaranya:

a) Merusak akar tanaman dengan menggerek, melubangi, menghisap cairan, menggorok, menyebabkan kanker, atau menyebabkan bengkak atau puru, mengganggu proses penyerapan unsur hara dan air.

b) Merusak batang, cabang, dan ranting dengan cara yang sama seperti pada akar, mengganggu pengangkutan zat makanan sehingga menyebabkan layu atau kematian tanaman.

c) Merusak daun dengan cara yang sama seperti pada akar, mengganggu proses fotosintesis.

d) Merusak buah atau biji sehingga menyebabkan rusak atau biji kosong.

e) Merusak titik pertumbuhan tanaman.

f) Menjadi vektor penyakit tanaman.

g) Membuat sarang atau tempat meletakkan telur pada bagian-bagian tanaman, merusak tanaman.

h) Membawa serangga lain yang berpotensi menjadi hama tanaman.

(6)

5 Gejala kerusakan pada tanaman akibat serangan beberapa spesies serangga pada umumnya adalah:

• Daun berlubang, pada bagian tengah atau tepi

• Daun tinggal tulang, sehingga tampak seperti lidi atau gorden

• Daun menggulung

• Daun berbercak kuning karena berkas tusukan

• Batang rebah atau terpotong, tergerek, sehingga bagian atas tanaman layu

• Buah berlubang, biji hampa dan mengecil, busuk

Jenis larva serangga yaitu: Polipoda, tipe larva ini memiliki ciri antara lain tubuh berbentuk silindris, kepala berkembang baik serta dilengkapi dengan kaki abdominal dan kaki thorakal. Tipe larva ini dijumpai pada larva ngengat/kupu (Lepidoptera). Oligopoda, tipe larva ini dapat dikelompokkan menjadi:

Campodeiform dan Scarabaeiform, Campodeiform, yakni memiliki badan memanjang dan kadang-kadang dorsovntral pipih. Kaki thorakal panjang dan berkembang baik dengan gerakan aktif. Scarabaciform, yakni badan umumnya berbentuk melengkung dengan kepala berkembang baik. Kaki thorakal pendek dan tidak aktif bergerak. Tipe larva oligopoda ini dimiliki oleh larva dari bangsa kumbang (Coleoptera). Apodus (Apodous) atau apoda, tipe larva ini memiliki badan yang memanjang dan tidak memiliki kaki. Kepala ada yang berkembang baik ada yang tidak. Tipe larva ini dijumpai pada anggota ordo Diptera dan familia Curculionidae (Coleoptera). (Pane, 1980)

Berdasarkan posisi mulutnya, serangga dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu prognatous (mulut menghadap ke depan), hypognatous (mulut menghadap ke bawah), dan ophistognatous (mulut menghadap ke bawah dan ke belakang). Pada bagian kepala serangga, terdapat dua organ yang memainkan peran penting dalam menerima rangsangan, yaitu mata tunggal dan antena. Mata serangga terdiri dari dua tipe, yaitu mata majemuk dan mata tunggal. Antena berfungsi sebagai alat peraba dan pencium yang penting. Bagian pertama antena yang disebut skapus melekat pada kepala. Bagian kedua disebut pedisel, dan bagian-bagian berikutnya secara keseluruhan disebut flagelum.

(7)

6

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum Proteksi Tanaman dilaksanakan di Kebun Percobaan Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Praktikum ini

dilaksanakan pada pukul 07.30 hingga 10.00 WIB.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :

Alat Tulis

Kamera

Tanaman terserang hama

3.3 Cara Kerja

1. Mencari tanaman di sekitar, ditaman, di kebun, di pekarangan rumah yang secara fisik mengalami kerusakan pada bagian batang, cabang, ranting, daun, buah dan biji.

2. Mengambil bagian tanaman tersebut dan difoto 3. Melakukan identifikasi kerusakan tersebut 4. Menggambar gejala kerusakan

Referensi

Dokumen terkait

Munculnya resistensi dan returgensi hama Dengan penanggulangan serangan hama yang tidak sesuai akan menyebabkan resistensi atau kekebalan hama terhadap pestisida

Geografis yang berbasis web untuk dapat mengetahui serangan hama dan penyakit. tanaman padi, BBPOPT dapat mengetahui serangan hama dan

serangan dengan estimasi kehilangan hasil pada tanaman kopi akibat serangan. hama penggerek buah kopi Hypothenemus

Implementasi yang dilakukan meliputi pengujian keseluruhan sistem proteksi terhadap hama wereng, pengujian pengaruh frekuensi terhadap reaksi hama wereng, serta pengujian

Ulat kantong merupakan hama potensial perusak daun, serangan yang berat dapat menyebabkan defoliasi pada tanaman.. Ulat kantong termasuk kelompok serangga

Serangan hama ini pada bagian akar dan juga batang utama tanaman salak dapat menyebabkan tanaman mati.Serangan hama rayap ini dapat diketahui dari adanya rumah rayap dan juga jalan

Dokumen ini membahas tentang hama yang menyebabkan kerusakan pada buah durian dan cara untuk

Bedengan Gaharu Kerusakan serangan akibat hama dan penyakit di persemaian dapat dilihat pada tabel 1 memiliki kondisi tanaman sehat 1750 sedangkan yang terserang hama 570, penyakit 155