• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENALAN ISO 14000 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Grace

Academic year: 2024

Membagikan "PENGENALAN ISO 14000 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN "

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN ISO 14000 SISTEM MANAJEMEN

LINGKUNGAN

DISAMPAIKAN OLEH :

TIM PENGAMPU MATA KULIAH MANAJEMEN RISIKO

(2)

Lin gku

ng an Ben tura n

Proyek Pembangunan

Dampak

Pembangunan merupakan interaksi antara berbagai faktor (komponen)

yaitu : Sumberdaya alam (SDA), Sumberdaya manusia (SDM), Modal, Teknologi dan Kelembagaan serta

Keterampilan manajerial.

(3)

• Ketika perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun dampak negatif.

• Pada prinsipnya dampak yang timbul dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial.

(4)

• Contoh dari dampak bio-fisik-kimia misalnya pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan keanekaragaman hayati, atau pengurangan cadangan air tanah.

• Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

• Misalnya pencemaran air yang ditimbulkan oleh aktivitas

perusahaan, akan memberikan resiko

pertanggungjawaban dalam bentuk tuntutan pidana dan

tuntutan perdata, apakah tuntutan tersebut dari

pemerintah, masyarakat, atau lembaga swadaya

masyarakat (LSM).

(5)

ISO 14000

• ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manajemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri.

Mengapa sangat penting???

Segala aktivitas di semua sektor industri kecil, besar akan berpengaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya,

Dampaknya pada manusia, hewan dan tumbuhan

(6)

ISO 14000 SERIES TERKAIT

ISO seri 14001-14009 tentang

Environmental Management System (EMS) atau Sistem Manajemen Lingkungan (SML) . ISO 14001 tentang SML ini adalah seri yang paling banyak dikenal karena sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah sertifikasi untuk ISO 14001 ini.

ISO seri 14010-14019 tentang

Environmental Auditing (Audit Lingkungan)

ISO seri ini merupakan suatu alat (tools) dalam penerapan sistem manajemen

lingkungan, jadi tidak memerlukan sertifikasi.

(7)

SEJARAH DAN DEFINISI ISO

• ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota per negara, dengan sekretariatan pusat berada di Geneva, Switzerland, yang mengkoordinasikan sistem. ISO bukan organisasi pemerintahan. ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta.

• ISO dapat bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

• Standarisasi internasional dimulai dari bidang elektronik: the International Electrotechnical Commission (IEC) yang didirikan pada tahun 1906. Pada tahun 1946, delegasi dari 25 negara bertemu dan memutuskan membuat organisasi internasional  baru, dengan tujuan ”untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan penyatuan standar industri.” Organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi pada 23 Februari 1947.

(8)

SEJARAH DAN DEFINISI ISO

• ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610.000 organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan.

• Pokok besar standar ISO sangat spesifik pada hasil,

bahan, dan proses. Reputasi ISO 9000 dan 14000

dikenal sebagai ”standar sistem manajemen umum”.

(9)

• Ketika perusahaan berupaya untuk menerapkan ISO 14001:2015, maka perusahaan tersebut telah memiliki komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya.

ISO 14001:2015 merupakan standar yang memadukan dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup.

• Upaya perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan, apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.

(10)

MANFAAT ISO

1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi

2. Tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.

3. Identifikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.

4. Menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.

5. Jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.

6. Meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.

7. Ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.

8. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.

(11)

ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action)

ISO 14001 yang menangani manajemen lingkungan dengan memiliki 6 lingkup :

1.Sistem Manajemen Lingkungan 2.Audit Lingkungan

3.Ekolabel

4.Evaluasi Kinerja Lingkungan 5.Analisis Daur Hidup

6.Istilah dan definisi

(12)

SERTIFIKASI ISO 14000

Suatu organisasi diaudit secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi.

Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia

ELEMEN ISO

1. Polusi udara

2. Pembuangan ke sumber air

3. Pasokan air dan pengolahan limbah domestik

4. Limbah dan bahan – bahan berbahaya 5. Gangguan

6. Bunyi/kebisingan dan getaran 7. Radiasi

8. Perencanaan fisik

9. Pengembangan perkotaan 10. Gangguan bahan / material 11. Penggunaan energi

12. Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan

(13)

Karakteristik ISO 14000

Generik

1.Dapat diterapkan untuk seluruh tipe dan ukuran organisasi.

2.Mengakomodir beragam kondisi geografis, sosial dan budaya.

Sukarela

3.Tidak memuat pernyatan kinerja lingkungan (misal, kriteria untuk sarana pengolahan limbah cair)

4.Sarana secara sistematis pengendalian dan mencapai

organisasi kinerja lingkungan yang dikehendaki.

(14)

Karakteristik ISO 14000

Memuat kinerja fundamental untuk dicapai

1. Mentaati peraturan perundang – undangan dan kekuatan lingkungan yang relevan.

2. Komitmen untuk terus – menerus memperbaiki sejalan dengan kebijakan organisasi.

Komitmen terus menerus memperbaiki sejalan dengan kebijakan organisasi

3. Didesain komplemen dengan standar seri sistem manajen mutu ISO 9000 4. Dapat digunakan untuk keperluan sertivikasi dan atau di deklarasi sendiri.

Dinamis terhadap

5. Perubahan di dalam organisasi 6. Perubahan diluar organisasi

(15)

PRINSIP POKOK ELEMEN ISO 14000

1. Prinsip Pertama : Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki komitmen terhadap SML.

2. Prinsip Kedua : Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan yang ditetapkan sendiri.

3. Prinsip Ketiga: Implementasi dan Operasi : Agar

terlaksana dengan efektif, organisasi harus

mengembangakan kemampuan dan mekanisme

pendukung yang diperlukan untuk menaati kebijakan

lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen.

(16)

PRINSIP POKOK ELEMEN ISO 14000

4. Prinsip keempat: pemeriksaan dan korelasi : Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengkorelasi kinerja lingkungan.

5. Prinsip kelima: kaji ulang manajemen : Organisasi

harus mengkaji ulang dan terus menerus memperbaiki

standart manajemen lingkungan dengan maksud untuk

menyempurnakan kinerja lingkungan yang telah

dicapai.

(17)

kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang- undangan lingkungan hidup

• Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan.

• Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha.

(18)

ISO 14000 series

• ISO 14001       : Sistem Manajemen Lingkungan

• ISO 14010 – 14015 : Audit Lingkungan

• ISO 14020 – 14024 : Label Lingkungan

• ISO 14031      : Evaluasi Kinerja Lingkungan

• ISO 14040 – 14044 : Assessment/Analisa Berkelanjutan

• ISO 14060  : Aspek Lingkungan dari Produk

(19)

• penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup.

• Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien.

• Proses bertahap inilah yang diharapkan

dapat mewujudkan Pembangunan

Berkelanjutan (Sustainable Development).

(20)

Contoh Penerapan ISO 14001

• Industri manufaktur adalah industri yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan lingkungan hidup.

• Suara yang dihasilkan dari mesin-mesin produksi dapat berpotensi menghasilkan pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi menghasilkan pencemaran getaran dan debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli, kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan pencemaran air.

Lalu gas-gas yang dihasilkan dapat berakibat pada

pencemaran udara bila tidak diperhatikan.

(21)

• Apabila industri manufaktur tidak menangani hal-hal di atas secara baik, tentunya akan berakibat buruk pada perusahaan.

• Selain terancam pencabutan izin operasi, perusahaan juga akan memperoleh banyak tuntutan dari masyarakat sekitar maupun LSM lingkungan hidup yang akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi besar.

• Selain itu, juga akan menutup peluang

perusahaan untuk dapat memasarkan

produknya ke perusahaan-perusahaan

yang terkenal ramah lingkungan.

(22)

• Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah solusi yang tidak bisa ditawar lagi bagi perusahaan manufaktur. ISO 14001 telah terbukti efektif di dunia untuk mengendalikan aspek lingkungan hidup

• Dengan telah diperolehnya sertifikasi ISO 14001, maka

industri manufaktur tersebut baru memasuki tahap awal

(tahap taat azas/compliance) pemenuhan manajemen

lingkungan. Hasil implementasi tersebut perlu dilakukan

evaluasi guna dapat senantiasa meningkatkan perbaikan

terhadap sistem manajemen lingkungan yang telah

diterapkan perusahaan

(23)

Key Performance Indicator

• Dalam melaksanakan implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, organisasi / perusahaan perlu membuat KPI atau Indikator Kinerja Lingkungan untuk  mengevaluasi dan mengendalikan kinerja mereka terhadap pencapaian tujuan dan sasaran lingkungan.

• KPI tersebut juga berguna dalam mengilustrasikan

perbaikan lingkungan, mengidentifikasi peluang

pasar, menyediakan data penting untuk laporan dan

pernyataan lingkungan, memberikan umpan balik

untuk memotivasi anggota organisasi dan untuk

mendukung pelaksanaan standar ISO 14001.

(24)

Indikator Kinerja Operasional

• Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan operasional bisnis organisasi/perusahaan, ada beberapa segmen, yaitu :

Emisi ke udara

• Efek gas rumah kaca

• Hujan asam

• Eutrofikasi dan Smog Prekursor

• Debu dan Partikel

• Ozon

• Senyawa organik yang mudah menguap

• Emisi Logam untuk emisi udara ke air

• Nutrisi dan Bahan Pencemar Organik

• emisi Logam air

(25)

Indikator Kinerja Operasional

• Emisi di darat

• Pestisida dan Pupuk

• Emisi Logam untuk daratan

• Asam dan Bahan Pencemar Organik

• Limbah (TPA, dibakar dan Daur Ulang)

• Sampah radioaktif

• Penggunaan sumber daya

• Penggunaan Air dan Abstraksi

• Penggunaan energi (Gas Alam, Minyak, Batu Bara, dan lainnya)

• Mineral

• Agregat

• Kehutanan

(26)

Indikator Kinerja Pengelolaan Lingkungan

• Indikator ini mencerminkan tindakan manajemen organisasi untuk meminimalisir dampak lingkungan mereka.

• Indikator-indikator ini berfungsi sebagai tindakan pengendalian internal dan informasi, tetapi tidak memberikan informasi yang valid tentang kinerja lingkungan nyata dari sebuah organisasi.

indikator kinerja ini tidak boleh digunakan secara eksklusif untuk evaluasi kinerja lingkungan, tetapi sebagai dukungan dalam mengevaluasi tindakan yang diambil dalam sistem manajemen lingkungan. Beberapa di antaranya adalah:

1.Jumlah site/lokasi yang memiliki sistem manajemen lingkungan 2.Jumlah sertifikasi ISO14001

3.Jumlah sesi pelatihan tentang pelestarian lingkungan dan orang yang menghadiri pelatihan tersebut

4.Jumlah audit lingkungan (audit lingkungan internal dan eksternal)

(27)

PENERAPAN

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14000

TIM PENGAMPU MATA KULIAH MANAJEMEN

RISIKO LINGKUNGAN

(28)
(29)

PENDAHULUAN

• Kebutuhan untuk menerapkan ISO 14000 semakin meningkat

• Kesadaran masyarakat terhadap kekestarian juga semakin meningkat

• Perusahaan mulai meningkatkan perhatian

terhadap dampak lingkungan yang potensial dari kegiatan produk atau jasanya

• Standar ISO 14000 membantu perusahaan dalam menerapkan dan menyempurnakan Sistem

Manajemen Lingkungan konsisten dalam

mendukung konsep pembangunan berkelanjutan

(30)

AUDIT LINGKUNGAN

• Untuk menilai kinerja lingkungan maka perusahaan perlu melakukan tinjauan atau audit lingkungan

• Tujuan : memberikan jaminan bahwa kinerja perusahaan memenuhi dan akan terus memenuhi persyaratan hukum dan kebijakannya

• Diperlukan sistem manajemen yang terstruktur dan dipadukan dengan kegiatan manajemen secara keseluruhan, hal ini karena masalah lingkungan merupakan tanggungjawab bersama yang melibatkan semua pihak

(31)
(32)

TUJUAN ISO 14000

• Sebagai standar internasional untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi

• Penerapan ISO 14000 yang berhasil dapat digunakan perusahaan untuk menjamin pihak yang berkepentingan bahwa SML yang tersedia sudah sesuai

• Sistem ini penting bagi perusahaan untuk mengukur kemampuan dalam mengantisipasi dan memenuhi sasaran lingkungan serta menjamin kesesuaiannya dengan persyaratan nasional dan internasional

(33)

INTEGRASI SISTEM

• Struktur, tanggungjawab, praktik, prosedur, proses dan sumber daya untuk penerapan kebijakan, sasaran dan target lingkungan dapat di koordinasikan dengan usaha yang sudah ada di bidang lainnya (misalnya operasi, keuangan, mutu, kesehatan dan keselamatan kerja)

• Penerapan SML tidak bisa berdiri sendiri tetapi suatu sistem yang dapat diintegrasikan dengan berbagai kegiatan dan tujuan perusahaan

(34)

Perencanaan Sistem Manajemen

Lingkungan : Alur Kebijakan, Sasaran, Target, Program

Kebijakan Lingkungan

Aspek

Hukum

Sasaran Target

Program Lingkungan

(35)

Unsur SML yang berkaitan dengan perencanaan

mencakup :

• Identifikasi aspek lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan yang terkait

• Persyaratan hukum

• Kebijakan lingkungan

• Kriteria kinerja internal

• Sasaran dan target lingkungan

• Perencanaan lingkungan dan program manajemen lingkungan

(36)

SKEMA PERENCANAAN

Aspek Lingkungan

Kebijakan Lingkungan

Objectives

Targets

Programs Global

View of Interested Party

Prolabir Prokasih Spesifik

Diupayaka n Kuantitatif

Dibuat Dokumen

yang tertelusur

(37)

ASPEK LINGKUNGAN

• Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya yang dapat dikendalikannya dan yang dapat diharapkan mempunyai pengaruh untuk menetapkan hal-hal yang memiliki atau dapat memiliki dampak penting pada lingkungan

• Perusahaan harus menjamin aspek yang berkaitan dengan dampak penting ini dipertimbangkan dalam menetapkan sasaran lingkungan

• Perusahaan harus selalu memperbarui informasi

(38)

Contoh Matrik Aspek Lingkungan

Aspek

Lingkungan UU Kondisi Udara Air Bising Tanah Pekerja Masyarakat Total Limbah cair A Normal

Abnormal Darurat

0 02

0 12

0 00

0 02

0 02

0 00

0 18

Limbah debu T Normal Abnormal

Darurat

00 0

00 0

00 0

00 0

00 0

00 0

00

0 Limbah

produksi A Normal

Abnormal Darurat

00 0

22 0

11 0

22 0

11 0

00 0

66

0 Limbah

gudang T Normal

Abnormal Darurat

0 00

0 00

0 00

0 00

0 02

0 00

0 02

Skoring pada faktor lingkungan tersebut dihitung berdasarkan kriteria parahnya dampak

Kriteria dampak yang dapat dipilih, antara lain : terjadinya, luasnya, lamanya dan parahnya

Keterangan : T (Tidak ada undang-undang), A (Ada undang-undang), Nilai 0 (tidak parah), Nilai 1 (parah), Nilai 2 (berbahaya)

Berdasarkan nilai total dapat ditentukan : Low < 5 dan High > 5

Apabila hasil penilaian terdapat high maka diperhitungkan menjadi program lingkungan

(39)

PROSEDUR ASPEK LINGKUNGAN

• Dengan menggunakan prosedur ini diharapkan perusahaan menyediakan proses bagi sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi aspek lingkungannya yang penting, kemudian seharusnya ditanggapi sebagai prioritas oleh Sistem Manajemen Lingkungan perusahaan

• Pada proses ini aspek biaya dan waktu untuk melakukan analisis dan tersedianya data yang dapat dipercaya sangat perlu untuk diperhatikan

(40)

Dalam semua kasus hendaknya dipertimbangkan operasi di perusahaan dalam keadaan :

1.Normal 2.Abnormal

3.Darurat yang potensial

Semua pendekatan yang sesuai untuk tinjauan dapat mencakup :

4.Daftar periksa 5.Wawancara

6.Inspeksi dan pengukuran langsung 7.Hasil audit yang lalu

8.Tinjauan lain bergantung pada sifat kegiatannya

(41)

PROSES IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN

Proses untuk mengidentifikasi aspek lingkungan yang penting berkaitan dengan kegiatan pada satuan operasi serta mempertimbangkan :

1.Emisi ke udara

2.Pembuangan ke air 3.Pengolahan limbah 4.Kontaminasi tanah

5.Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam 6.Isu lingkungan lokal dan masyarakat lain

(42)

• Identifikasi aspek lingkungan merupakan proses pada saat sekarang yang menentukan dampak (impact) positif atau negatif dari kegiatan perusahaan di masa lalu, sekarang dan yang berpotensi terjadi terhadap lingkungan

• Proses ini mencakup identifikasi peraturan perundangan hukum, bisnis yang berpotensi mempengaruhi perusahaan

• Proses ini juga mencakup identifikasi dampak keselamatan dan kesehatan serta asessmen risiko lingkungan

(43)

ISU ASPEK LINGKUNGAN

Beberapa isu yang dipertimbangkan dalam identifikasi aspek lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan, meliputi :

Aspek lingkungan apa saja dari kegiatan, produk dan jasa perusahaan?

Apakah kegiatan, produk atau jasa perusahaan menimbulkan dampak penting yang negatif terhadap lingkungan?

Apakah perusahaan mempunyai prosedur untuk evaluasi dampak lingkungan dan proyek baru ?

Apakah lokasi peruahaan memerlukan pertimbangan lingkungan yang khusus, misalnya daerah lingkungan yang peka ?

Bagaimana tiap perubahan yang diharapkan atau tambahan kegiatan, produk atau jasa akan mempengaruhi aspek lingkungan atau dampak yang berkaitan ?

(44)

• Seberapa penting dan berat dampak lingkungan yang berpotensi terjadi akibat kegagalan proses?

• Seberapa sering situasi yang akan timbul yang dapat mengakibatkan dampak?

• Apa saja aspek lingkungan yang penting, dengan mempertimbangkan dampak, kesamaan berat dan frekuensi?

• Apakah dampak penting terhadap lingkungan berada dalam lingkup lokal, regional atau global?

(45)

LANGKAH IDENTIFIKASI ASPEK

LINGKUNGAN DAN EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN

• LANGKAH 1 : Pemilihan kegiatan, produk atau jasa

• LANGKAH 2 : Identifikasi aspek lingkungna dari kegiatan, produk atau jasa

• LANGKAH 3 : Identifikasi dampak lingkungan

• LANGKAH 4 : Evaluasi pentingnya dampak (dengan mempertimbangkan kepedulian lingkungan dan

kepedulian bisnis)

(46)

Contoh Langkah 1-3

Kegiatan, produk atau

jasa

Aspek Dampak

KEGIATAN : penanganan bahan berbahaya

Berpotensi untuk

tumpah Kontaminasi pada air, tanah

PRODUK :

Finishing produk Peracikan ulang produk untuk

mengurangi volume

Konservasi sumber daya

alam JASA :

Pemeliharaan kendaraan

Emisi buangan Peningkatan emisi di udara

(47)

PERSYARATAN HUKUM

• Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses ke persayaratan hukum dan lainnya yang bermanfaat bagi perusahaan dan berlaku bagi aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya

• Contoh persyaratan hukum yang dapat diikuti : kode praktik industri, perjanjian dengan pihak berwenang, panduan yang bukan peraturan

• Memahami persyaratan perundangan yang berlaku dalam bentuk : spesifik terhadap kegiatan (misal izin operasi), spesifik terhadap produk bahan atau jasa dari perusahaan, spesifik terhadap perusahaan industri, undang-undang lingkungan yang umum, kewenangan, lisensi dan izin

(48)

SASARAN DAN TARGET

• Perusahaan harus menetapkan sasaran dan target lingkungan yang terdokumentasi pada setiap fungsi dan tingkatan yang relevan dengan perusahaan

• Sasaran dan target harus KONSISTEN dengan kebijakan lingkungan, termasuk pada komitmennya pada pencegahan pencemaran

• Sasaran hendaknya spesifik dan target hendaknya terukur jika dapat dipraktikkan, apabila memungkinkan memperhitungkan langkah-langkah pencegahan

• Dalam pemilihan teknologi, perusahaan mungkin mempertimbangkan teknologi yang ada yang terbaik, jika dapat dijalankan secara ekonomis, biaya yang efektik dan nilai sesuai

(49)

SASARAN MENCAKUP KOMITMEN UNTUK :

• Mengurangi limbah dan penurunan sumber daya

• Mengurangi atau meniadakan pelepasan polutan ke lingkungan

• Mendesain produk untuk meminimalkan dampak

lingkungan pada produksi, penggunaan dan pembuangan

• Mengendalikan dampak lingkungan sumber bahan baku

• Meminimalkan dampak lingkungan penting yang merugikan dari pengembangan baru

• Meningkatkan kepedulian lingkungan pada karyawan dan masyarakat

(50)

Keberhasilan sasaran diukur menggunakan

INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN, yaitu:

Jumlah bahan baku dan energi yang digunakan

Jumlah emisi seperti CO2

Limbah yang diproduksi per jumlah produk akhir

Efisiensi penggunaan bahan dan energi

Jumlah peristiwa lingkungan (Melebihi NAB)

Jumlah kecelakaan lingkungan (Pelepasan tak terencana)

Persentase limbah yang didaur ulang

Persentase bahan daur ulang yang dipakai dalam pengemasan

Jumlah kilometer kendaraan per unit produksi

Jumlah polutan tertentu (Nox, SO2, CO, HC, Pb,CFC)

Investasi dalam perlindungan lingkungan

Jumlah tuntutan

Tanah yang disisihkan untuk habitat binatang air

(51)

CONTOH TERPADU :

• SASARAN : mengurangi energi yang diperlukan dalam operasi produksi

• TARGET : mencapai 10% pengurangan

pemakaian energi dibandingkan sebelumnya

• INDIKATOR : jumlah bahan bakar dan listrik per unit produksi

(52)

PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Program manajemen lingkungan harus mencakup :

•Penunjukan tanggungjawab untuk mencapai sasaran dan target pada tiap fungsi dan tingkat yang relevan dalam perusahaan

•Sarana dan kerangka waktu yang dipakai untuk mencapainya

(53)

EVALUASI PROGRAM

MANAJEMEN LINGKUNGAN

• Pelaksanaan PML diharapkan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan

• Berdasarkan target waktu yang ditentuka seharusnya

pelaksanaan PML di evaluasi, apakah pencapaiannya sesuai target

• Apabila pelaksanaan PML telah stabil maka dapat dilakukan perubahan untuk materi PML yang berbeda

• Fungsi dan peran peningkatan berkelanjutan terjadi

(54)

Contoh Proses Pengembangan PML

Komitmen dan

Kebijakan Perencana

an Contoh

Komitmen kebijakan

lingkungan 1) Pelestarian sumber alam

Sasaran 1 Meminimumkan penggunaan air dalam kegiatan teknis dan komersiap

apabila dapat dilaksanakan Target 1 Mengurangi penggunaan air pada

lokasi tertentu selama 15% selama 1 Tahun

Program Lingkungan

1

Penggunaan air hasil daur ulang

Tindakan 1 Memasang alat untuk mendaur ulang air yang digunakan untuk mencuci pada Proses A yang akan digunakan

lagi dalam proses B

1) Proses pengulangn ini sebaiknya diulang untuk semua komitmen kebijakan, sasaran dan target

(55)

PEDOMAN PENENTUAN DAMPAK PENTING

• Pernyataan yang terdokumentasi pada kebijakan, sasaran, target, program manajemen lingkungan seharusnya mengacu pada data aktual dan objektif serta disesuaikan dengan kemampuan yang ada

• Metode identifikasi aspek lingkungan akan bermuaran pada kesimpulan dampak penting

• Agar aspek lingkungan memiliki perhitungan kuantitatif maka diperlukan pedoman penentuan dampak penting

(56)

Contoh Kebijakan, Sasaran, Target, Program

KEBIJAKAN SASARAN TARGET PROGRAM

Memperkecil dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan produksi pipa

baja galvanis

Mengurangi dampak limbah proses produksi dengan cara

mengolah kembali

Membuat formula bata merah sebagai produk

alternatif

Melakukan penelitian produk bata merah

dengan tiga tahap formula

Menjaga kelestarian alam dengan

memelihara lingkungan dan pencegahan

pencemaran

Menjaga kualitas daya dukung lingkungan

Penghijauan lingkungan pabrik

Penanaman pohon seluas 50m2/ bulan

selama 6 bulan

Peningkatan

berkelanjutan Mengurangi kebisingan di lingkungan produksi

Dalam 6 bulan kebisingan dibawah 85db

Pemasangan “table lifter” di produksi Memenuhi persyaratan

peraturan yang relevan Mengoptimalkan hasil penggunaan air

recycle

Menaikkan penggunaan air recycle selama 6

bulan

Menggunakan air hasil recycle pada bak washing setelah

proses degreasing Mengkomunikasikan

kebijakan lingkungan kepada karyawan

Seluruh karyawan

perduli lingkungan Setiap pagi pembacaan kebijakan lingkungan selama 6 bulan

Semua karyawan memiliki kartu kebijakan lingkungan

dan setiap pagi dibaca bersama

(57)

PENENTUAN DAMPAK PENTING

Penentuan dampak penting berdasarkan kepada :

•Jumlah manusia yang terkena dampak

•Luas wilayah yang terkena dampak

•Lamanya dampak

•Intensitas dampak

•Sifat kumulatif dampak

(58)

TUGAS

• Berdasarkan identifikasi bahaya yang telah dilakukan buatlah ke dalam matrik aspek lingkungan

• Bagaimana sasaran, target dan indikator pencapaianya?

(59)

Terimakasih ..

.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan SML ISO 14001 di PT Pusri Palembang, khususnya kebijakan lingkungan dan pengelolaan aspek lingkungan penting

konsisten dengan kebijakan lingkungan yang ditetapkan oleh organisasi untuk dicapai (ISO 14001: 2004) • Sasaran lingkungan: Persyaratan kinerja secara rinci yang dapat diterapkan

Di dalam menguji keandalan sistem para pemasoknya, perusahaan-perusahaan ini telah melakukan kajian atau audit lingkungan untuk menilai kinerja lingkungannya (atau yang biasa

Lingkup harus dipelihara sebagai informasi terdokumentasi dan tersedia untuk pihak berkepentingan. 4.4 Sistem manajemen lingkungan Untuk mencapai hasil yang

Hasil inspeksi proses produksi bila terjadi penyimpangan telah ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi untuk menangani penyimpangan produk dengan melakukan tindakan

Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan memahami peraturan perundangan- undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain

dalam ini dengan penerapan sertifikasi ISO 9001:2008 yang merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk sistem manajemen mutu, yang bertujuan menjamin

Menggunakan bahan baku berkelanjutan dan hemat energi dalam produknya 2.2.8Operation Klausul operationoperasional untuk menilai kegiatan atau aktivitas organisasi yang memiliki dampak